Kisah ini mengkisah kan kehidupan hermanto seorang pemulung dan dia memiliki 1 orang anak yang bernama rico yang masih kelas 5 sd mereka tinggal di sebuah kota kecil di daerah kota medan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wandi hidayah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
aku harus bantuin ayah
Rico sudah sampai di rumah dan dia langsung ganti baju untuk membantu ayahnya mencari barang bekas yang tak pala jauh dari rumah.
" Aku bantuin ayah lah kasian ayah mencari berang bekas sendirian pasti penghasilannya gak banyak gak cukup untuk biaya sekolah aku sama makan sehari - hari " ujar rico
Rico langsung mencari karung untuk tempat hasil barang bekas yang ia dapati.
" Di mana yah karungnya ayah letak? " Ujar rico dalam hati.
Rico telah menemukan karung yang di letakan ayahnya di belakang rumah.
" Oh itu dia ku kira gak ada karungnya "ujar rico dalam hati.
Rico langsung pergi dari rumah untuk mencari barang bekas di sekitar daerah rumahnya agar dia gak jauh untuk pulang kerumah, rico tak lupa pula untuk mengunci rumahnya karena dia takut nanti maling masuk ke dalam rumahnya walaupun dia tau di dalam rumahnya gak ada benda yang berharga untuk di ambil.
Rico berjalan kaki mencari barang bekas yang tak jauh dari rumahnya.
Rico terus berjalan dan akhirnya rico berpapasan dengan 3 teman kelasnya yang tak suka melihat dirinya.
" Liat tuh rico pasti lagi cari barang bekas dia " ujar teman kelasnya.
Rico melihat dan mendengar ucapan ke 3 teman kelasnya.
Rico terus berjalan sambil menundukkan kepalanya dan menjauhi ke 3 teman kelasnya.
" Mau ke mana kamu anak pemulung? " Ujar teman kelasnya.
" Mau kesana cari barang bekas "ujar rico sambil menyauti ucapan teman kelasnya.
" Ini ada 1 botol untuk kamu lumayan kan nambahi berat karung kamu " Ujar teman kelasnya sambil memberi 1 botol kepada rico.
" Iyah makasih yah "ujar rico sambil mengambil botol yang di berikan teman kelasnya.
" Iyah pasti kamu lagi susahkan? " Ujar teman kelasnya dengan wajah sombong.
" Iyah " ujar rico dengan singkat.
" kamu lagi susahkan kalau gak susah gak mungkin kamu cari barang bekas bantuin ayah kamu itu " Ujar teman kelasnya.
Rico hanya terdiam mendengar ucapan ke 3 teman kelasnya.
" Oh iyah anak pemulung kayak kamu ini emang bisa yah bayar uang sekolah "ujar teman kelas rico dengan wajah yang sombong.
Rico hanya diam saja mendengar ocehan ke 3 teman kelasnya.
" Bisa dong kan dia cari barang bekas juga kalau gak cari barang bekas pasti uang sekolahnya gak ke bayar jangan kan uang sekolah makan aja susah " Ujar teman kelasnya sambil tertawa.
Rico langsung lari pulang kerumah dengan air mata yang berlinang.
Sesampainya di rumah, ayah Rico menanyakan ke adaan Rico yang sedang menangis.
ayah rico sudah sampai di rumah sebelum rico pulang dari mecari barang bekas.
" Kamu kenapa nangis nak? "tanya hermanto ke rico.
Rico langsung masuk kekamarnya tanpa menjawab pertanyaan dari ayahnya.
" Rico pasti habis di hina sama teman - temannya karna aku seorang pemulung " Ujar hermanto dalam hati.
" Nak kamu kenapa nangis nak sini cerita ke ayah? "ujar hermanto ayah rico.
rico adalah anak sulung dari hermanto rico tidak mempunyai kakak atau adik, mamak rico telah meninggal dunia saat melahirkan rico.
Ayah rico sangat menyayangi nya karna harta yang paling berharga adalah rico karena dialah anak satu-satunya yang hermanto punya.
" Nak ayah masuk yah "ujar hermanto sambil masuk kedalam kamar rico.
" Kamu kenapa nangis nak? " tanya hermanto sambil duduk di ujung tempat tidur rico
" Ayah kenapa si jadi pemulung kan aku selalu di hina sama teman - temanku! "ujar rico sambil menangis.
" Maaf kan ayah yah nak ayah pun gak mau jadi pemulung tapi mau gimana lagi cari kerja sekarang susah apa lagi ayah cuma tamatan smp " Ujar hermanto sambil mengelus rambut rico.
Tapi kan ayah bisa cari kerjaan lain yah "ujar rico sambil menangis.
" Gak ada nak udah ke semua tempat ayah cari, tetap aja gak ada yang mau nerima ayah karna ayah cuma tematan smp ayah mau kamu jangan sama kayak ayah, kamu harus kuliah nanti ayah usahakan kamu harus bisa kuliah biar masa depan kamu tidak seperti ayah yang jadi pemulung "ujar hermanto yang ikut menangis.
" tapi aku malu setiap ketemu teman aku pasti aku selalu di hina dan di kucilkan " Ujar rico sambil menangis.
" Iyah nak kamu sekolah aja yang bener jangan sampai kamu bolos sekolah yah itu di luar ayah udah siapkan makanan buat kamu pasti kamu lapar kan, tadi ayah kan gak ngasih kamu uang jajan " ujar hermanto sambil mengelus kepala rico.
" Iyah nanti aku makan " Ujar rico dengan singkat.
Ayah rico langsung keluar dari kamar rico, ayah rico sedih mendengar cerita dari anak sulung nya itu dia sadar karena belum bisa membuat anaknya bahagia.
" Rico pasti sedih karna kerjaan aku hanya pemulung "ujar hermanto dalam hati.
Ayah rico langsung pergi untuk mencari barang bekas lagi karna dia berpikir uang hasil dari mencari barang bekas hari ini masih kurang untuk biaya uang sekolah rico dan makan untuk sehari hari.
" Aku lanjut cari barang bekas aja lah masih sore juga uang belum kekumpul untuk biaya sekolah rico "ujar hermanto dalam hati.
Tak berselang lama dari kepergian ayah rico, rico keluar dari kamarnya dan langsung ke dapur untuk melihat makanan yang ayahnya masakan.
" tempe sama tahu lagi, tapi gak papalah yang penting aku bisa makan aku tau ekonomi keluarga aku serba kekurangan "ujar rico dalam hati.
Setelah rico makan dia langsung ke kamarnya dan membuka buku pelajaran untuk besok karena dia ingat ada pr untuk pelajaran besok.
" Aku masuk kamar ajalah mau ngerjain tugas sekolah dulu " Ujar rico dalam hati.
Hari mulai malam rico udah selesai mengerjakan tugas sekolah nya yang sangat banyak, rico langsung naik ketempat tidurnya.
" capek juga hari ini banyak kali tugas sekolahnya langsung tidur aja lah "ujar rico dalam hati.
Tak berselang lama saat rico tertidur hermanto pulang dari mencari barang bekas, hermanto langsung masuk ke kamar rico yang tidak di kunci dan melihat sak anak sudah tertidur sangat pulas hermanto tak tega melihat anak sulung nya yang selalu di hina teman sekolahnya.
" apa salah aku yah kenapa aku susah kali mendapatkan pekerjaan yang layak aku sedih melihat anak sulung ku yang selalu di hina sama teman sekolahnya "ujar hermanto dalam hati.
Hermanto langsung membersih kan tubuh nya yang kotor itu habis dari mencari barang bekas, setelah hermanto mandi dia langsung melihat meja makan hendak mau makan dan melihat masih ada tersisa lauk yang di tinggalkan oleh rico untuk dirinya.
" Makanlah dulu lapar juga " Ujar hermanto dalam hati.
Setelah hermanto selesai makan dia langsung menuju ke kamarnya hendak tidur, hermanto terus berbaring di tempat tidur ada sekitar 5 menit ia berbaring tapi ia tidak kunjung juga tidur karna memikirkan perkataan anaknya tadi siang.
Gimana yah agar aku bisa mendapatkan pekerjaan yang layak agar aku tidak malu maluin anak aku, sedangkan aku cuma tamatan smp udahlah tidur aja besok cari barang bekas lagi sekalian aja aku tanyak tanyak mana tau ada yang cari orang untuk bekerja, jadi bongkar muat pun gak papa lah asalkan gak cari barang bekas "ujar hermanto dalam hati
hermanto langsung tertidur karna sangat lelah pulang dari cari barang bekas.