Nikah dadakan karna di jodohkan ❌ Nikah dadakan gara gara prank ✅ Nikah dadakan karna di jodohkan mungkin bagi sebagian orang memang sudah biasa, tapi pernah gak sih kalian mendadak nikah gara gara prank yang kalian perbuat ? Emang prank macam apa sampe harus nikah segala ? Gw farel dan ini kisah gw, gara gara prank yang gw bikin gw harus bertanggung jawab dan nikahin si korban saat itu juga, penasaran gimana ceritanya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shusan SYD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9
Setelah cukup lama salsa hanya diam, untuk pulang ke rumahnya pun sepertinya dia takut.
"Gimana ? Jadi pulang gak ?" tanyaku, gadis itu hanya diam dia tampaknya ragu.
"Anterin gw balik." ucapnya.
"Enggak, aku ngantuk mau tidur lagi." ucapku seraya mulai berbaring.
"Farel, gw belum mandi." ucapnya setengah merengek.
"Mandi ya tinggal mandi, di sini ada kamar mandi juga kok." ucapku, aku mempermainkan seolah aku tak mau mengantarkannya untuk pulang.
"Nyebelin banget sih lu." ketus salsa, dia berlalu maduk ke dalam kamar mandi yang memeng berada di dalam ruangan kamarku juga.
Aku merasakan tenggorokan ku sedikit mengering, niatnya aku akan beranjak ke dapur untuk mengambil air dingin dari kulkas.
Setelah menemukan apa yang ku cari aku pun kembali masuk ke dalam kamar, mataku jadi tertuju pada salsa. Air yang baru saja masuk ke dalam mulutku tak sengaja ku semburkan dan jadi membasahi permukaan lantai, aku terkejut saat melihat istriku yang tengah berbaring dengan penampilan yang waw.
"Lu kenapa sih ?" tanyanya,
"Kamu pake baju aku ?" tanyaku, salsa sadar dia langsung menutupi tubuh bagian bawahnya dengan selimut.
"Abisin gw gak ada baju ganti, jadi gw ambil aja punya lu." jawab salsa setengah menahan malu.
Aku jadi menelan ludah, pemandangan tadi cukup membuat jantungku berdetak jadi lebih cepat. Padahal baru saja tadi ku keluarkan, masa iya aku harus ke kamar mandi lagi ?
"Ehemm.." aku berdeham untuk menetralkan pernafasanku.
Dengan perlahan aku mendekat.
"Sal," ucapku dengan suara yang berubah lembut.
"Apa ?" tanya salsa, sementara matanya fokus pada layar ponsel.
"Gimana kalo kita... "
"Nonton drakor." ucap salsa langsung memotong perkataanku.
"Nah.. Ide bagus tuh." ucapku pura pura padahal maksudku bukan itu loh sal.
"Iya nih, gw juga gak bisa tidur lagi." ucap salsa, dia mulai mengambil laptop dan mulai streaming drakor kesukaannya.
Aku pusing karna aku tak mengerti apa yang di bicarakan oleh orang orang yang ada di film itu, kecepatan membacaku juga tak bisa mengejar tulisan subtitlenya. Sementara salsa, dia sangat ceria bahkan sampai tertawa tawa.
"Farel, gw jadi laper gara liat itu." ucapnya, aku pun menoleh ke arah layar. Di film itu menunjukan sepasang kekasih yang tengah makan makanan yang dominan berwarna merah.
"Kamu laper ? Mau makan ?" tanyaku.
"Iya tapi gw gak mau makan nasi," jawab salsa.
"Terus ?"
"Mie ada gak ?" tanya salsa.
"Ada, kamu mau ? Yaudah aku bikinin sekarang ya." ucapku seraya akan beranjak.
"Emang gak apa apa ?" tanyanya.
"Selow aja,"
Aku pun berlalu ke dapur untuk membuatkan apa yang di minta salsa, setelah beberapa lama mie jadi aku kembali masuk ke dalam kamar dan mendapati salsa sepertinya dia tengah gelisah.
"Kenapa ?" tanyaku.
"Gak apa apa," jawab salsa dengan matanya yang fokus pada layar didepannya.
Saat aku menghampiri, film itu tengah menayangkan adegan yang lumayan panas.
Aku mengerti mungkin karna hal itu salsa menjadi gelisah.
"Ehemm.. Kamu pengen ya ?" godaku.
"Pengen apa ?" tanya salsa seraya langsung menoleh ke arahku.
"Gak apa apa," jawabku seraya menggeleng pelan.
Ku letakan piring itu ke aras meja, salsa mengerti dia pun beranjak pindah serta merta membawa laptopnya juga. Aku mendekat dan sekilas melihat adegan berciuman di dalam film itu.
Takut hasratku akan naik gara gara itu, aku memutuskan untuk berhenti menontonnya dan memilih untuk berbaring saja di atas ranjang.
"Farel lu gak mau ?" tanya salsa, tumben sekalu dia menawariku.
"Enggak, abisin aja." ucapku.
Salsa makan namun seperrinya dia jadi tak bisa fokus, di lihat dari bahasa tubuhnya gadis itu speertinya juga menginginkan hal yang sama dengan apa yang tengah dia saksikan saksikan saat ini. Wahh kesempatan.
Aku bangkit, setelah dekat dengan perlahan aku memeluk salsa dari belakang. Untuk sesaat salsa jadi terperanjak tapi anehnha dia tak menolak.
Perlahan ku raih tengkuk gadis itu, menariknya pelan agar menoleh kearahku, tanpa aba aba aku langsung mencium salsa dengan penuh gairah. Bibirnya terasa pedas karna dia yang baru saja memghabiskan mie pedas buatanku tadi.
Aku berpindah dan membopong tubuh salsa ke atas ranjang juga, posisi salsa sudah berbaring. Aku kembali menciumi bibirnya dengan brutal, ciumanku juga semakin menurun dan hampir mendaki di pegunungan himalaya.
Karna merasa sudah tak tahan aku mulai melepaskan pakaianku.
Tangan gadis itu memainkan rambutku, dia yang sedari tadi tak memakai celana sangat memudahkanku untuk menjangkau areanya.
Melihat wajahnya yang cantik membuat nafsuku semakin memburu, aku pun mengeluarkan senjata dan akan segera memasukan ke dalam sangkarnya.
Salsa meringis dan langsung menahanku.
"Sakit.. " lirihnya, aku lupa kalau salsa masih perawan, aku harus bermain dengan kelembutan.
"Rilex ya, jangan tegang." ucapku seraya membuka lebar lebar kaki istriku.
"Pelan pelan tapi." ucap salsa seraya menggigit jemarinya.
Setelah ku oles oleskan, salsa sepertinya kegelian tapi dia menikmati. Ku dorong peluru itu masuk perlahan, di sana sangat sempit dan aku bisa merasakan sensasi kenikmatan yang tak pernah aku rasakan sebelumnya.
Salsa kembali meringis seraya mencengkram pundakku lumayan keras, setelah memaju mundurkannya sampai terasa sedikit licin sampai akhirnya banjir datang.
Akhirnya dapat juga kamu sal, setelah melakukan hal itu kita pun saling diam dan malah sama sama merasa canggung.
Salsa beranjak,
"Mau kemana ?" ucapku seraya menahan tangannya.
"Ke kamar mandi." ucap salsa, tak lama dia pun kembali dengan cara berjalan yang jadi terlihat sedikit aneh.
"Awwhh..." salsa meringis saat akan terduduk di tepi ranjang, aku bangkit dan juga duduk di samping salsa.
"Sakit ?" tanyaku, salsa kembali mengangguk.
"Maaf ya," ucapku seraya menyingkapkan pelan rambut yang menutupi wajah salsa.
"Harusnya kita gak kayak gini farel." ucap salsa tiba tiba, seolah dia merasa berdosa karna sudah melakukan itu padahal aku adalah suaminya.
"Loh, kenapa ?" tanyaku heran.
"Sakit banget tau gak." ucapnya seraya menutupi wajah dengan tangan, aku menarik tangan itu dari wajahnya dan langsung menatapnya lekat.
"Tapi enak kan ?" tanyaku seraya tersenyum, aku berharap hal itu akan memecah sedikit kecanggungan diantara kita.
"Lagi yuk." ajakku.
"Dasar." ucap salsa seraya memukul bahuku pelan.
Baru saja aku akan mengulangi permainan ronde ke 2, tiba tiba sebuah tepukan mendarat di tanganku.
Aku seketika langsung terbangun dan menyadari keadaan, ternyata aku masih memakai pakaianku lengkap sementara di dalam celana sana aku merasakan basah sedikit basah.
"Farel, temenin gw ke dapur." suara salsa menyadarkanku, apa ? Jadi tadi semua hanya mimpi ?
"Farel, kok lu malah bengong sih ? Gw haus nih." ucap salsa sekali lagi, aku pun sadar tadi lupa membawakan air minum sekalian.
"Eh, sal ?" tanyaku.
"Apa ?"
"Bukannya kita lagi itu ya ?" tanyaku.
"Itu apa sih ? Lu daritadi tidur. Gw nonton drakor aja sendirian." ucap salsa.
Aku mengusap wajah dan yang terjadi tadi semua memang hanya mimpi.