NovelToon NovelToon
Money Is Not A Problem

Money Is Not A Problem

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kaya Raya
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Stefanus christian Vidyanto

Demian Mahendra, seorang pria berumur 25 tahun, yang tidak mempunyai masa depan yang cerah, dan hanya bisa merengek ingin kehidupan yang instan dengan segala kekayaan, namun suatu hari impian konyol tersebut benar benar menjadi kenyataan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Stefanus christian Vidyanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2. Bersenang-senang

"Udah selesai ngamuk?" Suara dingin menyambut Demian Mahendra saat kembali ke asrama, seperti biasa.

"Udah." Demian mengangguk pendek.

"Menurutmu melampiaskan marahmu dengan ngeluarin dua juta ke orang yang kau benci itu nggak bodoh?" Suara dingin itu bergumam, bernada sarkastik.

Demian mematikan puntung rokok di tangannya dan terkekeh pelan. "Dengerin, kawan. Aku cuma cowok biasa. Aku bukan anak suci yang gak pernah salah atau pendeta yang udah ngelewatin kekacauan dunia terus mutusin jadi biksu. Uang hasil kerja keras, ya nikmatin. Urusan gimana aku nikmatin, itu bukan urusanmu. Kalau kau mau ambil nyawaku sekarang, monggo."

"Membeli hidupmu lalu mengambilnya kembali itu investasi paling mubazir."

"Oh, jadi kamu nggak bakal bunuh aku?" Ada kilatan iseng di mata Demian.

"Terus terang, hidupmu nggak ada artinya," jawabnya dingin, tanpa ekspresi.

Namun, Demian malah tertawa kecil. "Kalau begitu, jangan cuma ngoceh. Aku mau seneng-seneng."

Saat Demian hendak pergi, pintu asrama tiba-tiba terbuka dengan suara gedebuk, dan tiga atau empat sosok menyerbu masuk. Melihat Demian duduk santai, mereka langsung berseru, "Demi Tuhan, Demian! Jangan bilang, yang bikin keributan tadi depan gedung sekolah itu kamu?"

Soni, yang berbadan kekar dan dikenal sebagai “Pangeran,” menepuk pundak Demian, "Beneran gak nyangka kamu nyembunyiin semua ini, bro. Tapi gak usah dipikirin, toh sebagian orang cuma bisa ngelihat uang. Syukur deh, kamu tau sekarang daripada nyesel di belakang."

Demian tertawa kecil, tapi ada rasa hangat di hatinya. Mereka jelas datang karena khawatir dia bakal kesal setelah putus dengan Sarah. Tapi Demian sudah lama selesai dengan urusan itu. Bahkan, saat dua juta itu dia lempar ke perempuan itu, dia sadar semua ini gak lagi penting.

"Baiklah, kalian datang buat ngibur aku. Yuk, kita bersenang-senang di Nine Heavens Pool," ujar Demian mantap.

"Sial, serius nih?" Mata Rino, si jangkung berkacamata, langsung berbinar-binar.

"Serius." Demian memastikan dengan nada santai. Tentu saja, klub malam tidak buka siang hari.

Malam itu, mereka tiba di Nine Heavens Pool, klub malam paling mewah di dekat kampus. Begitu masuk, Demian langsung memesan bilik VIP dan berseru, "Teman-teman, pesan apa aja. Malam ini kita bersenang-senang."

Setelah memesan, Demian melangkah menuju bilik DJ. Di tengah panggung, dia mengulurkan tangannya merebut mikrofon dari DJ dan berseru, "Hei, hei, DJ, matiin musiknya. Ada yang pengen gue sampaikan!"

Biasanya, klub malam menghormati pelanggan besar. DJ langsung mematikan musiknya. Demian mengetuk mikrofon, kemudian berkata lantang, "Kawan-kawan semua, buat ngerayain kisah cinta yang baru aja hancur hari ini, seluruh ruangan KTV gue traktir! Pesan apa pun yang kalian mau sampai tempat ini tutup hari ini! Cuma tips tanggung sendiri ya!"

Kerumunan sejenak terdiam, lalu disusul teriakan dan siulan yang pecah dari berbagai sudut klub. Suara sorak-sorai semakin keras, membuat suasana jadi hiruk pikuk. Siapa yang rela ngabisin uang segitu banyak hanya karena putus cinta? Ini baru gaya!

Demian tertawa puas mendengar sorak-sorai itu. Gila, ternyata ngabisin uang itu bikin seneng juga. Gak heran orang kaya suka boros.

Soni, Rino, dan kawan-kawannya terdiam, tercengang. Bos mereka, yang biasanya hemat dan bahkan kerja paruh waktu, sekarang seenaknya boros? Mereka hampir gak percaya.

Namun, suasana tiba-tiba berubah saat seorang pria bertato muncul dari kerumunan, memandang Demian dengan tatapan penuh ejekan. Pria itu dikelilingi oleh tujuh atau delapan pria lain. Dia mencibir dan berkata, "Nak, siapa kau? Sok-sokan pamer disini, kayak kau yang paling berduit. Tau gak ini tempat apa?"

Demian hanya tertawa sinis, tanpa gentar, "Kalau gak tahan nonton, pesan aja sendiri. Kalau gak punya duit, ngapain repot-repot nyolot?"

"Bocah sialan, beraninya meremehkan aku?" Pria itu bangkit dari tempat duduknya, dan tujuh atau delapan orang di sampingnya, mungkin bawahannya, juga ikut berdiri.

"Persetan! Ayo, hancurkan kaki anak ini" seru pria bertato itu kepada anak buahnya.

"Kawan, apa yang harus kita lakukan?" bisik Rino yang mulai cemas melihat situasi makin panas.

Soni tersenyum tenang, "Ini cuma perkelahian. Kita di sini buat ngebelain bos."

Tiba-tiba, sepuluh sosok lain muncul dari arah pintu, melangkah cepat ke tengah kerumunan yang memanas. Beberapa petugas keamanan mencoba menghadang mereka, tapi gagal. Sepuluh orang itu akhirnya berdiri di samping Demian, dan klub itu pun mendadak sunyi. Namun, Demian hanya tersenyum, penasaran dengan akhir cerita ini.

1
Nino Ndut
Masqlah begini aj hampir brp bab y..hmm
Nino Ndut
Bertele tele y mc nya.. hampir g bisa benuin solusi make otak atau idenya gitu y
Nino Ndut
Itulah klo bersikap pendek malah bilin masalah.. btw ini mc beneran no skill kah n bodoh bgt y???.. alesannya malah bikin ambigu gitu
Nino Ndut
Masih rada bodoh tp ceritanya menarik sih.. wajib dipantau terus.. hehehehe lanjutkan thor
Nino Ndut
Kok kayak bocah gini y mc nya.. hmm
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!