Rea adalah gadis manis anak angkat keluarga Mahendra. Rea tumbuh menjadi gadis manis, anggun, lemah lembut namun pendiam. Dirinya jarang berekspresi karena didikan mamanya yang melarangnya untuk terlalu terlihat ceria. Rea selalu tersenyum, meskipun dirinya tak menyukai hal yang dia lakukan, dia akan tetap tersenyum
Saat kepindahannya, dirinya mengenal Arjuna. Juna mungkin terlihat nakal, namun Rea tak malu untuk tertawa dihadapan Juna dan Rea tak perlu memakai topeng saat berhadapan dengan orang lain. Rea menganggap bahwa Juna adalah tempatnya untuk pulang
Namun hubungan mereka kandas karena perbuatan mamanya. Membawa Rea pergi jauh dari Juna. Sampai akhir pun Rea dipaksa pindah agar bisa jauh
~Aku akan melepas topeng itu dan akan membuatmu menjadi jauh lebih berekspresi. setelahnya kau tidak akan pergi dariku~ Arjuna'
~Terima kasih Juna, aku menjadi sosok yang lebih baik setelah mengenalmu. Aku selalu menyayangimu Juna~ Andrea
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyelir 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23 - RENCANA
“Rea, apa kabar?” tanya seseorang yang menghampiri tempat duduk Rea
Melihat siapa yang datang menyapanya, Rea tersenyum. Dia adalah Yurika Miranti, teman semasa mengikuti satu ekstrakulikuler musik.
“Yuri, lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu?” tanya Rea
“Baik, kau sedang memiliki kesibukan apa, Re? aku apakah kau ada waktu luang?” tanya Yuri
“Aku hanya sibuk di rumah sakit. Jika kau ingin menemuiku, kau bisa menghubungiku” ujar Rea senang bertemu dengan teman lamanya
“Bukan begitu. Aku akan menikah dengan kekasihku. Rencananya kami akan menikah di Bali dan aku ingin meminta bantuanmu untuk menjadi pengiring wanita serta bermain piano dalam acaraku, apakah kau mau?” tanya Yuri sembari memberikan undangan pernikahannya
“Kau akan menikah tentu aku akan bantu” Rea merasa senang karena di ikut sertakan dalam acara temannya
“Baiklah terima kasih, Re. Dan kalian, jangan lupa untuk datang” seru Yuri kemudian pergi meninggalkan Rea dan teman-temannya
“Kau yakin akan datang adik?” tanya Deo setelah melihat Yuri sudah berada cukup jauh
“Tentu kak, sebenarnya aku dan Anjeli sudah memiliki rencana akan liburan untuk mengajak Seojun berkeliling. Jadi sekalian saja, tidak masalahkan, Jeli?” tanya Rea. Sebenarnya dirinya tidak enak mengacau rencana yang telah dibuat Anjeli, namun dirinya juga tidak bisa meminta cuti terlalu banyak.
“Tidak masalah, kebetulan bukan tanggalnya juga tidak beda jauh dengan rencana kita” ujar Anjeli santai
“Tunggu, sayang. Kau berencana akan liburan dan tidak memberitahu ku?” tanya Rayhan terkejut dengan rencana yang telah dibuat Anjeli dengan Rea
“Kau belum kasih tau Rayhan?” tanya Rea
“Belum” Anjeli hanya cengengesan tanpa merasa bersalah, sedangkan Rayhan hanya bisa menarik nafas lelah
“Kalau begitu aku ikut” Rayhan langsung menyuarakan pendapatnya.
“Kakak juga ikut ya, sekalian mengecek Resort yang ada disana dan kau harus membantu kakak” ujar Deo juga ingin ikut rencana adiknya
“Kakak aku ingin liburan bukan kerja ya” Rea kesal rencana liburannya akan berantakan jika kakaknya memberikan dirinya pekerjaan
Deo hanya meringis mendengar ucapan adiknya itu. Dan yang lain hanya tertawa. Berbeda dengan yang lainnya, Sasa terlihat tidak senang dengan keadaan yang ada. Mengapa selalu Rea yang mendapatkan peran utama, batin Sasa.
Melihat bahwa hari sudah cukup larut membuat dan banyak undangan yang telah memilih untuk pulang membuat pembawa acara segara membubarkan acara yang ada.
Saat akan keluar aula ruangan, Juna menghentikan Rea yang akan pergi bersama dengan Deo.
“Rea, bisa kita bicara sebentar?” tanya Juna
“Kenapa aku harus berbicara denganmu?” ketus Rea
“Aku mohon” Juna memohon
“Rea, bicaralah dengannya. Kakak tunggu diluar ya” ujar Deo yang menengahi mereka
Deo pergi meninggalkan Rea dengan Juna.
“Apa yang ingin kau bicarakan, Juna?” tanya Rea lembut namun di matanya tampak kekecawaan.
“Mengenai rekaman itu, aku ingin menjelaskannya padamu. Kau jangan potong ceritaku ya” ujar Juna yang diangguki oleh Rea
“Begini, aku memang memiliki rencana itu…” ujar Juna. Dirinya ragu untuk menceritakan yang sebenarnya pada Rea, terlihat jelas raut kekecewaan dan Juna tidak tahan akan hal itu.
“… tapi itu dulu. Sekarang aku tidak berniat untuk itu. Aku hanya ingin kembali bersamamu. Dan mengenai aku dan Sasa, itu tidak benar. Aku dulu hanya dekat dengannya kami tidak menjalin kasih. Kita hanya teman. Selain itu, aku hanya membantunya saat awal karirnya menjadi model. Aku hanya membantunya mengenalkannya dengan rekan kerjaku yang membutuhkan seorang model. Hanya itu” Juna menceritakan semuanya dengan jujur
“Baiklah aku mengerti, namun kau harus membuktikan apa yang ucapkan itu adalah kebenarannya. Bisa?” Rea menginginkan sebuah bukti dari ucapan Juna
“Baiklah, aku akan membuktikan yang sebenarnya padamu” Juna merasa lega bahwa Rea masih memiliki sebuah kepercayaan padanya
“Kalau begitu, aku pergi dulu. Kakak pasti sudah menunggu” Rea beranjak pergi meninggalkan Juna
Juna hanya diam melihat kepergian Rea. Dirinya tau bahwa Rea masih kecewa padanya
JUNA POV
Aku tau kau masih kecewa padaku. Aku tau kau masih marah padaku. Tapi terima kasih kau sudah mencoba untuk mempercayaiku, pikirku
“Bayu, kau sudah mendapatkan rekaman CCTV nya?” tanya Juna saat menelepon Bayu
“Tentu saja, rekamannya aman padaku”
“Apa ada bukti yang lain yang bisa kita dapatkan?” Juna ragu jika hanya menunjukkan rekaman CCTV nya saja
“Kita bisa mendapatkan rekaman yang diambil Sasa”
“Bagaimana caranya?’
“Kalau itu, hanya kau yang bisa. Kau taukan dia suka padamu jadi manfaatkan saja itu”
“Tapi males banget dekat-dekat dengannya”
“Lalu, kau mau apa Juna?”
“Baiklah, akan aku coba. Mungkin saat kita liburan nanti kita mulai”
“Terserah kau saja”
Kemudian Juna menutup teleponnya dan berpikir cara mendekati Sasa dengan aman dan langsung tepat sasaran untuk tujuannya.
POV JUNA END
***
Siang ini, Rea bersama dengan Anjeli datang ke bandara untuk menjemput Seojun. Setelah menunggu sekitar 30 menit, terlihat Seojun yang berjalan dengan mendorong sebuah koper yang berukuran cukup besar.
“Seojun-ssi” teriak Anjeli
Seojun yang mendengar teriakan dari Anjeli pun melambaikan tangannya dan berjalan menuju Anjeli.
“How are you, Rea?” tanya Seojun
“Baik, aku tau kamu sudah bisa Bahasa Indonesia dengan lancar ya” ujar Rea
“Kau tau?” tanya Seojun
“Tentu saja, Anjeli sudah memberitahu ku”
“Kau tidak asik” ujar Seojun pada Anjeli. Anjeli hanya menyengir tanpa rasa bersalah
“Kau sudah punya tempat untuk menginap?” tanya Rea
“Tentu saja, bahkan aku sudah punya daftar kemana saja kalian harus mengajakku selama di Indonesia” ujar Seojun dengan menunjukkan buku catatan miliknya
“Kalau masalah itu, nanti kita bicarakan. Karena ada sedikit masalah dengan itu” ujar Anjeli
“Ayo, kau sudah di tunggu kakakku” ujar Rea yang pergi dahulu menuju mobilnya.
“Kenapa Kak Deo ingin bertemu denganku?” tanya Seojun terkejut
“Mana kutahu” Anjeli pergi menyusul Rea
Melihat dirinya di tinggal sendirian, Seojun segera menyusul teman-temannya. Punya teman kenapa tidak ada yang waras sih, batin Seojun
***
Saat sampai di restoran, tempat Deo menyewa ruangan VVIP untuk menyambut kedatangan Seojun. Selama mereka makan, mereka hanya berbincang ringan dan Seojun menceritakan kepentingannya selama di Indonesia. Deo yang tertarik dengan rencana Seojun pun meminta bantuan Seojun selama di Indonesia,
“Kau akan menginap dimana selama di Indonesia?” tanya Deo
“Aku akan menginap di Hotel Atmaru kak” Seojun memperlihatkan bahwa dirinya sudah membooking hotel
“Batalkan saja, kau bisa tinggal denganku. Jika kau menginap di hotel akan menghabiskan banyak biaya”
“Ahh.. tapi aku ingin mengambil beberapa video di tempat itu kak” Seojun sedikit kurang setuju dengan rencana Deo
“Baiklah, tapi tawaranku masih tetap berlaku selama kau tinggal di Indonesia. Ini bentuk rasa terima kasihku saat Rea di Korea kau menjaganya dengan baik” ujar Deo
“Iya, juga aku sudah bosan. Aku akan minta dengan kakak”
“Baiklah, aku pergi dulu. Aku masih ada urusan.” Deo pergi meninggalkan mereka keluar ruangan
“Rea, kau bisa mengantarku ke tempatku menginap kan” ujar Seojun
“Tentu saja, aku sudah mengganti shift ku untukmu hari ini” ujar Rea
“Baiklah, antar aku ke penginapan sekarang. Aku lelah”
Mereka pergi meninggalkan restoran dan segera menuju tempat dimana Seojun akan menginap selama di Indonesia.
Setelah mengantar Seojun, Rea dan Anjeli pergi ke apartemen Rea untuk berbincang.
“Kau sudah tau mau mengajak Seojun kemana saat di Bali nanti?” tanya Rea
“Iya, ada beberapa tempat cukup bagus di Bali. Jadi bisa menjadi tempat konten untuk Seojun. Ada beberapa tempat yang cukup bagus dan masih asri” jelas Anjeli
Juna yang baru saja keluar dari apartemennya dan melihat kedatangan Rea bersama dengan Anjeli pun tesenyum senang. Juna merasa beruntung karena melihat Rea
“Kalian habis darimana?” tanya Juna
“Dari hotel mengantarkan temanku yang baru saja tiba” jelas Rea
“Seojun?” tanya Juna memastikan teman yang dimaksud Rea
“Iya, Seojun tadi datang dan kami mengantarnya ke tempat penginapannya” jelas Rea
“Begitu ya, kalau begitu aku pergi dulu” Juna pergi setelah berbincang ringan dengan Rea
“Dia memang sepertikah sata bersamamu?” tanya Anjeli
“Iya, memang kenapa?” tanya Rea
“Tidak, hanya merasa aneh melihat dia ramah ke orang” ujar Anjeli yang kemudian masuk ke dalam apartemen Rea
***
Di dalam ruangan gelap, terdapat 4 orang yang sedang mendiskusikan sesuatu
“Apa rencana yang kita susun akan berhasil?” seorang wanita duduk dengan memainkan laptop
“Tentu saja, rencana ini tidak akan gagal” seorang laki-laki yang sedang membaca sesuatu
“Kita harus buat wanita itu hancur baik dari tahta bahkan karir yang dia banggakan” ujar laki-laki yang memainkan ponselnya
“Kau sangat membencinya ya?” tanya wanita yang duduk dengan santai dengan segelas es kopi di tangannya
“Ca, jelas gue benci dia. Dia bahkan seenaknya ingin menghancurkan orang lain”
“Gue dapat datanya lebih jauh. Kalian harus tau apa aja yang telah dibuatnya” ujar wanita yang memegang laptop
“Kirim Na” perintah seorang
“Tenang saja Ka, ini sudah ku kirim dan simpan di tempat yang aman” ujar Anna
“Ran, kau tidak pergi menemui dia?”
“Aca, gue masih lelah karena mencari informasi ye”
“Perempuan itu cukup tidak tau diri rupanya” ujar Kara yang sedari tadi menlihat Video yang diberikan Anna
Kemudian perempuan yang bernama Aca itu mendekati Kara dan ikut melihat dari tablet itu
“Kak, kenapa tidak ada yang mengendus wanita itu ya” tanya Aca
“Tentu saja, ada seseorang yang melindunginya adikku sayang”
“Yuran, kau sudah mendapatkan laki-laki itu minta kan?” tanya Kara
“Tentu saja, bahkan aku mendapatkan yang lebih”
“Kita manfaatkan laki-laki itu untuk menghancurkan wanita itu?” tanya Anna
“Bahkan kemungkinan dia ikut dengan kita. Dan itu harus terjadi” ujar Aca
“Akan kubuat dia malu semalunya karena kehaluannya itu” ujar Aca
“Akan kubuat dia hancur seperti dia menghancurkan kakak gue” ujar Yuran
“Dan dia harus merasakan kesedihan lebih dalam setelah menghancurkan adikku” ujar Kara
“Kalian dendam kesumat dengannya ya” ujar Anna
“Tidak juga, hanya membalas apa yang dirinya perbuat dulu” ujar Aca lalu pergi ke arah jendela melihat langit malam yang begitu indah