Apa jadinya seorang desainer bernama Elania, dan pria barista yang bernama Shin tersebut, sama - sama memiliki rahasia besar didalam hidup mereka.
Dipersatukan oleh Shin yang ternyata mencintai Elania secara diam - diam, lalu bagaimana perjalanan kisah ujian cinta mereka, dan kehidupan rahasia keduanya.
Akankah berjalan sesuai kehidupan cinta pada umumnya ataukah sebaliknya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Piitaloka_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
02
Keluar dari lift disitu Elania langsung berjalan kearah ruang yang bernama Madam L, namun belum juga memasuki ruangan tersebut.
"Huh! Untuk apa kau datang keruangan madam Lisa nona Elania, aku rasa kau akan sia - sia saja membantah tentang pencurian yang telah team mu lakukan kepada teamku" ucap perempuan rambut curly, dengan pakaian blouse kemeja dengan bawahan mini skirt, gaya yang cukup sexy.
"Oh begitukah?" pura - pura terkejut "Terima kasih atas pemberitahuan nya kalau begitu apa boleh saya pergi, nona. Karena saya bukan orang sesantai anda yang bisa nya menggandalkan anak buah nya saja dalam setiap pekerjaan fashion begini, jadi ijinkan saya pergi dulu. Permisi"
Disitu Elania langsung beranjak masuk kedalam ruang madam Lisa, yang membuat si Angel merasa geram.
"Cih kurang ajar sekali dia, enak sekali dia merendahkan ku memang nya aku serendah itu yang mana seolah dirinya lah yang menjadi panutan anak buah huft... Awas saja kau, tidak akan ku biarkan kau akan tenang berada di sini"
....
Ketika memasuki ruang, terlihat madam Lisa tengah mengoreksi setiap desain dari team lain.
"Katakan" ucap tegas madam Lisa
"Maaf apa boleh saya mengajukan pertanyaan pada anda madam"
"Apalagi, huft... (menghela nafas) bukan kah tidak ada lagi yang perlu kau pertanyakan, dengan apa yang sudah team mu lakukan. Dan lagi tidak aku percaya kalau kau sendiri juga ikut andil dalam hal ini nona Elania, apa yang sudah anda fikirkan selama ini, sampai - sampai melakukan hal sekotor ini" ucap madam Lisa sebari mengatupkan kedua tangannya diatas meja kekuasaan nya "Apalagi mencuri itu bukan lah suatu yang baik untuk kamu lakukan nona Elania, apalagi saya sendiri bingung apa yang anda fikirkan, sampai - sampai kinerja mu menjadi tidak fokus begini, dan kau tau saya mencoba untuk mempertahankan kamu karena ada bakat didalam dirimu, tapi dengan kejadian ini. Saya sampai berfikir sudah tidak lagi akan mempertahankan anda nona Elania untuk bertahan di perusahaan saya"
Disitu Elania menahan amarahnya, dengan begitu dia hanya bisa menghela nafas pelan sebari mencoba menenangkan diri.
"Lantas, sekarang apa yang ingin kau tanyakan"
"Maaf apa bisa kau berikan saya kesempatan untukku, untuk menujukkan kalau ini memang benar - benar desain yang saya buat sendiri. Apalagi ini dapat menjadi bagian rekomendasi prodak baru kepada para konsumen kita selanjutnya diacara fashion week yang akan kau buat untuk bulan tahunan seperti tahun lalu, dan ini prodak baru desain yang sudah kubuat"
Elania membuka laptop nya, disitu dia menujukkan sketsa yang dia buat, disitu madam merasa kagum melihat desain yang dia buat.
"Bagus, saya awalan nya tidak pernah ragu atas desain sketsa yang kau buat selama ini, akan tetapi kenapa kau kecewakan saya lagi nona Elania. Baik kalau begitu saya akan men acc desain mu ini untuk fashion week selanjutnya, dan kuharap ini adalah desain yang memang kau buat sendiri"
"Ya, ini memang desain saya sendiri, dan team saya. Kalau memang itu bukan buatan saya untuk apa saya harus susah payah mengajukan desain ini kepada anda"
"Baiklah kau bisa pergi sekarang, dan siapkan semua desain mu karena aku sebentar lagi juga akan mengajukan beberapa persiapan tahunan perusahaan kita, kalau begitu aku akan pergi dulu" beranjak pergi dari ruangannya, tapi dia dikejutkan oleh salah satu karyawan wanita "Apa yang kau lakukan disini?" tanya madam itu kepada perempuan bawahan dari team Elania dia bernama Yuki.
"Sa - saya, hanya ingin menunggu nona Elania ya" jawab gugup nya
"Oo, kau bisa temui dia sekarang"
Perempuan itu langsung menganggukkan kepala, setelah melihat madam Lisa telah pergi, disitu Elania menatap wanita bawahan nya tersebut dengan penuh curiga, lalu berjalan sebelum melewatinya.
"Ikut dengan ku" ucap dingin Elania
Saat diruang produksi, disitu banyak sekali anak bawahan nya yang langsung berdiri menatap keduanya.
"Hinawa, aku boleh minta kau berdiri ditengah pintu, dan juga aku minta awasi siapa yang lewat atapun yang mengintip membicarakan kita disana, dan aku perintahkan kepada kalian matikan off ponsel kalian dan taruh didepanku. Sekarang juga" tegas nya
Awalannya semua mengkerut kan kening kebingungan, dibuat nya lalu melihat kearah Elania.
"Patuhi, dan taruh semua kedepan meja hadapan kalian!" teriak Hinawa kalau sudah mode serius
"Sudah terkumpul semuanya" menatap kearah hadapan beberapa ponsel diatas meja "Diantara kalian apa sudah menaruh ponsel kalian" semua menganggukkan kepala "Bicaralah" perintah Elania
Perintah Elania adalah kesempatan mereka untuk berbicara meluapkan ide atau pendapat.
"Kak, bagaimana kak... kita sudah buat desain 50 persen prodak kita hampir selesai, dan madam sendiri membatalkan untuk bahan produksi desain baju kita kak, apalagi kita sudah susah payah membuatnya" ucap perempuan berambut keriting panjang namanya Ayumi
"Iya kak, semua ini jadi sia - sia dong kak. Ini gegara mereka kita harus mendapatkan peringatan terakhir dari madam" saut dari perempuan bernama Bella
"Kak, aku takut juga kalau madam memperhentikan kita. Bagaimana dengan pekerjaan kita, akan kemana kita selanjutnya kak" kata perempuan karywan nya yang paling cantik dia bernama Keiko, dan itupun membuat semua menganggukkan kepala setuju
"Bagaimana bisa desain kita bisa kecolongan sama team mereka kak" ucap perempuan tomboy diantara lain nya bernama Mina
"Bener, apalagi selama ini mereka lah yang selalu mencuri desain kita, dan berusaha menghancurkan team kita, ya kan" ucap perempuan paling tercentil dia bernama Hana, itupun semua langsung menganggukkan kepala setuju dengan sependapat dia "Apa perlu kita membalaskan dendam kepada mereka"
Mendengar sudah semua menjawab "Sudah, apa ada lagi pertanyaan atau keluh kesah kalian" tanya Elania
Semua terdiam, karena semua itu sudah sedari cukup. Lalu Elania menghidupkan salah satu ponsel diatas meja dan mematikan panggilan yang sontak semua nya terkejut dengan apa yang dilakukan Elania barusan.
Semua langsung mempertanyakan milik siapa ponsel tersebut, sampai membuat semua anggota bawahan nya saling berbisik.
"Kalau begitu, katakan pada ku milik siapa ponsel ini" semua masih terdiam "Saya katakan sekali lagi, siapa pemilik ponsel ini!" masih tak ada yang mengakuinya "Okay, masih tidak ada yang mengakuinya milik siapa ini? kalau begitu ambil ponsel kalian sekarang"
Disitu semua menggambil ponsel milik mereka, namun dibelakang Elania wanita tadi hanya terdiam ketakutan seolah dia tau kalau dirinya terancam tidak aman.
Setelah semua menggambil, salah satu bawahan nya yang merupakan lelaki satu - satunya disana bernama Shio, terlihat dia notis akan kecurigaan nya pada Yuki yang masih dibelakang nya "Apa itu ponselmu Yuki?"
"Ti - tidak itu bukan ponselku!" ucapnya seolah menggelak dengan bernada tinggi
"Lalu kenapa kau harus marah, dan tidak menggambil ponsel mu sama sekali diatas meja" bantah Hana
"I - Ini ponselku" menujuk kearah ponsel yang masih diatas meja
"Benar itu ponselmu?" tanya Elania yang sudah meliriknya
Terlihat raut Yuki yang mulai ketakutan itupun membuat Elania semakin curiga, namun seketika dia tertawa terbahak - bahak yang membuat semuanya melihat keanehan terhadap Elania.
"Haha... Sudah - sudah kalian tak perlu tegang begini memang ponsel miliknya, dan ini milik Hinawa kebiasaan sekali kamu itu tidak mematikan telfon dari kekasihmu" semua pun masih terdiam, sedangkan Hinawa yang mengerti hanya menganggukkan kepala
"Sorry, oh ya El, katakan perkembangan kita dengan madam bagaimana"
"Baik, kita diterima untuk ikut event ajang tahunan seperti dulu" terlihat semua tersenyum bahagia dan riang "Nah, makanya aku minta kalian sekarang kerjakan tugas yang sudah dikirimkan oleh kak Hinawa okay. Dan satu hal lagi, jangan sampai ini menjadi desain terburuk kita tapi buktikan bahwa team kita memang sangatlah terbaik, dan aku minta jangan ada yang melakukan pembalasan dendam kepada mereka, karena semakin kalian marah atau bertengkar yang ada usaha kalian mempertahankan di perusahaan ini akan menjadi sia - sia" semua langsung mengangguk kan kepala seolah setuju dengan perkataan nya
"Hmm maaf kak, tapi bagaimana desain kita yang sudah hampir 50 persen itu" saut Bella
"Kalian tak perlu bingung, cukup simpan suatu saat nanti itu akan berguna" sebari tersenyum penuh arti "Sudah - sudah yang terpenting kalian kerjakan tugas masing - masing sekarang" sebari memutar musik yang begitu keras melalui speaker yang memang selalu menjadi hiburan bagi team Elania
Setelah semua kembali fokus ke tugas masing - masing, Elania mengkode Hinawa.
"Oh ya aku minta tolong Hinawa, Shiori dan Yuki, bisakah kalian ikut denganku untuk pembentukan desain kita selanjutnya" ucap perintah Elania kepada perempuan yang paling terdiam didalam teamnya.
Setelah berada didalam ruangan, disitu Hinawa langsung menutup ruang pribadi milik Elania. Disitu terasa sekali kalau ruang pribadi tersebut tengah berhawa sangat panas.
"Shiori bisa kau serahkan hasil desain mu" pinta tegas Elania yang mana dia hanya duduk santai dikursi nya
Ketika Shiori menaruh selembar beberapa kertas, disitu begitu nampak jelas sekali kalau Yuki tengah terkejut dengan beberapa lembaran didalam kertas foto tersebut.
Bersambung....