Satu psikopat mampu menebar teror pembunuhan berantai, bagaimana jika ada enam psikopat berkumpul dalam satu tempat?
Sekelompok mahasiswa dan mahasiswi yang berasal dari kota Jakarta memutusan untuk liburan semester ke sebuah kota Kyoto dinegara matahari terbit, Jepang.
Mereka diajak oleh salah satu teman mereka, yang merupakan seorang blasteran Jepang bernama Ayana dan adiknya Yuki. mereka kemudian bertemu dengan seorang pemuda tampan asal Jepang yang mengajak mereka untuk mengunjungi sebuah kabin mewah ditengah hutan, kaki gunung Kurama.
Sekelompok remaja tersebut tidak tahu bahwa terdapat sebuah misteri dari hutan lebat tersebut, penduduk sekitar percaya bahwa pada saat kabut tebal turun dan menutupi isi hutan maka saat itupun para tentara Jepang jaman dulu keluar untuk mencari potongan tubuh mereka yang terpisah akibat terkena ledakan sebuah bom, penduduk desa meyakini hutan tersebut telah dikutuk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SemyAngelina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Kyoto, Jepang.
Beberapa satuan polisi pun ditugaskan untuk berpatroli dan menjaga keamanan disebuah hutan dibawah kaki gunung Kurama tersebut, setelah dilaporkan banyaknya orang hilang dan juga potongan tubuh yang ditemukan telah termutilasi. Para polisi pun dikerahkan untuk menjaga dan meningkatkan keamanan, seperti diharuskan memberikan data diri yang lengkap bagi pengunjung, sebelum masuk kedalam hutan lebat tersebut dan lain sebagainya. Seorang polisi wanita bernama Akira adalah seorang pimpinan, ia pun merupakan seorang detektif yang dikirim langsung dari kota Tokyo. Dua orang polisi laki-laki akan berjaga disebuah pos di depan pintu masuk hutan tersebut, mereka pun ditugaskan untuk berjaga secara bergiliran.
Malam yang dingin dan kabut tebal yang menyelimuti hutan tersebut, menambah kesan yang mencengkam. Didalam hutan tersebut pun terdengar suara dari binatang malam yang bersahutan, seperti lolongan serigala serta burung hantu, sedangkan langit malam dihiasi oleh bulan purnama yang sesekali tertelan oleh awan gelap.
Didepan pintu masuk hutan itu, nampak sebuah pos penjagaan yang diisi oleh dua orang laki-laki yang merupakan seorang petugas polisi, salah satu dari polisi penjaga tersebut pun kemudian memberitahu kepada rekannya bahwa ia harus meninggalkan pos penjagaan tersebut, untuk buang air kecil.
“Cepat pergi dan segeralah kembali! Aku ngeri melihat suasana hutan yang gelap dan mencekam seperti ini”
“Tenanglah tidak akan terjadi apa-apa, aku ingin pergi berkencan dulu dengan hantu Sadako” canda polisi yang bernama Kendo, iapun segera pergi begitu saja meninggalkan rekannya.
Rekan yang ditinggalkan oleh polisi bernama Kendo tersebut bernama Yakamura, beberapa saat kemudian tiba-tiba saja pria bernama Yakamura pun berteriak kesakitan dan suaranya pun memecah keheningan malam. Kendo yang telah selesai buang air kecil pun terkejut dan segera bergegas berlari kearah pos penjaga, setelah mendengar suara teriakan yang berasal dari rekannya tersebut.
Begitu ia sampai, pria itu pun dibuat terkejut setelah melihat banyak darah yang berceceran dibawah lantai, hingga dinding pos yang berukuran sekitar 3x3 meter tersebut. Ia pun kemudian menjumpai sebuah potongan dari tangan kanan manusia, yang tergeletak dilantai. Kendo pun langsung mencari keberadaan dari rekannya tersebut, akan tetapi ia tidak dapat menemukannya
dan yang tersisa hanyalah sebuah potongan dari tangan kanan sampai batas lengan. Tangan yang terpotong tersebut pun adalah milik rekannya yang bernama Yakamura, karena tangan tersebut terbalut oleh sebuah potongan kain berwarna biru yang merupakan sebuah seragam polisi di Jepang.
Melihat kejadian yang mengerikan itu, polisi bernama Kendo pun segera melapor dan meminta bantuan kepada kepolisian pusat. Sekitar 30 menit kemudian, tempat itupun sudah dipenuhi oleh cahaya lampu sirine dari mobil polisi yang berjumlah sekitar 4 buah, polisi yang tengah berkumpul ditempat kejadian tersebut berjumlah sekitar 15 orang.
Salah satu dari polisi tersebut adalah seorang polisi wanita berpangkat letnan bernama Akira, ia pun merupakan seorang penanggung jawab sebagai ketua penjaga keamanan, sekaligus orang yang menangani kasus misterius yang terjadi dihutan tersebut.
Malam itupun mereka langsung menginvestigasi tempat tersebut dan mencari keberadaan dari polisi yang bernama Yakamura. Sampai menjelang pagi harinya, mereka masih tidak berhasil menemukan sebuah bukti maupun keberadaan dari tubuh sang polisi yang bernama Yakamura, seolah-olah tubuhnya menghilang begitu saja, yang tersisa hanya sebuah tangan kanan yang telah terpotong. Akhirnya setelah melakukan penelusuran serta pencarian panjang yang memakan waktu hampir 24 jam, akses masuk kedalam hutan kembali dibuka dan pos penjagaan tersebut pun kembali diisi dan kini ditambah menjadi 5 orang polisi penjaga.
Meskipun pencarian masih tengah dilakukan, mereka terpaksa tetap membuka hutan tersebut dikarenakan masih tidak dapat menemukan bukti-bukti apapun yang bisa membantu penyelidikan, ditambah beberapa rombongan pendaki maupun pemburu sudah menunggu cukup lama untuk dapat masuk kedalam hutan tersebut dan mendesak polisi agar segera dibuka kembali.
Mereka pun akhirnya diperbolehkan untuk memasuki area hutan dengan syarat dan jarak yang sudah ditentukan, seperti tidak boleh masuk kedalam tengah hutan dimana para polisi masih melakukan pencarian dan investigasi, agar mereka tidak mengganggu jalannya penyelidikan. Para pengunjung yang baru kembali dari atas gunung maupun hutan tersebut pun akan diintrogasi satu persatu terlebih dahulu sebelum mereka dapat meninggalkan hutan tersebut.
Para pendaki maupun pemburu sudah tidak asing lagi dengan berita tentang orang yang menghilang dan terkadang, mereka bahkan menemukan potongan dari tubuh manusia yang terkubur didalam hutan. Alasan kenapa mereka masih saja nekat untuk memasuki area hutan tersebut, karena bagi mereka asal tidak melanggar peraturan seperti menjaga etika, serta sopan santun dan meminta izin kepada para dewa penjaga hutan, mereka yakin tidak akan ada kejadian buruk yang akan menimpa mereka.
Alasan lainnya, karena jalur pendakian selalu ramai dikunjungi pada saat musim kemarau ataupun musim semi, seperti saat ini sedang terjadinya musim kemarau dan para penjelajah maupun orang-orang yang sudah mendaftar penerbangan untuk berlibur ke tempat tersebut tidak dapat membatalkannya begitu saja.
Didalam hutan itu pula banyak sekali ditemukan satwa liar seperti serigala, rusa dan hewan liar lainnya yang membuat para pemburu, tidak dapat melewatkan momen begitu saja apalagi hewan didalam hutan seperti rusa dan babi hutan, tidak termasuk dalam populasi yang langka atau dilindungi. Meski begitu mereka tetap hanya boleh memburu maksimal dua ekor hewan liar saja setiap minggu nya.
Ditempat lain.
Malam hari yang sepi berhiaskan bulan purnama dilangit Jakarta pusat, sebuah rumah mewah ber loteng dua yang berada disebuah komplek perumahan elit. Seorang gadis cantik terlihat tengah sibuk mengemasi barang-barang yang akan dibawanya untuk perjalan ke kota Kyoto, Jepang.
Tiba-tiba terdengar suara dari seseorang yang mengetuk pintu kamarnya, gadis itupun langsung memperbolehkan seseorang yang mengetuk pintu kamarnya tersebut untuk masuk, setelah mendengar suara yang tidak asing lagi baginya.
Daun pintu pun perlahan terbuka dan masuklah seorang wanita paruh baya, yang mengenakan sebuah piyama tidur panjang berwarna abu-abu, dengan rambut yang di kuncir. Wanita itu pun merupakan ibu dari gadis tersebut, wanita cantik berusia paruh baya itu terlihat membawa sebuah cangkir berisi susu hangat.
“Kau sudah selesai mengemas barang bawaanmu? kalo sudah, minumlah susu ini sebelum dingin”
“Sebentar lagi selesai mah, lagian mamah juga tidak usah repot-repot bawain minuman segala” ujar gadis cantik itu sambil tersenyum.
“Ayahmu sedang membawakan minuman kepada adikmu juga, kami merasa sedikit khawatir dan juga takut karena kalian akan pergi ke Jepang hanya bersama dengan teman-teman kalian saja”
“Mamah tidak perlu khawatir, aku sudah berusia 20 tahun sekarang dan aku berjanji akan menjaga Yuki dengan baik. Lagipula apa gunanya jika aku selalu berhasil menjuarai kejuaraan beladiri judo, kalau tidak dapat menjaga adikku satu-satunya” ujar Ayana tersenyum sambil menatap foto kemenangannya dan terlihat dirinya tengah memakai sebuah seragam beladiri dengan sabuk hitam sambil memegang sebuah piala.
“Mamah tahu, tapi kau tetaplah seorang perempuan dan anak yang mamah sayangi. Berjanjilah bahwa kau akan baik-baik saja dan akan selalu berhati-hati!”
“Aku berjanji!”
“Dan juga selalu dengar ucapan dari kakekmu! karena jika tidak, mamah akan segera berangkat kesana dan langsung menarik kalian semua untuk pulang!” ujar mamahnya lagi.
“Siap komandan!” keduanya pun tertawa.
Keesokan harinya sekitar jam sepuluh siang, Ayana memakai sebuah baju hoodie berwarna hitam bergambar logo boyband kpop kesukaannya, gambarnya seperti dua buah gerbang yang terbuka sedikit berwarna putih, sedangkan Yuki memakai sebuah kaus putih berlengan panjang dipadukan dengan sebuah kardigan panjang tanpa lengan berwarna abu-abu.
Mereka berdua pun berangkat dan berhenti sejenak didepan sebuah rumah dari seorang pemuda tampan, bernama Andika yang memiliki potongan rambut Bowl cut dan memakai baju zipper hoodie berwarna biru tua. Letak rumah pemuda tersebut pun tidak jauh dan masih satu komplek perumahan dengan Ayana dan Yuki.
Pemuda tersebut pun dijemput dengan menggunakan sebuah mobil nissan berwarna merah, yang dikendarai oleh seorang supir pribadi yang bekerja pada keluarga Ayana dan Yuki.
Mereka kemudian bergegas pergi melanjutkan perjalanan menuju ke bandara Soekarno hatta, untuk naik pesawat terbang.
Sesampainya di bandara, mereka bertiga pun memutuskan untuk menunggu kelima orang teman lainnya didepan bandara tersebut, alasannya agar mereka tidak kesulitan untuk berkumpul, karena hampir dari mereka belum pernah pergi ke bandara apalagi naik pesawat terbang. Kurang lebih jam setengah 11 siang kelima teman yang lain pun akhirnya sampai, merekapun bergegas untuk segera masuk kedalam bandara dan setelah penyerahan tiket dan pemeriksaan, merekapun akhirnya dapat duduk dibangku pesawat kelas ekonomi.
Ayana pun duduk bersama dengan Yuki dan Andika, sedangkan dibelakang mereka ada Mendi tamaya, seorang gadis cantik berambut pendek sebahu memakai baju setelan hitam dan memakai sebuah kacamata, duduk bersama Ririn yang memakai kaus putih dan jaket berwarna biru serta celana jeans berwarna hitam.
Gadis bernama Ririn terlihat cantik dengan rambut panjang sepinggang yang diikat ekor kuda, kedua gadis cantik tersebut duduk bersama dengan seorang wanita asing, lalu disebelah kiri mereka duduk tiga orang teman laki-lakinya yang bernama Rey,Doni serta Rizal.