Bayi tak berdosa ini mendapatkan kebencian disaat dirinya masih suci.Sebutan anak pembawa sial keluar dari mulut kedua orang tuanya.
Nenek menjadi harapan satu-satunya untuk hidup.
Kebencian dan kesedihan datang silih berganti .
Apa penyebab sebutan anak pembawa sial?
Kehidupan bagaimana yang dijalani?
Bagaimana keluar dari kehidupan yang menyedihkan?
Ikutin kisahnya ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SEKOLAH
Memasuki usia 5 tahun, Karina yang mulai bersekolah melihat teman-temannya diantar oleh kedua orang tuanya membuatnya sedih .Bu Marni yang melihat Karina pulang sekolah dengan bus anter jemput itu, langsung memeluk cucu kesayangannya.
"Bagaimana sekolah nya hari ini sayang ? Apa yang membuat cucu nenek yang cantik ini sedih ?? Coba cerita sama nenek ".
"Tadi disekolah semua teman-teman Karina dijemput mama papanya nek...hanya Karina yang tidak.Teman-teman Karina mau jalan kemall sama mama papanya,Kenapa mama papa Karina nggak pernah mau main sama Karina nek??..apa salah Karina nek?".
"Cucu Nenek sayang... mama papa bukan tidak sayang Karina, hanya saja mama papa sibuk sayang,mama papa bekerja untuk Karina ,biar karina bisa sekolah yang tinggi dan jadi orang sukses".
Bu marni mencoba menasehati cucunya sebaik mungkin,agar ia bisa menerima keadaannya yang sebenarnya diacuhkan oleh kedua orang tuanya ,walapun dalam benaknya, Bu Marni ingin menangis mendengar cucunya sudah mulai paham keadaannya.Ia memendam semua kesedihannya didepan cucunya,Ia simpan sendiri didalam bathinnya yang semakin terasa menyesakkan.
Karina tetap tidak mengerti apa yang Nenek sampaikan,dia hanya ingin seperti teman-temannya yang dianter jemput mama papanya,main ke mall dan jalan-jalan naik mobil pas hari libur sekolah.
Bu Marni yang tidak mau cucunya bersedih coba berbicara kepada anaknya yaitu Handoko.Setelah melihat Handoko santai sepulang kerja ,Bu marni mencoba bicara apa yang menjadi keinginan cucu cantiknya.
"Nak.....Ibu mau bicara soal Karina".
Belum selesai Bu marni mengutarakan keinginannya, Handoko sudah memandang dengan tampang marah!!!!!!.Bu marni tetap mencoba membicarakan soal Karina.
"Nak... tadi Karina cerita dia ingin sekali dijemput Orang tuanya sepulang sekolah seperti teman-temannya.Apa kamu nggak bisa nak ??coba luangkan waktumu sebentar untuk Karina".
"Ini sudah terlalu lama kalian menganggap Karina tidak ada ,sekarang Karina sudah besar ,Karina sudah sekolah dan mulai mengerti kenapa orang tuanya nggak pernah ada untuk Karina".
Handoko bicara dengan nada tegas!!!
"Kan Handoko sudah bilang Bu !!! Anak itu pembawa sial ,Handoko nggak mau mengurusinya Bu!!!Dulu kan Handoko pernah bilang sama Ibu! kalau anak itu mau dikasihkan ke panti asuhan tapi Ibu ingin mengurusnya".
"Kami hanya bisa memberinya materi tapi tidak dengan kasih sayang nya Bu....,Ibu sudah tau itu dari semenjak anak itu lahir,Jadi kalau sekarang Ibu merasa keberatan,Salah Ibu sendiri yang tidak mau mendengarkan apa yang Handoko mau Bu".
"Tidak bisakah sekali aja nak?".Bu Marni terus mencobanya,berharap hati anaknya akan luluh.
Handoko yang mendengar Ibunya memaksa mulai berdiri dan pergi dari hadapan Ibunya.
Apa yang sebenarnya terjadi denganmu Anakku?Kenapa kamu berubah seperti ini?Apakah semua ini karena Istrimu?Andai kamu tau Nak!Istrimu yang membunuh Ayahmu!!!!!Bu marni memikirkan perubahan sikap anaknya.
Bu marni pun pergi begitu saja dengan hati yang sedih,Ia berpikir dengan waktu yang lama akan membuat kedua orang tuanya menerima dan menyanyangi Karina.Tapi sejauh ini mereka tetap tidak menganggap memiliki seorang anak,walaupun materi diberikan tapi tidak membuat kedua orang tuanya luluh untuk menyanyanginya dan menerima Karina.
Dengan perasaan campur aduk, Bu marni memasuki kamar cucunya yg sudah terlelap tidur,Mengusap rambut cucu kesayangannya Bu Marni bergumam."Kapan kedua orang tuamu akan menerimamu dan menyanyangimu nak?Mudah-mudahan waktu itu tiba Nenek masih ada disampingmu".
Bu Marni pun bersiap tidur disebelah cucunya yang selama ini dilakukan, mereka tak terpisahkan dari dulu .
Pada malam harinya Melia yang tau kalau Ibu mertuanya menemui Suaminya.Begitu Suaminya masuk ke kamar ,Melia langsung menanyakan apa yg Ibu mertuanya itu inginkan.
"Ada apa mas sama Ibu?tumben banget menemuimu dengan serius begitu?tanya Melia".
"Karina ingin diantar sekolah sama Kita,Dia ingin berjalan-jalan kemall seperti teman-temannya ,Karena tadi disekolah semua teman-temannya dijemput kedua orang tuanya,jawab Handoko".
Melia yang mendengar itu tidak suka.Ia berbicara didalam dirinya sendiri.
Gara-gara anak itu beberapa perusahaan cabang bangkrut !!!!! Eh tapi itu juga karena Permainanku sendiri dan bodohnya Suamiku terhasut dengan omonganku bahwa Anaknyalah yang sudah membawa sial dari Lahir ,Melia tersenyum penuh arti.
"Sudahlah mas..... udah bagus kita memberikan makan dan memberikan rumah yang layak serta keperluan lain ,kita hanya tak menyanyanginya saja karena dari anak itu lahir sudah bikin sial".
Handoko memilih mengistirahatkan tubuhnya dan pikirannya,Ia merasakan capek yang luar biasa ditambah nasehat dari Ibunya membuatnya muak.
Pagi menyapa Bu marni dan Karina melakukan rutinitas seperti biasa.Bu marni akan menyiapkan bekal, membuat sarapan untuk cucunya dan menyiapkan segala keperluannya.
Sedangkan sang cucu akan mandi sendiri dan memakai seragam.Bu marni mengajarkan Karina untuk mandiri dalam kesehariannya,Selama ia bisa,ia harus melakukannya sendiri.
Bu marni berharap Karina bisa jadi anak yang tangguh kedepannya,bisa berdiri dikaki sendiri,jika suatu saat nanti tanpa ada Bu marni disampingnya.
Setelah Karina rapi dengan seragamnya,Karina pun sarapan hanya dengan Neneknya.
"Pagi nenekkkk......Pagi jugaaaa cucu nenek yang cantik ,mereka saling menyapa dengan senyum merekah".
"Ini Nenek buatin sarapan kesukaan kamu sayang.....makan sampai habis ya sayang".siappp nek".
Jangan tanya kedua orang tuanya,Mereka akan berangkat pagi-pagi sekali dan memilih sarapan diluar.Karena baginya, dirumah hanya tidur dan mandi.
Walaupun dirumah ada ART yang melakukan pekerjaan rumah, tapi urusan cucu hanya dikerjakan oleh Bu marni ,itu sebagai janji Bu marni yang ingin merawat cucu kesayangannya .
Jam 07.30 bus jemputan sekolah dateng ,Karina yg bersiap segera berangkat,"Karina pergi dulu ya nek......dada nenekkkkkk,pamit Karina untuk bersekolah".
Setibanya disekolah semua temennya bercerita.Bahwa kemarin sepulang sekolah mereka ada yang bermain ketaman,kemall,jalan-jalan pakai mobil dan membeli mainan.
Karina yang mendengar hanya diam , karena bagi Karina mustahil bisa melakukan itu semua dengan kedua Orang tuanya.Karina yang diam lalu dideketin oleh temannya yang bernama Nadia.
"Karina.....Kamu kenapa kok diam aja?itu teman-teman lagi pada keluarin mainan baru,kenapa nggak gabung sama mereka?tanya Nadia".
Karina yang ditanya Nadia lalu menjawab ,"nggak ah aku disini aja sebentar lagikan pelajaran dimulai".
Nadia yang liat Karina terbiasa sendiri mencoba mengerti,Nadia langsung ingat bahwa dia punya 2 mainan karena kemarin waktu beli ada promo beli 1 gratis 1.
"Karina....aku mau kasih ini kekamu,Nadia memberikan 1 mainannya,Kemarin aku sama mama papa beli mainan beli 1 gratis 1,karena aku nggak mempunyai adik atau kakak jadi itu buat kamu aja".
Karina yang diberikan mainan langsung tersenyum dan berterimakasih kepada Nadia."terimakasih ya mainannya ,aku suka sekali".
"Iya sama-sama Karina".
Itulah awal mula Nadia dan Karina bersahabat,Karina yang kesepian dan Nadia yg anak tunggal menjadikan mereka sahabat dari kecil .
Jangan lupa like dan komennya ya,Hadiah juga boleh...hihihi