NovelToon NovelToon
My Little Happiness

My Little Happiness

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Dokter Genius / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gabijh1799

Setelah sekian lama dipertemukan kembali dia insan yang telah lama berpisah, berjalannya kisah mereka diiringi dengan berbagai macam rintangan yang mengharuskan mereka tetap bersama

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gabijh1799, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2

Sekarang dirinya sudah menjadi spesialis bagian saraf karena saran dari teman dokternya yaitu Zahran, dan dia juga menjadi kepala bagian bedah saraf di rumah sakit Daan Mogot setelah kepulangannya study spesialis di luar negeri.

Dan sudah bertahun-tahun sudah Jinan menunggu di sebuah pohon besar tempat dia dan seseorang bertemu pertama kali dan berpisah darinya. Setiap hari dia kesana dengan harapan seseorang itu muncul dari kembali.

*

Hari ini adalah waktunya Cindy magang, dia sangat bersemangat sekali karena apa yang dia impikan akan menjadi kenyataan yaitu menjadi pengacara profesional sama seperti ayahnya dulu.

Sekarang dia sudah berada di kantor pengacara untuk pengambilan tempat magang, disana sudah ada beberapa calon pegawai kantor pengacara itu juga.

"Sekarang kalian akan diundi untuk penempatan kalian magang" ucap HRD memberikan beberapa amplop

"Saya boleh bertanya?" Tanya salah satu calon pegawai

"Boleh silahkan"

"Apakah diundian ini ada rumah sakit Daan Mogot?"

"Ada" jawab HRD

"Waduh gimana nih, yang dapet pasti ngga kuat" bisik calon pegawai yang lain

"Iya tuh semoga gw ngga dapet" bisik juga calon pegawai yang lain

"Silahkan diambil undiannya, siapa yang mau pertama ambil" ucap HRD mempersilahkan

"Saya" ucap Cindy langsung mengambil amplop itu

"Boleh Cindy silahkan, ayo yang lain"

Cindy mengambil amplop undiannya dan dia buka ternyata dia mendapat rumah sakit Daan Mogot, para calon pegawai lainnya merasa lega karena mereka tidak mendapatkan tempat magang itu.

Melihat para calon pegawai lain seperti menjauh dari rumah sakit itu Cindy bertanya pada HRD disana. "Misi mba boleh tanya?"

"Silahkan tapi jangan banyak yah kamu harus segera kesana buat konfirmasi" ucap HRD sambil membereskan barang-barangnya

"Iya mba, kenapa pegawai lainnya kayak menjauh dari rumah sakit itu?" Tanya Cindy yang bingung dengan tingkah calon pegawai yang lain

"Ohh itu, ada yang pernah denger kalo dapet tempat magang disana pasti dia ngga bertahan lama karena tuntutannya banyak jadi banyak yang nyerah" HRD itu menjelaskan kenapa calon yang lain seperti itu

"Ohh begitu, baik mba terimakasih atas jawabannya saya permisi dulu" pamit Cindy

"Iya sama-sama, semangat magangnya yah" ucap HRD itu mempersilahkan

"Iya mba"

Cindy keluar dari ruang rapat dan mengemasi barang-barangnya kemudian menuju rumah sakit Daan Mogot untuk konfirmasi tentang program magangnya.

*

Setelah sampai rumah sakit, Cindy kagum dengan bangunannya dan tidak menyangka kenapa orang bisa menyerah dengan tempat seperti ini, kemudian Cindy masuk untuk mencari ruang direktur.

"Assalamu'alaikum permisi" salam Cindy sambil membuka pintu

"Walaikumsalam silahkan masuk" ucap direktur

"Permisi pak saya murid magang dari firma hukum Ichwan & partner" ucap Cindy berasal darimana

"Ohh itu, silahkan duduk dulu ya" direktur itu mempersilahkan Cindy untuk duduk

"Baik pak" ucap Cindy sambil menarik kursi untuk dia duduk

"Kalo boleh tau namamu siapa?" Tanya direktur untuk pertama kali

"Saya Cindy Hapsari pak" Cindy memperkenalkan dirinya

"Ohh nak Cindy, sebentar yah saya mencari dokumennya dulu" ucap direktur yang masih mencari dokumen

"Nahh ketemu, baik kita cepat saja yah" ucap direktur menaruh dokumen itu di meja

"Iya pak" Cindy menganggukkan kepalanya

"Jadi program magang kali ini kamu saya tempatkan di bagian bedah saraf, nanti kamu bisa bertemu dengan dokter bernama Kim Ji Nan setelah itu kamu bisa komunikasi lebih lanjut untuk detailnya yah, ini dokumen peraturan dan tata tertibnya" ucap direktur menjelaskan tentang magang dan memberikan dokumen yang sudah di meja itu

"Baik pak bisa dimengerti"

"Ok bagus kalo gitu kamu bisa kesana dulu besok baru kamu mulai program magangnya"

"Baik pak terimakasih kalo begitu saya permisi dulu"

"Iya sama-sama"

Cindy keluar dari ruang direktur langsung menuju ke ruangan bagian bedah saraf. Ruangan itu cukup sulit ditemukan karena agak rancu, Cindy bertanya pada perawat disana dan cleaning service disana dan akhirnya ketemu juga ruangan itu.

Dia mengetuk pintu kemudian masuk, Cindy melihat ada seseorang disana yang sedang berdiri entah sedang apa. Pada saat Cindy sudah masuk orang itu membalikkan badannya, dia sedang meminum kopi disana dan Cindy melihat itu ternyata pria yang dia temui di bandara kemaren.

"Halo ada perlu apa yah?" Tanya seseorang disana

"Ehh maaf, saya mau ketemu dengan dokter Jinan ada?" Tanya Cindy mencari Jinan

"Dokter Jinan yah" ucap seseorang itu sambil berpikir

"Dia sedang pergi" lanjut seseorang itu

"Hmm iya pak terimakasih atas infonya" ucap Cindy tertunduk lesu

"Ok kalo gitu saya permisi dulu"

Pria itu keluar dari ruangan dan meninggalkan Cindy yang menundukkan lesu karena dirinya bertemu dengan Jinan. Cindy berjalan untuk pulang dan tanpa sengaja melihat semacam Mading disana.

Cindy cukup kagum dengan hiasan Mading itu karena belum pernah dia melihat ada rumah sakit yang membuat Mading seperti itu.

"Kayak anak SMA aja ada Mading segala" batin Cindy sambil terkekeh melihat itu

Pada saat dia sedang melihat Mading, Cindy melihat ada beberapa foto disana dan juga ada post-card disana. Dan disana ada nama Kim Ji Nan, ternyata Kim Ji Nan adalah orang yang tadi Cindy temui. Dengan kesalnya Cindy kembali lagi menuju ruangan tadi untuk menemui Jinan kembali.

Sesaat dia melewati beberapa kamar rumah sakit, ternyata Jinan sedang berkeliling untuk pengecekan rutin pasien disana dan Cindy melihat Jinan sedang mengecek dan mengobrol pada pasien anak kecil.

"Gimana ada yang masih sakit ngga?" Tanya Jinan pada pasien anak itu

"Ngga ada dok, makasih ya udah sembuhin aku" ucap anak itu yang begitu senangnya

"Iya sama-sama kamu kalo main jangan jauh-jauh yah kasian mamah kamu nyarinya susah" ucap Jinan sambil mengelus kepala anak itu

"Iya dok aku ngga akan main jauh-jauh lagi selain itu ijin dari mamah" anak itu tersenyum pada Jinan

"Nah gitu dong baru jagoan sekarang istirahat dulu yah" ucap Jinan sambil mengacungkan jempolnya

"Iya dok" anak itu mengangguk-anggukkan kepalanya

"Terimakasih ya dok sudah operasi anak saya" ucap ibu dari anak tadi

"Iya Bu sama-sama kalo ada keluhan bisa hubungi perawat yah" ucap Jinan jika ada keluhan pada anaknya

"Baik dok sekali lagi terimakasih" ibu itu berterimakasih pada Jinan

"Iya Bu kalo begitu saya permisi dulu" pamit Jinan

"Iya dok"

Pada saat Jinan ingin keluar, dia melihat Cindy berdiri di depan pintu sambil senyum-senyum sendiri.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Jinan yang melihat Cindy

"Kamu Jinan kan?" Tanya Cindy kembali

"Gimana?"

"Udah ngga usah boong kamu Jinan kan, aku liat di Mading depan" ucap Cindy yang kesal dengan Jinan karena berbohong padanya

"Akhirnya kamu tau siapa saya" Jinan melipat kedua tangannya di dadanya

"Sok banget sih" kesal Cindy

"Ya sudah kamu ikut ke ruangan saya" ucap Jinan kemudian meninggalkan Cindy

"Nyebelin banget sih ini orang" batin Cindy

Akhirnya mereka berdua menuju ruangan yang tadi mereka bertemu. Jinan masuk terlebih dahulu dan mengeluarkan dokumen yang akan dia bahas bersama Cindy, kemudian Cindy masuk dengan wajah cemberutnya.

"Kenapa sih cemberut baru pertama kali magang udah kayak gitu" ucap Jinan sambil duduk di kursinya

"Kenapa segala bohong coba tinggal bilang aja kok sudah" kesal Cindy sambil menarik kursi disana dengan kasar

"Gpp lah sesekali isengin anak magang" ucap Jinan sambil terkekeh

"Iya ya terserah" ketus Cindy

Disela-sela obrolan mereka berdua dari pintu ada beberapa orang masuk untuk menemui Jinan.

"Permisi pak seperti yang sudah dijanjikan bapak akan mempraktikkan cara menjahit bekas operasi" ucap salah satu orang disana

"Oh iya saya lupa, berhubung kamu disini kamu juga liat ya" ucap Jinan sambil tersenyum jail

"Iya"

Salah satu orang itu menepuk pundak Cindy dan ternyata itu Azizil atau biasa dipanggil Zee, dia adalah sepupu dirinya.

"Loh kak Cindy"

"Ehh elo" ucap Cindy dengan wajah datar

"Ngapain disini kak?" Tanya Zee yang bingung

"Magang" jawab Cindy dengan ketus

"Ohh jadi kakak magang disini yah"

"Udah sana ikutin bos lu tuh gw lagi ga mood" Cindy mendorong Zee agar dia bisa fokus ke praktikum Jinan

"Lah kenapa kak?" Tanya Zee yang bingung dengan sikap kakak sepupunya itu

"Ehh malah ditanya, gw unyeng-unyeng yah udel lu" ancam Cindy

"Ehh ampun kak jangan" Zee memohon ampun

"Ya udah sana"

Jinan mempraktikkan cara menjahit yang benar pada para mahasiswa kedokteran yang sebentar lagi akan menjadi dokter seperti dirinya, dia cukup terampil sampai Cindy melihat cukup terpukau dengan keterampilan dan kemampuan Jinan itu.

Setelah selesai menjahit tanpa sengaja jinan melihat Cindy yang melamun melihat Jinan yang mempraktikkan itu dan menegurnya.

"Halo" Jinan melambaikan tangan pada Cindy

"Ehh iya kenapa?" Cindy tersadar dari lamunannya

"Ngapain ngelamun?"

"Ngga siapa yang ngelamun" ucap Cindy sambil menengok ke kanan dan kiri

"Ya sudah kalo kamu ngga ngelamun, Ok gimana paham semua caranya?" Tanya Jinan

"Paham pak" ujar beberapa orang disana

"Ok nanti setelah ini kalian coba satu-satu, dan jika nanti ada operasi saya akan panggil kalian satu-satu agar kalian bisa melihatnya secara langsung" ucap Jinan sambil merapikan apa yang sudah dia kerjakan

"Baik pak"

"Kalo gitu kalian bisa kembali ke bagian kalian"

"Baik pak terimakasih"

"Kak aku ke ruangan aku dulu ya" pamit Zee pada Cindy

"Ehh bentar aku ikut" Cindy menahan Zee

Namun pada saat Cindy ingin keluar bersama Zee Jinan menahannya.

"Ehh kamu mau kemana?" Tanya Jinan melihat Cindy ingin pergi

"Mau keluar" jawab Cindy yang masih ketus

"Saya belum ngomong apa yang kamu lakuin pas magang udah keluar aja, mau saya kasih jelek hasil laporan kamu?" Ancam Jinan sambil tersenyum licik

"Jangan dong pak, iya ya" Cindy langsung kembali ke ruangan itu

"Ya udah kak aku pergi dulu" pamit Zee

"Ya" Akhirnya Zee meninggalkan Cindy di ruangan bersama Jinan.

"Jadi gimana?" Tanya Cindy yang kesal dengan Jinan

"Ketus banget sih, biasa aja dong" ucap Jinan dengan santai

"Kamu juga udah boong, ngeselin lagi" kesal Cindy seakan ingin melempar apapun ke Jinan

"Iya sorry sorry udah lama ngga isengin orang" ucap Jinan sambil terkekeh

"Ya jangan ke aku juga dong"

"Mau ke siapa lagi, ke pasien nanti aku kena pidana, ke anak buah saya malah nanti saya dituntut tidak mendidik"

"Iya ke siapa kek"

"Ya udah deh maaf ya"

"Ya"

"Sekarang kita bahas tentang magang kamu disini"

Jinan menjelaskan semua apa yang akan Cindy lakukan di rumah sakit ini terutama bagian bedah saraf, awalnya Cindy cukup kebingungan karena ada beberapa kasus yang disana cukup ambigu dan juga belum jelas motifnya.

"Jadi gimana kamu paham?" Tanya Jinan setelah menjelaskan apa yang harus Cindy lakukan

"Ada beberapa yang belum saya paham pak" ucap Cindy sambil memegang dokumen itu

"Yang mana?"

"Itu yang kasus pak Budi, apa ada yang salah dengan tempat tidurnya?" Ucap Cindy sambil menunjuk dokumen kasus itu pada Jinan

"Dari yang kami amati beliau mengeluhkan tentang perawatan dan tempat tidur yang kurang nyaman jadi beliau menuntut biaya perawatannya dikembalikan" Jinan menjelaskan dasar masalahnya

"Tapi apakah itu tidak masuk akal pak masalahnya?" Tanya Cindy

"Sebenarnya kami juga berpikiran seperti itu tapi beliau bersikeras menuntut kerugian itu"

"Baik pak nanti saya usahakan untuk menyelesaikan"

"Ok kalo gitu sesuai dengan program kamu besok kamu sudah bisa magang disini"

"Baik pak terimakasih dan mohon bantuannya"

"Iya sama-sama"

Cindy keluar dari ruangan Jinan dan Jinan meregangkan otot-otot tubuhnya karena sudah seharian dia bekerja.

Sepulang kerja Jinan seperti biasa menghampiri pohon besar tempat dirinya dan juga teman masa kecilnya bermain, dia berharap temannya itu kembali lagi bersamanya.

Tanpa disadarinya disana juga ada Cindy yang sedang menikmati udara segar sebelum dirinya pulang, Jinan melihat Cindy menghampirinya.

"Kamu belum pulang?" Tanya Jinan

"Belum pak disini teduh enak buat istirahat, jadi inget pas saya sekolah" ucap Cindy yang duduk di kursi kayu

"Kamu tau pohon ini?"

"Ngga sih tapi pas saya masih sekolah ada pohon sebesar ini di dekat sana" ucap Cindy sambil melihat pohon itu

Jinan mendekati Cindy langkah demi langkah kemudian duduk di sebelah Cindy dan itu membuat Cindy sedikit curiga dan ketakutan.

"Bapak mau ngapain?" Cindy yang memasang ancang-ancang jika akan terjadi sesuatu yang mencurigakan

Jinan membelai rambut Cindy dan melihat ada bekas luka di dekat pelipisnya, Jinan terkejut ternyata teman semasa sekolahnya dulu adalah Cindy Hapsari yang dia tunggu selama ini. Spontan Jinan langsung memeluk Cindy dengan erat.

"Akhirnya kamu kembali cin"

***

Alhamdulillah akhirnya selesai juga part kali ini, gimana nih sama tokohnya sama ceritanya suka raya biasa aja...

Semoga kalian suka cerita ini yah sama jangan lupa mampir juga ke cerita author yang udah author publish...

Semoga kalian sehat semua yah dan jangan lupa jaga kesehatan karena di author sendiri sudah banyak yang positif bahkan teman terdekat author...

Jaga kesehatan semua yah insyaallah author akan menghibur kalian dengan update cerita yang author buat...

Semoga kalian suka part kali ini dan jangan lupa untuk vote, komentar, dan share ya...

Thanks for reading...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!