NovelToon NovelToon
Little Girl And The Secrets Of The World

Little Girl And The Secrets Of The World

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Horror Thriller-Horror / Epik Petualangan / Dunia Lain / Perperangan
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: YareYare

menceritakan seorang anak perempuan 10tahun bernama Hill, seorang manusia biasa yang tidak memiliki sihir, hill adalah anak bahagia yang selalu ceria, tetapi suatu hari sebuah tragedi terjadi, hidup nya berubah, seketika dunia menjadi kacau, kekacauan yang mengharuskan hill melakukan perjalanan jauh untuk menyelamatkan orang tua nya, mencari tau penyebab semua kekacauan dan mencari tau misteri yang ada di dunia nya dengan melewati banyak rintangan dan kekacauan dunia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YareYare, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 24 Hari Biasa Saja

Hari mulai gelap di luar gerbang Negara Felsa. Seorang pria berjubah putih dengan lambang api di punggungnya terlihat berjalan pelan menuju gerbang tersebut, sambil memikul sebuah sabit besar di pundaknya. Banyak monster di sekitarnya yang berusaha mendekatinya, namun pria itu hanya berjalan santai melewati kawanan monster besar yang menyeramkan. Sambil tersenyum, ia berkata,

"Oh ya ampun, ternyata di luar Felsa menyeramkan sekali. Monster-monster yang terlihat menyedihkan... Aku akan membebaskan kalian dari nasib yang menyedihkan dan penuh kesengsaraan itu. Oh, tidak, tidak! Bukan berarti aku ingin membunuh kalian; aku hanya ingin membebaskan kalian dari penderitaan itu. Hahaha, jangan membenciku..."

Selesai berbicara kepada para monster yang samar terlihat karena hari mulai gelap, pria itu mengangkat sabit besarnya, bersiap untuk menyerang. Puluhan monster mulai mengeluarkan suara seram dan langsung menyerangnya. Pertarungan pun terjadi.

Setiap serangan monster berhasil dihindari dengan mudah oleh pria itu. Gerakannya begitu cepat. Tak lama kemudian, ia melompat ke atas kawanan monster. Di udara, ia mengangkat sabit besarnya ke belakang. Wajahnya tersenyum lebar, dan bola matanya yang biru tampak bersinar karena pantulan cahaya bulan. Dalam satu gerakan memutar, ia meluncur ke bawah dan, dalam sekejap, puluhan monster itu terpotong-potong.

"Hidup sebagai monster adalah hal yang hina. Dengan begini, aku sudah membebaskan kalian dari kehidupan hina itu. Hahaha! Baiklah, kalau begitu, saatnya menuju Felsa..."

---

Waktu berlalu. Di sebuah kuburan, Terrihyda tampak duduk diam di atas sebuah pohon.

"Aku sudah berkeliling ke setiap sudut kuburan ini, tetapi aku tidak menemukan organisasi Volve. Hari semakin malam. Mungkin aku harus mencari di tempat lain. Bisa saja para anggota Volve berpindah ke lokasi berbeda."

Setelah terus berkeliling kota, Terrihyda tidak menemukan hal mencurigakan. Hari semakin larut, dan ia mulai merencanakan untuk kembali ke penginapannya untuk tidur.

---

Pada waktu yang sama, sore hari di depan sebuah rumah, terlihat Levia dan Helix sedang berdiri seperti menunggu seseorang.

"Ah, lama sekali mereka. Ini sudah hampir malam. Aku tidak ingin menerima tamu sampai larut. Nanti Hill terganggu."

"Hahaha, sabar, Levia."

Sudah berhari-hari berlalu sejak Hill tertidur. Hill pernah berkata bahwa ia tidak akan sadar dalam waktu yang lama, tetapi Levia tetap merasa khawatir. Ia meminta Raja Van mengirimkan persediaan makanan. Meski Hill tidak sadarkan diri, Levia memastikan tubuhnya tetap mendapatkan nutrisi agar saat ia bangun, kondisinya tidak lemas.

Namun, Levia masih tidak percaya dengan apa yang Hill lakukan sebelumnya. Hill berhasil mengembalikan Negara Magi, meskipun kini banyak rumah yang kosong.

"Hill, cepatlah bangun..."

---

Di tempat lain, dekat Pohon Harapan, Terrihyda berdiri di hadapan pohon itu.

"Tempat ini... Aku harus melanjutkan pembicaraan yang tertunda dengan Hill."

Terrihyda kembali memasuki dunia mimpi, tempat ia selalu bertemu Hill. Ia mulai berjalan ke berbagai arah, mencari sosoknya.

"Hmm, di mana Hill? Biasanya dia sudah ada di sini sebelum aku datang."

Terrihyda terus berjalan, menyusuri area di sekitar Pohon Harapan, namun Hill tidak ditemukan. Waktu berlalu, hingga akhirnya ia terbangun dari tidurnya tanpa bertemu dengan Hill.

---

Esok pagi, setelah melakukan beberapa persiapan, Terrihyda meninggalkan penginapannya dan mulai berjalan menuju suatu tempat.

"Akhirnya aku sampai di panti asuhan."

Ia mengetuk pintu, dan tak lama kemudian, Ibu May membukanya.

"May, aku ingin berkunjung. Bolehkah aku masuk? Aku membawakan makanan untuk anak-anak."

"Ah, terima kasih banyak! Tentu saja, silakan masuk. Jangan sungkan, kamu sudah seperti bagian dari keluarga kami."

"Terima kasih, May."

"Horee! Kak Terrihyda datang! Ayo main bersamaku!"

Anak-anak tampak senang menyambut kedatangan Terrihyda.

"Heh, anak-anak, jangan merepotkan Kak Terrihyda begitu!"

"Tidak apa-apa, May. Ngomong-ngomong, ke mana dua anak yang kemarin ikut belanja bersamamu?"

"Sebenarnya, semalam ada seorang bangsawan yang mengadopsi mereka. Aku sangat senang ternyata ada orang yang peduli dan mau mengadopsi anak-anak di sini. Semoga, suatu hari nanti, lebih banyak orang yang datang mengadopsi mereka. Pasti mereka akan lebih bahagia diadopsi daripada tinggal di sini."

"Syukurlah kalau begitu. Mungkin nanti panti ini akan semakin sepi jika banyak anak diadopsi, tetapi itu hal yang bagus."

Mereka pun mulai bermain dan bersenang-senang bersama anak-anak dan Terrihyda.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!