NovelToon NovelToon
Ditawan Hot CEO

Ditawan Hot CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / One Night Stand
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Cecee Sarah

Nadia, seorang gadis desa, diperkosa oleh seorang pria misterius saat hendak membeli lilin. Hancur oleh kejadian itu, ia memutuskan untuk merantau ke kota dan mencoba melupakan trauma tersebut.



Namun, hidupnya berubah drastis ketika ia dituduh mencuri oleh seorang CEO terkenal dan ditawan di rumahnya. Tanpa disangka, CEO itu ternyata adalah pria yang memperkosanya dulu. Terobsesi dengan Karin, sang CEO tidak berniat melepaskannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cecee Sarah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Puluh Satu

Sore itu, Randy kembali dari pedesaan dengan wajah kelelahan. Begitu melewati gerbang vila, dia langsung merasakan ada yang berbeda. Suasana vila yang biasanya tenang dan teratur kini terasa tegang, seperti badai yang baru saja berlalu.

Di halaman depan, dua pria berbadan kekar, pengawal Samuel, berlutut dengan kepala tertunduk dalam. Wajah mereka pucat, entah karena ketakutan atau kelelahan akibat hukuman yang mereka jalani. Randy mengernyit, tak biasa melihat Samuel menghukum anak buahnya seberat ini.

Randy berjalan masuk ke dalam vila. Suasana di dalam tak kalah aneh. Para pelayan bergerak pelan, nyaris tanpa suara, takut memancing amarah tuan mereka. Randy segera menuju ruang tamu, tempat ia melihat Nadia terbungkus selimut tebal di sofa, wajahnya pucat dengan tisu menumpuk di pangkuannya.

"Nadia sakit?" gumam Randy dengan nada khawatir.

Dia mendekat, tetapi langkahnya melambat saat melihat tatapan dingin Nadia yang terpaku pada dinding di depannya. Mata itu, meski tampak lelah, memancarkan perlawanan yang tak terucap. Randy bisa merasakan ada sesuatu yang tak biasa antara Nadia dan Samuel.

Randy memutuskan untuk tidak langsung bertanya kepada mereka. Sebaliknya, dia menunggu kesempatan untuk mencari tahu. Ketika ia keluar ke halaman untuk mengurus tanaman, ia melihat salah satu pelayan yang sedang memangkas rumput. Dengan hati-hati, Randy mendekatinya.

"Ada apa di sini? Kenapa suasananya tegang sekali?" bisik Randy.

Pelayan itu menoleh cepat, memastikan tidak ada orang lain yang mendengar, lalu berbisik, "Randy, kau tidak tahu? Kemarin, saat Tuan Samuel membawa Nona Nadia ke mal, dia mencoba melarikan diri. Bahkan dia sempat menyerang Tuan Samuel!"

Randy membelalakkan mata. "Melarikan diri? Apa yang terjadi setelah itu?"

"Menurut sopir, Tuan Samuel marah besar dan memerintahkan dua anak buahnya untuk mengurung Nona Nadia di balkon. Tapi... hujan deras turun, dan mereka lupa membawanya masuk selama dua jam. Akibatnya, Nona Nadia jatuh sakit. Tuan Samuel sangat murka dan menghukum mereka berlutut di halaman sepanjang malam," jawab pelayan itu, nadanya penuh ketakutan.

Randy menarik napas panjang. Ia tahu Samuel punya sisi keras, tapi ini berlebihan. "Dan nona Nadia? Bagaimana dia sekarang?"

Pelayan itu mengangkat bahu. "Tuan Samuel tidak pergi bekerja hari ini. Dia tinggal di rumah untuk mengurusnya. Semua pelayan bilang, vila ini mungkin segera memiliki nyonya rumah."

Mendengar itu, Randy langsung memotong, "Hentikan gosip itu. Kau tahu bagaimana Tuan Samuel jika dia tahu. Ini bisa menghancurkan hidupmu."

Pelayan itu buru-buru mengangguk. "Aku mengerti. Aku tidak akan mengatakan apa-apa lagi."

Randy hanya bisa menghela napas panjang setelah percakapan itu. Ia tahu Nadia adalah perempuan yang keras kepala, tapi tindakan nekadnya mencoba kabur di siang bolong adalah hal yang sulit dimengerti. Namun, yang lebih mengejutkan adalah cara Samuel menangani situasi itu. Hukuman seperti ini terlalu keras, bahkan untuk seseorang seperti Samuel.

Ketika malam tiba, tugas mengurus Nadia jatuh pada Randy. Samuel kembali sibuk dengan pekerjaannya, tetapi Randy tahu tuannya tidak benar-benar mengabaikan Nadia. Setiap malam, tak peduli seberapa larut ia pulang, Samuel selalu menyempatkan diri untuk masuk ke kamar Nadia dan melihat keadaannya, meski hanya sebentar.

Di bawah perawatan Randy, kondisi Nadia perlahan membaik. Namun, bukan itu yang memenuhi pikiran Nadia. Semakin hari, ia merasa seperti seekor burung yang terkurung dalam sangkar emas. Samuel memegang kendali penuh atas hidupnya, dan ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk melawannya.

Namun, Nadia bukan perempuan yang mudah menyerah. Malam itu, ketika vila sudah sepi, ia melangkah masuk ke kamar mandi.

1
Herlianti Amrah
Lumayan
Herlianti Amrah
Biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!