NovelToon NovelToon
Empat Sekawan

Empat Sekawan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Keluarga / Harem / Cinta Murni
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: epayanti

Allena , zevan,sean dan Neo bersahabat sejak bayi hingga umur masa remaja, ke empat nya erat bak perangko yang kemana saja selalu ber empat.

mampus kah mereka melewati semua ujian yang menerpa persahabatan mereka? atau mampu kah mereka melawan gejolak rasa yang semakin lama semakin tumbuh.

see you ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon epayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kejahilan Allena.

 Ke empat nya meninggalkan area taman kota. motor melaju kencang,

  "ke mall dulu gak si?," ucap Ale di balik helm,

  "ayo,"jawab Sean zevan dan Neo serempak saat motor mereka berjalan sejajar.

  "let's goooo"teriak Ale kencang ,

    zevan yang membonceng Ale tersenyum di balik helm nya .

 angin kencang menabrak tubuh mereka , tapi tak membuat kegembiraan mereka sirna.

  Anak motor emang gitu ya,,😁

  "yok turun"zevan memarkirkan motornya di parkiran mall, di ikuti dua motor di belakang nya.

 "tolongin zev, nyangkut" pinta Ale,

    zevan manut membantu Ale membuka helm nya ,Ale menatap wajah serius zevan , lucu wajahnya, hidung mancung, mata tajam namun jika menatap nya maka pancaran mata itu akan melembut, halis nya yang sedikit tebal , bibir nya menurut Ale sangat seksi ,begitupun dengan sebagian wanita yang melihat zevan akan mengatakan itu , dan jangan lupakan setitik tahi lalat di bawah mata nya.

"udah, sekalian beli helm ya, ini udah rusak kyaknya," ucap zevan menyimpan helm di atas motor nya .

 "thank you, boleh? " ucap Ale tersenyum senang ,

  "iya " jawab zevan mencubit gemas pipi Ale. Membuat sang empunya meringis tapi gak sakit wleee.

  "heyyyy buruan Napa malah senyum senyum di situ"teriak Neo , menatap kedua nya yang masih asik tersenyum di parkiran , sedang kan dia dan Sean sudah sedari tadi menunggu di depan mall.

 "hehehe ayo"ajak Ale menarik tangan zevan, keduanya berjalan beriringan dengan tangan yang saling bertautan,

mungkin jika ada yang melihat akan mengira mereka adalah sepasang kekasih.

  "mau beli apa?" tanya Sean merangkul bahu Ale , mereka berjalan ber iringan , mata Ale menatap ke Sanan ke mari.

   "ada deh, ini misi pertama buat Neo"seru nya menggerlik jahil ke arah Neo yang berjalan di samping Sean.

  "jangan aneh aneh Lo le, awas aja." peringat Neo tak Ale gubris , malah meledek memeletkan lidah nya.

 "gue cium Ampe mampus baru tau rasa Lo," sinis Neo. Tangan nya menyayat lehernya memperagakan bahwa ucapan nya tak main main.

  "wleee siapa takut," zevan menutup mulut Ale , yang memberontak mencubit perut zevan .

 "sukurin"seru Neo menatap Ale puas,

 "Lo juga" sentak Sean mendorong bahu Neo.

Mereka berdua kalau tidak di pisahkan bisa bisa seisi mall hancur, dan zevan tak mau itu terjadi.

 "haaaah tangan Lo bau zev, kira kira napah." Ale bernafas lega, menghirup oksigen sedalam dalam nya ,

Telapak tangan zevan hampir menutupi seluruh wajahnya.

  zevan mencium tangan nya wangi ko bau dari mana nya?.

  langkah kaki Ale berhenti di depan minimarket yang selalu ramai pembeli.

 "nah , gue mau Lo beliin gue pembalut , yang warna biru ke tua tua an, inget yang ada sayap nya , gak boleh salah." perintah Ale semangat,

  " gila Lo , le malu gue lah , anjir bener gak ada yang lain?," protes Neo , ketar ketir kan Lo.

  Sean dan zevan tertawa , ada aja memang kelakuan Ale.

 "no no no , itu doang kalo Lo berhasil bawa apa yang gue perintah tadi , berarti Lo lolos, buruan Sono." dorong Ale , neo berjalan lesu , mengacungkan jari tengahnya ke arah Ale.

  Neo meringis malu mau di taruh di mana muka nya , "Allean awas aja Lo , tunggu pembalasan gue" gerutu Neo saat dirinya sudah masuk ke dalam minimarket.

Sedangkan Ale di luar tertawa puas,

 "yok tunggu di sana , minum yang dingin dingin enak nih" tanpa rasa kasihan Ale berjalan ke arah stand penjual minuman.

  Tentu saja Sean dan zevan mengekori di belakang nya , mengikuti langkah kaki princess Allena.

"mbaaa tiga ya , jus mangga" pesannya di depan penjual jus,

memang sudah menjadi kebiasaan Allena dan teman temannya, mereka hanya akan membeli makan dan minuman yang di jual di stand stand terbuka , bukan di dalam restoran .

menurut Ale , dia bisa menolong para pedagang kaki lima daripada bos bos restoran yang penghasilannya sudah pasti jauh lebih besar.

"siap ka , di tunggu ya" tersenyum ramah ,

"okey" Ale berjalan ke arah Sean dan zevan yang sedang asik memainkan ponsel nya ,

mendudukan pantat nya di samping kursi zevan,

zevan menatap sekilas ke arah Ale dan kembali pokus memainkan game di ponsel nya.

Ale iseng mencolek pinggang Sean dan kembali berpura pura melamun.

"cek , jangan mulai deh le," Sean berdecak kesal , konsentrasi nya terganggu ,

"apa ? Gue diem aja ko"kilah Ale, mengerucutkan bibir nya .

"*males deh kalo udah main game pasti pada pokus banget , kayaknya kalo ada gempa juga gak bakalan pada ngeluh," gerutu Ale dalam hatinya*.

"silahkan kak minumannya," menaruh jus pesanan Ale di atas meja yang sudah di sediakan ,

"thank you mba, kembalian nya ambil aja," seru Ale , memberikan uang pecahan 100 ribu ,

"wah terimakasih Kaka ," seru penjual jus tersenyum senang .

Ini yang ia suka , mereka akan tersenyum senang dan Ale ikut senang pastinya.

"he em sama sama " jawab nya tersenyum senang ,

zevan menatap Ale yang masih tersenyum , meminum jus nya tanpa menawari dirinya ataupun Sean.

"ini punya kamu semua lea?," tanya nya menunjuk dua cup jus mangga , yang menggugah selera nya.

"he em , kenapa mau ? Beli sana siapa suruh pada anteng main game," cetus nya semakin sengaja menyeruput jus mangga nya.

"sruuuuut,, beeeuh mantep adem nya hilang rasa hausss seketika," meragakan iklan yang mengusap lehernya ,

tanpa babibu Sean menarik satu cup jus mangga nya , menyedot nya rakus.

"Sean punya gue itu ikh" rengek Allena. Menunjuk jus nya yang tinggal separuh.

"nanti gue ganti , pelit banget Lo"acuh Sean terus menyedot jus nya hingga tandasss.

Zevan meneguk Saliva nya , "buat gue ya lea?"pinta zevan , Allean mengangguk ,

"iya , minum. Gue emang beliin buat kalian ko,"seru Allena , memainkan ponselnya ,

zevan mengangguk menyedot jus yang sedari tadi seakan melambai lambai minta di minum oleh nya ,

"enak , seger" ucap nya , menghabiskan jus mangga nya .

Di dalam minimarket Neo melirik ke arah tak rak yang menyediakan pembalut,

"yang mana si banyak banget , biru ke tua tua an tu kayak apa si?" menggaruk kepalanya bingung , di depannya banyak sekali warna dan merek pembalut.

kaki nya terus melangkah , mengitari rak rak,

beberapa pembeli wanita memperhatikannya ,

"mas cari apa?" tanya wanita cantik menghampiri Neo.

"anu mba cari pembalut"cicitnya malu, wajah nya sudah bersemu merah ,

"duh malunya" batin Neo berucap.

"oh , buat pacar nya ya , sosweet nya," celetuk pembeli yang lain ,

ada sekitar 4 orang wanita dewasa di sana , dan Neo satu satunya pria.

Mereka tersenyum lucu menatap Neo , bahkan ada yang senggol menyenggol.

"hehe iya mba, tolong cariin dong," ucap nya , tersenyum salah tingkah.

"boleh , merek apa maunya?," tanya salah satu nya.

"mmm gak di kasih tau , clue nya warna biru ke tua tua an terus ada sayap nya. biar bisa terbang kali ya.?"Neo mengingat ngingat ucapan Allena ,

"hahah mas nya ada ada aja," ke empat wanita itu tertawa lucu,

Neo menunduk tersenyum malu.

"nih yang ini kali mas," wanita cantik tadi menyodorkan bungkusan pembalut ke depan Neo,

mata Neo berbinar senang ," thank you mba mba cantik," seru nya , mengambil dan memeluk pembalut ukuran sedang.

"hahaha iya mas , sama sama, bye bye" seru ke empat nya , Neo menghadang jalan mereka .

"eits tunggu , nama nya siapa?" tanya Neo , mengulurkan tangannya,

"Ica mas"

"Wina"

"Sindi"

"ana"

"gue Neo" ucap Neo menjabat tangan satu persatu ,

"mmm boleh minta tolong gak , buat bayarin ke kasir ?" tanya Neo menatap satu persatu ,

"boleh , sekalian kok," jawab Anna yang sedari tadi meladeni Neo.

"wah makasih ya mba Anna ,ini uang nya kembaliannya buat kalian jajan deh," seru Neo memberikan uang merah ,

"wah thanks mas" jawab Anna yang di dorong ke tiga temannya menuju kasir ,

"haaaah untung nya gue gak jelek jelek amat ya , masih ada lah yang mau nolongin hahaha" gumamnya berjalan mengikuti ke empat wanita dewasa tadi, yang Neo perkirakan sudah pada bekerja.

***

See you ❤️

Pesona seorang Neo

1
Supriatun Khoirunnisa
lnjut ceritanya ka
Supriatun Khoirunnisa
semngat lnjut ceritanya ka
epayanti
makasih kak, jangan lupa tinggalin vote nya ya🫶
Lucy christiana Dewi
waaah kereenn,,,, suka ceritanya🙏
Supriatun Khoirunnisa
lnjut ka
Supriatun Khoirunnisa
lnjut ka sya suka ceritanya
Supriatun Khoirunnisa
mksh ka
epayanti
asiap kakak, biar author makin semangat jangan lupa vote ya ❤️
Supriatun Khoirunnisa
y pa uploadnya yg sering y ka aku suka dan penasaran ceritanya.
epayanti
hihihi sabar ya,, author belum bisa ngebagi waktunya , masih sibuk ngurusin bocil 🤭
harmawaty nuna
kak uploadnya banyak dong
geregetan banget sama cerita nya
rasa penasaran aku meronta"
Anto D Cotto
lanjut, crazy up thor
Anto D Cotto
menarik
epayanti
author suka gemes kalo nulis keributan Allena sama Neo😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!