PROLOG
Dimalam yang sunyi aku menangis seorang diri, meratapi hidup kenapa harus seperti ini. Bukannya Aku tidak bersyukur ya Allah tapi kenapa ujianmu kali ini begitu berat.
Jika memang ujianmu kali ini untuk mengangkat derajatku dimata-Mu ataupun dimata manusia lainnya aku ikhlas. Walau sakit ini seperti sembilu.
Hai, Namaku Sarena Anastasya. Aku adalah istri dari seorang pengusaha kaya yang bernama Willy Atmadja anak dari papa Atmadja mertuaku. Awalnya hidup kami begitu bahagia, kami menjalani hidup seperti pasangan lainnya. Tapi, semenjak kedatangan seorang wanita bernama Eksa semuanya perlahan berubah.
Yah, dia adalah mantan kekasih suamiku dulu. Dia kembali karena ingin merebut suamiku, Lucu sekali memang dia yang meninggalkan suamiku dengan alasan yang tidak masuk akal.
Bagaimana tidak dia meninggalkan suamiku dulu dengan alasan tidak bahagia dan ingin mencari kebahagiaan lain. Sekarang, waktu suamiku sudah bahagia denganku dia datang ingin merebut semua bahagiaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reina Naura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.02
" Ya sudah aku siap- siap dulu sebentar, Habis itu aku jalan ke rumahmu"
" Oke, Aku tunggu ya."
Setelah mematikan telfon aku bersiap untuk pergi, Ku aplikasikan make up tipis-tipis agar terlihat lebih fresh.
Aku kenakan blouse berwarna navy dan celana jeans warna hitam. Ku biarkan rambutku tergerai, Setelah semuanya selesai aku keluar dari kamar dan menuju ke garasi untuk mengambil mobil.
Setengah jam perjalanan akhirnya aku sampai di rumah Nayla. Rupanya dia sudah menungguku di teras
"Hai, ayo cepat masuk. Di luar cuacanya panas sekali"
" Iya, Bisa pingsan aku lama-lama di luar na Hehe" Jawab Nayla tersenyum
"Memangnya kamu belum makan Nay sampai terkena panas saja pingsan, Lebay sekali kamu ini" Kataku sembari menjalankan mobil kami ke pusat perbelanjaan.
" Sudah Na, Aku sudah makan tadi, dan memakan buah-buahan. Tapi nggak tau kenapa semenjak hamil aku jadi nggak kuat panas, Mataku berkunang-kunang kalau terlalu terkena sinar matahari langsung" terangnya kepadaku.
" Kenapa bisa begitu? Efek hamil mungkin ya? Kamu sudah konsultasi sama dokter? Biar di beri vitamin gitu "
"Sudah Na, Kata dokter nggak apa-apa karna efek ibu hamil kan beda-beda. Jadi ya gitu aku di kasih vitamin sama nggak boleh terlalu lama terkena sinar matahari langsung"
Aku hanya berOh ria menanggapinya. Tak terasa kamipun sampai di pusat perbelanjaan, Aku memarkirkan mobilku, kemudian kami keluar dari mobil.
Sekilas aku seperti melihat mobil suamiku, Tapi mana mungkin itu suamiku karena didalamnya aku seperti melihat ada seorang perempuan duduk bersebelahan dengan seseorang yang sedang mengemudi itu.
Mobil itu terlihat meninggalkan parkiran, Ah mungkin aku salah lihat, karena tidak mungkin suamiku di jam segini berada di mall dia pasti sedang bekerja pikirku.
Tidak ingin terlalu memikirkan mobil yang mirip dengan suamiku. Aku langsung mengajak Nayla untuk masuk ke dalam mall
" Eh Na kamu mau beli apa nih? Mau shopping atau belanja kebutuhan bulanan aja?" Tanya Nayla kepadaku
" Eemm, Nggak tau juga Nay. Nanti liat aja deh, Ya udah ayok temenin aku belanja bahan pokok dulu ya baru kita jalan-jalan keliling"
"Ya sudah, nanti temenin aku juga ya beli perlengkapan baby"
Aku hanya membalas dengan anggukan, Dan kemudian kami pergi ke stand bahan makanan dan lainnya. Aku membeli banyak sayur, buah-buahan dan daging.
Cemilan untuk kedua anakku dan perlengkapan seperti sabun mandi dan segala macamnya. Setelah aku rasa semua sudah lengkap, aku dan Nayla pergi ke kasir untuk membayar. Selesai membayar semua belanjaanku, Aku menyuruh orang untuk membawakannya kedalam mobilku.
Aku dan Naylapun akhirnya kembali masuk untuk mencari perlengkapan baby. Setibanya disana Nayla langsung mencari baju-baju baby dan popok yang lucu-lucu.
Banyak mainan bayi juga dia beli, katanya biar nanti bayinya tidak bosan Hihi. Memang ada-ada saja bumil yang satu ini.
Itu alasannya kenapa aku nyaman bersahabat dengan Nayla, karena sifatnya yang begitu random, dan kadang di luar nalar.
Aku merasa beruntung memiliki sahabat seperti Nayla karena dia selalu bisa menghiburku kala aku bersedih dengan segala tingkah lucunya. Dia juga sahabat yang setia, apapun keadaanku dia selalu ada untukku.
Dia juga selalu memberi semangat kala aku terpuruk. Aku sangat menyayanginya bagai adikku sendiri.
biar semangat walaupun lama up
entar di Syang Indra lho