NovelToon NovelToon
SEKEPING HATI UNTUK SAHABAT

SEKEPING HATI UNTUK SAHABAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Anggun

Gue sebenarnya suka sama Lo, Lo mau gak jadi pacar gue?

Mata Zea terbelalak rasa bahagia tak terkira saat mendengar ucapan Fero
Namun hanya seketika rasa bahagia itu hilang saat mendengar kelanjutan ucapan Fero
Kira-kira kalau gue ngomong begitu diterima apa gak ya sama Shena?"
"Hah, Shena?"
"Iya gue suka sama Shena, Ze. Gue mau jadiin dia pacar gue. Gimana menurut Lo?"
Zea menelan salivanya dengan susah payah. Lagi-lagi dia tertipu dengan ucapan sahabatnya yang selalu menggantung itu.
Zea gadis cantik berhidung mancung yang mencintai sahabatnya sendiri. suatu hari dia pernah tidak sengaja mengucapkan perasaannya tapi malah ditertawakan oleh Fero.
Sahabat tetaplah akan menjadi sahabat tidak pernah berubah menjadi cinta. itu yang selalu Fero usapkan pada Zea
Fero yang tidak peka terhadap perasaan Zea malah berusaha mengejar cinta Shena

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SAHABAT 2

"Gue suka sama Lo, Lo mau gak jadi pacar gue?"

Zea mengedip-ngedipkan matanya mendengar pertanyaan Fero tadi.

"Kira-kira kalau gue ngomong gitu ke Shena, gue bakalan diterima apa gak ya Ze?"

Zea menggulirkan matanya dengan malas, hampir saja dia salah paham kalau saja Fero tidak segera menyambung pertanyaannya. Shena lagi teriak Zea dalam hati.

"Ze jawab dong?" Fero menyentil lengan Zea

"Mana gue tau, ngapain nanya ke gue?" jawab Zea sedikit sewot

Fero menyenggol lengan gadis itu yang membuat Zea sedikit kesal "Ya ampun, sewot banget sih. Kan gue cuma nanya jawab aja kenapa? Susah amat sih!"

"Apaan sih Fer! Liat tu es krim gue sampai jatuh. ganti pokoknya!" kata Zea dengan mata melotot. Sensi banget rasanya mendengar Fero menyebut nama Shena. kenapa juga Fero tidak peka kalau Zea Suka sama dia

Fero terkekeh melihat ekspresi Zea yang menurutnya menggemaskan itu

"Iya-iya, nanti gue ganti tapi jawab dulu pertanyaan gue tadi"

"Gue gak tau Alfero karena Shena bukan gue dan gue bukan Shena!" jawab Zea jutek.

"Udah kalau Lo suka langsung tembak aja, gue yakin Shena suka sama lo. Semoga kali ini langgeng jangan putus-putus lagi kalau perlu Lo nikahin Shena biar gak pisah-pisah lagi "

"CK!" Fero berdecak lalu menoyor kening Zea "Lo pikir orang yang sudah nikah gak bisa pisah?"

"Ya berjuang dong jangan sampai pisah gimana sih Lo, gitu doang harus gue jelasin. Insyaf Fero! Lo itu terlalu playboy Fer. Masa belum sampai enam bulan sudah punya lima mantan."

Fero terkekeh. Fero memang mempunyai tampang yang rupawan. Jadi, wajar kalau mantannya banyak. Tapi, Fero tidak pernah selingkuh kalau dia sudah tidak suka ya lebih baik dia putuskan. Sebenarnya Zea pun cantik bahkan kalau di banding mantan-mantannya Zea lebih cantik.

"Udah ah gue mau ke toko buku dulu" Zea meninggal kan Fero begitu saja

Saat ini Fero dan Zea berada di sebuah mall. Niat awal tadi Zea ingin pergi dan menghabiskan waktu akhir pekan ini sendirian tapi ketahuan oleh Fero. Dan akhirnya pemuda itu mengikuti sampai ke sini.

"Ze katanya mau minta ganti es krim kok malah gue ditinggal?"

...********...

Sementara itu disekolah Shena menemui Zea.

"Lo kan tau gue sama Fero itu cuma sahabatan. Bahkan semenjak Fero Deket sama Lo gue sudah jarang pergi ataupun pulang bareng sama dia." ucap Zea pada Shena yang kini berdiri berkacak pinggang di hadapannya.

Gadis itu memasang wajah galak, tapi Zea santai saja dan tidak ada raut wajah takut sama sekali.

"Gue gak tenang kalau kak Zea dekat sama kak Fero. Jadi tolong kak Zea jaga jarak"

Zea terkekeh mendengar ucapan adik kelasnya itu "Lo gak denger gue tadi ngomong apa?" Zea menghela napas kesal. Dia rasanya sedang berbagi suami dengan Shena.

"Pokoknya gue gak mau liat kak Zea bareng sama kak Fero lagi! gue gak peduli mau kak Zea sahabatan dari orok kek, dari dalam perut kek. Gue gak peduli!"

"Cih... Belum jadi pacar sudah ngatur kaya gitu. Sial banget nasib Lo Fer" cibir Zea, gadis itu melangkah pergi meninggalkan Shena. Zea gak peduli dengan ucapan Shena.

Zea melangkah dengan gontai menuju ke kelasnya tetapi tiba-tiba ada seseorang memanggilnya.

"Zea!"

Suara teriakan itu membuat langkah kaki Zea terhenti. gadis itu menoleh ke belakang dan menghela napas pasrah "Apa?" tanyanya.

"Lo darimana saja sih Ze? Dari tadi gue nungguin Lo di kelas, ini es krim Lo,"

Fero memberikan kantong plastik hitam yang berisi tiga es krim untuk Zea.

"Lha siapa suruh Lo beliin es krim? Perasaan gue gak ada minta es krim deh"

"ini gue gantiin es krim yang kemarin itu, gue rela manjat tembok belakang demi es krim Lo ini."

"Kalau gue gak minta ganti jangan di ganti " Zea berdecak sedikit dan mengambil kantong plastik itu dari tangan Fero

"Dih, bukannya kemarin Lo yang minta ganti? Makanya gue gantiin. Bersyukur Ze, seharusnya Lo bersyukur punya sahabat kaya gue"

"Alhamdulillah, Alhamdulillah, udah kan?" Zea melangkah pergi meninggalkan Fero begitu saja.

Fero mendelik dan mengejar Zea yang kini sudah melesat jauh meninggalkannya

Zea yang melihat Fero mengejarnya pun berlari semakin laju. ia tak ingin Fero berhasil mengejarnya.

"Aaaaah.. Jangan kejar gue Fer!" teriak Zea seperti orang dikejar penculik.

Bukannya berhenti Fero malah semakin melebarkan langkah kakinya. Fero menyunggingkan senyum, merasa lucu melihat Zea yang ketar-ketir seperti itu.

Aksi kejar-kejaran Zea dan Fero menjadi tontonan siswa di sekolah itu yang sedang bersantai di koridor. Mereka semua tak heran lagi dengan dua manusia itu. Mereka sudah tau keduanya bersahabat.

Fero yang dingin ke semua orang cuma bisa bercanda lepas kalau lagi bersama Zea dan Nando.

Zea tiba di depan kelas Rini. Tapi tidak langsung masuk karena melihat ada Rayyan disana.

Rayyan kakak kelas 12 yang pernah mengungkapkan perasaan pada Zea. Tapi Zea tolak dengan alasan tidak mau pacaran dan ingin fokus belajar.

Zea membalikkan badan dan menabrak dada bidang milik Fero.

"Auuu sakit!" sialan Lo Fer" ringis Zea.

"Kenapa nyalahin gue? Lo yang balik badan gak liat-liat" protes Fero

"Kenapa gak jadi masuk?"

"Gak jadi!" Zea melangkah pergi meninggalkan kelas Rini. Tapi langkahnya terhenti saat namanya dipanggil. Gadis itu menoleh ke sumber suara dan tersenyum terpaksa.

"Zea mau kemana?" Rayyan melangkah menghampiri Zea

"Ha, itu mau balik ke kelas kak!"

"Trus tadi ngapain ke kelas ini?"

"Cuma lewat aja kak!" Yuk Fer balik?" Zea menarik tangan Fero dan melangkah pergi meninggalkan Rayyan.

"Tunggu Ze, Lo mau ikut lomba gak?"

"Lomba apa kak?" Zea mengedipkan matanya bingung.

"Nih!" Rayyan memberikan selembar kertas pada Zea " sekolah kita sebentar lagi ulang tahun, jadi OSIS mengadakan bermacam-macam lomba, ikut ya?"

Zea melirik ke arah Fero, pemuda itu bersedekap dengan wajah dingin. Fero tidak menyukai Rayyan karena menurut Fero, Rayyan itu gak baik buat Zea

Zea dan Fero bahkan pernah bertengkar gara-gara Rayyan.

"Makasih brosurnya kak, aku pergi dulu" Zea pergi meninggalkan Rayyan niat bertemu Rini pun gagal total

"Gak usah nawarin Zea ikut lomba karena dia gak bakalan ikut!" ucap Fero ke Rayyan saat jalan melewati Rayyan.

"Siapa Lo sok ngatur Zea?" balas Rayyan.

Fero menghentikan langkahnya dan menoleh pada Rayyan "Lo tau gue siapanya Zea"

...*******...

Pulang sekolah Zea bertemu dengan Shena di parkiran sepertinya gadis itu sengaja menunggu Fero disana.

"Hai, kak Zea" sapa Shena sok ramah.

"Tu Fer dah di tungguin sama cinderela Lo"

Zea naik ke kuda besi merahnya dan tidak lupa memakai helm. Sudah tidak terlihat kalau itu perempuan karena Zea selalu mengganti rok sekolahnya dengan celana dan selalu memakai jaket.

"Gue duluan Fer" Zea melajukan motornya dan meninggalkan Fero dan Shena di parkiran.

"Begini banget ya suka sama sahabat sendiri" gumam Zea. Dari spion motornya dapat dilihat Shena naik ke motor Fero. Dada Zea semakin sesak saat melihat Shena melingkarkan tangannya memeluk perut Fero dengan santai

Ponsel di tas Zea bergetar berkali-kali dengan sangat terpaksa ia menepikan motornya

"Hallo, kenapa sih bang? Gue lagi dijalan ni"

"Ze kamu ke rumah sakit Siloam sekarang! Papi masuk rumah sakit."

Jantung Zea rasanya berhenti berdetak mendengar ucapan Andi.

"Udah jangan bengong buruan kesini!"

"Iya-iya gue langsung kesana sekarang"

1
ZeNa
🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!