Gadis badas seorang Mahasiswi berprestasi dan pintar berbagai bahasa, harus berakhir koma karena orang yang iri dengki kepadanya.
Jiwanya masuk ke tubuh seorang istri bodoh, seseorang yang selalu mudah ditindas oleh suami dan mertua serta orang lain.
“Ck! Aku nggak suka wanita lemah dan bodoh! Haruskah aku balaskan dendam mu dan juga dendam ku?“ Tanya si mahasiswi pada wajah si pemilik tubuh yang dia masuki melalui cermin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. Cantik.
Di perusahaan, Yoga masih marah pada istrinya, dia akhirnya mengalah dan membiarkan istrinya itu mengisi kamar tidurnya karena diancam.
Yoga teringat kembali ancaman dari Yura, bulir keringat bermunculan di pelipis nya ketika mengingat ancaman Yura padanya.
“Aku tak habis pikir, dari mana dia bisa punya email? Meksipun bisa saja dia mempunyai email itu sejak sebelum dia menikah dengan ku, tapi... selama menikah, dia tidak punya ponsel karena aku tidak ijinkan dia memakainya! Ah, sial! Kenapa dia menyebalkan sih! Pake ngancem mau kirim foto-foto itu ke polisi segala dan melaporkan ku atas kekeraa-san rumah tangga!“
Yoga memikirkan perilaku Aruna yang tiba-tiba berubah banyak, apa istrinya itu kerasukan roh jahat?
Heh onyet, luh roh jahatnya! 😌
.
.
Di kamar milik Yoga yang kini juga milik Aruna, Yura bersenandung riang karena akhirnya tubuh Aruna bisa tidur di kasur empuk setelah setahun ini gadis menyedihkan itu tidur di kamar pembantu yang kasurnya saja sudah lapuk.
“Oke, selamat Aruna. Sekarang tubuhmu tidak akan kesakitan lagi atau pegal karena tidur di kasur tipis di atas lantai tanpa ranjang di kamar pembantu, kali ini... aku yang akan mengusir keturu-nan Fir'aun itu dari kamar ini! Tenang, kita hancurkan dulu keluarga ini... baru aku akan bantu melepaskan mu dari jeratan keluarga ini. Setidaknya kau masih perawan, semoga kau bisa menemukan jodoh mu yang lebih baik.“
Yura terus bicara sendiri, seakan roh Aruna ada bersamanya dan mendengar semua ucapannya. Dia masih berpikiran positif, jika suatu hari roh Aruna akan masuk kembali ke tubuhnya.
“Untung Nevan punya ponsel, aku bisa mengirim foto-foto penganiya-aan di tubuhku ini ke email ku. Bukti-bukti itu akan aman dan akan menjadi senjata ku untuk membalas mereka. Hahaha! Kau pintar juga, Yura!“
Yura menepuk dadanya bangga, “Anaknya Bapak Mail dan Emak Soraya nih!“ celetuk nya lagi.
Namun tiba-tiba matanya berkaca-kaca mengingat tubuhnya yang tertabrak mobil dan entah bagaimana nasibnya. Dia juga merindukan kedua orang tuanya, dan adik-adiknya.
“Aku harus mencaritahu kondisiku dulu, aku harus keluar dari rumah ini besok. Aish! Sialan! Uang pun aku nggak punya, masa pinjem sama Nevan atau Nessa? Ck! Keluarga ini pelit banget! Awas ya lu pada...! gue bikin miskin lu semua!“ mata Yura berkilat penuh dendam, apalagi mengingat Aruna selama ini hanya makan tempe atau tahu satu potong setiap harinya dengan nasi yang hanya tiga suap setiap kali makan. Lihatlah... tubuh Aruna yang Yura tempati terlalu kurus untuk seusia gadis 19 tahun.
Yura memegang wajahnya, “Aku harus mulai makan banyak dan enak, untuk menambah berat badan biar wajah ini nggak terlalu tirus sampai tulang pipi menonjol seperti penderita Anoreksia nervosa! Padahal bukan karena sakit, tapi karena nggak diberikan makanan dengan layak! Malang sekali nasibmu, Aruna...“
*Anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang diakibatkan oleh penurunan berat badan yang drastis. Penderita anoreksia biasanya melakukan diet secara berlebihan, menyebabkan penurunan berat badan yang ekstrem.
.
.
Di sebuah kediaman, gadis berusia 19 tahun bernama Amira menunduk di depan sang Ayah.
“Anak buah Papa mengatakan ada seseorang yang berusaha menyelidiki tab-rak lari yang kau lakukan, sebaiknya untuk sementara waktu... kau cuti kuliah dan pergilah ke Singapura ke tempat Bibimu.“
Amira mendongak, “Papa, aku nggak mau! Mumpung Yura nggak ada di kampus, aku bisa jadi mahasiswi nomer satu lagi. Papa kan orang berkuasa, jejakku yang menabrak Yura... tidak akan ditemukan jika Papa pintar menutupinya!“
“Ck!“ Sang Papa berdecak kesal, dia juga tidak tahu siapa yang sedang menyelidiki tabrak lari yang dilakukan putrinya pada teman kampus yang membuat Amira begitu iri dengki.
“Apa maksud mu, Amira? Kau sengaja menabrak orang?“
Sabrina tidak sengaja mendengar dari luar pintu ruang kerja sang Ayah, dia terkejut mendengar adiknya menabrak seseorang.
“Jangan ikut campur, kak!“ jawab Amira.
“Adikmu benar, kau fokus saja dengan hubungan mu bersama Alaric! Investasi dari perusahaan nya sangat besar, jangan sampai dia menarik investasi karena kalian tidak jadi menikah atau kamu berbuat sesuatu yang merenggangkan hubungan kalian! Tiga hari lagi kau ulang tahun... sebaiknya saat itu kita umumkan pernikahan kalian.“ Ujar sang Papa, Tuan Candra.
Mata Sabrina meredup, dia sebenarnya tidak bisa mencintai Alaric karena pria itu terlalu dingin. Membayangkan berumah tangga dengan lelaki sedingin Alaric membuat perasaan Sabrina kacau, apalagi dia mempunyai kekasih selain Alaric yang bisa memberikan segalanya yang Alaric tidak bisa berikan.
“Kenapa kau terlihat tidak bahagia?“ tanya sang Papa, pria yang hanya mempunyai dua anak perempuan itu menyipitkan matanya. “Jangan macam-macam Sabrina! Sejak kecil, kau sudah Papa dan Mama mu bentuk untuk menjadi istri dan menantu dari keluarga Prabumulih. Perusahaan mereka nomer satu di Jakarta dan beberapa perusahan cabang di 7 kota. Jangan lepaskan Alaric, atau Papa akan mencoret mu dari kartu keluarga dan mengusir mu!“
Ancaman sang Papa kembali keluar, membuat nyali Sabrina ciut. Dia akhirnya mengangguk pasrah, lelah sebenarnya bagi Sabrina harus menjadi boneka orang tua tanpa bisa mengekpresikan dirinya sendiri.
Sabrina keluar dari ruangan kerja sang Papa dengan lesu, dia menatap ponselnya yang tadi sempat merekam obrolan papanya dan adiknya.
“Jika aku semakin tidak bahagia bersama Alaric, aku akan menggunakan rekaman ini untuk mengancam balik Papa. Dengan rekaman ini, Papa harus memilih antara membebaskan aku dari kekangan ini atau Amira akan dipenjara. Ah... namanya Yura, bukan? Aku harus menyelidiki nama ini di kampus Amira, untuk berjaga-jaga.“
Bibir Sabrina tersenyum seolah sudah mendapatkan kartu AS untuk menjatuhkan sang Papa yang selama ini selalu bertindak otoriter padanya.
.
.
Keadaan di keluarga Yoga dalam beberapa hari ini berubah drastis, tak ada lagi yang berani mengatakan Aruna berubah gila karena nyatanya wanita itu terlihat normal namun berubah menjadi orang lain terlihat seperti orang berkepribadian ganda.
“Horeeeeee! Gips Bunda hari ini dibuka ya, Bun!“ teriak Nessa excited.
“Iya dong, Bunda jamin mulai sekarang... tubuh Bunda nggak akan ada lagi luka yang disengaja!“ Yura berkata sinis di depan keluarga Yoga yang berkumpul.
Ya, hari ini Ayah mertua dan adik laki-laki Yoga sudah pulang. Formasi lengkap di keluarga itu, mereka menatap tak berkedip pada Aruna yang berbeda. Dari cara bicara, bersikap, membantah, melawan, dan juga dari segi penampilan.
Apa yang terjadi dengan penampilan Aruna yang dirasuki Yura?
Beberapa hari lalu setelah meminjam uang dari Nevan, Yura keluar rumah mencaritahu tentang kondisinya setelah tertabrak. Dia akhirnya mengetahui jika tubuhnya di rawat di rumah sakit namun dalam kondisi koma.
Yura menyamar sebagai teman dari dirinya di kampus, dengan indentitas nya saat ini sebagai Aruna.
Anehnya, saat Yura bertanya tentang biaya. Keluarganya mengatakan ada seseorang yang membayar seluruh biaya rumah sakit, namun keluarganya pun tidak tahu siapa orangnya.
Sempat Yura mengira itu adalah orang yang menabrak dirinya, tapi itu tidak mungkin karena Amira adalah gadis yang sangat jahat dan tidak mungkin bertanggung jawab sebab tabrak lari padanya ia yakin adalah kesengajaan.
Ayahnya mengatakan yang mengurus tentang biaya rumah sakit adalah seorang laki-laki kaya jika dilihat dari penampilan.
Yura menarik kembali pikirannya dari lamunan, dia kini sedang mencoba baju serta gaun-gaun yang dia beli dari uang yang Yura peras dari Mama Yoga dengan ancaman yang sama seperti pada Yoga. Yaitu jika mereka tidak menuruti keinginan nya, foto-foto tentang bukti kekera-san akan sampai di kantor poli-si.
Saat ini Yura begitu cantik, rambut kasar milik Aruna sudah berubah lembut dengan model rambut kekinian ala gadis muda. Wajahnya memakai make up tipis untuk menutupi sisa-sisa memar, juga pakaian yang melekat di tubuhnya adalah dress paling modern.
Hari itu Yura menghabiskan uang untuk belanja sebanyak kurang lebih 400 juta, berbagai keperluan untuknya dan si kembar dia beli semua. Dari ujung rambut sampai ujung kaki termasuk tas mahal dan heels. Bahkan kalung dan anting berlian dengan harga yang lumayan mengocek kantong.
“Apa aku cantik, suamiku?“ Yura mengedip-ngedipkan mata dengan manja pada Yoga.
Yoga terkesima melihat penampilan mempesona dari Aruna.
Aruna.
Nevan & Nessa.
___
Maaf telat up 🙌😁
bodoh bangt tuh laki