NovelToon NovelToon
Unblessed Story

Unblessed Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Romansa / Ahli Bela Diri Kuno / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: iyan al

Seorang gadis yang selalu mengeluh tentang hidupnya yang membosankan tiba-tiba saja di transmigrasi ke sebuah dunia antah berantah, menguak rahasia besar yang selama ini ia lupakan.

Penyerangan yang tiba-tiba membuat dirinya mau tidak mau harus meninggalkan seseorang yang menarik perhatiannya saat ia tiba.

Akankah gadis itu berhasil menguak identitas yang ia lupakan? Bisakah takdir mereka menyatu kembali? Apakah benang merah mereka mengkhianati mereka?

⚠️Perubahan pov akan terjadi untuk mendukung cerita, harap teliti agar tidak terlewat dan bingung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iyan al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Xian vs Cymera II

Setelah Xian memutuskan ular berbisa dari tubuh Cymera tersebut, pintu gua tersebut tertutup dengan tiba-tiba disusul dengan lingkaran sihir yang amat besar menyegel pintu gua agar tidak bisa dibuka dari dalam maupun luar. Xian terengah-engah setelah dirinya menyadari jika dirinya berlari terlalu jauh. 

Bahkan Xian tidak mengetahui anak gua mana saja yang ia masuki saat mengikuti asal suara auman Cymera. Setelah berusaha berpikir dengan keras tanpa mengingat sedikitpun, Xian kembali berlari mengejar Cymera yang sudah melarikan diri.

Setelah lama berlari lagi, akhirnya jalan buntu yang menjadi pilihan Cymera tadi. Sebuah senyum terukir di wajah Xian. Tanpa basa-basi, Xian melompat ke arah Cymera, pedangnya ia angkat tinggi ke arah perut Cymera.

Satu sayat dua sayat terhias di tubuh Cymera, darah kembali melumuri pakaian yang baru saja ia ganti. Sekali-kali Xian mendecak kesal saat darah itu menyiprat ke wajahnya, serangan tanpa henti ia kerahkan pada tubuh Cymera. 

Xian mendekat ke arah Cymera dan menendang perutnya dengan kencang, Cymera itu terpental ratusan kaki dari tempatnya, Cymera tersebut lagi-lagi mengaum namun kali ini dengan suara yang amat lemah. 

Xian meloncat dari tempatnya ke depan Cymera, pedangnya kembali diangkat sejajar dengan jantung Cymera yang sejak serangan terakhir yang ia terima mengeluarkan cahaya berwarna merah. 

Jarak pedang dan leher Cymera tinggal seinchi namun cahaya putih menyilaukan menusuk wajah Xian, cahaya itu muncul dari tubuh Cymera membuat Xian mau tidak mau mundur beberapa langkah menjauhi Cymera.

Tidak lama kemudian, cahaya tersebut menghilang digantikan Cymera yang kini berdiri dengan gagah dihadapannya. aumannya lebih keras dari pada saat mereka sampai di mulut gua. Namun ada yang berubah dengan Cymera tersebut. 

Cymera cacat itu sudah berubah menjadi Cymera seutuhnya, luka yang ia terima pulih dengan cepat, ekor ular yang sudah dilepas Xian kini tumbuh kembali. Aura kejahatan keluar dari tubuhnya dengan pekat. Sebelah mata Cymera tersebut terdapat sebuah benda yang berkilauan saat terkena cahaya yang muncul tiba-tiba.

Cymera itu terlihat indah, tidak seperti anjing yang terjatuh di kubangan lumpur seperti tadi.

"Aku tidak tahu jika kau menjadi kuat dalam satu kedipan."

Xian semakin melebarkan senyumnya, merasa senang dengan monster yang akan ia lawan. Dengan cepat, ia mengalirkan energi ke pedangnya sambil mengokohkan kuda-kuda yang ia pasang.

Ia menebaskan pedangnya ke arah perut bagian kanan, bagian kiri, ekor dan wajah. Cymera itu tidak diam saja, ia melawan balik serangan Xian. Pemuda itu tidak sempat menghindar hingga lengannya terkena cakaran.

Xian mempercepat larinya dan melompat menaiki tubuh Cymera itu, satu tebasan memotong ekor, satu tebasan memotong kaki. Dengan cepat ia menebas, lebih cepat lagi anggota tubuh Cymera itu tumbuh.

Darah dan potongan anggota tubuh Cymera sudah tercecer di lantai, Cymera itu melarikan diri saat Xian tak henti-hentinya menusukkan pedang ke tubuhnya membuat Cymera melarikan diri sekuat tenaga.

Xian berdecak sekali lagi saat Cymera itu lagi-lagi melarikan diri.

"Sialan! Aku benci berlari, kau tahu! Argh."

Teriakan itu terdengar sangat kencang, dadanya naik turun karena menahan marah. Ia memilih untuk menaiki pedangnya dan terbang mengejar Cymera yang melarikan diri itu.

Ia mengeluarkan pedangnya yang lain dan menebas kristal-kristal yang bergantung di atas. Xian menghindari kristal-kristal yang berjatuhan itu dengan lancar, berbeda cerita dengan Cymera yang fokusnya terbagi menjadi dua, tanpa sengaja ia tergelincir saat ingin berbelok dan berakhir tertusuk kristal yang paling besar. 

Gua pun berhenti bergetar, Xian dengan leluasa menarik paksa kilauan yang ada di bawah mata Cymera tersebut dengan kasar. Kilauan itu ternyata berasal dari manik-manik yang terpasang di sebuah hiasan rambut. 

Xian meloncat ke atas kristal yang menimpa Cymera tersebut dan mulai menyamankan dirinya di atas kristal tersebut sedangkan Cymera itu sudah mati setelah Xian menarik hiasan rambut di bawah matanya. 

Xian mulai meneliti hiasan rambut dan merasa sedikit familiar dengan bentuk hiasan rambut tersebut. Ia merasa jika ia pernah melihat hiasan itu pada rambut seseorang. Keningnya mengerut dengan dalam. Saat ia mengingat wajah orang itu, Jenar menepuk punggungnya dengan keras. 

"Gege ini sakit." Ucap Xian sambil mengelus punggungnya yang kini merasa nyeri. 

"Kita ini datang bersamaan dan kau meninggalkan kami di tengah jalan?" Protes Jenar sambil mendudukkan dirinya di sebelah Xian. "Apa itu?" Lanjutnya setelah melihat hiasan rambut berlumuran darah yang ada di tangan Xian.

"Hiasan rambut." Jawab Xian dengan singkat.

Jenar menghela nafas dengan kasar setelah mendengar jawaban Xian, Jenar bertanya lagi dengan lebih detail. "Maksudku hiasan rambut ini berasal dari mana? Milik siapa?" 

"Aku menemukannya di bawah mata Cymera ini." Xian menepuk-nepuk kristal besar dibawahnya dengan penuh tenaga, membuat kristal tersebut bergetar lumayan kencang. 

"Xian.. Jenar.. Boleh aku melihat hiasan rambut itu?" Tanya Chyou sambil menunjuk kearah hiasan yang di pegang Xian. tanpa bertanya Xian langsung memberikan hiasan rambut tersebut ke Chyou.

Chyou tampak terdiam membeku setelah mengamati hiasan rambut tersebut. Tubuh Chyou sedikit gemetar dan air mata turun tanpa henti keluar dari matanya. Kakinya goyah hingga jatuh terduduk sambil menatap hiasan rambut itu setengah tidak percaya. 

"Ada apa? Apa hiasan rambut ini menyakitimu? Kau tidak apa-apa?" Tanya Xian setelah mendarat di samping Chyou.

"Ada apa dengannya?" Bisik Jenar sambil menatap Xian dengan penuh tanda tanya. Xian mengangkat kedua bahunya karena dirinya juga tidak mengetahui alasan Chyou menangis. 

"Bolehkah aku menyimpannya? Aku mengenal pemilik hiasan rambut ini." Tanya Chyou setelah menghapus air matanya, binar matanya dipenuhi dengan kerinduan yang amat dalam namun putus asa di saat yang bersamaan.

"Ya tentu. Kau boleh menyimpannya." Setelah mendengar persetujuan Xian, Chyou memeluk hiasan rambut itu dan tersenyum samar. Xian dan Jenar sekali lagi saling berpandangan karena merasa bingung dengan perubahan suasana hati Chyou. 

"Jika portal belum terbuka, itu artinya kita belum menang, kan?" 

Xian bangkit dari posisinya dan mengangkat kristal besar itu dari atas tubuh Cymera. Lalu ia kembali duduk di atas tubuh Cymera tersebut, bahkan dirinya menyempatkan diri untuk membuat beberapa kepangan kecil di rambut Cymera tersebut dan menghiasnya menggunakan jepit bermotif kupu-kupu kecil yang entah ia dapat darimana.

Jenar dan Chyou hanya melihat Xian yang sudah sibuk dengan dunianya, pemuda itu melupakan eksistensi dua pemuda lainnya yang bisa saja mengolok-oloknya selama satu minggu ke depan.

Chyou mengeluarkan bekal yang ia bawa sebelum pergi ke dungeon dan membaginya dengan Jenar sebuah roti dan air.

Saat Chyou hendak menawari Xian sebagian rotinya, Jenar menghentikannya sambil menggeleng pelan, menatap mata Chyou yang seakan berbicara

"Jika kau mengganggunya, aku bahkan tidak bisa membantumu." 

Waktu terus berlalu, kini mereka bertiga tidak dapat menentukan apakah diluar sudah malam atau masih siang, Xian merenggangkan tubuhnya dan berjalan mengitari tempat di sekelilingnya. 

"Gege, apa tidak ada api?" Tanya Xian tiba-tiba mendekat kearah Jenar yang sedang fokus kultivasi, di samping Jenar ada Chyou yang tertidur sambil memeluk hiasan rambut tersebut, sangat erat bahkan dia yakin jika Chyou tidak akan melepaskan hiasan rambut itu sedetikpun.

Jenar menghentikan kultivasinya dan menatap Xian dengan heran, "Untuk apa?" Tanya Jenar.

Jujur saja di tempat itu tidak ada sedikit pun bahan makanan, hanya dipenuhi tembok dan kristal yang penuh dengan energi spiritual. 

"Aku ingin mencicipi rasa daging Cymera, aku dengar rasanya tidak buruk." Ucap Xian dengan enteng sambil menunjuk ke arah Cymera tersebut. Monster buas itu kini terlihat seperti sebuah anjing milik puteri terkemuka di sebuah kerjaan yang kaya raya. 

Tubuh besar Cymera itu dibalut dengan gaun berwarna pink bahkan rambutnya di kepang dan dihias, Jenar mengelus keningnya yang tiba-tiba saja merasa pening luar biasa. Tingkah adiknya akhir-akhir ini tidak dapat diprediksi. 

Dari memakan biji teratai yang masih memiliki tangkai, ingin membuat dunia yang baru dan sekarang mendandani seekor Cymera dan ingin menyicipi rasanya. Jenar masih mengingat dengan jelas dia sudah mengajarkan Xian kecil jika hewan buas dari dunia iblis tidak bisa di konsumsi, terlebih lagi jabatan dan kedudukan mereka tidak akan membiarkan mereka bebas jika melakukan hal sekeji itu. 

"Kau masih ingat tentang seluruh pengetahuan yang aku ajarkan padamu, bukan begitu?"

Jenar sambil memandang Xian dengan tajam. Dirinya tidak tega untuk memarahi adiknya, namun di sisi lain dia harus mendisiplinkan adiknya yang baru bertemu dengannya setelah waktu yang lama.

"Aku ingat" Jawab Xian dengan lesu, dia berjalan meninggalkan Jenar dibelakannya dan menghadap ke arah pilar, seakan sedang menghukum dirinya sendiri.

"Ah aku sudah bosan, apa kita tidak bisa kembali? Arius." Ucap Xian dengan lantang, tangannya mulai memainkan liontin yang sudah terpasang di celananya. 

1
Naomi Arin
tambah penasaran sm episode selanjutnya wooeyy,
mampir dinovelku Mati Rasa ya gaess, sukses trs thor 😍
Husna15🐅
njirr😂
Husna15🐅
gimana klau Xian ktmu Ian d depan mata Chyou
Husna15🐅
Ooh🤭
Husna15🐅
😂
Husna15🐅
aku ngakak bentar kak🤣
Husna15🐅
hah? pantesan bnyk yg ngincer ian
Husna15🐅
tapi mimpi emang sering kek nyata, saking nyata perasaan dalam mimpi ke bawa d dunia nyata
Husna15🐅
lahh, efeknya masih ada terus ian gk sadar dri tdi
Husna15🐅
tunggu² aku kek ragu² 😂

alin itu ian kan? aduh.. gk salah inget kan akunya
Iyan: Alin itu Lian kak, tapi dia dipanggil apa aja juga nyaut
total 1 replies
Husna15🐅
hm, udah kembali ke dunia asli
Husna15🐅
akhirnya tau kondisi ian
Husna15🐅
ada hati yang harua di jaga😌
Husna15🐅
seperti hewan iblis
Husna15🐅
😂
Husna15🐅
ehh, tpi ini singa😆
Husna15🐅
dri dulu pengen pelihara harimau
Husna15🐅
kuat banget ya Xian
Iyan: Soalnya dia setiap cobaan dicobain
total 1 replies
Husna15🐅
😔
Husna15🐅
aku blm prnah nyium bau teratai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!