NovelToon NovelToon
Belenggu Cinta Tuan Muda Sombong

Belenggu Cinta Tuan Muda Sombong

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Mengubah Takdir
Popularitas:14.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

Nasib malang dialami oleh gadis muda bernama Viona Rosalina. Karena terlilit hutang yang lumayan besar, Viona dijadikan jaminan hutang oleh orang tuanya. Dia terpaksa merelakan dirinya untuk menikah dengan Dirgantara, seorang pengusaha muda yang terkenal sombong dan juga kejam.

Mampukah Viona menjalani hari-harinya berdampingan dengan pria kejam nan sombong yang selalu menindasnya?

Atau mungkin Viona memilih untuk pergi dan mencari kebahagiaannya sendiri?

Nantikan kisahnya hanya ada di Noveltoon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2. Dipaksa Menikah

Arnav dibuat frustasi dengan keadaannya saat ini. Dia benar-benar hancur berkeping-keping. Rumah tangganya hancur, bisnisnya hancur, dan anaknya yang tidak tahu apa-apa harus menjadi jaminan hutang.

Dia tidak memiliki pilihan lain untuk menyelesaikan masalahnya. Rumah yang dimilikinya saja akan dijual untuk membayar kerugian pada orang-orang yang rukonya ikut terbakar bersama ruko miliknya.

"Papa, Viona pulang."

Viona memasuki rumah dan melihat Ayahnya duduk di sofa ruang tamu sendirian dengan wajah menunduk dan kedua tangan menyangga kepalanya.

Tak mendapati jawaban, Viona melangkahkan kakinya masuk dan menghampiri Ayahnya dan memutuskan untuk duduk di sebelahnya.

"Papa, Papa kenapa? Apakah Papa lagi sakit?"

Viona khawatir Ayahnya sedang sakit, karena sedari pagi Ayahnya mengeluh kepalanya sedang pusing.

Arnav mendongak dan menatap putri kecilnya yang masih duduk di bangku SMA.

Sangatlah tidak tega jika menyerahkan Viona sebagai jaminan hutangnya pada Dirgantara, tapi apa yang bisa diperbuatnya? Dia sudah tak memiliki apa-apa kecuali rumah yang ditempatinya, dan rumah itu akan dijadikan jaminan untuk mengganti kerugian ruko yang ikut terbakar bersama ruko miliknya.

"Vio, Papa ..., bagaimana dengan ujianmu hari ini? Apakah kamu bisa melewatinya dengan baik?"

Arnav hampir saja mengatakan bahwa dirinya diambang kehancuran, tapi melihat putrinya seketika lidahnya kelu, tak sanggup untuk bercerita.

"Ujianku tadi agak sulit, tapi aku bisa melewatinya dengan baik. Semoga saja nilaiku bagus Pa, aku ingin melanjutkan kuliahku di Belanda, di sana aku bisa berkumpul dengan kakak."

Harapan yang begitu besar ingin meneruskan kuliahnya di luar negeri.

Viona ingin menjadi pengusaha yang sukses agar tidak ada lagi orang yang meremehkannya. Ia belajar mati-matian agar bisa mewujudkan cita-citanya kuliah di luar negeri.

"Tapi sayangnya Papa nggak bisa mewujudkan keinginanmu."

Deg,

Detak jantung Viona berasa terhenti, kata-kata yang keluar dari mulut Ayahnya begitu menohok hatinya.

Di saat ia berharap agar bisa kuliah di luar negeri, tiba-tiba angan-angannya dibuyarkan oleh Ayahnya. Entah apa yang ada di pikiran orang tuanya, hingga tega mengatakan semua itu.

"Nggak bisa apa Pa? Papa nggak ngizinin aku kuliah di luar negeri? Kenapa?"

Banyak pertanyaan yang ingin diajukan, tapi hanya dijawab dengan gelengan kepala.

Lidah Arnav terasa kelu untuk menjelaskan permasalahannya pada Viona. Ia tak tega melihat Viona sedih, tapi ia tak sanggup lagi membiayai pendidikannya.

"Pa! Jawab Vio dong! Apa permasalahannya? Kenapa Papa nggak mau kuliahin aku ke luar negeri. Kak Rena di Belanda, Bang Erlan di Jepang, terus aku ...?"

Viona tak kuasa menahan kesedihannya. Ia merasa orang tuanya tak bisa bersikap adil padanya.

Kedua kakaknya bisa mendapatkan fasilitas hingga kuliah di luar negeri, tapi dia ...? Dia hanya bisa gigit jari.

"Viona, dengerin Papa. Hari ini ada kabar buruk yang menimpa Papa. Papa benar-benar dibuat stress oleh masalah ini. Maafin Papa yang udah bikin kamu kecewa, tapi Papa mohon, mengertilah."

Viona diam, dia pun malas mendengar apapun yang keluar dari mulut Ayahnya. Ia tak peduli dengan alasan Ayahnya, hatinya sudah terlanjur kecewa.

"Vi, ruko kita kebakaran. Barang dagangannya habis ludes terbakar. Bukan hanya itu, ruko yang ada di sebelah milik kita juga ludes terbakar, dan pemiliknya meminta ganti rugi. Papa dikasih waktu sampai besok, jika tidak ... Jika tidak Papa akan dipenjarakan."

Bola mata Viona seketika melebar. Ia terkejut mendengar penjelasan Ayahnya. Ia pikir permasalahnya tak seberat itu, ternyata permasalahannya lumayan besar, taruhannya penjara.

"Apa Pa? Rukonya terbakar? Jadi kita bangkrut lagi? Bagaimana ini bisa terjadi Pa? Kenapa bisa terbakar?"

Lemas sudah Viona mendengarnya. Bukan hanya ingin kuliah di luar negeri saja yang gagal, bisa jadi ia juga tidak bisa melanjutkan kuliahnya di sini.

Nasibnya selalu malang, ditinggalkan oleh ibunya dikala ia membutuhkan perhatian, Ayahnya bangkrut setelah dibohongi ibunya, dan saat ingin merintis usaha baru, kembali lagi bermasalah, dan kali ini masalahnya lumayan besar, karena untuk merintis usaha baru membutuhkan dana yang lumayan besar, dan dana itu diperoleh dari hasil pinjaman.

"Papa masih kurang tau kronologinya, dan petugas masih melakukan penyelidikan. Mungkin terjadi konsleting listrik, atau ada orang iseng yang sengaja membakarnya. Papa bingung Vi. Papa dikasih waktu sampai besok untuk melunasi hutang-hutang Papa, ditambah lagi ada tiga ruko yang ikut terbakar, dan pemiliknya juga minta pertanggungjawaban. Papa sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Hanya rumah ini yang tersisa. Bagaimana Papa bisa membayar mereka semua?"

Viona bisa merasakan apa yang tengah dirasakan oleh Ayahnya, sedih itu pasti, tapi dia tak bisa membantunya. Sekolahnya saja baru selesai ujian nasional, dan masih harus menunggu kelulusan.

Viona menghela nafas dan membuangnya. Ditatapnya wajah sedih Ayahnya yang nampak begitu pucat. Pasti Ayahnya mengalami stres berat.

"Apa yang harus kita lakukan Pa? Apakah Papa akan menjual rumah ini? Kalau rumah ini sampai dijual, kita mau tinggal di mana? Apakah kita akan tinggal dikolong jembatan?"

Di saat mereka berkecamuk dalam pikiran yang kalut, tiba-tiba handphone Arnav kembali bergetar.

Nampak tertera nama Dirgantara tengah menghubunginya. Arnav yakin Dirgantara kembali menyerangnya dan meminta untuk segera mengembalikan uangnya.

"Bagaimana Tuan Arnav? Apakah anda sudah memiliki jawaban?"

Dengan suaranya yang dingin Dirgantara membuat Arnav gugup untuk memberikan penjelasan.

Anak dari almarhum sahabatnya itu memiliki sifat yang jauh berbeda dengan Ayahnya, bisa dibilang Dirgantara seorang pria yang angkuh dan juga arogan.

"Maaf Tuan Dirgantara, ini kan perjanjiannya masih sampai besok, apakah nggak sebaik-baiknya kita bahas besok saja?"

Arnav mengingatkan Dirgantara untuk menepati janjinya sesuai dengan ketentuan. Walaupun ia tak yakin bisa mencari uang secara kilat, setidaknya Dirgantara masih bisa menghormatinya.

"Apa bedanya sekarang dengan besok, hanya terjeda satu malam saja. Saya hanya ingin tahu kepastiannya, apakah anda mampu melunasi hutang hutang anda pada saya! Saya tidak ingin dibodohi dengan berbagai alasan, karena apapun alasannya, saya tidak peduli!"

Viona meminta Ayahnya untuk melospeeker agar dia mendengar apa saja yang dikatakan oleh Dirgantara.

Arnav dengan matanya berkaca-kaca menatap sendu putrinya, tak ikhlas menjadikan putrinya sebagai jaminan hutang.

"Tuan Arnav, kenapa anda diam. Bisakah anda memberikan jawaban?"

Dirgantara selalu saja mendesaknya hingga ia tak bisa membuat alasan yang tepat. Apapun alasannya ia tetap tidak bisa mendapatkan uang dalam waktu singkat.

"Maaf Tuan, saya tidak sanggup untuk membayarnya. Saya sudah berupaya untuk mendapatkan pinjaman, tapi ..."

"Sudah kuduga! Anda tidak bisa lagi dipercaya untuk mendapatkan pinjaman. Di sini anda sudah bangkrut, dan anda kebingungan. Begini saja Tuan Arnav, saya akan sedikit meringankan beban anda. Jika anda ingin terbebas dari jeratan saya, maka serahkan putri anda untuk menjadi pengantin saya, dengan begitu hutang anda saya anggap lunas. Pikirkan baik-baik, dan segera berikan keputusan."

Seketika sambungan terputus sepihak, menyisakan kepedihan yang mendalam.

Viona menggelengkan kepalanya. Dia tak sudi menikah dengan pria sombong yang tak memiliki sopan santun. Dia tak mau menjadi korban kecerobohan orang tuanya, dia masih ingin hidup bebas mengejar cita-citanya.

"Tidak Papa! Aku tidak mau menikah dengannya. Aku masih ingin mengejar cita-citaku!"

Dengan helaan napas berat, Arnav mengambil keputusan. Walaupun berat, ia tak mau kehidupannya lebih buruk lagi.

"Persiapkan dirimu! Besok kau harus menikah dengan Dirgantara. Ini sudah menjadi keputusan Papa!"

Halo reader, bagaimana ya? Jika kita ada di posisi Viona? Sakit nggak? Dipaksa menikah untuk dijadikan jaminan hutang?

Ikuti terus kelanjutannya, jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote, like, dan komennya ya? Thanks you 😘😘

1
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
kan ...kan rasain kamu Dirga
Hesty
up gi thorrr
kaylla salsabella
wuhhaaaaa ... rasain kamu dirga
ardiana dili
lanjut
4U2C
sabar katamu Dirga🤣🤣🤣🤣 sabar wanita ada batasnya.
Hesty
uup fi thoor.. bikindirga ga ketemu viona....
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
wah ini Sonia belum tahu ...klu tahu viona pergi habis kamu Dirga ....


wuhhaaaaa bagus vi .....beri pelajaran buat dirga
4U2C
Dirga hatimu busuk sekali,,sudah tahu Anita yang pecundang masih juga mahu sama Anita atau keduanya sama pencundang🤣🤣🤣🤣🤣 bulllsiitttt deh Dirga..Viona kenapa harus bertahan uang ada pakailah untuk kabur husssss geram.
4U2C
Dirga kamu tidak tahu saja perasaan wanita hamil itu sangat positif,,kamu senang saja bersama Anita tapi kamu tidak tahu bagaimana dengan Viona.
Hesty
thoor dah lah buat viona pergi kenapa sih jadi berbelit gini ceritanya.... danbegonya juga dirga bikin dia nyeselllll mna ada pelakor lagi.... jadigemeskan jadinya/Smirk/
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
udah Thor buat viona pergi meninggalkan Dirga biar dia menyesal telah menyia-nyiakan anak istrinya
4U2C
nanti kalau Viona pergi pasti akan kembali lagi kerana rayuan Dirga,,hurmmm lebih baik bertahan saja,,nanti last-last bersama lagi.
Hesty
uup gi thioor bikin dirga ntesel
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
udah viona tinggal kan Dirga biar tahu rasa dia
ardiana dili
lanjut
Hesty
udahlahbthoor buat viona pergi kasihan dia... bikindirga dibuat menyesal.... keseljadinya dia sendiri dgn cwek lain giliran viona sedih melulu thooorrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!