NovelToon NovelToon
Istri Berbahaya Tuan Muda

Istri Berbahaya Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Diam-Diam Cinta / Wanita Karir
Popularitas:358.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: To Raja

Prolog.

Seorang artis populer tiba-tiba saja berpindah ke tubuh seorang perempuan yang gemuk dan selalu hidup dengan penghinaan hingga mengejutkan semua orang dengan perubahannya.

"Kenapa dia tiba-tiba jadi pandai?"

"Kemana perempuan bodoh yang selama ini mereka kenal?"

"Dia jadi cantik? Kalau begini, tuan muda pertama akan jatuh cinta padanya! Padahal akulah yang harusnya dicintai oleh Tuan Muda pertama!"

Gawat, banyak orang merasa terancam.

Tetapi Diana tidak akan berhenti sampai semua orang mendapatkan balasan atas semua perbuatan mereka selama ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. Perempuan yang dekat dengan Sang suami

Tap tap tap...

Diana melangkah memasuki rumah duka tempat ayahnya dibaringkan sebelum dikuburkan.

Perempuan itu melihat sekelilingnya di mana banyak kerabatnya telah datang dengan berpakaian serba hitam.

Diana terus melangkah sampai akhirnya ia tiba di tempat peti jenazah ayahnya diletakkan.

"Sayang,," ucap sang Ibu menyambut kedatangan putrinya, perempuan itu langsung memeluk Diana sambil menangis tersedu-sedu.

"Hiks,, hiksss,, hikss sayang,, Ayahmu sudah tidak ada lagi," Isak sang Ibu membuat Diana ikut meneteskan air matanya.

'aku tidak ada hubungannya dengan orang yang meninggal ini, Tapi tentu saja perasaan dari pemilik tubuh ini yang tertinggal membuatku tidak tahan melihatnya,' ucap Diana dalam hati.

Mereka terus berpelukan sampai akhirnya ibu Diana merasa lebih baik dan mereka menyingkir ke pinggir untuk duduk.

"Kau datang sendirian?" Tanya sang ibu yang bernama Naomi.

"Hm," jawab Diana dengan singkat sambil memegang erat tangan Naomi.

"Apa keluarga suamimu kembali tidak memperdulikan kita?" Tanya Naomi sambil meneteskan air matanya.

Diana menatap ibunya, lalu mengulurkan tangan menyeka air mata perempuan itu, "mereka peduli atau tidak, yang penting kita masih bisa menguatkan satu sama lain," ucap Diana membuat Naomi terkejut.

Sekarang putrinya sangat dewasa?

Bicaranya seperti orang dewasa!

Suaranya jadi lebih tegas!

"Sayang,, hiks,, hikss,, seharusnya ayahmu melihat dirimu yang sekarang, seharusnya dia mendengar apa yang baru saja kau katakan," kata Naomi kembali menangis di pelukan putrinya.

"Berhentilah menangis Bu, sebaiknya Ibu istirahat saja, biar aku yang menyambut para tamu," ucap Diana membantu ibunya berdiri dan membawa perempuan itu ke sebuah ruang istirahat yang disiapkan di rumah duka.

Setelah membantu ibunya berbaring di tempat tidur, Diana kembali ke samping peti jenazah ayahnya dan duduk di sana sambil sesekali menyambut tamu yang datang.

'Satupun keluarga suami perempuan ini tidak ada yang datang, bahkan suaminya juga tidak datang,' ucap Diana dalam hati sambil mengepal kuat tangannya.

Perempuan itu terus terdiam di sana sampai sebuah langkah kaki memasuki ruangan membuat Diana Langsung berdiri dan terkejut melihat seorang pria tampan yang datang di sana.

"Su,, suamiku," ucap Diana terkejut, pria di hadapannya adalah suaminya di kehidupan sebelumnya. Tetapi mereka berpisah karena sebuah penyakit keras yang diderita oleh suaminya membuat sang suami meninggal 2 tahun lebih awal darinya.

"Kau baik-baik saja?" Ucap sang pria mendekati perempuan di sana membuat Diana Langsung memeluk pria itu sambil menangis tersedu-sedu.

"Hiks,, hiks,, suamiku,,, Aku sangat merindukanmu!" Isak Diana melepas rindunya.

Pria bernama Adrian sangat terkejut dengan tingkah tiba-tiba perempuan di hadapannya.

Pria itu terdiam membiarkan Diana terus menangis sampai akhirnya Diana menyadari apa yang telah ia lakukan dan kemudian menarik diri, "maafkan aku," ucap Diana sebelum perempuan itu terjatuh ke lantai Sambil memandangi tangannya, terlebih khusus jari-jarinya yang sangat gemuk.

'Suamiku sangat tidak suka perempuan yang gemuk karena artinya perempuan itu mengabaikan kesehatannya, tapi bagaimana bisa di saat ini aku seperti ini?' ucap Diana dalam hati sambil mengangkat kepalanya memperhatikan pria yang sedang memberi penghormatan terakhir untuk jenazah Ayah mertuanya.

Melihat suaminya yang sangat nyata di hadapannya, maka air mata Diana kembali bercucuran di pipinya.

'Tunggu, dalam ingatan perempuan ini, dia dan suaminya sama sekali tidak pernah berbicara sekalipun, bahkan Diana tidak berani memandang suaminya karena terlalu malu. Tekanan dari keluarga suaminya juga membuat Diana selalu berada di pojokan layaknya istri yang terus diabaikan. Tapi,, suaminya ini,,,' Diana memperhatikan pria yang selesai memberikan penghormatan terakhir untuk jenazah Ayah mertuanya, dan Adrian kemudian berjalan ke samping Diana dan duduk di sana selayaknya keluarga dari almarhum yang menunggu para tamu datang memberikan penghormatan untuk sang almarhum.

"Ke,, Kenapa kau duduk di sini?" Tanya Diana dengan air mata masih menghiasi pipinya.

Adrian menatap istrinya, "istirahatlah jika kau lelah, biar aku yang menyambut para tamu," ucap Adrian.

"Apa?" Diana terkejut, perempuan itu melongo menatap Adrian selama beberapa saat sebelum akhirnya dia tersadar dan kembali menatap lantai.

'Apa yang sebenarnya sudah terjadi pada perempuan ini? Kenapa aku baru menyadari kalau tidak ada satupun ingatan tentang perlakuan suaminya kepadanya?' ucap Diana dalam hati.

Maka satu persatu tamu datang dan Diana bersama Adrian menyambut mereka sampai akhirnya larut malam telah tiba dan para tamu meninggalkan rumah duka.

Pada saat itu juga, ponsel Adrian berdering.

Drriingg! Drriinggg!

Adrian memeriksa ponselnya yang berasal dari ayahnya hingga pria itu dengan cepat mengangkat panggilan teleponnya.

"Ya, ayah," kata Adrian pada pria di seberang telepon.

"Kembalilah sekarang! Sudah cukup kau berada di pemakaman ayah mertuamu yang tidak berguna itu!" Tegas pria dari seberang telepon membuat Adrian segera mematikan panggilan telepon itu dan menyimpan ponselnya. Dia menatap Diana dengan sendu.

Diana yang melihat ekspresi Adrian kemudian menghampiri Adrian sambil berkata, "Kau boleh pulang sekarang, besok tidak akan ada lagi tamu yang datang, karena besok hanya tinggal sesi pemakaman saja."

"Maafkan aku," ucap Adrian dijawab anggukan Diana.

Maka Diana segera mengantar Adrian keluar dari rumah doa sebelum perempuan itu kembali masuk ke dalam ruangan dan duduk di depan peti jenazah ayahnya.

'Tidak ada satupun keluarga suamiku yang datang kecuali suamiku sendiri. Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa aku hanya mengingat hal-hal menyenangkan yang dialami oleh perempuan ini?' ucap Diana dalam hati sambil duduk meramas gaunnya.

Perempuan itu terus duduk di sana sampai tiba-tiba saja ia mendengar suara langkah kaki dari belakang yang membuat Diana Langsung berdiri dan terkejut mendapati seorang perempuan cantik yang datang menggunakan pakaian serba hitam.

Tubuh Diana Langsung gemetar, 'reaksi apa yang ditunjukkan oleh tubuh ini?' ucap Diana dalam hati sambil terus menatap perempuan di hadapannya.

"Maaf aku baru datang, aku menempuh perjalanan yang jauh kemari," ucap Sang Perempuan membuat Diana segera menyingkir ke pinggir dan membiarkan perempuan itu memberikan penghormatan untuk sang almarhum.

Setelah selesai, perempuan cantik di depannya mengeluarkan ponsel dan menatap Diana sambil berkata, "Bisakah kita berfoto sebentar?"

Diana mengangkat sebelah alisnya, tetapi pada akhirnya dia menyanggupi permintaan perempuan itu hingga mereka berfoto bersama.

Cekrek!

Setelah mendapatkan fotonya, sang perempuan menyimpan ponsel ke dalam sakunya sambil menatap Diana dengan tatapan jijiknya, "selamat karena ayahmu sudah meninggal, dengan begini kau bisa langsung bercerai dengan Adrian!" Ucap sang perempuan membuat Diana sangat terkejut.

'Apakah perempuan ini adalah musuh Diana?' ucap Diana dalam hati sambil mengerutkan keningnya.

"Hah,,, sebenarnya tidak baik mengatakan ini, tapi ayah Adrian langsung menyuruhku untuk mengurus berkas perceraian kalian setelah mengetahui ayahmu meninggal. Ahh,,, Tapi kau jangan khawatir, setidaknya masih ada waktu sampai satu bulan ke depan sesuai dengan perjanjian ayahmu dengan ayah Adrian. Tapi sebaiknya jangan pernah lagi menginjakkan kakimu di hadapan Adrian, karena mulai sekarang akulah yang akan menggantikan posisimu di--"

Plak!

Sebuah tamparan langsung didaratkan Diana di pipi perempuan di hadapannya membuat Sang Perempuan sangat terkejut memegangi pipinya yang terasa begitu perih.

"Ini adalah rumah duka, silakan keluar dari sini sebelum aku memanggil security untuk mengusir mu!" Geram Diana yang sangat tidak suka dengan perempuan di hadapannya.

Tetapi perempuan itu langsung menggertakkan giginya dan mengulurkan tangan menarik rambut Diana.

"Beraninya perempuan sial sepertimu menampar ku!!" Teriak Sang Perempuan sambil memukul wajah Diana.

Plak!

Plak!

Diana tidak tinggal diam, dia balas memukul perempuan itu.

"Apa yang kalian lakukan?!!!" Teriak ibu Diana yang baru saja kembali dari ruang istirahat.

Perempuan itu langsung memisahkan dua perempuan muda yang sedang berkelahi hingga akhirnya Diana dan perempuan yang bernama Jessie bisa dipisahkan.

"Tolong urus putrimu dengan baik, Dia perempuan tidak tahu malu!" Ucap Jessie sambil memperbaiki rambutnya yang berantakan sebelum akhirnya keluar meninggalkan Diana dan ibunya.

Diana Langsung runtuh ke lantai, perempuan itu mengerutkan keningnya dan sebuah ingatan tiba-tiba saja terputar di otaknya.

"Sial!" Gerutu Diana sambil memegangnya kepalanya yang terasa sakit.

"Kau baik-baik saja sayang? Akan Ibu ambilkan air minum," kata ibu Diana langsung berlari keluar dari ruang duka untuk mengambil minuman bagi putrinya.

Diana yang tinggal terus memegangi kepalanya yang terasa begitu sakit sampai beberapa menit kemudian dia merasa lebih baik dan duduk sambil mengepal kuat tangannya.

'Jessie, perempuan sialan itu,,, berani-beraninya dia berusaha mendekati suamiku!' geram Diana dalam hati.

@@@... Suka, komen, tambahkan ke Favorit!

1
Umi Umi
Diana seru
Narimah Ahmad
awal yg baik gitu tegas dn berani ,👍
Tri Haryanto
Luar biasa
sarah arami
suka ceritanya
safira
seru bangat dan puashati dengan andingnya/Good//Good//Good/
Amanda Maulidarahma
apa q aja yang nyebut nama Granger jadi gangger😂😂😂
maaf ya otor salah sendiri namanya susah disebut ganger ntah ranger🤣🤣
Amanda Maulidarahma
coba mampir kesini otor ,, kayaknya bagus alur ceritanya
🥰🥰
Amanda Maulidarahma
Buruk
Nur Bahagia
ini pelayan nya kurang ajar banget.. dia mencurigakan
Nur Bahagia
wowow Kirana tau2 ada di sini 🤭
Nur Bahagia
pelayan nya mencurigakan
Nur Bahagia
oohhh gitu thoo.. pantesan dari awal baca saya agak bingung dgn karakter adrian
Nur Bahagia
apakah dia raksasa? 🤣
kejora
bagus bgt
ig@Siskamarcelina048
mampir thor 🤗🤗💪🏻💪🏻💪🏻
Winarni
aku suka ceritanya
Iin Herawati
Luar biasa
═ NISA ═
keg nya andrian baik ya...
Khoerun Nisa
apkh ayah Diana TDK punya orng kepercayaan..hah trlalu
sahabat pena
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!