Menjadi tulang punggung keluarga membuat Hanum harus berpikir kritis untuk mencari uang sedangkan dia juga kuliah demi menerus kan cita-cita nya.
Datang dari kampung dengan wajah polos membuat Hanum kesulitan mencari uang,biaya berobat yang mendesak membuat Hanum memilih menjadi sugar baby dari pengusaha kaya dan sukses.
Bagaimana kisah hidup Hanum selanjutnya yuk mampir di cerita terbaru ku Sugar Baby
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bos Galak
Hanum sudah bersiap rapi untuk ke kampus untung saja dia selalu menghidupkan alarm di ponselnya hingga tidak pernah telat bangun.
"Mau kemana kamu?" tanya Daniel saat Hanum keluar kamar sudah rapi.
"Kampus"
"Aku antar!"
"Tidak perlu aku bisa sendiri"
"Jika tidak mau di antar tidak usah ke kampus" tekan Daniel membuat Hanum lagi-lagi menghela nafas berat,Daniel benar-benar mendominasi dirinya, bagaimana kalau ada yang melihat dia di antar om-om sudah pasti kampus akan heboh.
"Pergi atau tidak!" ujar Daniel membuat Hanum menghentak kan kaki nya lalu keluar,Daniel menyusul Hanum setelah mengambil kunci mobil nya,ntah kenapa melihat penampilan Hanum yang makin hari makin modis membuat Daniel takut jika banyak yang menyukai Sugar baby nya ini apalagi Hanum gadis yang polos dan akan mudah di manfaatkan.
Daniel berhenti tepat di depan gerbang kampus membuat Hanum sedikit takut jika ada yang melihat nya, untung saja Aditya tidak ada sebenarnya Daniel juga sedikit khawatir jika anak lelakinya melihat dia membawa perempuan lain sudah pasti Aditya akan curiga.
"Jam berapa pulang nya?" tanya Daniel
"Nanti aku akan hubungi om" jawab Hanum yang tak ingin berdebat lagi
Hanum segera turun dari mobil dan berjalan cepat meninggalkan mobil Om Daniel.
"Kenapa muka kamu bete gitu Num?" tanya Vani setelah mereka selesai kuliah
"Aku heran deh Van,om Daniel itu selalu saja buat aku kesal"
"Masih penyesuaian Num"
"Yang ada dalam pikiran aku tu ya Van punya sugar Daddy bisa happy,aku banyak baca cerita,novel dan lain nya tentang Sugar Daddy nggak ada yang nasibnya sama kaya aku Van"
"Hahahaha..... sampai segitu nya neng"
"Beneran deh, bawaan nya dongkol mulu,bisa mati mendadak kalau begini Van"
"Belum mendalami peran kali kamu,coba deh dari kamu dulu yang buat suasana jadi berasa romantis"
"Gimana mau romantis coba pas pulang kerja, keluyuran ke mana kamu? pulang sama siapa? bukan nya sugar Daddy itu tapi teguran ayah pada anak" jelas Hanum membuat Vani terkekeh geli
"Seru banget cerita nya"
"Eh kak Adit" sapa Vani
"Lagi cerita apa Num, sampai Vani ngakak gitu?"
"i-tu kak,lagi cerita bos Hanum yang galak"
"Kamu kerja Num?" tanya Aditya lagi
"Ya kak" jawab Hanum singkat
"Di mana?" tanya Aditya penasaran
"Cuma jadi sales biasa kak"
"Panas-panasan dong Num,kenapa nggak kerja di cafe aja Num,ada Cafe teman aku sedang butuh kasir biar aku masukin kamu di sana"tawar Adit
"Yah telat kak,aku udah keburu kerja di sana,di kontrak satu tahun kak, nggak bisa keluar begitu saja, karena ada denda nya"
"Coba kamu cerita dari kemarin pasti aku bisa bantu kamu cari kerja Num, nggak akan ketemu bos galak kamu"
"Iya kak Adit telat, Hanum sudah keburu dapat bos Galak" goda Vani dan di anggukki Hanum sambil tersenyum kaku.
"Kalau kamu butuh apa-apa bilang aja Num sama aku, Minta nomer ponsel kamu Num" ujar Aditya
"Buat apa?"
"Ya kali aja kamu mau minta tolong gitu,atau aku bisa cerita,buat lebih akrab aja Num"
Hanum memberikan nomer nya pada Aditya sebenarnya Hanum tidak mau tapi Aditya terus memaksa akhirnya Hanum memberikan nya.
"Habis ini kalian ada janji?" tanya Aditya
"Nggak" jawab Vani
"Ada" jawab Hanum sambil memberikan kode pada sahabat nya itu.
"Kemana Num?"
"Bukan nya kamu mau lihat Om Roni yang sedang sakit?" tanya Hanum pura-pura
"Om Roni?"
"Ya om Roni,om nya Vani kak,jadi ada acara gitu di rumah keluarga Vani kak, sambil jenguk om nya" sahut Hanum gugup
"Iya kan Van?" tanya Hanum
"Iya aku lupa Num"
"O...gitu,lain kali aja deh,besok aku mau ajak kamu nonton konser Num"
"Besok! aku kerja kak"
"Pulang kerja,biar aku jemput di tempat kerja kamu Num,terus kita langsung ke kampus besok masih kuliah kan?"
"Iy-a kak kuliah"
"Bawa baju ganti ya Num" ingat Aditya
Hanum belum sempat menjawab tapi Aditya sudah langsung pamit karena Riko memanggil nya.
"Bye Hanum sampai besok"
"He..Kak"
"Mampus!!!" gumam Hanum pelan
"Aku rasa Kak Adit suka Num sama kamu" tebak Vani
"Suka apa nya Van,jangan ngaco deh! dia baik sama semua orang,kamu tau kak si Lita kakak tingkat kita siapa yang nggak tau kalau Aditya sama Lita ada hubungan"
"Kamu cemburu?"
"Ngaco kamu,udah ah yuuk pulang" ajak Hanum menarik tangan Vani
"Kamu di jemput Van?"
"Nggak Num, istri om Roni masuk rumah sakit jadi dia nemenin istri nya"
"Kesepian dong kamu"
"Ya gitu deh,kamu di jemput?" tanya Vani balik
"Nggak!"
"Jalan yuk Num,cari angin"
"Boleh" jawab Hanum mengangguk kecil,sudah lama sekali mereka tidak jalan berdua malam hari,dulu Vani dan Hanum sering nonton pasar malam atau sekedar jalan cari makan, mereka memang cocok bersahabat.