NovelToon NovelToon
MENGEJAR CINTA AISYAH

MENGEJAR CINTA AISYAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Aliansi Pernikahan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Suami ideal / Istri ideal
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

"Aisyah mau kah kau menikah denganku?" Tanya Leon dengan harap-harap cemas. Aisyah tak segera menjawab dia bingung. Walaupun hatinya juga sudah terbuka untuk Leon.
Ada sesuatu yang sedang Aisyah selidiki yaitu kecelakaan ayah kandungnya.
Akan kah pernikahan Leon dan Aisyah terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 2

Sehabis bertemu dengan Elena dan seusai makan siang, Leon tak banyak bicara selama di dalam mobil. Aisyah melirik sekilas ke samping.

Seperti ada yang di pikirkan Leon. "Ehm...pak" Aisyah basa basi memulai obrolan.

"Hmm iya kenapa sayang?" Lamunan Leon buyar ketika wanita yang di cintainya memanggil. "Pak Leon kenapa? Enggak apa-apa kan?" tanya Aisyah.

Aisyah mengatupkan bibirnya dia selalu degdegan jantungnya terasa mau copot setiap kali Leon memanggilnya sayang.

"Aman kok." Ucap Leon singkat. Dia menoleh lagi ke arah kaca mobil sebelahnya. Dia tengah berpikir hubungannya dengan Aisyah sudah hampir 8 bulan mereka bersama tanpa ada kejelasan.

Aisyah enggan bertanya lagi. Dia juga memalingkan mukanya. Keduany larut dalam pikiran masing-masing.

Mobil itu sampai di kantor AB_Grup. Leon jalan duluan bersama Ray. Sementara Aisyah mengekor di belakang Ray. Dia heran entah kenapa sikap Leon berubah semenjak pertemuannya dengan wanita bernama Elena.

"Apa mereka menjalin hubungan? Katanya cinta aku, tapi... Ah ya sudahlah.. Pasrah."

-

-

Leon dan Ray sedang mengerjakan pekerjaan mereka di ruangan masing-masing hingga sore hari. Dia tidak sadar jika Aisyah sudah pulang duluan.

Pria single itu menghela nafasnya dia berdiri dan berjalan ke balkon minimalis ruang kerjanya. Dia menatap awan cerah sore hari.

CEKLEK

"Boss maaf mengganggu. Kita pulang sekarang?" tanya Ray dengan hormat.

Leon berdiri memunggungi Ray. Kedua tangannya dimasukan ke saku celananya. "Ray, Elena ...sudah menjadi mu'alaf. Aku harus bagaimana?" Tanya Leon dengan hati yang gelisah.

Ray mearik nafasnya dalam dalam. Sedikit banyak tahu Leon pernah bercerita tentang Elena.

"Eum...boss anda harus ikuti kata hati. Dan...jangan sampai menyakiti keduanya. Baik Elena maupun Aisyah." Ucap Ray

Leon tidak menjawab dia masih diam di tempatnya. Tak lama dia berbalik badan lalu bersiap-siap pulang. Dia akan pulang kerumah kakaknya, Jinan dan shaka.

-

-

Leon membelikan makanan dulu untuk kakaknya yang lagi hamil. Sampailah di rumah kakaknya Leon menenteng beberapa keresek makanan.

"Kakak... Ini aku bawa banyak makanan. Aku tidur sini yah, males pulang ke apartment." Ucap Leon yang langsung menaruh makanan itu di atas meja ruang tamu.

Jinan memanggil mbok Surti untuk menyiapkan makanan. "Kamu kenapa lesu banget?" tanya Jinan melihat Leon langsung rebahan di sofa panjang itu.

"Aisyah kak." gerutu Leon

"Langsung lamar aja sih, tipe cewek kayak Aisyah enggak akan mau di ajak pacaran."

"Nah itu masalahnya, dia tuh kayak narik ulur hubungan ini kak. Tau deh kak, pusing aku." Leon menutup matanya sungguh dia tak bisa mengerti maunya Aisyah apa.

Jinan ikut duduk di pinggi sofa itu. "Terus kamu maunya gimana? Apa karena Elena kamu jadi goyah?"

"Leon ih malah tidur." Jinan menghela nafasnya dia pun ke meja makan menikmati makanan yang dibawa Leon sembari menunggu suaminya pulang.

-

-

Di tempat lain tepatnya di rumah Aisyah, dia rebahan menatap langit langit kamar. Dia memikirkan hubungannya dengan Leon.

Jauh di lubuk hatinya dia mencintai Leon. Tapi dia tidak mau jika menikah nanti Leon direpotkan dengan ibunya yang sakit sakitan.

"Maakan aku mas Leon...aku juga menyayngimu. Aku juga cemburu lihat kamu sama cewek tadi." Aisyah sudah bolak balik posisi di kasurnya.

"Apa aku telepon aja ya mas Leon? Ahh enggak! Harga diri masa cewek duluan. Tapi..."

TING TONG

Bel rumah Aisyah bunyi. Belum terlalu malam sih baru jam 8 lebih. Tantenya Aisyah berteriak dia bilang ada tamu yang mencari Aisyah.

Selama ibunya di rumah sakit, Aisyah tinggal bersama tante Rosma. Adik dari mamahnya. "Siapa tan?" tanya Aisyah yang sudah memakai hijab instannya.

"Ayo keluar dulu, jangan sampe malam banget yah enggak enak sama tetangga." ucap tante Rosma. Aisyah mengangguk dia pun berjalan ke ruang tamu yang pintunya di buka lebar.

Ternyata Leon datang dengan membawa makanan untuk Aisyah dan tantenya. "Hai sayang... Sini duduk. Makan dulu yah." Ucap Leon yang mulai membuka makanan itu.

Aisyah tersenyum manis melihat perlakuan Leon. Dia dan Leon makan malam bersama di ruang tamu. Tante Rosma makan di meja makan. Dia tidak ingin mengganggu ponakannya itu.

"Terima kasih ya mas, ngerepotin."

"Demi kamu...aku enggak masalah. Udah jam 9 aku pulang yah. Kamu istirahat yah. Langsung tidur." Ucap Leon dengan lembut.

Aisyah tersipu malu ketika dihadapkan dengan kelembutan Leon. "Aku akan menerima mu mas."

Leon juga pamitan pada tante Rosma. Dia pergi dari rumah Aisyah. Hanya satu jam saja dia ada disana. Dia ingin mengecek apa Aisyah sudah makan atau belum.

Karena di kantor Aisyah sering telat makan. Dia tidak mau wanitanya sakit. Jadi dia kesana dengan membawa makanan yang banyak. Padahal tadi dirumah kakaknya dia sudah makan banyak.

-

-

Leon pulang menuju rumah, saat dijalan dia hampir tidak sengaja menyerempet orang.

CKIIIITTT

"Astaga."

Leon membuka seatbeltnya dan turun dari mobil. Orang di serempetnya tersungkur ke bawah mobilnya. Leon membantu wanita itu berdiri. Ketika wanita itu menoleh ternyata lelaki yang di cintainya.

"Leon."

"Elena, kamu enggak apa-apa kan? Maaf aku enggak fokus menyetir." ucap Leon

Elena tiba-tiba memeluknya dia menangis sesegukan di pelukan Leon. Awalnya Leon tidak membalas, tapi akhirnya kedua tangannya terulur membalas pelukannya itu.

Leon hanya merasa kasihan saja pada Elena. "Aku antar pulang yah. Orang tua kamu pasti khawatir."

"Antar aku pulang ke apartment."

Leon mengiyakan permintaan Elena. Dia mengantarkan wanita itu ke apartmentnya.

-

-

"Aku pulang yah."

Keduanya sudah sampai di depan pintu apartment Elena. Wanita itu menarik tangan Leon ketika Leon akan melangkah pergi.

"Jangan pulang, aku butuh kamu."

Leon yang menatap lekat Elena akhirnya luluh juga, anggap saja dia sedang menolong sahabatnya. Itu saja. Leon tidak ada pikiran yang aneh aneh.

Keduanya masuk ke dalam dan duduk di ruang tamu. Leon menanyakan kenapa Elena malam-malam ada di jalan. Elena ternyata habis bertengkar dengan orang tuanya.

Elena menangis kepalanya terasa pusing. Leon berdiri dan ke dapur membuatkan teh hangat. Dulu ketika pacaran Leon pernah sekali ke apartment Elena. Jadi dia sedikit hapal bahwa wanita itu selalu stock teh camomile kesukaannya.

Selesai Leon membuatkan teh hangat, dia duduk lagi di pinggir Elena.

Elena meminum teh hangat itu. Leon masih menatapnya dengan intens. "Gimana? Udah tenang kan?" tanya Leon.

"Terima kasih Leon, maaf udah ngerepotin kamu."

Tatapan mereka bertemu. Keduanya semakin mengikis jarak. Deru nafas keduanya pun terasa hangat.

CUP

Elena duluan mencium bibir Leon. "Aku merindukanmu Leon."

Leon sendiri mematung dan tidak bereaksi. Elena makin berani dia mencium lagi bibir Leon dengan lembut. Tak disangka Leon membalas ciuman itu.

Tiba-tiba Leon melepas ciuman itu dan mendorong Elena. "Tidak El, aku sudah mencintai wanita lain, maaf aku harus pulang." ucap Leon dia buru buru pergi. Leon tidak mau ada hal-hal yang tidak di inginkan terjadi.

1
Nuni
Luar biasa
LISA
Aq mampir Kak
ルビー・カイトル 【RUBY KAITORU】〔CA:87〕
semangat thorrr/Determined/
Desty Cynthia: Semangat juga kaka🫰/Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!