Bagaimana jadinya,jika Arnold si lelaki populer tiba-tiba memiliki kekuatan pembaca pikiran.
Terlebih lagi,dia belum mengetahui apa yang terjadi dengan dirinya dan dia menyembunyikan kekuatannya seorang diri.
"Jika aku memiliki kekuatan seperti ini,berarti aku salah satu orang yang beruntung mendapatkannya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aries, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 26
Arnold belum tidur sama sekali,dia bangun dari tidurnya dan melangkah keluar dari kamar.
Suasana rumah begitu sepi,bahkan Arnold pikir semua sudah tidur dan dia melihat ke arah jam di dinding yang menunjukkan pukul 1 malam.
Kakinya melangkah ke lantai atas,dimana kamarnya dulu dan dia perlahan membuka pintu kamarnya.
Dia melihat Sasa yang tidur begitu lelap,bahkan mengenakan gaun tidur yang begitu seksi menurutnya.
Dia menutup pintu kamar perlahan lalu menguncinya secara perlahan,setelah di pastikan terkunci dan dia berjalan ke arah ranjang.
Dia melihat kaki putih mulus Sasa,bahkan Sasa yang tidur begitu sangat cantik menurutnya dan Arnold menaiki ranjang dengan hati-hati.
"Kau begitu cantik dan seksi sayang"gumam Arnold yang menyentuh kaki Sasa.
Jemari Arnold menyusuri kaki Sasa,dia menelan ludahnya sendiri dan perlahan menyingkap gaun tidur Sasa dengan hati-hati.
Dia melihat segitiga Sasa yang senada dengan gaun tidurnya berwarna merah,dia perlahan membuka paha Sasa dengan hati-hati.
Arnold berpindah posisi dengan pelan,dia menekuk kedua kaki Sasa dan membukanya dengan lebar.
Jemarinya aktif lalu membuka tali segitiga yang di pakai Sasa,hingga dia melihat hutan rimba Sasa yang lebat dan jemarinya tanpa sadar menyentuh inti sensitifnya.
"heung"
Arnold mendengar lenguhan Sasa,ketika dia menekan inti Sasa dan tubuhnya merasa mengalir aliran panas.
Juniornya dalam mode on,dia menelan ludahnya sendiri saat ini dan jemarinya menekan kembali inti Sasa.
"heung"
Arnold menghentikan tindakannya,dia mulai bergerak aktif menyusuri perut ramping Sasa dengan lembut dan tatapannya begitu intens terhadap gundukan kenyal Sasa.
"Mungkin,dia kelelahan"gumam Arnold,karena Sasa tidak terbangun sama sekali.
Arnold menatap lembah Sasa kembali,dia menelan ludahnya sendiri dan jemarinya mulai aktif di lembah Sasa.
Arnold perlahan memasukkan salah satu jemarinya,dia bergerak dengan perlahan dan wajahnya mengamati wajah Sasa yang sedang tidur lelap.
"Heung"
Sasa yang tidur dengan lelap,dia mulai terusik saat ini dan merasakan sesuatu yang aneh di tubuhnya.
Dia ingin membuka kedua matanya,namun rasa lelah membuatnya begitu sulit untuk membuka kedua matanya dan tubuhnya benar-benar merasakan hal aneh.
"Sial,aku benar-benar menginginkan Sasa"gumam Arnold frustasi.
Arnold kehilangan akal sehatnya untuk saat ini,dia menarik selimut dan menutupi tubuh mereka berdua.
Arnold melepas apa yang di kenakan Sasa di balik selimut,dia mulai bermain di dada Sasa dengan lembut.
Sasa kini benar-benar terusik dengan tindakan Arnold,dia membuka matanya perlahan dan tatapannya kini ke arah Arnold yang sedang menatap dirinya.
"Argh"erang Sasa tiba-tiba.
"Arnold"ucap Sasa dengan suara khas bangun tidur.
Arnold langsung mencium bibir Sasa dengan lembut,lidahnya langsung menerobos masuk ke dalam mulut Sasa dan mencecap setiap inchi mulut Sasa.
Sasa terpaku di tempat,dia masih belum menyadari situasi mereka saat ini dan bahkan Arnold langsung menciumnya begitu saja.
Deg...
Sasa merasakan milik Arnold yang dalam mode on,dia merasa khawatir dengan tindakan Arnold saat ini.
Bahkan tubuhnya seperti tidak terkendali,dia merasakan inti miliknya berkedut dan sentuhan itu membuatnya blank seketika.
Arnold menghentikan tindakannya,dia menatap Sasa yang masih terkejut atas tindakannya dan Sasa langsung mendorong Arnold ke sampingnya.
Sasa menaiki tubuh Arnold,dia menatap manik mata Arnold dengan perasaan tidak karuan dan debaran jantungnya begitu cepat.
Arnold langsung meraih Sasa ke dalam dekapannya,dia merasakan debaran jantungnya begitu cepat dan dia tidak ingin Sasa melihat wajahnya.
"Arnold"kata Sasa dengan nada serak.
"Maaf,aku mengganggu waktu tidurmu"ucap Arnold membelai rambut Sasa dengan lembut.
"Kenapa kau kesini?"tanya Sasa bingung.
"Aku merindukan dirimu"balas Arnold beralih mengelus punggung Sasa.
"Arnold,kenapa kau melepas pakaian ku"ucap Sasa menyadari dirinya tidak memakai sehelai benang pun.
Apalagi Sasa merasa tidak nyaman,dia merasa malu kali ini dan Arnold melakukannya saat dia sedang tidur.
"Sttt"
Sasa terdiam saat ini,dia mendengar detak jantung Arnold maupun dirinya yang kini berdebar begitu kencang.
"Ini membuatku gila,aku merasa tidak berani untuk menatap Arnold saat ini"pikir Sasa.
"Shit,aku merasa ingin memakan Sasa saat ini juga.Apalagi dengan posisi seperti ini,milikku benar-benar sudah mengeras."
Sasa berpindah ke samping,dia merasa malu kali ini dan dengan cepat dia merasakan tangan Arnold yang langsung membawa tubuhnya ke atasnya lagi.
"Kenapa berpindah sayang?"tanya Arnold memeluk perut Sasa dari belakang.
"A-aku takut kamu berat dengan berat badanku ini"balas Sasa dengan polos.
Deg...
Sasa merasakan jemari Arnold yang menyusuri perutnya,debaran jantungnya semakin cepat dan jemari Arnold turun menyentuh inti sensitifnya.
"Arnold"ucap Sasa dengan gugup.
Sasa merasakan hembusan nafas Arnold di belakang lehernya,apalagi kini Arnold mencium belakang lehernya dengan lembut.
"Ahh,Arnold"erang Sasa.
Sasa merasakan jemari Arnold bermain di titik sensitifnya,dia merasa tubuhnya menegang dan perasaannya campur aduk.
Arnold menyukai erangan Sasa,jemari yang lain aktif meremas gundukan kenyal Sasa dan memainkan choco chipsnya dengan lembut.
"Sial,kenapa begitu nikmat"pikir Sasa.
"Aku menginginkan kamu sayang"ucap Arnold dengan nada parau.
"Ahh,semakin dalam"racau Sasa yang kini membuka pahanya lebar.
"kau menyukainya sayang"kata Arnold bersemangat.
Sasa merasa begitu gila,tubuhnya merasa begitu nikmat dan ini sensasi baru yang di rasakannya.
Bahkan dia merasakan milik Arnold yang sudah mengeras di belakang tubuhnya,dia begitu penasaran dan dia tidak berani untuk mengutarakan rasa penasarannya.
Arnold tidak bisa menahannya lagi,dia langsung menghentikan tindakannya dan melempar Sasa ke samping.
Sasa jelas kaget dengan tindakan Arnold yang tiba-tiba,bahkan dengan gerakan cepat Arnold langsung turun dan membuka paha Sasa dengan lebar.
"Ahhh"erang Sasa,ketika Arnold mulai bermain di inti sensitifnya.
Dia belum sempat protes terhadap Arnold,namun Arnold bergerak begitu cepat dan membuatnya merasakan hal aneh di tubuhnya.
Sasa baru pertama kali melihat Arnold seperti ini,bahkan dia melihat Arnold yang begitu bersemangat dan membuatnya terus melenguh secara spontan.
Hingga Sasa mencapai kepuasannya dan Arnold langsung menghentikan tindakannya,kemudian dia berbaring di samping Sasa dan merasa lelah.
"Tidurlah sayang,kau pasti lelah saat ini"perintah Arnold yang memejamkan kedua matanya.
Sasa tidak mengatakan apapun sama sekali,dia benar-benar tidak bisa berkata-kata terhadap Arnold.
Bahkan perkataan Arnold bagai pengantar tidur untuknya,Sasa menuruti perkataan Arnold lalu dia langsung tidur di dalam pelukan Arnold yang membuat tubuhnya merasakan hangat.