NovelToon NovelToon
ZAREENA

ZAREENA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sandyakala

Setelah ibunya tiada, Zareena hampir dijadikan jaminan untuk melunasi utang-utang judi Sang Ayah.

Dia marah pada Ayahnya, tapi kasih sayang dalam hati Zareena jauh lebih besar, sehingga apapun akan Zareena lakukan untuk menyelamatkan sosok Ayah yang ia sayangi. Namun segala usaha Zareena pada akhirnya sia-sia, Ayahnya meninggal dan dia harus merelakan satu-satunya rumah peninggalan kedua orang tuanya jatuh ke tangan Sang bandar judi.

Saat itu, Zareena sudah putus asa dan hampir menyerah. Tapi takdir berkata lain, di tengah ketidak pastian akan hidupnya, Zareena justru terselamatkan oleh kehadiran Ethan, putra tunggal sekaligus pewaris keluarga Hawkins.

Siapa Ethan dan kenapa dia menolong Zareena? lalu bagaimana kisah keduanya berlanjut?. Yuk, baca kisah lengkapnya dalam novel ini.

Jangan lupa tinggalkan komentar dan like sebagai dukungan kamu, ya. Selamat membaca, terima kasih 😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandyakala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sang Penyelamat

Berkali-kali Zareena menatap map biru yang masih tertutup rapat di depannya. Ia masih ragu untuk mengambil map itu, apalagi harus menandatangani berkas di dalamnya.

"Tu ... Tuan siapa?", tanya Zareena gugup.

Lelaki berjas hitam itu menatap Zareena lekat-lekat.

"Tenang saja, aku bukan orang jahat. Pada bedebah yang sudah menculikmu, memaksamu, dan berbuat kasar terhadap dirimu dan orang tuamu sudah aku amankan. Bisa ku pastikan mereka akan membusuk di penjara", ucap Si lelaki datar.

Zareena menelan air liurnya dalam. Haruskah ia percaya pad ucapan lelaki di depannya?.

"Cepatlah, tanda tangani berkas itu. Aku tidak punya banyak waktu", lanjut Si lelaki tadi.

Zareena memberanikan diri balik menatap lekat lelaki tersebut.

"Kenapa aku harus menuruti perintah Anda, Tuan? siapa Anda ini dan kenapa Anda menolongku?", tanya Zareena beruntun.

Si lelaki menghela nafas dalam. Ya, sepertinya dia harus meyakinkan Zareena terlebih dahulu sebelum memintanya menuruti permintaan itu.

"Namaku Alden. Nanti setelah kamu menandatangani berkas itu, kamu akan tahu aku siapa. Tapi satu hal yang pasti, aku tidak punya niat jahat sedikitpun kepadamu. Cepatlah, kesempatan ini tidak akan datang dua kali, waktuku tidak banyak, begitu juga dengan waktu yang kamu punya. Apa kamu tetap ingin berada di tempat kotor ini?", lelaki bernama Alden itu melirik ke segala arah.

Zareena terdiam. Dia benar-benar ragu. Tapi hati kecilnya mengatakan bahwa Alden adalah lelaki yang baik. Buktinya sejak tadi dia bersikap tenang dan tidak menunjukkan sikap mencurigakan di depan Zareena.

"Tolong beri aku waktu untuk membaca isi map ini", ucap Zareena seraya mengambil map yang ada di atas meja.

Alden mengangguk. Dia memilih duduk lebih santai, menunggu Zareena selesai membaca dan menandatangani isi dari map-nya.

Kening Zareena mengernyit. Kedua matanya yang indah membaca baris demi baris isi map dengan hati-hati.

"Menikah?".

Zareena mengangkat kepalanya seraya menatap ke arah Alden yang masih duduk dengan santai bertumpang kaki.

"Ya. Jika kamu setuju, segera tanda tangani berkas itu dan kita keluar dari tempat ini", jawab Alden santai.

"Maaf Tuan, aku benar-benar tidak mengerti dengan keadaan ini. Aku juga tidak tahu Anda siapa dan ini, bagaimana bisa Anda memintaku untuk menyetujui sebuah pernikahan? aku ...".

"Percayalah, aku bukan orang jahat dan lelaki yang kelak jadi suamimu adalah orang terbaik di negeri ini", Alden memotong ucapan Zareena.

"Tapi aku tidak bisa, Tuan. Aku tidak mungkin begitu saja mempercayai Anda dan menikah dengan lelaki yang tidak aku kenali", Zareena bersikukuh.

Alden menghela nafas lalu berdiri dari tempat duduknya.

"Baiklah, aku tidak akan memaksa. Semua keputusan ada di tanganmu. Soal Baron dan anak buahnya sudah aku urus dan rumah peninggalan kedua orang tuamu pun sudah aku ambil alih untuk ku serahkan padamu sebagai satu-satunya pewaris. Jadi ...".

"Tuan, bisakah aku bertemu dengan lelaki itu?", ucap Zareena cepat.

Spontan pikiran Zareena berubah tatkala ia mendengar rumah peninggalan kedua orang tuanya terselamatkan bahkan berpotensi menjadi miliknya kembali.

"Lelaki yang mana maksudmu, Nona?", tanya Alden memastikan.

"Ini, lelaki yang memberi tawaran ini", Zareena menunjukkan kembali map biru di tangannya.

Alden tersenyum tipis, "Tentu saja. Mari kita pergi dari sini".

Tak butuh waktu lama, Alden membawa Zareena keluar dari markas Baron. Tiga mobil mewah saling beriringan, keluar dari area terpencil itu.

Sepanjang perjalanan hati Zareena rasanya tak karuan. Dia sebetulnya masih merasa ragu dan takut. Tapi mendengar penjelasan terakhir Alden tentang rumah miliknya membuat Zareena memberanikan diri untuk berhadapan dengan sosok penyelamatnya.

"Tuan, apakah aku boleh bertanya sesuatu?".

"Tentu saja", jawab Alden melirik sebentar ke arah spion dalam dan kembali fokus menyetir.

"Mmm ... bagaimana Tuan bisa mengenalku dan menolongku?", tanya Zareena hati-hati.

Alden kembali melirik Zareena dari balik spion.

"Nanti kamu akan tahu jawabannya", jawab Alden pendek.

Perjalanan selama lebih dari satu jam itu terasa begitu panjang bagi Zareena. Setelah tadi dia bertanya, tidak ada lagi percakapan apapun sepanjang perjalanan. Alden fokus menyetir, sedangkan Zareena sibuk dengan banyak pertanyaan di benaknya.

Mobil yang ditumpangi Zareena memasuki area sebuah rumah yang sepuluh kali lebih mewah dan megah daripada rumah Baron.

Zareena melirik ke luar kaca mobil, dilihatnya dua orang berpakaian rapi membukakan gerbang dan menyambut kedatangan mereka.

"Selamat datang, Tuan, Nona", ucap salah seorang penjaga sambil membukakan pintu untuk Zareena.

Alden menganggukkan kepalanya, begitu pula dengan Zareena.

"Terima kasih", Zareena membalas baik sikap penjaga itu.

"Mari Nona, ikut aku ke dalam", Alden mengajak Zareena yang masih berdiri terpaku di samping mobil.

Zareena menganggukkan kepalanya. Ia mengikuti langkah kaki Alden.

Pintu terbuka, di sana sudah ada beberapa orang pelayan yang menyambut kedatangan Zareena dan Alden. Dari jarak yang cukup jauh, Zareena melihat Alden berbicara dengan seorang wanita paruh baya dan memberikan beberapa instruksi.

"Selamat datang, Nona. Perkenalkan, saya Elis, kepala pelayan wanita di rumah ini. Mari Nona Zareena ikut saya".

Wanita paruh baya itu mengajak Zareena ke dalam rumah.

Zareena tidak berkata sepatah katapun, dia mengikuti Elis dan sesekali menatap kagum dengan interior rumah mewah itu.

"Nona silahkan berisitirahat di kamar ini. Di dalam sudah tersedia pakaian untuk Anda. Nona bisa membersihkan diri dan nanti makan malam setelah Tuan Muda datang", terang Elis.

"Te ... terima kasih", hanya itu hal yang bisa Zareena ucapkan.

Elis menganggukkan kepalanya.

"Jika Nona membutuhkan sesuatu, Nona bisa menekan bel yang ada di dekat sofa", Elis menunjukkan bel yang dimaksud.

"Selamat beristirahat, Nona. Saya permisi", Elis berpamitan pada Zareena.

Zareena tersenyum membalas keramahan Elis.

Meski Zareena masih merasa bingung dengan keadaannya saat ini, tapi Zareena merasa lebih tenang sekarang. Setidaknya dia bisa melihat orang-orang di sekelilingnya bersikap baik padanya.

"Ya Tuhan, siapa sebenarnya orang-orang di rumah ini? dan siapa lelaki yang mereka sebut Tuan Muda? semoga saja dugaanku benar, mereka semua adalah orang yang baik", harap Zareena.

Jam sudah menunjukkan hampir tengah malam. Agak aneh rasanya Zareena harus terjaga untuk menunggu seseorang yang sebelumnya tidak ia kenali.

Tok tok tok

Terdengar ketukan pintu dari luar dan Zareena segera membukanya.

"Nona, Tuan Muda sudah tiba. Mari saya antar Anda untuk menemuinya".

Elis sudah berdiri di depan pintu kamar Zareena.

"Baik", jawab Zareena pendek.

Sama seperti sebelumnya, Zareena mengekor di belakang Elis. Hatinya semakin tak karuan karena kali ini dia benar-benar akan bertemu dengan sosok lelaki itu. Entah siapa dan bagaimana, tapi sampai sejauh ini Zareena menyebutkan sebagai Sang penyelamat.

1
Dwi anggun
sangat oke sekali😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!