Sebuah cerita yang berfokus kepada seorang remaja bernama Celvin Lloyd Relgi. Dia berangan-angan untuk menjadi seorang pahlawan kelas-S terkuat yang pernah ia dambakan. Bersama teman-temannya mereka pergi berpetualang dengan keseruan, candaan, suka dan duka akan mereka alami pada perjalanan mereka. Musuh-musuh yang menjadi lebih kuat seiring berjalannya waktu membuat Celvin ingin menjadi semakin kuat demi melindungi orang-orang yang ia pedulikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Si Bogeng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 1: Awal dari Petualangan
Semenjak kepergian Feryl, tak banyak hal yang berubah, aku masihlah anak yang cengeng dan lemah. Setidaknya temanku, Finn masih berada disisiku.
Omong-omong namaku Celvin, Celvin Lloyd Relgi, aku bisa dibilang memiliki tubuh yang cukup tinggi, warna rambut dan mataku adalah merah. Aku berasal dari keluarga yang mencukupi, yah setidaknya begitu.
Di dunia ini kekuatan elemental adalah hal yang lumrah, hampir semua orang memiliki kekuatan elementalnya masing-masing, selain kekuatan elemental ada juga pemberkatan keluarga. Pemberkatan keluarga sendiri adalah kekuatan bawaan dari keluarga itu sendiri.
Dalam kasus ini aku memiliki pemberkatan keluarga juga, yaitu Relgi, diambil dari nama belakangku. Pemberkatan keluarga ada banyak jenisnya dan hampir semuanya unik-unik.
Yah begitulah keadaan di duniaku, “Dunia Elemental”.
Sudah 8 tahun sejak kakakku meninggalkan kota, aku sekarang sudah menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Aku sekarang sudah berumur 16 tahun dan sudah bersekolah di SMA, yah—bisa dibilang SMAku cukup gengsi, karena kebanyakan kalangan orang hebat berasal dari sini, “Seven-United-Kingdom Public School” atau biasa disingkat SUNPS. Dan omong-omong inilah temanku, dia bernama Finn, Finn Ryan Colt—dia tak beda dariku, hanya saja dia cukup dikenal populer di sekolah. Selain karena kecerdasannya, tapi juga karena kenakalannya, dia memiliki model rambut yang unik yaitu spiky, dia biasa kemana-mana menggunakan hoodie serta dalaman kemeja putih dan celana jeans hitam.
Dia adalah teman baikku, aku telah mengenalnya dari TK. Dan dia orang yang cukup baik, yah walaupun faktanya dia memang sedikit jahil. Tapi satu keburukan tidak akan mengubah seluruh kebaikan dari satu orang kan?
Setelah pulang sekolah kami akan mendaftar di “United Heroes Organization”, walaupun kami hanya siswa SMA tapi kekuatan kami cukup besar.
“Hey Finn, jadi bagaimana kamu bisa kan hari ini?”
“Ya tentu saja sehabis pulang sekolah ini, aku mau ganti baju dulu, nanti kutunggu depan rumahmu”
“Haha iya baiklah”
Inilah Finn, seorang pemuda yang sangat percaya diri dan humoris, cepat tanggap dan cekatan orangnya. Yah gak heran sih, toh kekuatan elementalnya juga petir—gerakannya juga sama cepatnya dengan petir.
Waktu sudah menunjukkan jam 2:30, Finn mendatangi rumahku dan memanggilku.
“Hey Celvin!! Bagaimana, Jadi tidak?” Teriaknya di luar rumahku.
Ibuku pun menghampiri Finn.
“Eh ada Finn. Ada apa? Kamu mau pergi keluar dengan Celvin ya?”
“Eh iya tante, sebenarnya kami mau mendaftar di ‘U.H.O’”
“Begitu toh, tunggu ya Celvin masih diatas”
Lalu ibuku menarik nafasnya dan berteriak memanggilku.
“Celvinnnnn!!!!”
“Ya, Ma—tunggu sebentar” jawabku dari lantai atas.
“Finn, udah nunggu tuh cepat sana”
“Baik”
Aku kemudian turun, dan pamit dengan ibu. Setelah itu, aku dan Finn pergi ke stasiun terdekat—untuk menaiki kereta ke gedung cabang “U.H.O”.
Saat menunggu kereta, aku dan Finn berbicara singkat tentang tujuan kami di United Heroes Organization.
“Jadi Finn, mengapa kau ingin menjadi seorang Pahlawan?”
“Yah singkat saja. Selain ingin menemanimu, mungkin aku juga bisa berkontribusi pada masyarakat dengan membantu mereka” jawab Finn, padaku dengan mengangkat kedua bahu dan tangannya.
Begitu ya, alasan yang cukup pasaran.
“Bagaimana denganmu?” tanya Finn, padaku
“Oh aku, mungkin aku ingin menempuh jalan yang sama dengan pamanku”
“Pamanmu?” tanya Finn, dengan kebingungan
“Ohh… paman Antonio ya? Iya sih, dia kan mantan Pahlawan tingkat S-1 wajar sih kamu ingin menempuh jalan yang sama dengan yang ia lalui”
Setelah berbincang tak lama. Akhirnya kereta pun tiba, dan kami naik untuk pergi ke gedung U.H.O. Suasana di kereta saat itu sangat sesak, aku dan Finn hanya bisa menahan dari kerumunan yang ada di kereta itu.
***************
Tak lama kemudian, kami pun sampai di gedung cabang U.H.O. Setelah turun, kami masuk. Mempersiapkan kartu id, biodata dan lain-lain, ternyata cukup banyak yang ingin mendaftar. Dari kelihatannya sih mereka kayak para mahasiswa semester akhir.
“Atas nama Celvin Lloyd Relgi dan Finn Ryan Colt ya?” tanya Mbak Admin pada kami.
“Ya betul mbak” jawabku sambil menganggukkan kepalaku.
“Baik Celvin, apakah kamu sudah mempersiapkan berkas yang ingin dicek?”
“Ya. Ada disini”
Ucapku, sambil mengambil berkas-berkas yang berada di dalam tasku. Setelah memberikan berkas-berkas yang diperlukan, Mbak Admin—kemudian menyuruh kami untuk pergi mengecek tingkat kekuatan kami di ruang “Power Scale Observation”.
Setelah sampai, terlihat sebuah alat yang sangat besar dengan beberapa aksesoris seperti “Coil” dan bola-bola magnet di tengah dari alat itu. Dan seorang mbak-mbak yang berdiri di samping alat itu, dia kemudian berkata.
“Kamu… Celvin ya? coba berdiri ditengah pemindai itu” kata mbak itu padaku
“Disini?” Sambil berdiri di atas alat itu.
“Ya betul disitu, jangan bergerak ya”
Alat itu kemudian menyala, dan mengeluarkan cahaya dan listrik berwarna biru di beberapa coil. Bola-bola magnet yang ada di sekitar alat itu, kemudian berputar melingkariku—dan pemindaian pun dimulai.
Setelah beberapa lama kemudian, mesin itu berbunyi.
TING!
Menandakan pemindaian selesai, tapi aku masih belum bisa melihat hasilnya. Setelah itu, Finn disuruh maju ke mesin itu untuk memindai kekuatannya juga.
Finn kemudian berdiri di tengah mesin itu, dan kemudian pemindaian dimulai. Setelah beberapa lama, pemindaian selesai. Kalian tahu hasil dari pemindaian itu apa?...
***************
Sorenya. Di jalan pulang, aku melihat hasil dari kekuatan kami dengan wajah yang kecewa.
“Yah cukup mengecewakan, kupikir skala kekuatanku lebih tinggi” kataku sambil kecewa
“Gapapa lah ini masih permulaan juga kok, sepadanlah” jawab Finn, dengan wajah yang santai.
“Yaudah deh, mau bagaimana lagi?”
Aku sebenarnya kurang puas dengan hasil tesnya, dikarenakan aku dan Finn, mendapatkan tingkat C-41 dan C-45, misi yang dapat kami terima juga nggak banyak. Paling-paling hanya misi pembasmian hama, goblin dan monster-monster kecil. Sepertinya kami harus berusaha lebih keras lagi
“Hey Celvin!”
Terlihat ada seorang gadis yang memanggilku
“Hah?”
Oh ternyata Nevy toh.
“Oh hai Nevy, apa kabar?” sapaku pada Nevy.
“Baik, bagaimana dengan kalian”
Dia adalah Nevy, seorang gadis yang sangat pintar, yang juga kebetulan temanku sejak TK juga, kami sering sekali membicarakan hal-hal yang tidak penting. Kalau bisa dibilang, dia cukup cantik sih—karena memang faktanya dia banyak jadi incaran teman sekolahku, dia terlihat memakai hoodie berwarna biru dan celana jeans berwarna biru.
“Omong-Omong kalian tadi sedang apa?”
“Kami tadi barusan mendaftar di U.H.O” Jawab Finn, sambil menunjuk belakang dengan jempolnya.
“Ahh U.H.O ya? Bagus dong kalau begitu, sekarang kalian sudah menjadi pahlawan beneran”
“Iya sih walaupun hasilnya nggak terlalu memuaskan, kami mendapatkan tingkat C-41 dan C-45” ucapku dengan kecewa.
“Lumayan itu, kalian harusnya bersyukur. Setidaknya kalian bisa masuk. Benar kan?”
Ada benarnya juga sih, inikan udah jadi impian kami sejak kecil.
“Oh ya Finn, Celvin, bagaimana dengan proyek ilmiah kita untuk besok nanti?”
Finn lalu menggaruk kepalanya dengan kebingungan.
“Proyek?”
“Itu loh penelitian Blob Slime”
Finn tersentak dan baru ingat kalau tentang proyek yang dibicarakan oleh Nevy.
“ASTAGA AKU LUPA!!”
“Haduh bagaimana ini, tugas membuat laporannya kan kamu” jawab Nevy, dengan kesal.
Finn, kamu ini payah—memang tidak bisa diandalkan
“Yaudah deh di rumah nanti akan ku kerjakan”
“KAMU PIKIR JAM BERAPA INI?!, INI SUDAH JAM 5 LEWAT. KAMU PIKIR BISA MENYELESAIKANNYA MALAM INI”
Teriak Nevy, pada Finn sambil menunjuknya. Finn, hanya bisa meminta maaf dengan Nevy.
“Iya deh. Maafin aku, serahkan saja padaku”
“Hmpph!”
Ucap Nevy, sambil cemberut dan memalingkan wajahnya. Setelah itu, Nevy menatapku dan bertanya.
“Bagaimana dengan mu Celvin?, apa kau sudah menyiapkan bahannya?”
“Tenang, jelas sudah dong” jawabku dengan santai.
“Baiklah kalau begitu kamu bawa besok ya, ingat jangan lupa dan Finnn!.
Sambil menoleh ke arah Finn, dengan perlahan dan raut wajah yang tampak kesal, Nevy berkata kepada Finn.
kalau besok sampai belum selesai kamu tanggung akibatnya, PAHAM?!!”
Sepertinya Nevy benar-benar marah sekarang, lagian—itu kan memang sudah tugasnya Finn, kamu payah, Finn.
“I-Iya, aku paham”
Nevy, lalu membalikkan badannya sambil berjalan dan melambaikan tangannya.
“Baiklah kalau begitu sampai ketemu besok”
Hari Pun berakhir dan kami pulang kerumah masing-masing dan tidur, ya kecuali Finn, sih. Kayaknya dia gak bakal tidur malam ini, lagian siapa suruh menunda-nunda mulu?.
***************
Keesokan harinya di Kelas, sekarang adalah pelajaran biologi—dan sudah waktunya kami mempresentasikan hasil kami. Guru biologiku adalah bu Linia, dari tampangnya dia bisa dibilang cukup muda. Kalau tidak salah sekitar umur 30an lebih tepatnya 32 kudengar dia baru-baru ini sudah menikah, Bu Linia—juga memiliki rambut panjang yang berwarna hitam.
“Baik anak-anak presentasikan hasil penelitian kalian”
Sambil menunjuk kelompok kami, bu Linia menyuruh kami maju pertama.
Sudah kuduga seperti itu.
“B-baik bu”
Kami pun maju mempresentasikan projek kami, Nevy maju mempresentasikan semuanya sampai…
“Finn, selanjutnya….. Lho?”
“EHH!?”
Satu kelas mendadak hening, dan tiba-tiba tertawa dengan keras karena satu alasan, kalian tahu kenapa?.
“APA INI HAH?!”
Bu guru Linia tampak marah dengan Finn
Dengan muka yang pucat dan nada yang panik, Finn menjawab.
“A-a-anu m-m-maaf bu ini tidak sebuah kesalahan.”
“KALIAN BERTIGA, NILAI KALIAN LANGSUNG 0, TIDAK ADA ALASAN”
“T-t-tapi bu-” Nevy berkata dengan cemas.
“TIDAK ADA TAPI-TAPI!!!” Teriak nona Linia
Yah aku hanya bisa terdiam dan menerima nasib, Nevy juga sepertinya kecewa, emang dasar Finn, foto yang seharusnya Blob Slime, tapi Finn memasukkan foto yang salah. Dan foto itu sendiri adalah…. Foto koleksi porno milik Finn, aku sendiri juga nggak tahu kenapa Finn, menyimpan hal yang kayak begituan.”
Sambil mengepalkan tangannya, Nevy berkata dengan nada yang seakan ingin membunuh.
“FINNNNNN?!! Sudah kubilangkan apa konsekuensinya jika kau mengacau?!!”
Dengan gemetaran dan tersudut, Finn berkata.
“M-m-maafkan aku Nevy sumpah gak sengaja”
“KEMARI KAUUU!!!!”
Nevy mencoba menangkap Finn, Tapi seperti yang kalian tahu juga—kecepatan Finn, sendiri udah kayak petir, tapi nggak dalam kasus ini.
“AAAAAAAH!!”
Fact. 001: Blob Slime adalah sejenis slime yang lemah namun kebal terhadap serangan fisik Apapun, namun sangat mudah dikalahkan dengan serangan elemental non-fisik seperti air, api, cahaya dan sebagainya.