Arjuna Bastian,pria berusia 29 tahun merupakan CEO sukses yang terkenal di Mancanegara. Arjuna juga di kenal sebagai Pebisnis yang cukup di segani biarpun usianya masih terbilang muda.
Namun kisah kesuksesannya dalam dunia bisnis tidak berbanding lurus dengan kisah cintanya yang berkahir menyedihkan. Arjuna melakukan kesalahan fatal dengan memberikan luka yang begitu menyakitkan bagi orang yang di cintainya hanya karena kesalahpahaman.
Ingin memohon maaf tapi sayangnya wajah dan nama wanita yang di cintainya tiba-tiba menghilang dari dalam memorinya dan hanya tertinggal kenangannya saja membuatnya begitu terluka karena Arjuna tidak bisa memperbaiki kesalahannya ketika orang yang di cintainya memilih pergi menjauh dari hidupnya sejak kejadian di mana ia mempermalukan wanita itu hanya karena cemburu buta.
Akankah Arjuna bisa menemukan kembali wanita yang di cintainya dan memohon maaf serta merajut kembali kisah cinta yang belum bisa ia lupakan sampai detik ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nerissa ningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Paksa Kembali
Yumi yang sudah memakai setelah rapi berjalan dengan anggun untuk memasuki sebuah gedung perkantoran yang sudah jadi tempat kerjanya selama tujuh tahun ini
“selamat pagi bu Yumi” sapa para pegawai yang melihat kedatangan Direktur perencanaan mereka, lalu memberi hormat dengan membungkukan kepalanya ke arah Yumi
“pagi juga” balas Yumi tersenyum simpul, melanjutkan langkahnya menuju lift agar bisa sampai ke ruangannya yang berada di lantai 15
Tiba di depan ruangannya dan baru saja akan membuka pintu, tiba-tiba saja ada yang menghentikan langkahnya
“nona Yumi !” teriak seorang pria sambil berlari menuju ke arah Yumi
Yumi membalikan badan melihat siapa yang memanggilnya “saya tidak tuli Rafa “ Tukas Yumi dengan nada tidak suka karena Rafa sekertarisnya memanggil namanya dengan berteriak padahal dengan suara pelan juga ia bisa dengar, dia kan tidak tuli
Rafa berusaha keras mengatur nafasnya “maaf nona Yumi, tadi saya telfon anda tapi tak kunjung di angkat” ucap Rafa dengan nafas memburu karena sehabis berlari mengejar langkah Yumi yang begitu cepat ketika tadi berpapasan di lobi namun Yumi berjalan dengan begitu cepat
Yumi memukul keningnya dengan telapak tangannya karena melupakan suatu yang penting “ah itu, maaf ya Rafa ponselku tertinggal ruangan jadi kali ini aku tak memegang ponsel karena ponselku masih di dalam” tunjuk Yumi pada ruangan di depannya ” sekali lagi maaf Rafa” ucap Yumi tak enak hati karena sering melupakan keberadaan ponselnya padahal banyak pekerjaan yang berhubungan dengan ponselnya
“ya sudah, nona langsung ke ruang rapat saja, dewan direksi membuat rapat dadakan dan anda diminta hadir sekarang” ucap Rafa tak ingin memperpanjang masalah sebab ia sudah hafal betul kelakuan atasannya itu
“memang ada rapat apa sih?” tanya Yumi
Rafa mengerikan bahunya “entahlah, saya cuma di minta memastikan kehadiran anda di rapat hari ini” balas Rafa apa adanya
“baiklah aku akan segera ke sana” Yumi langsung menuju ruang rapat dengan para jajaran direksi yang sudah berkumpul di ruang rapat
Yumi menyempatkan meminta maaf pada para peserta rapat karena dirinya tidak tahu jika akan ada rapat sehingga dirinya telat datang “sekali lagi saya mohon maaf” ucap Yumi membungkukan tubuhnya pada para petinggi perusahaan
“tidak masalah Yumi, silahkan duduk” tunjuk pemimpian rapat pada kursi yang kosong agar Yumi bisa segera menempatinya
“baik pak” Yumi segera berjalan menuju kursi kosong agar rapat bisa segera di mulai
“baiklah karena yang sedang di tunggu sudah datang mari kita mulai rapatnya” ucap direktur utama perusahaan tempat Yumi bekerja
Yumi memindai sekitar di mana semua peserta rapat sudah hadir “tumben sekali kalian rapat tepat waktu” batin Yumi
Semua peserta rapat duduk dengan tenang mendengarkan apa yang akan disampaikan Direktur utama perihal rapat kali ini, apalagi rapat kali terbilang cukup aneh karens pertama kali dalam sekian tahun berjalan di kisaran jam 8 pagi padahal biasanya lebih siang di mulai
“baiklah, karena semua sudah berkumpul saya akan menyampaikan materi rapat hari ini” ucap Direktur utama dengan ekspresi wajah yang serius
“saya langsung saja, kantor pusat meminta bantuan pegawai handal dari kantor cabang, jadi kita harus mengirim orang handal perusahaan kita ke sana” ucap Direktur utama yang di tanggapi riuh suara para peserta rapat
Bukan rahasia lagi kalau bekerja di kantor pusat adalah impian banyak orang karena jika bekerja di sana itu berarti karir mereka akan makin menanjak namun bekerja di kantor pusat dengan gaji tinggi juga sebanding dengan beban kerja yang harus mereka dapatkan
Apalagi semua orang tau kalau CEO di kantor pusat adalah pria berdarah dingin yang hanya mementingkan hasil kinerja dan bukannya status atau latar belakang, jika mampu akan di angkat makin tinggi jika tidak mampu akan di hempas sejauh mungkin biarpun orang itu sudah cukup lama bekerja di perusahaan
Bahkan tidak sedikit orang yang setelah di pindah ke kantor pusat berujung di pecat karena tidak sesuai dengan kinerja yang di inginkan sang CEO sekaligus pemilik Shine Group tempat mereka bekerja saat ini
“lalu apa anda sudah memutuskan siapa yang akan anda kirim ke kantor pusat” Tanya salah satu petinggi perusahaan yang juga turut hadir dalam rapat
“tentu saja sudah, dan sudah pasti dia, karena dia yang paling handal di antara kita” ucap Direktur utama menunjuk ke arah Yumi
Yumi terkejut bukan main saat dirinya lah yang akan di kirim ke kantor pusat “aku?” tanya Yumi menunjuk dirinya
“tentu saja, apa ada yang keberatan?” Tanya Direktur pada para peserta rapat yang lain dan dijawab gelengan kepala oleh orang yang hadir dalam rapat
“tapi kan saat saya pertama masuk bekerja di sini, saya sudah pernah minta persetujuan untuk tidak pernah masuk kantor pusat dan itu sudah tertera jelas di kontrak kerja saya” Protes Yumi tidak ingin kembali ke kota yang menorehkan banyak luka untuknya
“ya saya tahu itu tapi saya tidak punya pilihan lain. Saya sudah menyerahkan resumemu pada kantor pusat dan minggu depan kau sudah mulai bekerja disana” ujar Dirut dengan suara tegasnya
“tapi pak” tentu saja Yumi mencoba menolak perintah untuk pindah ke kantor pusat yang memang selalu ia hindari sejak dulu
Seolah abai dengan pendapat Yumi, Direktur utama tetap kekeh menunjuk Yumi untuk pindah ke kantor pusat “jangan khawatir
Yumi, saya juga menyuruh Rafa untuk membantumu disana jadi kamu tidak akan merasa asing di tempat barumu. Sekian rapat kita dan keputusan bahwa Yumi yang akan pindah ke kantor pusat” ucap Direktur utama tidak ingin di bantah dan langsung meninggalkan ruangan rapatnya
“tapi pak” Yumi masih ingin mencoba protes tapi suara-suara para petinggi perusahaan mencibir Yumi yang harusnya merasa bersyukur karena terpilih sebagai tenaga kerja di kantor pusat membuat Yumi tidak bisa berkata apa-apa lagi
Sepanjang hari Yumi bekerja dengan tidak focus karena dirinya yang harus bekerja di kantor pusat minggu depan dan itu sungguh mengusik pikirannya. Setelah bekerja seharian Yumi pun kembali ke apartemennya lalu duduk di kursi dekat balkon kamarnya sambil menghirup udara yang menerpa wajahnya
“apa aku harus kembali? Apa aku harus melihatnya?” batin yumi bermonolog
Yumi tentu tahu kalau pertemuannya tidak bisa terelakan karena dirinya lah yang memilih untuk bekerja di perusahaan milik pria yang jadi cinta pertamanya jadi biarpun ia berusaha menolak untuk bertemu tapi tetap saja ada satu waktu yang menyebabkan mereka harus bertemu dan sebentar lagi itu akan terjadi biarpun sudah bertahun-tahun Yumi menghindarinya
Yumi tersenyum kecut merutuki kebodohannya yang tidak bisa menjauh dari kabar tentangnya “bodoh sekali kau Yumi, mengingatmu saja tak mungkin kau hanya orang asing dimatanya dan tak berharga jadi tenanglah dan bersikap biasa saja maka semuanya akan normal” gumam yumi tertawa tapi air matanya tetap mengalir membasahi pipinya yang mulus