NovelToon NovelToon
Queen Arabella

Queen Arabella

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Beda Usia
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: mamah AA

pliiisss aku mintaa maaf banget baru bisa nulis lagi ..
no plagiat ya !! karna ini mikir nya dan ngumpulin mood nya tuh butuh waktu yg lama jadi pleas tolong hargai

menceritakan tentang kisah Queen Arabella gadis SMA tingkat akhir yg akan di pertemukan dengan duda anak 2

penasaran gak.. kalo penasaran lanjut baca aja ya kalo gak suka bisa di skip oke...

happy reading..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamah AA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 2

Dari situlah akhirnya Ara bertemu dengan dua bocah kembar serta harus kepergok dengan satpol pp, Ara langsung berdiri dengan wajah panik.

"kamu kelas berapa? Belum ganti baju sudah main ke sini, bukan nya masih jam pelajaran, dari sekolah mana kamu? Sini lihat sekolah kamu" ucap satpol pp itu langsung to the point tanpa basa basi.

"loh pak buat apa? Saya gak kabur kok gak cabut sekolah kok beneran" ucap Ara panik menggelengkan kepala nya dengan cepat

"bohong kamu, sini saya lihat biar saya antarkan ke sekolah dengan mobil" ucap satpol pp itu

Lia dan lio yg masih menunggu di sana menatap adegan itu, otak lia yg mengerti permasalahan itu langsung memegang dengan tangan satu nya lagi tanpa melepas pegangan nya kepada lio, gadis kecil itu menggenggap tangan lio.

"bapak, kakak sedang mengantarkan kami main ke taman, tadi ada daddy juga kok. Tapi lagi di tinggal sebentar, kakak tidak pergi dari sekolah, kita bersama daddy" ucap lia berusaha meluruskan setiap ucapan nya yg cadel itu agar pria itu bisa memahami nya.

Ara yg laget dengan gadis kecil itu yg tiba tiba berbicara seperti itu merasa tertolong dan takjub, kenapa anak ini bisa sangat paham situasi dan sangat pintar, Ara akhirnya mengikuti permainan bocah kecil itu.

"iya pak, saya lagi anterin adek saya main ini di taman, iya kan sayang" senyum Ara dengan penuh drama kepada dua bocah itu

Kedua anak kecil itu mengangguk, lio yg tidak tahu apapun ikut mengangguk juga mengikuti permainan lia, dia selalu percaya dengan kembaran nya itu satpol pp itu yg di ajak berbicara dengan anak kecil itu tentu dia membalas dengan lembut dan mengusap lembut kepala lia.

"Benarkah? Baiklah maaf sudah mengganggu waktu kalian, bapak pamit dulu" ucap bapak itu berlalu

Ara yg melihat tingkah pria itu menjauh, yg tadi nafas nya berhenti sekarang terasa pasokan udara nya sudah kembali terpenuhi, akhirnya dia bernafas lega.

"Akhirnya ya tuhan.."

Setelah satpol pp itu pergi, Ara mengalihkan perhatian nya kepada gadis kecil yg masih mengenggam tangan nya. Dengan senyum manis nya Ara berjongkok di depan gadis itu, dia menatap kedua bocah kembar itu secara bergantian sambil tersenyum manis.

"terimakasih adik cantik, kau menolongku" senyum Ara dengan tulus dan manis mengusap pipi gembul lia

"sama sama kak" ucap adelia dengan senyum manis nya.

"hei apakah kalian anak bule? Sungguh cantik" puji Ara dengan takjub

Bagaimana Ara tidak memuji adelia berlebihan. Gadis itu memiliki ikat rambut pirang dengan mata biru dan kulit putih yg seputih salju. Sangat indah dan lembut untuk di pandang, lalu berbeda dengam adelio yg memiliki rambut hitam dan mata biru nya sendiri, mereka memiliki keunikan dan kelebihan nya masing masing.

Entah kenapa adelia merasa jika Ara juga memiliki daya tarik sendiri, jika itu bukan Ara dia mungkin juga dia tidak akan ikut campur, karena dia tidak menyukai membantu orang lain , bocah kecil pintar itu tidak perduli dengan urusan orang lain sama seperti daddy nya yg sangat cuek.

Jika kalian bertanya kenapa adelia dan adelio memiliki wajah bule, karena jawabanya adalah mendiang istri Dexter adiwijaya itu adalah gadis darah campuran dari ayah nya, dia hampir 100 persen mewarisi gen ayah nya sendiri.

"orang tua kalian dimana? Sini kakak antar" ucap Ara berdiri sambil celingak celinguk mencari orang yg berdiri di dekat kedua bocah itu.

"daddy sedang bekerja kak, mommy sudah di surga" ucap lio dengan polos nya

"iyah kak kami ingin bermain, makanya pergi dari daddy, karena daddy tidak perduli kami kemana pun" ucap lia dengan wajah tanpa ekspresi.

Seketika pertanyaan itu membuat seorang Ara tertegun dan terdiam. Anak sekecil ini sudah merasakan kehilangan kasih sayang seorang ibu. Dan apa yg mereka katakan barusan? Daddy mereka tidak peduli sama sekali, orang nya ada tapi peran nya tidak ada.

Sungguh miris dan sedih perasaan Ara, dia bisa mengerti perasaan anak itu karena Ara sendiri adalah anak seorang yatim piatu sejak kecil. Sama seperti lia dan lio yg belum pernah merasakan kasih sayang orang tua.

"kalian tidak sedih?" tanya Ara kepada kedua bocah itu

"untuk apa bersedih? Hal itu tidak membuat mommy kami kembali, dia tetap hidup di hati kami kakak, benar bukan?" ucap lia sambil tersenyum manis pada Ara

"oma bilang begitu" sambung lio

Sungguh padahal di umur mereka yg belum dewasa ini, sikap mereka jauh lebih dewasa dari apa yg di rasakan oleh ara sendiri, antara takjub menemukan salah satu keajaiban di dunia, bertemu dengan bocah pintar seumur mereka.

"jangan sedih sayang, kakak juga sudah terbiasa walaupun kesepian, ayo bermain ke sana kakak akan mengenalkan kalian ke teman teman kakak" ucap Ara dengan ramah

"liooooo mauu" teriak pria kecil itu dengan manja melepaskan genggaman tangan lia dan mengenggam tangan Ara

"lio, lia dulu" kesal lia menggandeng satu tangan Ara yg lain.

"jadi nama kalian lia dan lio ya, nama yg cantik dan tampan, ayo" ucap Ara dengan senyum manis

Akhir nya Ara mengajak kedua bocah itu ketaman di mana tempat dia duduk bersama teman teman nya tadi, tapi tidak ada teman teman nya di sana, Ara yakin pasti teman teman nya masih bersembunyi di suatu tempat karena satpol pp bukan hanya satu di sana.

Masih ada yg berjaga, Ara yg melihat itu terkekeh karena bisa lepas dengan mudah karena kecerdasan lia yg membantu nya, Ara mengajak kedua bocil itu untuk duduk di sekitar air mancur.

"ayo duduk di sini" ucap Ara

"kakak namanya siapa?" tanya lia dengan lucu duduk di samping Ara

Kedua bocah itu mengambil posisi duduk di tepi kanan, lio di samping kiri sedangkan lia di samping kanan, ayolah biasanya kedua bocil ini sangat susah akrab dengan orang lain, tapi entah kenapa baru kali ini mereka ingin mengenal orang baru untuk pertama kali nya.

"perkenalkan nama kakak Queen Arabella, panggil nya kak Ara saja ya adik adik" ucap Ara dengan ramah memperkenalkan diri nya.

"kalau aku Adelia Adiwijaya, dan ini kembaranku" belum sempat lia melanjutkan perkataan nya bocil pria itu memotongnya.

"kalau aku Adelio Adiwijaya," senyum pria kecil itu dengan manis nya

"lio!" kesal lia

Ara yg melihat tingkah kedua bocil itu malah terkekeh karena untuk pertama kali nya dia bisa berinteraksi dengan bocah dengan nyaman, Ara mengobrol kecil menanyakan makanan kesukaan mereka atau apapun yg membuat kedua bocah itu bersemangat menceritakan nya.

Lalu juga sesekali mereka memasukan tangan mereka ke dalam kolam air mancur itu, bagian kolam yg agak luas itu di isi ikan, yg dimana ketika merek bermain ikan itu akan mendekat.

"kalian mau makan es krim di sana gak?" tawar Ara menunjuk es krim jalanan yg ada di tepi jalan

"mau..mau..mauu" jawab lio dengan swmangat nya

Sedangkan lia yg mendapat tawaran itu hanya diam menunduk, Ara yg melihat lia tidak bersemangat itu heran, dengan lembut Ara mengusap rambut gadis itu pelan dan bertanya dengan baik.

"lia tidak suka es krim?" tanya Ara

"suka" jawab gadis itu singkat

"terus kok cuma diem aja? Atau mau yg lain?" tanya Ara dengan sabar

"bukan gitu kak, kalau di rumah tidak boleh ini itu sama daddy, kata nya bikin sakit, lia sangat suka es krim tapi sama daddy selalu tidak di boleh kan, serba tidak boleh ini itu" kesal gadis itu memanyunkan bibir nya.

"tenang saja lia, sekarang bersama kakak, satu es krim tidak akan mengganggu kesehatan mu kok, jadi ayo" senyum Ara mengajak gadis itu

"bolehkah?" tanya lia bersemangat

"tentu.. Ayo" ucap Ara

Akhirnya mereka bertiga membeli es krim, Lia memilih rasa strawbery sedangkan lio dan Ara suka rasa coklat, mereka menikmati es krim itu kembali di tepi air mancur sambil tertawa, Ara tidak akan pernah melupakan pengalaman ini.

" yey sudah habis.. Apakah kita harus bermain permainan kejar kejaran, kakak yg jaga ya?" ucap Ara berlari kecil bersiap mengejar kedua bocah itu.

"aaaaa... Jangan kejar lio" teriak lio dengan lucu

"lia juga" teriak gadis itu

Sungguh mereka sangat bahagia, begitu pula lia dan lio yg baru pertama kali mendapatkan pengalaman seperti ini, entah mengapa mereka merasakan kasih sayang, Oma mereka juga sayang mereka tapi dia juga jarang bermain dengan bocah kembar ini karena sibuk.

Di tengah permainan mereka yg asik, lia tidak sengaja terjatuh hingga akhir nya kaki nya tergores, gadis itu sama sekali tidak menangis, sedangkan Ara langsung menggendong lia.

"Lia kaki kamu luka, maafin kakak yah, kamu kaget yah?" ucap Ara panik mengambil tisu dan langsung mengelap pelan meniup kaki gadis itu.

"tidak apa apa kakak, lio jangan menangis lia tidak apa apa" ucap lia kepada kembaran nya

"nona muda, tuan muda, kalian di sini"

"astaga nona muda, apakah anda tidak apa apa?" tanya seorang pria berpakaian hitam itu dengan panik

"minggir" ucap salah satu pria yg berdatangan itu

Ara yg mendapat perlakuan frontal itu seketika kaget dan terjatuh setelah di dorong oleh pria berbaju hitam itu,

Terlihat Ara meringis kesakitan mengelus bokong nya yg terasa sakit akibat dorongan pria itu.

Gadis itu agK bingung dan kaget melihat sekitar ada 6 orang pria berjas hitam itu mengelilingi mereka, kaca mata hitam serta sebuah alat komunikasi seperti di film film yg melingkar di telinga mereka.

Ara berusaha berdiri dari duduk nya, dia melihat pria berjas hitam itu tampak dengan sopan berjongkok dan mengecek kaki lia yg padahap hanya sedikit tergores kecil itu, hal seperti ini sangat wajar di lakukan oleh bocah.

"nona sebail nya kita kembali ke tempat nyonya besar, biar anda di panggilkan dokter pribadi" ucap bodyguard itu menggendong lia

Begitu pula dengam lio yg di gendong oleh satu bodyguard lain nya, tapi entah kenapa kedua kembat itu malah memarahi bodyguard itu dengan kesal, terutama lia dengan berkata tegas.

"Aku tidak ingin kembali, turunkan aku" kesal lia dengan jelas

"Benar, kami ingin bermain daddy sangat sibuk, jangan pedulikan kita" sambung lio dengan kesal

"maaf tuan, nona muda tapi ini perintah tuan" ucap pria bodyguard itu.

"Hei.. Jangan memaksa nya mereka tidak mau, kalian siapa? Apa kalian penculik!" kesal Ara berusaha mengambil lia dari gendongan para bodyguard itu.

"kakakkk.. Lia masih ingin bermain dengan kakakk" teriak lia dengan wajah sedih nya.

"Sini sayang" ujar Ara berusaha mendekati lia dan lio

tapi para bodyguard yg lain berusaha menghalangi Ara, mereka berdiri menjaga jarak seolah menghalangi pandangan Ara, gadis itu bukan nya mendapat perlakuan baik malah di perlakukan kasar.

"minghir jangan ikut campur anak kecil.. Atau kau mau ku potong tangan mu itu" jelas pria yg berdiri menghalangi Ara mengancam.

●●●●

Hay hay gimana kalian suka gak sama cerita nya ... Eehhhh masih permulaan yah sabar dan tunggu cerita yg lebih seru lagi

Yg gak suka bisa di skip!

Happy reading..

1
Moh Rifti
next
Moh Rifti
up
Moh Rifti
lanjutt
Moh Rifti
next
Moh Rifti
/Kiss//Kiss/
Moh Rifti
up
Moh Rifti
lanjuuuttt
Moh Rifti
/Determined//Determined/
Moh Rifti
up
Moh Rifti
lanjut
Moh Rifti
next
Moh Rifti
/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Moh Rifti
up
Ananda Jihan
wow.. seru ni, keren
Wiecipa Wicipha
👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!