Queen Arabella

Queen Arabella

bab 1

Di sebuah gedung mewah, di luar area perkantoran mewah itu terlihat seorang pria yg tengah mengobrol memegang ponsel nya dengan tatapan datar dengan menggunakan bahasa asing tersebut. Cuaca yg panas terik di sana tidak membuat kedua bocah yg sedang bermain mengelilingi pria itu kepanasan sama sekali

"Daddyyyyyy... Lio nakal" rengek bocah lima tahun itu dengan cadel menunjuk anak lelaki yg sedang bersembunyi di balik kursi jalanan itu

"lio jangan mengganggu lia, maaf bagaimana selanjutnya?" ucap pria berjas itu melanjutkan obrolan nya di telepon

"ishh... Daddyy asik telponan terus lah, lia sama lio gak di perhatiin" ucap bocah gadis itu cemberut memilih duduk di kursi taman

Badan kecil nya berusaha menggapai kursi yg setengah lebih dari dada jarak ukuran tinggi nya itu, lio yg tadi bersembunyi ikut duduk di samping lia melipat kedua tangan nya menatap datar kepada pria yg masih menelpon itu

"percuma saja kita ikut, daddy asik terus" kesal lio kepada lia

"sama.. Andai kita punya mommy, pasti mommy mau bermain dengan kita, lio ayo kita cari mommy buat daddy, ayo kita kabur lagi sekarang, ayo kita kebelakang situ ayo" tarik lia kepada kembaran nya itu

Akhirnya kedua bocil itu berlari tanpa di sadari oleh daddy mereka, sedangkan pria itu terus menelpon dengan santai nya. setelah beberapa menit , 10 menit kemudian pria itu menyelesaikan panggilan telepon nya

Dengan santai nya pria itu melihat sekeliling mencari dua bocil yg sudah hilang dari pandangan nya saat ini, pria itu menghela nafas nya, hingga seseorang datang menghampiri pria yg sedang memasang wajah datar itu.

"tuan" ucap pria itu menunduk hormat

"agung, kau suruh orang untuk mencari anak anak, seperti nya mereka kabur lagi,palingan ke taman tempat biasa, saya ada meeting jadi siapkan untuk rapat kita langsung, kabarkan dulu" ucap pria itu melangkahkan kaki nya berjalan menuju gedung besar itu.

"baik tuan" ucap pria itu

Kedua orang itu melangkahkan kaki nya menuju gedung mewah yg menjulang tinggi itu. Sunggu pandangan takjub mungkin sangat di gambarkan untuk mereka yg baru datang pertama kali ke sana

Di pintu masuk itu tertulis ADIWIJAYA COMPANY, ya Adiwijaya adalah sebuah perusahaan yg besar yg terkenal di imdonesia, siapa yg tidak kenal dengan perusahaan Adiwijaya COMPANY, sebuah perusahaan yg bergerak di berbagai bidang.

Dengan seorang CEO generasi ketiga yg bernama Dexter Adiwijaya, seorang pria tampan sukses dan kaya raya, hanya satu kekurangan pria itu yg tidak memiliki pendamping setelah kepergian sang istri nya dua tahun lalu.

Banyak gadis yg rela naik turun ranjang Dexter hanya demi menyambat gelar sebagai nyonya Adiwijaya, sekelas Adiwijaya bisa membuat kalian bertekuk lutut karena kemegahan dan kehebatan keluarga ini.

Drapp.. Drapp

"tuan, saya sudah memerintahkan para bodyguard menyisiri satu kota untuk mencari tuan dan nona muda" ucap agung kepada Dexter yg tengah duduk di ruang meeting itu

"hmmm" jawab Dexter dengan singkat

Ayolah semenjak kepergian sang istri wajah datar pria itu yg beberapa tahun lalu yg bisa ti taklukan sekarang kembali seperti semula, banyak para wanita yg datang tapi tidak dapat satupun tergantikan di hati Dexter, hanya mendiang istri nya yg tidak bisa dia selalu lupakan

Meninggalkan kedua anak mereka di pelukan Dexter orang tua nya, sakit. Tapi apa mau di buat takdir tidak dapat dia hindari, Dexter hanya bisa memaku setiap malam mengingat kejadian kelam yg tidak akan pernah dia lupakan seumur hidup nya.

"tuan, apa tidak sebaiknya anda yg mencari nona dan tuan muda saja?" ucap agung sedikit memberikan perhatian kepada kedua bocah itu

"tidak perlu, kau katakan saja pada nyonya besar untuk menjaga cucu nya" ucap Dexter

Agung hanya diam, kedua bocah itu memang kekurangan kasih sayang, padahal mereka di umur sekecil itu sudah sangat pintar, lebih baik dari seumuran mereka sendiri ,tapi bagi Dexter itu tidak ada bagus bagus nya sama sekali, tidak ada yg menarik kecuali menjalankan bisnis dan melanjutkan hidup nya saja.

" nyonya lihat lah, tuan sudah kehilangan jati diri nya. Bagaimana ini bisa terjadi?" gumam agung menatap datar pria tampan itu

Di sisi lain kedua bocah cantik dan tampan itu bergandengan tangan berjalan menuju sebuah taman dengan senyum manis mereka, tamam yg tidak jauh dari kantor itu mereka jelajahi, ya karena taman itu adalah milik umum bukan milik pribadi.

Semua orang datang kesana sekedar bersantai, atau lari pagi seperti sekarang ini, jika kalian tanya siapa yg lebih tua di antara kembar ini jawaban nya adalah. "Adelia Adiwijaya lalu yg kedua Adelio Adiwijaya" nama yg tampan dan cantik yg dititipkan sendiri oleh mendiang istri Dexter kepada anak anak nya

"kak bagaimana dengan tante yg di ruangan daddy kemarin saja" jawab lio dengan cadel

"jangan yg itu lio, dia wanita ular, kata oma wanita ular cuman memanfaatkan uang daddy saja, lia tau dari matanya seperti ular" ucap lia dengan tegas terus berbicara dengan lucu nya kepada lio

lio yg mendengar celotehan kakaknya yg masih belepotan itu, dan pembicaraan yg mungkin hanya dia yg mengerti anak usia 5 tahun seperti mereka saja. Orang lain mungkin tidak akan mengerti bahasa cadel mereka yg tidak jelas itu.

Hingga akhir nya sepasang bola mata berwarna biru milik lia dengan lucu melihat seorang gadis yg bersembunyi di sebalik tumpukan bunga bunga yg tinggi itu, dia mengintip sesekali ke jalan lalu masuk lagi sambil terus sambil menggumamkan tidak jelas, lia yg penasaran langsung menarik tangan lio.

"ya tuhan ku selamatkan aku, Ara anak baik kok, besok janji gak cabut lagi deh, kalau ketahuan pasti di marahin sama nenek bukan, tuhan jangan kesini dong satpol pp nya, apa aku buka baju aja ya?" gumam gadis itu dengan polos nya terus bergumam tidak jelas

Ya dia adalah QUEEN ARABELLA

Ara yg tengah gundah itu dan panik, tiba tiba kaget kala ada suara anak kecil yg tiba tiba muncul ada di belakang nya, suara itu membuat nya terperanjat dan mundur ke belakang.

"kakak lagi main petak umpet? Boleh ikut?" ucap lia dengan semangat nya

"eh eh lontong burung puyuh mang" kaget Ara yg terjatuh duduk dengan posisi jongkok nya itu

"burung puyuh itu apa kak?" tanya lio dengan polos nya

"Astaga bocil bikin kaget. Kalian jangan di sana nanti kakak ketahuan, sini sini ngumpet" ucap Ara mengajak kedua bocil itu masuk ke tempat persembunyian nya

Lia dan lio tentu senang akan hal itu berasa diri mereka di ajak bermain, Ara yg berusaha menahan nafas kaget kala suara pria memakai seragam satpol pp memergoki nya bersembunyi itu.

"nah kemana kamu?"

"Gawat.." ucap Ara dengan kaget kala satpol pp itu tiba tiba muncul di belakang mereka

Sebenernya dua jam yg lalu...

"Mua main ke taman KTM deket perusahaan besar itu gak? Mana tau ketemu CEO ganteng nya yg terkenal itu" ucap cinta kepada kedua teman nya itu

Ara yg fokua dengan roti nya itu hanya diam sambil terus santai menikmati suasana pagi di tangga sekolah itu, ya mereka sedang duduk berlima saat ini, kenakalan sahabat Ara ada cinta, Anggi ,Rehan dan Devan.

"Ra, diam aja kamu?" senggol cinta ke bahu gadis itu dengan pelan

Ara yg bahu nya di senggol nya itu, menatap dengan polos kepada sahabat nya itu, wajah cantik putih dan pipi gembul nya itu di penuhi dengan roti, dengan rambut sepunggung bergelombang dan poni yg lucu itu, serta tahi lalat di pipi yg kecil menambahkan kesan lucu.

Saat ini mereka tengah duduk di bangku kelas 3 SMA, yg mana umur mereka sudah 18 tahun. Mereka selalu bersama semenjak kelas 1 SMP hingga sekarang, seperti sebuah geng yg tidak terpisahkan, geng mereka di namakan geng KUCURUT, atau kumpulan cucu eyang burut, yaitu nenek dari Ara

"aku sih yes" ucap ara dengan santai

"udah kaya audisi nyanyi aja aku sih yes aku sih yes" ucap Rehan kesal kepada gadis itu

"yee.. Sewot" ucap Ara kesal kembali kepada Rehan

"lu yg sewot di tanya Cinta juga malah makan mulu,

Pipi lu itu udah kaya bakpao kudin" ejek Rehan kepada gadis itu

"REHAN" kesal gadis itu

Kedua orang itu akhir nya terus berisik satu sama lain tiada henti, bukan nya mereka tidak akrab. Tapi di situ letak ke akraban mereka, Rehan dan Ara semakin menyindir mereka makin akrab, jika posisi mereka hanya berdua, Rehan selalu melindungi Ara walaupun sambil berceloteh.

Ya mereka memang seperti itu anjing dan tikus yg tiada henti bertingkah satu sama lain, tapi mau bagaimana semua teman teman mereka sudah paham. Dan di sini Cinta yg paling heboh, lalu Anggi si pendiam, dan Devan si tipe cowo yg hanya ikut ikut saja.

"Sudah.. Apakah kalian bisa berhenti sampai di sini" ucap Devan

"ck.. Gua cubit juga lu satu satu" kesal Cinta kepada kedua orang itu

"yasudah ayo kita main ke taman, pagi pula ini class meeting bukan?" uncap Anggi menimpali pertanyaan Devan

"boleh saja, tapi kita masih pakai baju sekolah. Nanti di tangkap satpol pp gimana? Itu kan di kota tempat nya" jelas Rehan mengingat bagaimana ke depan nya

"tinghal kabur.. Takut banget sih lu" kesal Cinta pada Rehan

Pria itu menghela nafas nya, ingin sekali mencubit gemas pipi Cinta dengan santai nya berbicara seperti itu, tapi akhir nya mereka menyetujui untuk pergi ke taman, di sini Rehan, Anggi dan Ara satu motor , sedangkan Devan dan Cinta berdua

Motor yg mereka tumpangi melaju sekitar 30 menit an menuju taman kota, sebenar nya Ara sudah memiliki firasat tidak enak karena harus pergi dengan posisi masih menggunakan baju sekolah, tidak lama mereka sampai

"wih gila sih ini kaya taman taman di TV itu gak sih, wah ini bukan nya tempat syuting FTV itu" heboh Cinta yg turung dengan cepat dari motor

"eh pelan pelan oleng nih motor cin" kesal Devan dengan kaget melihat tingkah gadis itu yg pecicilan

"gak tau Cinta alay banget" ejek Ara terkekeh

"bodoamat .. Siapa yg peduli, eh guys duduk di sana yuk" ajak Cinta ke arah air mancur yg ada di tengah taman

Setelah memarkirkan motor mereka akhirnya langsung menuju ke aur terjun besar itu. Seperti kisah sebuah dongeng taman itu memang di disain sungguh sangat indah mewah dan penuh seni, dan mereka tidak merasa menyesal datang ke taman ini.

"cantik banget.. Harus nya aku ajak nenek juga" ucap Ara

"Boti sama Devan" kekeh cinta kepada Ara

"eh eh.. Ga boleh dong cinta, kamu ini gak sopan" ucap anggi mengingatkan

Gadis itu hanya tertawa ngakak kala membayangkan diri nya akan bonceng tiga bersama nenek Ara dan Devan. Apakah mereka akan sunmori saja, saat mereka tengah berbincang menikmati suasana indah dengan kicauan burung . Di situlah tiba tiba satpol pp menunjuk ke arah mereka.

"eh eh.. Ada satpol pp, kabur cok!" teriak Ara lari terbirit birit

Teman teman ara yg mendengar gadis itu berteriak kaget dan menunjuk langsung ikut berdiri dan berlari pergi menjauh dari sana entah kemana orang orang itu berlari, Ara tidak perduli, dia hanya berlari ke sembarangan arah tanpa tahu

"sembunyi.. Sembunyi" panik Ara

Flashback off..

●●●●

Hay hay guys semoga kalian suka sama cerita baru aku .. setelah sekian bulan aku baru bisa nulis lagi

Semoga kalian suka dengan cerita ini ya..

Happy reading..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!