Namaku Anastasya Latansya tapi nenek senang memanggilku dengan panggilan Tata katanya itu singkatan namaku biar gampang untuk di sebut dan di ingat,aku anak ke empat dari empat bersaudara ya artinya aku bungsu dong
setiap anak bungsu biasanya kan di manjakan tapi tidak denganku
sejak bayi mama dan papaku tidak begitu memperdulikanku
Bahkan sejak bayi nenek yang merawatku,kata nenek mama sering kelelahan merawat ketiga anaknya karena jarakku dengan kakak perempuanku hanya berjarak beberapa bulan saja
entah mengapa seperti itu aku juga tidak mengerti
tapi apakah ini salahku?! aku tidak pernah meminta di lahirkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 2 aku juga anak mama kan?
Setelah sholat Dzuhur aku merebahkan tubuh Rasanya tubuhku Sangat lelah
tak butuh waktu lama aku akhirnya tertidur
Saat terbuai dalam mimpi indah bertemu dengan kakek tiba-tiba saja hujan turun dengan derasnya dan aku rasanya seperti tenggelam
Saat membuka mata ternyata mama dan kak Aisyah berdiri di samping ranjangku dan berkacak pinggang mama memegang gayung entah apa maksudnya mama memegang gayung
Kuraba wajahku ternyata benar-benar basah
Setelah sadar ternyata mama menyiramiku dengan air dari gayung yang di bawanya
ya Allah setega itukah mama padaku
Aku ingin berteriak jika aku ini anak mama juga kan??!
Tapi semua ucapan itu hanya ku ucapkan dalam hati karena aku takut mama akan Semakin marah padaku
"kamu tau ini sudah jam berapa hah!? Enak-enakan tidur kamu ya" ucap mama dengan kencangnya di dekat telingaku sehingga telinga ku ini terasa pengang
Kak Aisyah menoyor kepalaku dengan kencang Hingga kepalaku terbentur ke kepala ranjang yang terbuat dari kayu
rasanya sangat sakit tapi kutahan rasa sakit ini
"nenek aku kangen nenek" teriakku dalam hati
Aku menangis dalam diam,sebisa mungkin kutahan isakan tangisku
"aku bertanya sama kamu ini sudah jam berapa hah!?" tanya mama lagi
"tata nggak tau ma" jawabku jujur karena aku memang tidak tau sekarang jam berapa
"ini sudah hampir jam lima tata " jawab kak Aisyah
"maaf tata tadi ketiduran " Jawabku
Baru sadar dia ma" ucap kak Aisyah lagi
"ma tata boleh sholat ashar dulu ya setelah itu tata masak" pintaku pada mama karena sebentar lagi waktu Azhar akan habis kata nenek tidak baik sholat di akhir waktu
"alah sholat ,sholat itu tidak akan buat kita semua kenyang tata
Sholat itu buang-buang waktu saja, sholat tidak akan membuat kamu cepat kaya
Ngerti kamu!? Sekarang cepat kamu masak nanti setelah semua masakan untuk makan malam selesai baru kamu bisa sholat sampai kamu mampus !" ucap mama
"astaghfirullah " hanya itu yang bisa ku ucapkan
"kamu itu nggak usah sok alim kamu itu masih kecil,nyeka ingus aja masih belepotan ini sok sok-an mau sholat
cepat sana masak nanti keburu malam nanti papa pulang" ucap mama lagi lalu keluar dari dalam kamarku
Kak Aisyah hanya tertawa melihat mama memarahiku
"rasain kamu emang enak!!!" ucap kak Aisyah lalu mengikuti mama keluar dari dalam kamarku
"ya Allah maafkan tata,nek maafkan tata tidak sholat tepat waktu " hanya itu yang bisa ku ucapkan
Aku bergegas keluar dari dalam kamarku dan menuju dapur yang ada di depan kamar tempatku mengistirahatkan tubuhku yang lelah
aku mengambil beras dan mencucinya Hingga bersih lalu memasukkannya ke dalam rice cooker
Sambil menunggu nasi matang
Ku buka lemari pendingin, untuk melihat apa yang bisa aku masak untuk makan malam didalam kulkas ada ayam wortel dan kentang
"aku buat opor ayam aja deh, seperti yang nenek sering buat untuk kakek semoga aku masih ingat bahan-bahan dan bumbunya" aku mencoba mengingat apa saja bumbu yang nenek gunakan saat nenek membuat opor ayam untuk kakek
Beruntungnya aku sering membantu nenek untuk menggerus bumbu-bumbu untuk memasak opor
Aku mencari tempat penyimpanan bumbu dapur mama dan Alhamdulillah semua yang aku butuhkan ada
Aku segera mengolah semua bahan-bahannya
Dan ternya ayam yang mama beli sudah terpotong-potong Hingga aku tidak usah repot-repot lagi untuk memotong-motong nya karena aku belum begiti pintar memotong-motong daging ayam jika masih utuh satu ekor
Setelah beberapa menit mengolah semua bahan masakan Alhamdulillah semua sudah masak
aroma wanginya opor ayam buatanku tercium menguar kesegala
penjuru rumah
Semoga rasanya juga enak
Aku tidak lupa membuat sambel untuk pelengkapnya
Alhamdulillah semua masakanku telah matang semua aku menyisakan sedikit kuah opor ayam di panci yang masih ada beberapa potong wortel dan kentangnya aku tidak menyimpan daging ayamnya walaupun hanya sepotong kecil karena aku takut mama memeriksanya
tapi pancinya aku tidak simpan di atas kompor aku menyimpannya di dekat Westafel Hingga mama fikir itu mau di bersihkan nanti
Kututup dengan rapat panci opor ayam itu karena takut jika ada kotoran yang jatuh kebawah sengaja aku simpan penggorengan bekas menumis sambel tadi diatasnya
Lebih baik aku menghindari Omelan mama karena rasanya sesak jika mama terus mencaci makiku
Setelah semua sudah terhidang masakan tadi aku tutup dengan tudung saji lalu bergegas membersihkan diri agar bisa segera sholat Ashar sebelum waktunya benar-benar habis
"Alhamdulillah ya Allah akhirnya aku sudah selesai sholat untung saja masih keburu "
Aku merasa bersyukur karena masih punya waktu untuk sholat Azhar karena baru saja selesai shalat
Azan magrib pun berkumandang,aku segera melaksanakan sholat Maghrib karena tidak ingin lagi telat melaksanakannya dan air wudhuku pun belum batal
baru saja aku mengucapkan salam suara mama berteriak memanggilku sudah terdengar
Entah pekerjaan apa lagi yang akan ibu berikan padaku
Aku anak yang baru berusia 7 tahun harus berlaku dan berfikir dewasa sebelum waktunya
"iya ma"jawabku sudah berdiri di samping mama yang terlihat baru saja selesai makan bersama papa dan ketiga kakakku
"ya Allah apa mereka tidak sholat dulu !? "tanyaku dalam hati
Kata kakek kita tidak baik makan di waktu magrib karena kita akan di temani makan oleh setan dan kawan-kawannya ihhhh serem jika mengingat nasehat kakek
ya Allah apa keluarga ku ini tidak takut makan dengan setan dan kawan-kawannya !? Membayangkannya saja aku sudah merinding
"eh malah bengong, cepat kamu bersihkan ini semua " bentak mama menyadarkanku dari lamunanku
"iya ma" jawabku
Semua keluargaku meninggalkan meja makan begitu saja tanpa ada yang berniat untuk membantuku
Sebenarnya aku ini siapanya mereka sehingga aku tidak diperlakukan seperti kak Aisyah dan kedua kakak laki-lakiku
Padahalkan usiaku dan kak Aisyah tidak begitu jauh jaraknya tapi mengapa mereka memperlakukanku berbeda !?
Apa aku anak pungut !? Atau aku ini anak dari anak kakek dan nenek yang lainnya sehingga sedari kecil aku di rawat oleh mereka
Tapi dari cerita nenek dan orang-orang aku ini anak bungsu papa firman dan mama Rima
Bahkan wajahku dan papa juga kak alfi sangat mirip
Ataukah aku ini anak dari istri lain papa sehingga mama begitu membenciku!?
Memikirkan itu semua membuat otak kecilku terasa pusing
Lebih baik aku makan agar aku ada tenaga untuk mengerjakan semua pekerjaanku
Ku ambil mangkuk opor ayam yang sudah bersih tanpa sisa lalu mengisinya dengan kuah opor yang sku simpan tapi sebelum aku makan aku membersihkan piring-piring kotor bekas mereka makan
Lagi-lagi di piring kak alfi ada sisa daging ayam yang sepertinya hanya di makan sedikit Disana juga ada tulang ayam
Apakah kak alfi sengaja menyisakannya untukku tapi karena takut kena marah mama jadi bang alfi memakannya sedikit?
Kalau benar seperti itu aku merasa terharu dengan perhatian kak alfi walaupun dilakukannya secara diam-diam
"Alhamdulillah ya Allah, berikanlah kesehatan untuk keluargaku"ucap ku
Aku mengisi mangkuk kuah oporku dengan nasi dan mulai menyedoknya Hingga habis
Walaupun nasi yang mereka sisakan hanya sedit tapi aku bersyukur karena masih bisa makan dan tidak kelaparan
Setelah makananku habis aku segera membersihkannya agar bisa segera beristirahat
tapi sebelumnya aku kembali memasak nasi untuk sarapan besok karena besok aku harus pergi lebih pagi karena sekolahku jaraknya sangat jauh dari rumah papa dan mama
Tidak mungkin aku meminta papa untuk mengantarkan aku karena sekolahku dan sekolah ketiga kakakku berlawanan arah
Setelah semua bersih aku bergegas membersihkan diri dan berwudhu karena setelah sholat isya aku harus menyelesaikan pekerjaan rumah yang ibu guru berikan lalu kemudian beristirahat agar besok tidak kesiangan
.ngga pernah brfikir kah kluarga hancur karena ada anak yg tersakiti oleh mereka
..