Cristian Sanjaya pemuda gemuk yang selalu dirundung di sekolah nya, sampai bahkan ada yang ingin membunuhnya saat menolong seorang gadis. namun hidupnya berubah setelah mendapatkan sistem di dalam dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pisesa Safwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kamu harus jadi pacarku
" tapi nanti waktumu bermain jadi tersita. " Ucap Arman
" Memang saya tidak suka bermain ketua, mungkin saya akan mencoba nya dulu ketua, jika nanti saya tidak bisa mengikuti semuanya, maka saya akan memilih mana yang cocok untuk saya kembangkan. " Ucap Tian
" Hemt, mungkin lebih baik memang begitu Tian, jadi janah paksakan tubuh dan pikiranmu, biarkan berjalan sesuai waktunya saja." Ucap Arman
" Baik ketua, jika begitu mohon bimbingannya ketua. " Ucap Tian
" Baiklah, setelah ini apakah kamu ada kesibukan. " Tanya Arman
" Kebetulan saya harus bertemu dengan beberapa orang di villa saya ketua, jadi saya harus segar kembali. Memangnya ada apa ketua. " Ucap Tian.
" Tidak ada apa-apa, jika tidak sibuk maka saya akan menyuruh ana mengantarkan kamu berkeliling di akademi ini. " Ucap Arman
" Emt, besok saja ketua, besok saya akan berangkat lagi ke akademi, karena di villa juga tidak ada teman saya, jadi mungkin saya akan sering pergi ke akademi mulai besok ketua. " Ucap Tian
" Baiklah jika begitu Tian, saya tunggu kedatangan nya besok. " Ucap Arman
" Baik ketua, kalau begitu saya permisi mau pulang dulu ketua. " Ucap Tian
" Pa, aku ikut Tian ya. Tidak apa-apa kan. " Ucap ana
" Jika tian tidak keberatan juga tidak apa-apa. " Ucap Arman
" Bagaimana Tian. " Ucap Arman lagi
" Tidak masalah ketua, saya juga senang jadi ada teman di villa. " Ucap Tian.
" Mobilnya aku tinggal di sini ya pa, tolong nanti papa bawa pulang ya. " Ucap ana
" Anak ini, ya sudah kamu pergi saja, Tian saya titip putri saya ya. Tolong jaga dia dengan baik. " Ucap Arman
" Baik ketua. " Ucap Tian
Setelah itu mereka berdua keluar dari ruangan ketua akademi, dan Tian pun kembali menjadi pusat perhatian, saat dia berjalan bersama ana. Apalagi murid wanita yang sangat kagum dengan ketampanan dan bentuk tubuh tian.
" Sepertinya sainganku tambah banyak. " Gumam ana lirih hampir berbisik
" Hah, saingan apa maksud kamu. " Ucap Tian
" Ah, tidak apa-apa, bukan apa-apa kok. " Ucap ana malu
Ting
Ponsel Tian pun menerima pesan, dan dia segera mengambil ponselnya dari saku, dia pun membaca pesan tersebut.
" Nomer rekening anda menerima uang sebesar 2 miliar. "
" Tuan muda, itu adalah dividen bulan ini. Dan maaf belum memberi tahu anda tuan muda, sebenarnya golden restoran bekerja sama dengan hotel bintang. Jadi tuan muda juga punya saham di hotel bintang sebesar 60%. Dan tuan muda pegang saham utama disana. " Isi pesan Rendy
" Terima kasih pak Rendy, jika ada kesempatan beli semua saham milik hotel bintang. Agar menjadi hak milik saya seutuhnya. " Balasan tian
" Baik tuan muda, akan saya kerjakan nanti. " Balas Rendy
Dengan kemampuan dewa bisnis nya, Tian pun berencana membangun kerajaan bisnisnya sendiri, dan dia akan membalas dendam kepada orang yang sudah mencampakkan dirinya, termasuk kedua orang tua dan adiknya.
" Siapa Tian. " Ucap ana
" Oh ini, temanku minta tolong. " Ucap tian bohong.
" Minta tolong apa. " Ucap ana
" Tidak apa-apa, hanya minta tolong membantu mengerjakan sesuatu saja kok. " Ucap Tian.
" Ya sudah, ayo pulang kevilla milikmu, aku ingin tahu seperti apa villa milikmu. " Ucap ana
" Eh kamu gak bawa baju ganti. " Ucap Tian.
" Tidak usah lah, nanti pinjam baju kamu saja banyak kan. " Ucap ana
" Yang ada kedodoran nanti. " Ucap Tian
" Tidak masalah yang penting masih bisa menutupi tubuhku, atau kamu mau melihat aku telanjang. " Ucap ana menggoda
" Kamu ini masih kecil sudah berani seperti itu. " Ucap Tian terkejut
" Ya sudah ayo makanya cepetan, aku bawa baju kok di dalam tas. " Ucap ana
Setelah sampai di parkiran Tian dan ana masuk kedalam mobil, mereka berdua menjadi pusat perhatian siswa lain, dan di bawah tatapan iri semua gadis menatap ana penuh dengan permusuhan.
Tian dan ana pun meninggalkan akademi souen. Dan Tian mengemudi Dengan kecepatan rata-rata saja, dia juga akan mampir sebentar, untuk membelikan oleh-oleh buat para pekerja di kediaman nya.
" Eh tian, apakah benar kamu di villa tinggal sendirian. " Ucap ana
" Iya tidak sendirian juga, kan ada maid dan satpam divillaku. " Ucap Tian
" Oh jadi begitu ya, aku kira kamu sendirian di villa. " Ucap ana
" Ya masa villa sebesar itu aku sendiri, nanti lelah dong kalau aku bersih-bersih sendiri. " Ucap Tian.
" Iya juga ya. Hemt Tian aku tahu kamu bohong kan selama ini. " Ucap ana
" Bohong apa. " Ucap Tian bingung
" Bohong tentang semua yang kamu miliki. Mobil, uang, villa, bahkan orang di restoran tadi sangat segan sama kamu. Kamu pasti bukan orang biasa. Dan saat makan tadi kita tidak perlu membayar sepersen pun." Ucap ana
" Oh itu, emt tapi jangan bilang siapa-siapa ya. Sebenarnya aku punya beberapa bisnis yang aku punya sendiri, dan aku menjadi CEO. Namun aku masih anak sekolah jadi mana mungkin ada yang percaya. " Ucap tian
" Tuh kan benar, tebakan ku tidak salah kan. Apa saja bisnis yang kamu punya. " Ucap ana
" Remi auto sport, showroom mobil itu milikku, dan golden restoran itu juga milikku, serta hotel bintang juga milikku. " Ucap Tian hati-hati
" Kamu hebat sekali sih, baru lulus sekolah menengah pertama sudah punya bisnis seperti itu. " Ucap ana kagum
" Iya keberuntungan ku saja, aku minta sama kamu jangan bilang sama siapapun yang kamu kenal." Ucap Tian.
" Hemt baiklah, tapi ada syaratnya. " Ucap ana
" Apa syaratnya, jika aku bisa aku akan mengabulkannya." Ucap Tian
" Pertama kita harus pacaran, kedua kamu harus menjaga aku baik-baik, ketiga..... Kamu tidak boleh melihat wanita lain. " Ucap ana
" Itu terlalu suuulliiiiittt. " Ucap Tian lemas
" Bagaimana. " Ucap ana
" Apakah kamu tidak salah memilih aku sebagai pacar kamu. Aku bahkah belum pernah pacaran sekali pun. " Ucap tian
" Masa sih, kamu belum pernah punya pacar. " Ucap ana
" Heem, aku belum pernah punya pacar, dan dari dulu aku hanya sibuk belajar saja, tidak pernah memikirkan pacaran. " Ucap tian
" Jadi aku pacar pertama kamu dong. " Ucap ana
" Pacar pertama, sejak kapan kita pacaran. " Ucap Tian bingung
" Ih kamu ini, baru saja. Kamu kan janji aku tidak boleh bilang siapa pun, dan kamu akan menjadi pacarku jika aku tidak bilang. " Ucap ana
" Apakah semua gadis seperti ini, seenaknya saja memutuskan. " Pikir tian
" Huh, terserah kamu saja lah. " Ucap Tian pasrah
" Ye asyik, Tian mau jadi pacarku. " Ucap ana senang
" Kok kamu seperti Nando. " Ucap tian
" Lah dia kan adikku. " Ucap ana
" Oh iya juga ya, kenapa tadi tidak ajak Nando ya. " Ucap tian