NovelToon NovelToon
Gadis Desa Milik Mafia Muda

Gadis Desa Milik Mafia Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: bang poro

SYAFIRA ANATASYA, seorang gadis desa yang memiliki paras cantik jelita, yang terlahir dari keluarga sederhana namun sangat bahagia. Dia dengan terpaksa harus meninggalkan keluarganya, karna harus bekerja ke luar kota untuk menggantikan ayahnya sebagai tulang punggung keluarga, karna ayahnya belum lama ini hanya bisa terbaring tak berdaya karna penyakit yang di deritanya. Sesampainya di Kota yang sangat besar tersebut, gadis itu terlihat cukup di buat bingung dan pusing saat mencari alamat tempat ia akan bekerja nanti. Saat ia akan mencari tempat tinggalnya terlebih, tak senganja ada insiden kecil yg mempertemukan dirinya dengan seorang pria tampan dan gagah. yang tanpa gadis itu sadari bahwa pertemuan itu adalah suatu keberuntungan terbesar dalam hidupnya.. Gimana ceritanya yukk kita simak bareng bareng cerita lengkapnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang poro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

sarapan bersama.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30menit. Kini alfaro telah sampai di markasnya, ai keluar dari mobilnya dan berjalan masuk ke dalam markas, terlihat dari pertama dia turun dari mobilnya banyak anak buah yang berbaris dari ujung sampai ke ujung tempat dimana tawanannya berada, mereka menyambut alfaro dengan hormat sambil menundukan kepala menyambut tuannya datang.

"Selamat datang tuan." ucap mereka semua bersamaan.

Alfaro hanya menganggukan kepalanya sekali dan terus berjalan dengan wajah dingin dan tatapan mata tajam yang lurus kedepan.

Sesampainya di depan ruangan tersebut, alfaro pun membuka pintunya dan langsung masuk kedalam, terlihat leon yang duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut dengan beberapa anak buah alfaro yang sedang berdiri sana, mata alfaro tertuju kepada seseorang yang terikat di kursi dengan wajah babak belur dan tak sadarkan diri, dan alfaro pun langsung duduk di kursi yang disediakan di depat tahanannya tersebut.

"Bangunkan dia. " perintah alfaro dengan suara datarnya, dan tak menunggu lama anak buah alfaro datang dengan ember yang penuh air es dan langsung menyiramkannya kepada tahanan tersebut.

"Arghh.. Dingin, perih!!" teriak pria tersebut setelah tersadar dari pingsannya karna merasakan dingin di seluruh badannya dan perih di luka lukanya.

"Bagaswara, seorang pria yang membocorkan lokasi markas rahasiaku, dan beberapa pekan yang lalu,kau telah menggagalkan transaksi senjata ilegalku dengan cara memberitahu musuhku lokasinya," ucap alfaro dengan nada datarnya menjelaskan kesalahan tawanannya. Dan pria yang di duga bagaswara itu pun tak bisa berkata apa apa hanya diam tertunduk menyadari kesalahannya.

"Apa kau tau dengan siapa kau berurusan dan pada siapa kau membuat kesalahan?" sambung alfaro dengan sedikit mendekatkan wajahnya melihat tawanannya, dengan wajah dingin dan tatapan tajamnya yang membuat siapapun kutar ketir dan tak berani menatapnya. Bak pencabut nyawa yang haus akan dar*h dan nyawa mereka, seperti itulah mereka rasakan.

"Ma-maafkan saya tuan..sa-saya terpaksa melakukan itu kar--" ucapan pria tersebut terpotong karna alfaro langsung melanjutkan pembicaraannya.

"Karna kau ingin mencukupi seorang jalang yang sangat kau cintai? , namun tak demikian dengan jalang itu, dia hanya ingin memanfaatkanmu dengan uangmu, tak perduli dengan cara apa kau mendapatkannya." ucap alfaro memotong omongan pria tersebut, dan terlihat senyum smart di akhir kalimatnya.

Pria tersebut tak bisa berkata apa apa mendengar kebenaran yang baru dia dengar itu, hanya terdiam dengan seribu penyesalan dan kekecewaan.

"Ck ck ck, sungguh sangan miris dan tragis" decak alfaro dan mengatakan nasib pria tersebut dengan senyum mengejek di wajahnya.

"Ambilkan saya tusuk gigi, saya ingin sedikit bermain" perintah alfaro kedapatan anak buahnya, dan langsung di angguki oleh anak buahnya. tak lama tusuk gigi yang di minta alfaro pun tiba, ternyata tusuk gigi yang di maksud alfaro adalah besi tajam yang panjangnya sekitar 30cm .

Setelah menerima barang yang dia minta, alfaro pun tak menunggu lama dan langsung menusukkan besi besi itu ke anggota badan pria tersebut.

Sleb... 

"Arghh!!!"

Satu tusukan di tangan pria tersebut yang langsung menembus ke pahanya karna tangannya berada di atas pahanya.

Teriakan pria tersebut menggema di dalam ruangan, alfaro yang mendengar teriakan tersebut hanya menujukan ekspresi dinginnya tak merasa bersalah sedikitpun.

"Ini karna kau membocorkan lokasi markas rahasiaku." ucap alfaro dengan wajah dinginnya.

Sleb.... 

"Arghh!!!.. A-ampun tuaan!"  teriak pria itu lagi, karna kembali alfaro menusukkan besi tajamnya ditangan pria tersebut. Namun kini alfaro menusuknya di tangan yang satunya lagi.

"Itu karna kau berani menggagalkan rencanaku"  ucap alfaro dengan dinginnya.

Setelah menusukkan besi tajam di kedua kangan pria tersebut, alfaro berdiri dan melangkah menghampiri leon yang sedari tadi duduk di sofa, alfaro pun memberikan satu besi tajam kepada leon.

"Berikan ini kepadanya karna kebodohannya.. Sepertinya kau lebih menginginkan itu." ucap alfaro sambil memberikan besi tajam di tangannya, leon pun yang sedari tadi sangat bosan langsung menerimanya dengan senang hati, leon pun berdiri dan berjalan ke arah pria yang sudah tak berdaya dengan dari*h menggenang di bawah kursinya,karna kedua tangan dan pahanya yang suduh tertancap dua besi tajam.

Sleb.. 

Leon pun yang sudah berdiri di hadapan pria tersebut langsung menusukkan besi tajam itu tepat di leher pria tersebut. Pria tak bisa teriak lagi karna vitalitas suaranya sudah tertusuk besi.

"Itu karna kebodohan kau, dan ku rasa itu sangat pantas untuk pria sebodoh kau" ucap Leon yang bedikit membungkukkan badannya untuk mensejajarkan wajahnya.

Sedang alfaro tadi seteleh dia memberikan besi tersebut pada Leon, dia langsung pergi untuk pulang kerumahnya.

""""

Waktu tak terasa, setelah semalam alfaro menghabiskan waktu penuh dar*h,alfaro langsung pulang ke mansion nya dan langsung beristirahat. Dan di pagi ini alfaro terlihat sudah rapih dengan pak atan formalnya untuk pergi ke rumah syafira.

Saat dia sudah menuruni anak tangga, alfaro yang ingin segera bergegas pergi melihat Leon sudah ada di ruang tamu dan sambil ngopi di sana.

"Eh al, mau kemana lo pagi pagi gini, perasaan gada miting deh hari ini," ucap Leon yang menghampiri alfaro karna merasa heran dengan penampilan alfaro yang sudah rapih itu, karna setau Leon kalo gak ada miting pagi dan urusan mendadak, alfaro jam segini masih tidur tau ngopi bareng bersama bersamanya.

"Gua ada urusan dulu sebentar lo duluan ke kantor" ucap alfaro.

"Urusan apaan pagi gini, baru juga jam tujuh kurang" ucap Leon sambil melihat ke arah jam tangannya yang menunjukkan jam 06:41 pagi.

"Udah lu perlu tau, gua pergi dulu ya" ucap alfaro dan bergegas pergi.

"Gua harus tau dong, gua kan asisten dan kaki tangan lu, lagian kalo lu pergi siapa yang nemenin gua ngopi!" ucap Leon sedikit berteriak karna alfaro sudah menjauh.

"Gak semua urusan gua lu perlu tau, tar gua suruh mang faki buat temenin lu ngopi" teriak alfaro yang sudah ada di depan pintu.

"Eh eh tapi gua kan sahab--, aish  tuh anak belum juga gua kelar ngomong udah cabut aja." gerutu Leon sedikit kesal karna alfaro sudah keluar dari mansion.

Sedangkan di tempat lain kini syafira baru keluar dari  walk in closet dan berjalan ke meja riasnya, tak lama dia berdandan karna memang dia hanya memakai lipstik,sedikit polesan bedak, dan menyemprotkan parfum saja. Dia langsung keluar dari kamarnya dan pergi kedapur untuk menyiapkan sarapan paginya.

Tak lama kemudian, syafira sudah selesai dengan aktifitas memasaknya, dia langsung menyiapkan sarapannya di mana makan, namun baru saja dia selesai menyiapkan sarapannya terdengar seseorang menekan tombol bel rumahnya, syafira pun langsung bergegas untuk menghampiri seseorang di luar rumahnya tersebut.

Setelah sampai di depan pintu rumahnya, syafira pun langsung membuka pintunya dan terlihat seorang pria yang sedang duduk di kursi yang berada di teras rumahnya.

"Eh morning kak, udah lama sampe nya," ucap syafira setelah membuka pintu rumahnya dan menyapa pria tersebut.

"Morning juga, enggak kok baru aja sampe," ucap alfaro yang langsung berdiri dari duduknya. Yah dia adalah alfaro yang baru saja sampai di rumah syafira.

"Emm gitu, mau langsung saya bikinin kopi? " ucap syafira karna sudah tau maksud dan tujuan alfaro datang ke rumahnya.

"Emm terserah kamu, aku mah ngikut aja" ucap alfaro. Yah ini pertama kalinya alfaro manggilnya aku kamu kepada syafira, dan itu membuat syafira sedikit terkejut karna merasa aneh, biasanya alfaro manggilnya dengan anda saya.

"Emm eh iya, kak al udah sarapan belum? " tanya sayafira sedikit merasa canggung.

"Belum, soalnya pelayanan yang biasa siapin sarapan lagi pulang kampung dulu" ucap alfaro yang sebenarnya sedikit berbohong, karena nyatanya tadi mansion dia sengaja tidak sarapan terlebih dahulu karena ingin sarapan bareng syafira.

"Ouh gitu yaudah kita sarapan bareng aja, kebetulan saya masak  lumayan banyak cukup buat berdua" ucap syafira mengajak alfaro untuk sarapan bersama.

Alfaro pun langsung menganggukkan kepalanya dan ikut masuk kedalam rumah, tanpa syafira sadari alfaro yang berjalan di belakangnya syafira terlihat senyum karna merasa senang bahkan jauh dari rencananya. Awalnya alfaro akan mengajak syafira untuk sarapan di luar bersama, namun nyatanya dia malah di ajak duluan oleh syafira untuk sarapan di rumahnya.

Beberapa saat setelah alfaro dan syafira selesai dengan sarapan bersamanya, kini alfaro yang baru keluar dari dalam rumahnya syafira langsung duduk di kursi yang berada di teras rumah itu. Tak lama kemudian syafira pun menyusul alfaro keluar rumahnya dengan secangkir kopi panas dan teh manis di tangannya.

"Ini kopi kak, di nikmati mumpung masih panas"  ucap syafira sambil menyodorkan cangkir kopi kepada alfaro.

"Eh iya makasih yah, oh iya kamu gak ngopi juga" ucap alfaro sambil menerima kopi tersebut.

"Enggak kak, saya ngeteh aja lagi kepengen." ucap syafira dan langsung duduk di kursi yang berada di samping alfaro namun terhalang meja di tengahnya.

"Emm yaudah, eh gapapa kan aku sambil ngerokok samping kamu" tanya alfaro karna merasa tidak enak, takutnya syafira merasa pengap karna menghirup asap rokok.

"Gapapa kok kak, aku udah terbiasa, karna dulu ayah juga perokok sama kaya kakak bahkan setiap pagi aku nemenin ayah ngopi sebelum berangkat sekolah." ucap syafira dengan senyum manis di wajahnya. Dan tanpa ia sadari dia juga menyebut 'aku' bukan saya lagi.

"Emm gitu, aku takutnya kamu engap kalo menghirup asap rokok" ucap alfaro menjelaskan apa yang mengganjal di hatinya.

"Eh iya kak, kok tiba-tiba kakak manggilnya aku kamu, biasanya juga anda saya" ucap syafira menanyakan.

"Emm biar gak kaku aja, kamu juga tadi manggilnya aku bukan saya" ucap alfaro dengan sedikit senyum menggodanya.

Syafira pun langsung sedikit tersipu karna baru menyadarinya, ia berusaha menutupinya dan menghilangkan rasa gugupnya.

"Enggak kapan aku bilang aku kamu, salah denger kali kamu" ucap syafira berusaha mengelak, namun beberapa detik kemudian di langsung menutup mulut dengan kedua telapak tangannya karna menyadari kata yang dia lontarkan. Wajah syafira mulai memerah karna menahan rasa malunya.

"Itu kamu barusan bilang aku kamu hayo" goda alfaro sambil tertawa kecil dan menunjuk wajah syafira yang mulai merah.

Mereka pagi ini menikmati secangkir kopi dan tehnya sambil tertawa dan bercanda bersama sebelum melaksanakan aktivitasnya masing-masing. Padahal mereka baru beberapa hari saling mengenal satu sama lain namun terlihat begitu akrab sekali seperti sudah lama saling mengenal.

(semoga kalian suka dengan karya aku, dan mohon maaf juga yah kalo masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam setiap kata dan kalimatnya.)

1
Desie Budie
sangat suka
Pororo Korong: makasih udah menyukai karya pertama aku🥹
total 1 replies
Laura Barón
Wuih, jadi terinspirasi.
Pororo Korong: terinspirasi apa tuhh🤭
total 1 replies
Juan Pablo Escamilla
Semangat terus thor, aku yakin ceritamu akan menjadi luar biasa!
Pororo Korong: terimakasih atas doa kak🥹, sering sering aja doain author biar cepet sukses hehe
total 1 replies
Felix
Aku rela begadang buat baca cerita ini, wajib banget dicoba!
Pororo Korong: terimakasih karna sudah luangin waktunya buat baca novel aku yah kak, sehat sehat terus☺️👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!