Anakku Bukan Anak Haram

Malam Harinya.

Tiara mendekati ibu nya yang sedang duduk di teras rumah.

"Bu." Panggil Tiara dan duduk di samping ibunya.

"Dulu,kakek dan nenek mu selalu melarang Ibu untuk tidak terlalu bebas,kata nya itu tidak baik,saat ibu seusia mu, ibu sudah harus pulang sebelum jam 6sore,kecuali kalau ibu lembur bekerja. ibu pikir larangan itu sangat tidak enak bagi ibu,ibu berfikir kalau nenek dan kakek mu itu jahat,itu sebab nya Ibu tidak mau terlalu mengekang mu,asal kamu selalu memberi ibu kabar dimana pun kamu berada,tapi sekarang ibu menyesalinya semua nya,dan sekarang ini yang harus ibu tuai."Ucap Bu Ani dan meneteskan di akhir pembicaraan nya.

Tiara lansung saja berlutut di hadapan ibu nya dan menangis.

"Bu,Tiara salah,Tiara minta maaf sama ibu,Tiara sudah membawa aib untuk keluarga kita." Ucap Tiara.

"Sudah lah,semua sudah terjadi,coba kata kan pada ibu siapa ayah dari anak ini,jujur saja pada ibu." ujar Bu Ani.

Tiara mengeleng - gelengkan kepala "Tiara di perkosa Bu." Jawab Tiara dan membuat Bu Ani sangat terkejut.

"Tiara tidak tahu siapa orang nya." Tangis Tiara berbohong.

Bu Ani memeluk anak nya dengan lembut dan mereka menangis bersama.

•

•

•

•

3Bulan sudah berlalu.

Bu Ani mencoba untuk menerima nya,sementara Tiara terlihat senang melihat Bu Ani sudah tidak marah pada nya,meski beban pikiran masih menghantui nya,perut yang sudah mulai membesar membuat Tiara harus menghadapi tantang baru,ketika perutnya semakin besar dan tetangga akan mengetahui nya.

"Aku makan Nak,apa yang kamu pikirkan,isi dulu perut sebelum bekerja." Ucap Bu Ani.

Dengan usia kandungan yang sudah berjalan 4bulan,perut yang mulai terlihat besar meski masih bisa di tutupi dengan baju besar nya,tapi Tiara masih aktif bekerja,demi kelangsungan hidup nya dan buah hati,3bulan berjalan,selama itu juga Bu Ani dan Tiara merahasiakan dari ayah nya,pada pak Tomo sudah mengetahui nya,tapi karena Stroke yang ia alami membuat nya tidak bisa berkata apa - apa.

Tok

Tok

Tok

Terdengar suara ketukan pintu saat Tiara dan ibu nya masih sarapan bersama sang ayah.

"Biar Ara saja yang buka bu." Ucap Tiara dan beranjak dari duduk nya.

"Iya nak." Balas Bu Ani sembari menyuapkan bubur pada suami nya.

Saat Tiara membuka pintu yang di kiranya adalah Leo yang kini setiap hari mengantar dan menjemput nya. ternyata itu ada seorang pengantar paket.

"Apa ini rumah Tiara Andini?." Tanya Seorang Pria berpakaian seperti pengantar paket.

"Iya,ada apa ya?." Jawab Tiara.

"Ini ada paket atas nama Tiara Andini." sembari mendorong sebuah kotak besar.

"dari siapa?,Saya tidak memesan apa pun via online." Tanya Tiara heran.

"Maaf Bu,kami juga tidak tahu,kami hanya mengantar,tolong di tanda tangani.," Balas Kurir itu.

Tiara pun menanda tangani dan kurir itu pun pamit pergi.

Dengan masih terheran - heran dengan kotak besar di depan pintu nya,tiba - tiba Bu Ani datang dan membuyarkan lamunan Tiara.

"Siapa nak?." Tanya Bu Ani.

"Paket Bu,tapi gak tahu isi apa,Padahal Ara gak pesan apa - apa Bu." Jawab Tiara.

"Bawa masuk saja dulu." Ajak Bu Ani.

Di ruang tamu,Bu Ani dan Tiara membuka kotak besar yang lumayan berat itu.

Saat di buka,betapa terkejut nya mereka saat melihat ternyata itu adalah beberapa kotak susu ibu hamil,buah - buahan,dan berbagai cemilan yang sehat untuk ibu hamil.

Tiara tersenyum melihat nya. "Ini pasti kiriman dari Leo Bu,padahal kemarin dia baru membelikan 1 kotak susu untuk ku." Ucap Tiara.

"Iya,dia memang pria yang baik."Saut Bu Ani.

"Iya Bu,Tiara pamit kerja dulu ya Bu,Sudah siang." Ucap Tiara menyalami tangan ibu nya.

"Iya,hati - hati nak." Jawab Bu Ani.

Tidak lupa Tiara kembali ke belakang dan pamit pada Ayah nya untuk berangkat bekerja.

Karena hari ini Leo tidak bisa menjemput Tiara karena ada acara di luar kota bersama keluarga nya selama seminggu,Tiara pun berangkat dengan motor nya sendiri yang sudah di perbaiki.

"Kau memang Laki - laki yang baik Leo,Terima kasih sudah hadir dalam hidup ku." Gumam Tiara.