NovelToon NovelToon
TEROR SEKOLAH

TEROR SEKOLAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / spiritual / Kutukan / Kumpulan Cerita Horror / hantu / Roh Supernatural
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sefty A. E.

Dalang di balik teror sekolah akhirnya diketahui Jefri dan Mira. Untuk mendapatkan bukti, mereka mencurigai semua orang terdekat dan menganggap mereka terlibat dengan pelaku utama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sefty A. E., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chap 27

Dewi berpindah posisi ke samping Mira. Ketika tangannya menyentuh bahu gadis itu, sangat terasa tubuhnya gemetar. Mira pasti menahan tangis.

"Waktu yang kita habisin bersama gak bakal gue lupain. Mirza, semoga Tuhan melapangkan tempat lo di sana dan mengampuni kesalahan yang gak sengaja maupun sengaja. Gue harap lo lebih bahagia di sana dan ngawasin kita dari atas." Betapa ironisnya Dewi mewakili kalimat yang tidak bisa Mira ucapkan.

Mira menutup matanya dengan lengan kiri. Dia terisak sedih gagal menahan air mata. Momen kebersamaan mereka terus lewat di atas kepalanya.

"Maaf gue gak bisa bilang apa-apa di sini."

Di sela-sela isakan Mira, Dewi menyeka air matanya yang mau turun. "Gapapa. Gapapa, Mira." Dewi mengusap punggungnya.

"Maaf selama lima tahun gue nyusahin lo, Mirza. Gue minta maaf. Lo selalu berusaha lindungi gue, tapi gue gak bisa lindungi lo. Gue minta maaf ..."

Dewi mengangguk paham. "Semua orang paham Mirza sayang banget sama lo. Udah jangan nangis, gue ikut sed-hiks, sedih..."

Di saat terakhir Mira tidak peka Mirza kesakitan. Mira terus mendorong pria itu pergi karena sudah memutus hubungan meskipun Mirza selalu berusaha mendekatinya untuk pamit. Mira menyesali keegoisannya.

Makam Alfian dan Yanto tidak begitu jauh dari makam Mirza. Dari kejauhan Surya lihat mereka menangis bersama. Yang paling dia kasihani adalah Mira sebab punya penyesalan tersendiri.

"Ahh."

******* berat Surya menuai kontroversi. Juan langsung membebaninya dengan sarkastik.

"Kepanasan? Pulang sono."

Awan menyuruh Juan lihat dua perempuan di sana terisak-isak. "Dia kasian liat mereka. Jangan bikin orang marah kek."

Juan menghela napas. "Terus hubungannya sama gue apa?"

Jefri selesai berdoa. "Gue langsung ke mobil."

Awan mengintili Jefri. "Awas jangan injek kuburan orang."

"Bawel lo."

Kala Juan dan Surya saling pandang, mereka sama-sama buang muka.

"Jangan pura-pura kuat. Gue tau lo begini buat nutupin rasa bersalah juga. Kita gak ada bedanya sama Mira. Fokus sembuhin diri sendiri aja dan hidup lebih baik."

Memang apa yang dia perbuat, batin Juan. "Gue gak salah denger?" tanyanya disertai senyum sekilas dan langsung berubah flat.

"Lagian Mira mau pergi. Perlakukan dia dengan baik. Waktunya gak lama lagi."

Surya meninggalkan Juan di sana menelan ludah sendirian di bawah terik matahari.

"Sialan," lirih Juan membalikkan badan menghadap pohon kamboja putih belum ingin pergi sekalian menunggu Mira dan Dewi.

Apa yang dikatakan Surya tidak salah. Berbagai cara mereka mengelabui satu sama lain, namun otak terus berpikir dan hati terus merasakan.

Saat berkumpul mereka banyak tertawa. Jika sudah masuk kamar langsung berbaring dan flashback semua hal.

Alih-alih bercerita padahal mereka punya masalah pribadi dan luka yang mungkin belum sembuh, diam menyendiri dan membiarkan air mata keluar satu-satunya cara semua orang bertahan.

Yakinlah sekarang untuk bernapas bebas saja sulit. Mereka percaya apa yang Tuhan persiapkan akan tiba.

Bersandiwara menyemangati diri sendiri dan orang lain di awal hari dan menangis di waktu sebelum tidur sekali lagi untuk keseimbangan hidup.

Tetaplah bersama. Hanya itu yang mereka inginkan.

"Jefri mau ke mana?" Ratih bertanya begitu Jefri lewat di depannya yang lagi nonton televisi.

"Kamar."

Ratih memiringkan kepala tidak mengerti lagi anaknya menganggap kamar Mira kamarnya juga. Jefri masuk ke sana.

Kamar Mira sangat berantakan. Segala jenis pakaian di atas kasur, ia sedang mengemasi barang-barangnya.

Besok Mira pergi ke Semarang. Rasanya waktu berlalu cepat. Jefri duduk di kursi menatap kekacauan di sana tanpa berniat membantu.

**

Awan baru balik buang air besar dari toilet. Langkahnya menuju kulkas mengambil satu buah apel. Digigitnya sambil jalan-jalan di dalam rumah.

Awan sengaja berhenti di depan televisi padahal Ratih lagi serius nonton sinetron.

"Awas, Awan."

Awan menoleh polos ke tontonan budenya. "Gak ada yang lebih layak diliat, Bun?"

Ratih langsung melirik Awan. "Gak ada."

"Oke." Awan menyingkir darinya. Ucapan orang tua tidak boleh dibantah. "Apa yang bagus coba. Alurnya suami istri, suami mabok-mabokan, istrinya selingkuh, salah satu kecelakaan, kena stroke, terus tobat nangis-nangis, end." 1

Pas lewat kamar Mira, ternyata ada Jefri bengong di sana. Awan langsung masuk membuat kehebohan.

"Hey yo! Ngapain nich? Buset. Berantakan banget kamar lo."

Mira mendelik. Harusnya lagi bebenah gini pintu kamar ia tutup terus kasih tulisan "Dilarang Masuk Selain Pemilik Kamar", sekarang mereka berdua ada di sini.

Jefri gabut Awan ribut.

"Geser, Jef."

Jefri mendesah malas menunjuk kursi di sudut lain. "Itu kursi kosong."

"Gue mau di sini biar bisa liat Mira."

Akhirnya demi kewarasan Jefri geser sedikit. Satu kursi diduduki dua orang.

"Numpang makan," tambahnya menggigit apel lagi.

Mira menggeleng pelan. Biarkan mereka di sini asal diam dan tidak mengganggu. Namun bukan Awan kalau bisa anteng lima menit.

"Gue pikir lo bakal milih tinggal di sini bareng kita," ucap Awan.

Kalau bukan Mira yang dimaksud, orang lain pasti langsung melemparnya ke luar.

"Gapapa sih. Lagian mama yang pilih ikut Pak Rudi.

Jujur gue gak ngerti kenapa mereka akhirnya putusin tinggal bareng. Gue pikir lagi, tetep gak nemu."

"Jangan bahas." Percuma diungkit jika keputusan mereka bulat. "Gue ikut mikir jadi pusing."

Ratih yang penasaran mereka bertiga di satu kamar pun menghampiri dan melontarkan pertanyaan, "Eh eh, kirain mau bantu. Malah duduk manis kayak raja ya."

1
Darmawati
ceritanya absurd banget 🤣
anggita
👌☝👍👏., top
anggita
introvert.. ?🤔
anggita
👌thor, semoga novelnya sukses.
anggita
like👍+hadiah tonton iklan☝
Hasnah Siti
iyah bener...ada waktunya rasa sakit itu hilang🥺
Hasnah Siti
hai kakak author...aku hadir 🙋🏻‍♀️moga seru yah story nya 😘❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!