NovelToon NovelToon
Cinta Untuk Gadis Imut

Cinta Untuk Gadis Imut

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: MantanPerawat

Salwa Ianira,gadis mungil nan manis berusia 17 tahun yang saat ini sedang duduk dibangku kelas III di SMA MENTARI.
Salwa yang seorang yatim piatu harus berjuang seorang diri dengan berjualan kue untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan juga untuk kesehariannya.
Hingga suatu ketika dia dipertemukan dengan pria bernama Ramin Al Zikra,pria arogan dengan ego yang luar biasa menyebalkan.

Bagaimana awal pertemuan mereka ya readers.....??? apa yang terjadi setelahnya..??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MantanPerawat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29. Mulai Manja

Ramin masih terlihat sibuk menanda tangani dokumen yang ada di hadapannya.Hingga dua puluh menit kemudian dia sudah menyelesaikannya.

Dia meregangkan tangan dan badannya yang terasa pegal.Mencoba membuat otot-otot nya lebih rileks.Dilihatnya salwa adiknya yang sedang fokus membaca buku.

Dia ingin menghampiri adiknya,tapi dia masih berusaha menenangkan suasana hati nya yang dia sendiri tak tau dan tak mengerti apa yang dia rasakan barusan.

"Oh jantungku,kamu kenapa sih tadi ? Bisa-bisanya kamu berdisco.Kamu benar-benar berisik sekali.Tenanglah cepat ",gumam ramin dalam hati sambil mengelus dadanya.

Setelah menetralkan perasaannya,dia lalu menghampiri salwa dan duduk disampingnya.

"Serius sekali kamu dek ",ucap ramin.

"Astaga ampun ",pekik salwa terkaget.

"Maaf dek,abang udah bikin kamu kaget ",ucap ramin.

*Tok tok tok * Pintu ruangan ramin di ketuk.

"Masuk ",ucap ramin dari dalam

*Pintu ruang kerja ramin terbuka*

"Hai adik manis.Lihat nih,mas bawain coklat hangat ",kata aslan sambil membawa secangkir coklat panas lalu meletakkan di meja dan ikut duduk di dekat salwa.

"Makasih mas aslan ",balas salwa tersenyum.

"Kok kamu yang bawa ? Kenapa gak minta OB saja yang antar kesini ?"tanya ramin heran.

"Ya aku pengen aja buatin adikku coklat panas dengan tangan sendiri.Lagian kerjaanku udah beres semua kok,jadi aman ",jawab aslan.

Salwa tidak menghiraukan percakapan keduanya,dia terus menatap coklat panas di depannya.Tapi,tiba-tiba saja dia kebelet.

"Waduh ",kata salwa.

Ramin dan aslan berbalik dan bertanya.

"Kenapa dek ?",tanya ramin.

"Aku mau ke toilet.Kebelet,tadi gak jadi gara-gara tante galak itu bang.Jadinya lupa ",jawab ramin.

"Ya udah,kamu masuk aja diruangan itu ",ucap ramin lalu menekan tombol di remot yang membuka ruang rahasia.

Setelah salwa masuk ke ruangan itu,ramin lalu menekan tombol lagi untuk menutupnya.Dia kemudian kembali berbicara dengan aslan.

"Aslan,hanya hukuman itu yang kamu berikan untuk dira ?"tanya ramin dingin.

Aslan mulai merasakan hawa dingin lagi dari ramin.

"Ram,dari caramu bertanya seperti itu aku rasa kamu balik lagi ke setelan pabrik ",ucap aslan

"Jawab saja aslan,apa hanya itu hukumannya?",ramin bertanya kembali.

"Iya ",jawab aslan singkat

"Cepat telpon sekertarisku nena,suruh dia kesini sekarang ",kata ramin dengan aura yang mulai tak bersahabat.

Aslan dengan cepat menelpon nena.

*panggilan terhubung*

"Halo,nena.Cepat keruangan bos sekarang juga ",kata aslan.

"Baik pak ",jawab nena diseberang telpon.

Aslan lalu mengakhiri panggilan telepon.

Nena yang ruangannya tak jauh dari tempat aslan pun kini sudah berada tepat di depan pintu Dia lalu mengetuknya.

*Tok tok * Suara ketukan pintu dari nena.

"Masuk ",titah ramin.

Nena lalu masuk ke ruang kerja ramin dan menunduk dengan sopan.

"Permisi tuan,apa ada yang anda butuhkan ?",tanya nena.

"Kamu sudah lihat kan gadis kecil tadi ?"tanya ramin balik.

"Iya tuan ",jawab nena.

"Ingat baik-baik wajahnya.Dia adikku,dan pastinya kamu sudah tau kan kejadian barusan ?",tanya ramin.

"Iya tuan,saya sudah tau ",jawab nena.

"Beritahu semua karyawan disini tanpa terkecuali,besok tepat jam delapan pagi berkumpul di halaman kantor " pungkas ramin.

"Baik tuan,saya akan laksanakan.Masih ada lagi ?" nena.

"Tidak ada,kamu boleh kembali sekarang juga ",kata ramin pada nena.

Nena lalu permisi keluar dari ruangan atasannya dan bersiap untuk melakukan apa yang baru saja diperintahkan.

Sementara aslan,bergidik ngeri melihat ramin saat ini.

"Ini gawat,sepertinya ramin benar-benar marah dan bakalan ngamuk lagi nih.Habislah sudah si dira,entah apa yang akan dilakukan sahabatku ini ",gumam aslan dalam hati.

"Ram,buka lagi ruangannya.Mungkin dia sudah selesai ",ucap aslan.

"Iya aslan,aku tau ",balas ramin yang menekan tombol remot untuk membuka ruangan itu.

Benar saja,setelah membukanya salwa sudah selesai dengan ritual panggilannya yang tertunda karna dira tadi.

"Abang buka nya lama,aku kira lupa ",gerutu salwa mengerucutkan bibirnya.

"Iya maaf deh,sini duduk.Minum coklatmu,keburu dingin ",ucap ramin.

"Ayo adik manis,duduk dekat mas ",balas aslan.

Bukannya mengikuti apa yang aslan bilang,salwa justru duduk disamping ramin yang berada si seberang aslan.

Salwa mengangkat secangkir coklat yang dibuat tadi dan hanya dengan sekali seruput dia menghabiskannya.

"Ah,enaknya.Segar ",ucap salwa tersenyum.

Aslan sedikit heran,biasanya salwa akan dengan cepat menuruti apapun yang dia katakan.Tapi tidak untuk kali ini.

"Tumben dia gak nurut sama aku,biasanya juga dia ogah duduk dekat si ramin ",aslan bertanya dalam hati.

"Mas aslan kok melamun ?"tanya salwa.

"Tidak ada apa-apa adik manis " jawab aslan.

"Oh ya ram.Kita jadi kan bentar antar salwa ke kontrakan ambil barang-barangnya ?"tanya aslan.

"Jadi,atau kita kesana sekarang saja.Ini sudah jam tiga sore juga,lagian semua kerajaan udah beres juga " jawab ramin.

"Ok aku balik ke ruanganku dulu ram ",ucap aslan lalu beranjak dari sofa.

"Mas,aku ikut ke ruangan mas aslan boleh ?"tanya salwa pada aslan

"Boleh,ayo.Pasti adik manisku ini pengen bawa cemilan.Heheheh " jawab aslan.

"Ok,kamu ikut mas aslan.Abang beresin yang dimeja dulu ",ucap ramin.

"Ok abangku sayang ",balas salwa

**Deg dag dig dug * Jantung ramin mulai berjoget ria* .

"Aduh kenapa lagi sih ni jantung " bisik ramin dalam hati.

Aslan dan salwa sudah keluar dari ruang kerja ramin dan kini berada di tempat aslan.

"Cemilannya ada di kulkas ya,bawa aja yang kamu mau.Mas rapikan meja dulu " ucap aslan.

Aslan mulai merapikan apa yang berada diatas mejanya dan berkelana di alam pikirannya.

"Sepertinya adik manisku ini mulai manja ke abangnya ".batin aslan

Salwa yang tadi memilih cemilan yang ingin dibawa pulang kini telah selesai.

Sementara itu,ramin sudah keluar dari ruang kerjanya.Sebelum ke ruangan aslan,dia menghampiri sekertarisnya.

"Nena,apa sudah disampaikan ke semua karyawan ?"tanya ramin memastikan

"Iya tuan,sudah ",jawab nena.

Ramin lalu mengangguk.Dan baru saja dia akan masuk keruangan aslan,salwa dan aslan baru saja keluar.

"Ayo berangkat ",ucap ramin lalu menggandeng tangan kanan salwa.

"Let's go abang ",balas salwa dengan nyengir kuda.

Aslan yang juga tak mau kalah,ikut menggandeng tangan salwa di sebelah kiri.Mereka berdua mengapit salwa dan melangkah menuju lift.

Sementara itu nena yang melihat kedua atasannya sudah pergi,membuang nafas lega dan sedikit memukul pelan dadanya.Nafasnya seolah tertahan.

"Aku gak bisa bayangin apa yang akan terjadi besok,perasaanku gak enak.Sepertinya bos marah besar nih " ucap nena

"Sumpah deh nena,aku merinding.Ini pasti menyangkut kelakuan dira tadi ",balas karyawan disamping nena.

Saat ini ramin,aslan dan salwa telah sampai di lantai bawah.Mereka bertiga bersiap keluar dari kantor,tapi langkah salwa terhenti.

"Ada apa dek ?"tanya ramin .

"Aku mau kasih satu coklatku ke kakak itu,tadi dia udah baik nolongin salwa dari tante galak tadi " jawab salwa menunjuk kearah resepsionis dengan gerakan mata.

"Ok,jangan lama "

Salwa lalu menghampiri resepsionis bernama gita.

"Permisi kakak " ucap salwa.

"Iya nona kecil,ada yang bisa saya bantu ?"tanya gita.

"Ini buat kakak,makasih tadi udah bantu dan belain aku ",jawab salwa sambil memberi sebatang coklat miliknya.

"Terimakasih nona kecil ",ucap gita tersenyum.

"Sama-sama kakak,aku permisi dulu "balas salwa.

Dia lalu kembali berjalan bersama ramin dan aslan.

Mereka bertiga saat ini sudah di area parkir.

Mobil aslan berada disamping mobil ramin.

"Adik manis,mau naik mobil sama mas aslan atau abang ?"tanya aslan.

*Ramin menunggu jawaban salwa,dia berharap adiknya itu ikut bersamanya *

Tanpa berpikir panjang dan lama,salwa langsung menjawab.

"Aku ikut sama abang saja " jawab salwa.

Ramin yang mendengar jawaban salwa sangat senang,dia lalu menatap aslan.

"Kita berangkat sekarang,cepat masuk mobil ",ucap ramin dengan senyum mengejek dan penuh kemenangan pada aslan.

Akhirnya mereka berdua masuk kedalam mobil masing-masing.Aslan sendirian dan ramin bersama salwa.

Mereka bertiga kini sudah meninggalkan area kantor.

Saat diperjalanan,salwa melihat pemandangan jalan kota dari balik kaca mobil.Sesekali ramin melirik salwa dan tersenyum tipis,betapa senang hatinya saat ini.

"Akhirnya aku bisa sedikit mengalihkan perhatiannya dari aslan.Aku ingin dia selalu dekat denganku,tak mau jauh.Aku ingin dia bermanja denganku dan bukan hanya pada aslan.Hatiku begitu sakit dan perih melihatnya menangis karna kejadian tadi.Tapi kejadian pagi tadi justru membuatnya dekat denganku dan dia memelukku yang membuat jantungku berpacu lebih cepat.Entah apa maksud jantungku seperti tadi.Kejadian tadi juga membuat dia mulai manja denganku.Ah,senangnya dalam hati ",bisik ramin dalam hatinya.

1
Mimi Johan
Bagus sekali ceritanya
MantanPerawat: thank you kk,masih tahap belajar☺️
total 1 replies
Iolanthe
merasa terhubung dengan tokoh-tokoh dalam cerita.
MantanPerawat: ahh..masaa ssyihh..🤭uwuww
total 1 replies
Elain
Mantap banget ceritanya, thor! Bener-bener bikin gue terhanyut!
MantanPerawat: yuhhuuuu😂👏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!