NovelToon NovelToon
Bintang Antariksa

Bintang Antariksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Romansa
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: ajab_alit

Aku adalah anak perempuan yang memiliki nama “Upeksa Nayanika”. Aku suka buku dan hal-hal yang menakjubkan. Tapi tanpa ku sadari… aku juga salah satu dari bagian hal yang menakjubkan. Hidupku aneh setelah kejadian itu muncul. Tapi, Apakah aku akan bertahan dengan hal menakjubkan itu? Maukah kamu mengenal ku lebih dalam wahai para bintang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ajab_alit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 1

Disekolah sd bunga teratai terdapat salah satu kelas disana yang para muridnya sedang tidak bersemangat untuk belajar. Ditambah lagi dalam pelajaran ini, mereka seperti mendengar dongeng tidur dari guru mereka. Itulah suasana kelas 6A yang kedatangan pelajaran sejarah usai istirahat pertama. Namun, dalam kelas ini terdapat salah satu murid yang antusias akan pelajaran tersebut. Murid itu adalah Naya, seorang gadis imut dengan rambut bergelombang yang dikuncir kuda. saat ini ia sedang sibuk mendengarkan apa yang di ucapkan gurunya. Bahkan, suara dari orang yang terus memanggilnya sekarang sama sekali tidak dapat ia dengar.

“Aduh,” keluh naya setelah kepalanya seperti dilempar akan sesuatu hingga fokusnya hancur seketika. Ia pun melihat kebelakang, mencari seseorang yang bisa dijadikan tersangka. Ketemu, orang itu duduk di dekat jendela. Saat ini dia tersenyum dan melambaikan tangannya ke naya. Dia adalah Abyaka Swastamita atau biasa disebut Abya, Anak laki laki yang nakal nya bisa dibilang luar biasa.

Tak

Sebuah benda lagi-lagi mengenai kepala Naya. Tepat saat dirinya melihat ke arah lantai, ia menemukan sebuah spidol sedang bergelinding ke arah belakang. Seketika wajah naya berubah pucat. Sial, anak laki-laki itu lagi-lagi menimbulkan masalah untuk dirinya.

###

“KEMARI KAU ABYA!!” bentak naya sambil mengejar bocah yang lebih pendek darinya. Siapa lagi coba kalau bukan Abya, si pembuat onar.

“NGGAK AKAN DAN NGGAK AKAN PERNAH,” teriak Abya diselingi tawa. Dirinya senang sekali membuat naya murka di saat siang bolong begini. Namun, dibalik kesenangan itu ada seorang gadis kecil yang terus memperhatikan mereka dari tempat duduknya. Ia adalah sahabat naya yang bernama Dyvette Aeraa Fransiska, Gadis keturunan indo belanda yang memiliki rambut pirang serta kulit putih yang alami membuat nya menjadi gadis tercantik disekolah ini.

“Heran deh, nggak capek apa mereka berdua muter-muter begitu,” dumel siska sambil memakan pisang goreng mang ujang kesukaannya. Tapi saat dirinya sedang asik-asiknya makan, tiba-tiba saja sebuah bola menghantam wajah putihnya yang mulus itu, sehingga pisang yang ia makan jatuh ke lantai yang dipenuhi oleh tanah. Namun, bukannya khawatir akan wajahnya, ia malah lebih mengkhawatirkan jajanan yang ia bayar dengan uang yang bergambar kapten pattimura.

"Pisang terakhirku......"ucap Siska dramatis. ia berlutut di depan pisang kotor itu, lalu mengambil nya dengan perlahan dan pastinya air juga keluar dari matanya. melihat tingkah Siska yang seperti itu membuat salah satu anak yang berada di lapangan tertawa terbahak bahak. Bahkan, Siska saja yang mendengarnya berasumsi bahwa orang yang telah membuat pisangnya jatuh adalah dia, Dharma Kusuma Pratama itulah namanya. Ia adalah bocah lelaki yang memiliki hubungan dekat dengan Abya dan nakalnya juga 11 12 dengannya. apalagi anak laki laki itu sangat suka menjahili teman Naya yang satu ini.

Siska pun meresponnya dengan senyum licik. senyum nya mengatakan seolah olah ia merencanakan sesuatu yang jahat.

Bruk

Bola yang tadi ditendang oleh Dharma pun kembali kepada nya dengan cara yang sama. Lalu, rasa sakit nya dua kali lebih sakit dari pada tendangan yang dharma berikan pada Siska. Dharma meringis kesakitan. ia mengelus-elus bahu kirinya yang terkena bola. Disisi lain, Siska mendekat kearahnya dengan raut wajah penuh kemarahan. Saat sudah sampai didepan Dharma pun ekspresi Siska juga tak berubah. ia masih menunjukkan kekesalan secara terus terang melalui wajahnya. Dharma masi memegang bahu kirinya yang terasa sakit, ia pun menatap mata dingin Siska.

“ APA SIALAN?!”bentak Dharma sambil menyeringai.

Aktivitas dilapangan tiba-tiba berhenti, karena murid murid lain mengubah pandangan mereka ke arah dharma dan siska yang saling mengibarkan bendera kemarahan. Naya dan Abya yang melihat situasi tersebut hanya bisa menghela nafasnya. pertengkaran antara Dharma dan Siska sudah sangat sering terjadi disekolah ini. Bahkan, dari masa mereka duduk dibangku tiga SD keduanya memang sudah tidak akur.

“Abya, kasian tuh temen mu bantuin sana,” ucap naya yang sudah muak dengan sahabatnya itu.

“Nggak ah, makasih. mending kamu jauhin temenmu dari temenku. bahaya tu si Siska kalo udah ngamuk,” jawab Abya santai sembari melipatkan tangannya didepan dada. dirinya sudah sangat siap untuk menonton pertengkaran temannya yang mungkin sudah ke 400 kalinya. Lumayan, tontonan gratis.

“males ah, nanti aku diomelin ama dia.”

“tenang aja. nanti kalo kamu diomelin, aku omelin balik.”

“emang… kamu mau ngomelin singa yang lagi ngamuk? Yang ada kamu diterkam, Abya,” ejek Naya meremehkan bocah yang lebih pendek darinya. Abya melihat ke arah Naya yang juga sedang melihat ke arahnya dengan senyum smirk. Hening… hanya suara pertengkaran Siska dan Dharma yang terdengar ditelinga keduanya.

“Itu kalo misal kamu nyamperin terus kena omel sama dia. Emang kamu berani nyamperin dua kobaran api itu?” sindir Abya yang membuat lawan bicaranya itu seketika menggembungkan pipinya.

“Ah… benar-benar ekspresi yang lucu,” batin Abya. Hal ini membuatnya seketika tersenyum tanpa ia sadari.

“Baiklah. Kalau begitu kau harus membuktikan ucapanmu.” Naya pun berjalan menuju kedua kobaran api, karena perkataan Abya yang berhasil menyinggungnya. Seketika wajah Abya panik. Seharusnya dirinya tak menyinggung perasaan bocah perempuan itu.

###

“Bro lihat dong kerjaan mu,” ucap Dharma yang membuat fokus Abya rusak seketika. Abya pun hanya melihat Dharma sekilas dan fokus kembali menatap anak perempuan yang posisi duduknya dekat dengan meja guru yang berada di kelasnya.

Dharma yang diacuhkan pun kembali menatap ke bukunya. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sesekali, ia juga melihat ke arah gurunya yang berjalan di kelasnya. Kali ini mereka kedatangan kelas matematika, kelas yang banyak orang tidak suka dan salah satunya adalah Dharma.

“Kalau suka itu bilang,” gumam Dharma. Abya memutar bola matanya malas ketika mendengar hal itu. ia pun mengambil buku catatan yang ada di depan temannya itu secepat kilat, lalu menjawab semua soal yang masih tak memiliki jawaban. setelah itu, ia pun menggeser buku itu ke hadapan Dharma.

“Udah selesai kan. Jadi, jangan berbicara yang aneh-aneh.” Abya pun kembali melanjutkan aktivitasnya. Dharma menganga, ia terkejut dengan apa yang temannya itu lakukan. Seketika ia pun terdiam. Suasana mendadak hening dibangku mereka, karena Dharma takut mulutnya akan dimasukkan kertas jika ia terus berbicara.

Beberapa menit kemudian Naya mengangkat tangannya. “bu, kalau udah siap bagaimana ya?” tanya Naya yang membuatnya jadi pusat perhatian. Murid- murid yang lain mulai panik dan berkeringat dingin dibuatnya, sebagian juga menatap tidak suka kearahnya. Namun berbeda dengan Dharma, Abya dan teman teman yang mengenal Naya dengan baik, mereka hanya menatapnya datar, karena mereka anak anak terpintar di kelas ini. Kecuali, Dharma dan Siska tentunya.

“Nanti saja dikumpulnya, saat temen-temen kamu sudah siap semua,” ucap guru itu yang membuat kelas 6A terkejut bukan main, karena setiap kali ada yang sudah siap dalam pembelajaran ini, tugas mereka tidak diizinkan untuk menjadi pekerjaan rumah, melainkan mereka harus mengerjakannya sampai guru matematika tersebut sudah harus pulang ke rumahnya. seluruh kelas menghela nafas kecuali anak anak terpintar dikelas ini.

“Bu, ibu sakit?” tanya satu anak yang duduk dibarisan dekat jendela. namanya adalah Ayuningtyas Cassaundra, ia adalah anak yang termasuk dalam deretan anak terpintar sekaligus teman Naya selain Siska. Tetapi, ia selalu merendah bahwa dirinya adalah anak terbodoh dikelas.

“Bu, ibu lagi baik atau bagaimana ni bu?” satu anak bertanya lagi pada guru matematika tersebut. dia bukanlah anak terpintar dikelas ini, karena dia adalah anak yang mengandalkan jawaban “cap cip cup” serta menyontek dengan teman sekelasnya. Bagus Mahardika itulah namanya, anak yang dekat dengan Abya selain Dharma sehingga anak- anak disekolah ini menyebut mereka sebagai trio pencari masalah.

Sontak murid-murid yang ada dikelas pun mulai menanyakan banyak pertanyaan untuk guru tersebut. guru tersebut kebingungan, sepertinya ia selalu salah dalam hari yang cerah ini.

Guru itu memukulkan roll kayunya diatas meja. “ sudah, kalian ini... pokoknya lakukan saja apa yang saya suruh,” ucap guru itu yang membuat kelas ini kembali hening.

Naya mengerutkan alisnya. Tatapannya kini kembali pada buku latihannya. Tidak memedulikan apa-apa untuk saat ini dan tetap berpositif thinking. Namun, beberapa menit kemudian ia merasakan seseorang terus menatap nya. ini bukanlah tatapan dari Abya, melainkan tatapan seseorang yang berasal dari depan, lebih tepatnya dari seseorang yang sedang duduk dekat papan tulis.

“aneh....” gumamnya.

1
apayaaaa
bagus bet, seruu fantasi nya
ajab_alit: makasih atas komentarnya kakak
total 1 replies
Yusup Muzaki
terasa kdunia pantasi ...walw ceritanya masih blom dpahami
ajab_alit: nanti lama-lama juga ngerti kok, kak.
total 1 replies
Shinn Asuka
Setting ceritanya memang hebat banget! Bener-bener dapet jadi mood baca di dunia fiksi ini. ❤️
ajab_alit: terimakasih
total 1 replies
XVIDEOS2212
Gak sabar lanjut baca!
Debby Liem: tuiiooooo
ajab_alit: untuk kelanjutan akan saya up besok. di tunggu saja ya/Smirk/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!