NovelToon NovelToon
Bukan Salahku Mendua

Bukan Salahku Mendua

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Cinta Terlarang / Pelakor / Teen Angst / Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:612.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Fhatt Trah

Kamu sepuluh aku sebelas. Kamu selingkuh, aku balas.

Ketika perselingkuhan menjadi sebuah permainan dan menjadi satu-satunya cara untuk membalaskan sakit hatinya akan pengkhianatan. Sanggupkah rumah tangga Theo dan Laura bertahan disaat pondasinya mulai runtuh perlahan?

Mengetahui Theo bermain api di belakangnya, tak lantas membuat Laura menuntut klarifikasi saat itu juga. Laura justru membalas permainan Theo dengan cara yang sama.

Diam-diam Laura pun bermain api di belakang Theo. Sampai akhirnya perselingkuhan Laura terbongkar ketika Laura menyatakan dirinya hamil.

Bagaimanakah kisah Theo dan Laura dalam menjalani biduk rumah tangganya? Ikuti kisah selengkapnya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 29

BSM Bab. 29

Senyum kepuasan tersungging di bibir Feli usai mengirim satu foto ke nomor Laura menggunakan nomornya yang berbeda dengan nomor yang sering ia gunakan. Menaruh kembali ponsel di nakas, Feli kemudian menyandarkan kepala di dada bidang Theo yang tertidur pulas karena kelelahan dengan beberapa ronde permainan panasnya.

“Setelah ini aku yakin Laura pasti akan langsung meminta cerai dari kamu, Kak. Dengan begitu, kesempatan akan semakin terbuka lebar untuk kita berdua. Dan kita tidak perlu sembunyi-sembunyi seperti ini lagi,” batin Feli sambil tersenyum-senyum.

Feli memang sudah menunggu kesempatan ini. Theo tidak pernah berani jujur kepada Laura tentang keadaan dirinya. Sehingga ia mengambil inisiatif lebih dulu tanpa sepengetahuan Theo. Berulang-ulang kali Theo sudah pernah memintanya untuk merahasiakan ini dari Laura, tapi ia tak peduli. Karena yang terpenting adalah memisahkan Theo dari Laura.

“Sorry, Laura. Aku harus melakukan ini. Dibanding kamu, aku yang lebih dulu kenal Kak Theo,” gumam Feli sambil menatap wajah Theo, pria yang ia kagumi semasa kuliah dulu. Ia berharap setelah Laura menerima pesan itu, lalu Laura akan segera meninggalkan Theo.

Mengecup pipi Theo dengan mesra, Feli kemudian menyandarkan kembali kepalanya di dada Theo. Lalu memejamkan matanya. Malam yang panjang ini akan ia lalui dengan hati gembira. Ia yakin sebentar lagi pernikahan Theo dan Laura akan segera berakhir.

****

Lekas Laura menghapus air matanya. Ponsel ia simpan kembali ke dalam sling bag nya. Ia bersiap-siap hendak pergi. Ia ingin menumpahkan sakit hatinya di rumah saja. Ia tak ingin terlihat menyedihkan di depan Ryan. Ia harus menyembunyikan kesedihannya ini. Ia harus terlihat kuat di depan pria itu. Bagaimanapun pria itu tidak boleh tahu masalah apa yang terjadi dalam rumah tangganya.

Namun sayangnya, terlambat bagi Laura menyembunyikan air matanya. Ryan sudah terlanjur melihatnya. Sehingga Ryan memcegahnya pergi. Ryan khawatir Laura kehilangan konsentrasi di jalanan. Yang pada akhirnya malah akan membuat Laura celaka.

“Tolong biarkan saya pergi,” pinta Laura.

“Kamu mau pergi dengan keadaan seperti ini? Tidak! Aku tidak mau temanku kenapa-napa.” Ryan menolak. Ia melepas helm dari kepala Laura, kemudian menarik pergelangan tangan Laura. Mengajak Laura menuju mobilnya yang terparkir tak jauh di seberang.

“Tunggu, kita mau ke mana?” Laura panik, tak bisa menyembunyikan ketakutannya.

“Pulang.” Dengan santainya Ryan menjawab.

Edrick turun dari mobil. Ryan memerintahkan Edrick untuk membawa mengendarai pulang sepeda motor Laura. Edrick patuh, lalu bergegas menuju sepeda motor Laura. Mengendarainya, hendak membawanya pulang ke alamat yang dikirimkan Ryan melalui pesan. Alamat itu Ryan dapatkan dari Kevin.

“Ayo, naik,” titah Ryan.

Laura enggan menurut. Ia kesal kini karena Ryan berbuat seenak hatinya.

“Ayolah, Laura. Aku tidak mungkin meninggalkan temanku sendirian di tempat seperti ini. Bagaimana kalau tiba-tiba ada orang yang jahat yang...”

“Tidak mungkin. Lagian ini belum terlalu malam.” Laura menyela ucapan Ryan yang berniat menakut-nakutinya. Ia sok berani. Padahal ia sendiri mulai was-was. Bagaimana jika apa yang dikatakan Ryan itu benar.

“Laura, apa kamu pernah mendengar cerita tentang taman itu? Aku memang belum lama tinggal di kota ini. Tapi cerita tentang taman itu sudah sering aku dengar.” Ryan menunjuk taman bermain anak, tempat mereka duduk beberapa saat lalu.

Laura yang mendengarnya jadi merinding. Entah yang dikatakan Ryan itu benar atau tidak, tapi bulu romanya mulai meremang. Memang ia sering lewat di tempat ini, tapi belum pernah sekali pun ia singgah seperti malam ini.

Ryan tersenyum-senyum melihat gelagat Laura yang mulai ketakutan. Namun berusaha menyembunyikannya.

“Me-memangnya ada apa dengan taman itu?” tanya Laura pada akhirnya. Ia berlagak sok berani. Gengsi memperlihatkan ketakutannya. Seumur-umur Laura belum pernah melihat hantu. Kalau hantu tampan, pernah. Hantu yang berdiri di hadapannya saat ini. Dialah si hantu tampan.

Ryan memasang tampang berpikir, seolah tengah mengingat-ingat cerita yang pernah didengarnya. Padahal cerita itu hanya karangannya saja.

“Dulu, di taman itu ada seorang anak kecil yang...”

“Cukup. Tidak perlu dilanjutkan. Aku sudah tahu,” sela Laura dengan wajah kesal. Itu hanyalah cara untuk menyembunyikan rasa takutnya. Ia melihat ke sekeliling. Jalanan cukup sepi. Ketakutannya pun semakin bertambah.

“Ya sudah. Kalau begitu aku pergi dulu. Oh ya, sebagai informasi, di jalanan ini jarang ada angkot yang lewat. Pernah ada tukang ojek online yang mau menjemput penumpangnya di sini. Tapi, tiba-tiba saja...”

“Oke, oke. Aku ikut,” sela Laura. Tidak mungkin juga ia mau mati ketakutan di tempat ini seorang diri. Bagaimana kalau hantu anak kecil itu datang mengganggunya?

“Ya sudah. Ayo, naik. Waktuku tidak banyak. Aku punya janji dengan seseorang.” Melirik arlojinya sebentar, Ryan kemudian membukakan pintu mobil untuk Laura.

Laura kemudian naik. Ryan kembali tersenyum. Ia senang idenya untuk menakut-nakuti wanita itu berhasil. Siapa pula yang menyangka kalau ternyata Laura takut hantu.

Sejurus kemudian si Pajero hitam itu pun mulai melaju meninggalkan jalanan sepi dan gelap itu. Laura menoleh, memandangi setiap objek yang mereka lewati dari balik kaca jendela mobil.

Ryan melirik Laura. Sebetulnya ia ingin tahu apa gerangan yang membuat Laura menangis. Akan tetapi, akan tak sopan jadinya jika ia bertanya.

Hening membentang untuk beberapa saat lamanya. Sampai akhirnya Laura menyadari jika mobil yang dikendarai Ryan melewati jalan yang bukan menuju rumahnya.

“Ki-kita mau ke mana ini? Ini bukan jalan pulang ke rumahku,” ujar Laura mulai panik dan takut. Bisa-bisanya ia percaya pada orang asing seperti ini. Dan lihat, apa yang dilakukan orang asing ini. Dia malah hendak membawanya ke tempat lain. Jangan-jangan orang asing ini adalah orang jahat.

“Dari tadi kamu diam. Jadi aku tidak tahu harus mengantar kamu ke alamat mana.” Ryan berpura-pura tidak tahu. Padahal ia hanya ingin Laura ngobrol dengannya. Setidaknya Laura bisa melupakan kesedihannya sejenak.

“Apa susahnya bertanya?” Laura mencebik kesal. Tingkahnya itu membuat Ryan tersenyum. Sebab tingkah itu menandakan jika Laura sudah bisa bersikap santai dengannya.

Laura lantas memberitahu Ryan jalan mana yang benar menuju rumahnya. Tak berapa lama mereka telah sampai di depan sebuah rumah sederhana. Di depan pagar rumah itu berdiri Edrick yang sedang menunggu Laura dan tuannya itu untuk mengembalikan kunci motor Laura.

Menarik tuas pintu mobil, Laura hendak turun setelah ia berkata,

“Terima kasih banyak, Tuan.”

Laura sudah membuka pintu mobil, ia hendak menurunkan satu kakinya. Namun tangan Ryan tiba-tiba meraih lengannya. Menahannya, mencegahnya untuk turun.

Laura sedikit terkejut. Sontak ia menoleh.

“Laura, aku sungguh tidak bisa tenang membiarkanmu seperti ini,” ucap Ryan dengan wajah serius. Tangis Laura beberapa saat lalu itu sungguh mengganggu pikirannya.

“Aku sudah pernah bilang kan, kamu bisa cerita apa pun padaku. Mulai sekarang, anggap saja aku ini temanmu,” tambah Ryan.

Laura menghela napas. Melihat ada yang peduli padanya selain Rere, hatinya tersentuh. Tetapi apakah pantas ia mengungkap aib rumah tangganya pada orang asing?

“Terima kasih Anda sudah peduli. Tapi maaf, saya tidak bisa.” Laura hendak turun. Kaki kirinya sudah menyentuh tanah. Namun lagi-lagi, kalimat Ryan menghentikannya.

“Laura, aku tahu semua tentangmu. Dan aku juga tahu apa yang terjadi dalam rumah tanggamu.”

Kembali Laura terkejut. Ia melihat seperti tak ada kebohongan di mata Ryan. Ia bertanya-tanya dalam hati, sejauh mana Ryan tahu tentang dirinya. Apakah Ryan juga tahu jika suaminya mendua?

“Dari mana kamu tahu kalau suami saya ...” Laura enggan menyelesaikan ucapannya. Ia menunduk malu.

“Mengkhianatimu?”

Sontak Laura mengangkat wajahnya. Tanpa sengaja bertemu tatap dengan Ryan.

“Kamu itu terlalu baik, Laura. Tidak sepantasnya kamu disakiti seperti ini,” tambah Ryan.

“Lalu apa yang harus saya lakukan?” Sepasang mata Laura mulai berkaca-kaca.

“Kamu ingin tahu apa jawabanku?”

1
Jolanda Lengkey
sesuai judulnya/Tongue/
wow banget ceritanya
Jolanda Lengkey
mertua gila/Tongue/
Les Tary
Ryan kamu pengaruhi Laura utk cerai sm Theo setelah cerai trus kamu nikahi Laura klu kamu benar benar cinta
Yuni Ngsih
Thoooor knp Laura terus"san tersiksanya kynya baru mulai bahagianya klw sdh merubah penampilannya ....semoga 👍👍👍💪💪💪
selalubersyukur Dansenyum
spt itulah setan menggoda, kesenangan sementara yg ber akibat fatal, perselingkuhan, nyatanya hdp Ndak selalu sex az
Nurul Syahriani
kan di apartemen kevin udah dikasi tau namanya laura..ini gimana sih ceritanya
Ikbal Syaputra Rafky
visual nya mana thor 😊😊
Konny Rianty
lanjutt thorrr"" seruuu cerita nya, bikin ryan nikah sm lauraaa...
Anonymous
k
Ermina mina
sesalah salah xa lelaki ...perempuan juga salah ...selesaikan 1 persoalan ..jangan sakit hati di jadikan alasan kita untuk balas buat kesalahan ..
Masayu Yanti
lanjut....👍👍
Ivana
ceritanya bagus ngga neko2
ᥣׁׅ֪ꫀׁׅܻ݊݊ꪀꪱׁׁׁׅׅׅ
kok cocok an Rere y
Mimik Pribadi
Syukurlah Laura akan pindah ke Mexico secara Feli mau pindah ke kota lgi,aku ada kekhawatiran brkl Feli macam2 sm Laura seandainya msh dikota yng sama,,,,
Rismawati Damhoeri
6 th kemudian, kok mobilnya masih Pajero, bukan mobil milyaran ya?
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): 😊😊 yg itu buat dikendarai sendiri🤭
total 1 replies
Mimik Pribadi
Terbongkarnya Siapa Ryan oleh Theo nnt Thor jika perceraian Laura dngn Theo Saaahh!!
Mimik Pribadi
Edrick kynya keselek buaya yng otw bucin,,,,😅😅
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): 😄😄😄😄😄
total 1 replies
Mimik Pribadi
Theo laki2 apaan,udh selingkuh dari istrinya,skrng demi karier selingkuhan nya disuruh mendekat dan merayu pengusaha incaran nya utk mendptkan berita up to date
ttng pengusaha tsb 🤦🤦 Feliii sadar gak kamu,klo Theo ngumpankan kamu utk diapa2in laki2 hidung belang *menurut rumor 🙈
Mimik Pribadi
Perempuan mahal itu mmng susah dekati Bang Ryan,hrs ekstra sabar,dan saking bikin gregetnya, kamu naikan 3x lipat kerugian nya biar Laura nurut bertahan lama di dlm ruanganmu 😅😅
Pudijo Hermanto
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!