Karena sebuah kecelakaan, Arumi terpaksa menjadi istri kedua dari seorang Malik Al Rasyid juga menjadi ibu bagi Attar, putranya Malik.
Lantas apakah Arumi akan terus bertahan menjadi istri kedua Malik atau memilih untuk meninggalkannya setelah istri pertama Malik kembali juga setelah Arumi mengetahui fakta jika ia telah salah paham terhadap seseorang di masa lalu ?
Yuk ikuti ceritanya Arumi (spin of Bukan Surgaku)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda Nova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ada apa dengan Kakiku
Arumi kini telah menempati ruang perawatan VIP karena telah pindah dari ruang igd.
Sementara anak kecil korban kecelakaan itu, ikut pula bersama Arumi karena enggan untuk dipisahkan dari Arumi. Ia menganggap jika Arumi adalah ibunya. Bahkan anak itu menyematkan kata mommy kepada Arumj.
Arumi tidak keberatan, karena ia merasa bersalah kepada anak tersebut. Keberadaan anak tersebut juga sudah diketahui oleh walinya yang saat ini berada di ruang rawat Arumi tengah berbicara serius dengan Zayyan dan Shahnaz.
Pria muda bernama Omar itu, merupakan asisten dari Malik, ayah anak tersebut yang juga merupakan korban yang terlibat kecelakaan bersama Arumi. Ayah anak tersebut masih dalam observasi setelah operasi yang dilakukan.
Mengingat saat kecelakaan, kaki Malik terhimpit badan mobil dan mengalami patah tulang. Bahkan jika ada jaringan syarafnya yang rusak maka tak tertutup kemungkinan jika Malik akan mengalami kelumpuhan.
Zayyan turut berduka atas apa yang menimpa pada Malik. Atas nama sang anak, Zayyan meminta maaf kepada Omar dan juga mengatakan jika ia akan bertanggung jawab penuh untuk perawatan Malik.
Omar mengangguk, ia menyambut baik maksud dari Zayyan. Hanya saja, untuk saat ini ia belum bisa memutuskan apapun mengingat sang tuan masih belum sadar.
Omar pun akhirnya pamit kepada Zayyan dan Shahnaz, sesaat ia melirik ke arah Arumi yang sedang bermain bersama Attar. Gadis muda itu, tampak sangat lembut dan penuh kasih sayang. Pantas saja, Attar tak ingin jauh darinya. Bocah kecil itu, nampaknya sudah jatuh hati kepada Arumi.
" Tuan kecil, kita ke kamar daddy yuk ! " ajak Omar kepada Attar. Ia berjalan mendekati Attar yang berada di atas ranjang Arumi.
" No... Au mommy " ucap Attar sambil memeluk Arumi.
Sejak tadi, Attar memanggil Arumi dengan sebutan mommy. Mungkin ia pikir jika Arumi adalah ibunya.
" Tapi, Attar... Kakak ini bukan mommy Attar " ucap Omar lembut.
" Mommy... Mommy... " sahut Attar lagi. Bocah kecil itu semakin mengeratkan pelukannya kepada Arumi.
" Tidak apa, Tuan Omar. Biar saja Attar disini, saya tidak keberatan. Nanti kalau mau ketemu ayahnya, saya antar ke ruangannya " ucap Arumi sambil mengelus punggung Attar dengan lembut.
" Baiklah... Maaf kalau jadi merepotkan anda. Kalau begitu saya permisi ! " ucap Omar berpamitan.
Arumi menganggukkan kepalanya kepada Omar dengan senyum tipis sebelum kembali mengalihkan perhatiannya kepada Attar.
Sepertinya bukan hanya Attar yang jatuh hati. Omar pun kemungkinan tertarik kepada Arumi.
Siapa yang tidak tertarik dengan gadis yang cantik dan lembut seperti Arumi ? Mungkin hanya kekasihnya saja yang bodoh sehingga bisa berpaling dari Arumi.
Omar telah sampai di ruang perawatan Malik.Tepat beberapa saat setelah dirinya masuk, Malik akhirnya sadar.
" Anda sudah sadar Tuan. Syukurlah " ucap Omar terlihat begitu lega.
" Dimana Attar ? "
Pertanyaan pertama yang dilontarkan Malik adalah keberadaan putranya. Ia bertanya dengan suara yang lemah.
" Tuan muda Attar berada di ruang perawatan Nona Arumi " jawab Omar jujur.
Malik mengerutkan keningnya, kepala dan tubuhnya masih terasa berat. Ia memegangi kepalanya yang dililit oleh perban.
" Arumi ? Siapa itu Arumi ? " tanya Malik penasaran karena ia tak merasa mengenal seseorang yang bernama Arumi.
Omar menghela nafasnya,
" Nona Arumi adalah gadis yang terlibat kecelakaan dengan anda, Tuan. Sejak sadar, Tuan muda Attar terus menempel kepadanya, ia berpikir jika Nina Arumi adalah ibunya " jawab Omar apa adanya.
Malik memejamkan matanya, lalu kemudian membuka paksa matanya kembali.
" Lalu bagaimana dengan Alea ? Apa dia jadi berangkat ? " selidik Malik.
" Maaf Tuan... Nyonya Alea sudah pergi saat kami sampai di bandara. Bahkan sampai saat ini, kami masih kesulitan untuk menghubunginya " jelas Omar sesuai keadaan yang sebenarnya.
" Rupanya dia benar-benar pergi " gumam Malik geram sendiri.
" Jadi dia belum tahu apa yang menimpaku dan Attar ? " tanya Malik geram.
" Belum Tuan. Maafkan kami, tapi secepatnya kami akan segera mencari keberadaan Nyonya Alea " ucap Omar tanggap.
Malik mengepalkan tangannya. Ia merasa kesal dengan perbuatan sang istri yang lebih mementingkan karir modellingnya dengan meninggalkan dirinya dan Attar.
Malik mengingat kembali, kejadian tadi saat ia bermaksud mengejar Alea untuk mencegahnya pergi.
Malik yang baru saja kembali dari luar kota untuk urusan bisnis, tiba-tiba dikejutkan saat membaca surat yang ditulis sang istri yang mengatakan bahwa dirinya akan memulai kembali karir modellingnya di Italia karena telah mendapatkan kontrak selama 1 tahun.
Malik langsung bergegas menuju kendaraannya, tak peduli jika raganya masih letih karena baru saja tiba. Malik juga membawa serta Attar, berharap agar Alea bisa membatalkan niatnya setelah melihat Attar yang masih butuh perhatian dari sang ibu.
" Anda mau kemana Tuan ? " tanya Omar saat berpapasan dengan Malik yang justru menuju mobil.
" Aku akan menyusul Alea ke bandara " jawab Malik, ia berjalan melewati Omar dengan tergesa.
" Biar saya antar Tuan. Anda tentu masih lelah, selain itu saat ini tengah turun hujan deras... "
" Aku akan pergi sendiri bersama Attar. Aku harus mencegah Alea untuk berangkat dengan tanganku sendiri " potong Malik lalu ia masuk ke dalam mobilnya.
Sebelumnya Malik meletakkan Attar pada car seat di jok belakang mobil dan memastikan sang anak aman berkendara dengannya. Setelahnya barulah Malik menjalankan mobilnya.
Malik mengendarai kendaraannya dengan cepat, ia juga berusaha menghubungi sang istri. Dan akhirnya berhasil, Alea mengangkat panggilan darinya.
" Kau dimana Alea ? " tanya Malik langsung.
" Aku sudah di bandara dan aku akan segera berangkat " jawab Alea.
" Batalkan rencanamu itu ! " seru Malik.
" Tapi aku sudah menandatangani kontraknya, dan jika membatalkannya aku harus membayar penalti dua kali lipat dari nilai kontrak "
" Aku akan membayarnya meskipun itu sepuluh kali lipat. Aku minta kau batalkan niatmu itu ! " desak Malik sambil terus menekan pedal gas.
" Ini mimpiku, kau tahu betul tentang itu. Dengar Malik, aku sudah mengalah selama ini untuk diam di rumah, melahirkan dan merawat Attar. Ku mohon untuk kali ini saja, biarkan aku meraih mimpiku. Ini kesempatan besar dan aku tak akan melepaskannya " bantah Alea.
" Lalu, bagaimana dengan Attar ? Kau tega meninggalkan anak kandungmu ? Demi Tuhan, Attar masih terlalu kecil untuk kau tinggalkan Alea " balas Malik.
" Kau kan bisa meminta orang untuk merawatnya. Bahkan ada banyak pengasuh di rumah. Aku tidak pergi lama, hanya 1 tahun dan aku akan kembali lagi " sahut Alea santai.
" Satu tahun tidak lama kau bilang ? Kau gila Alea ! " geram Malik.
" Sudah ya, aku harus segera check in. Baik-baik bersama Attar " ucap Alea kemudian memutus panggilan sepihak.
" Sial ! " pekik Malik.
Ia terus berusaha menghubungi Alea, namun ponsel sang istri sepertinya sudah dinonaktifkan. Malik memukul kemudi mobilnya lalu melihat Attar yang malah tertidur pada car seat di jok belakang mobilnya.
Malik mempercepat laju mobilnya, ia melawan derasnya hujan agar segera sampai di bandara.
Namun nahas, dari arah berlawanan tak diduga ada sebuah kendaraan yang juga melaju cepat. Malik berusaha menghindar dengan menginjak pedal rem dan membanting kemudi. Akan tetapi, entah mengapa remnya tak berfungsi sehingga membuatnya bersenggolan dan mobilnya terlempar, lalu terpental dan terguling.
Malik tak lagi mengingat apapun, sampai akhirnya ia bangun dan sudah berada di ruang rawat tersebut.
Malik berusaha untuk menggerakkan kakinya, sayangnya ia tak bisa merasakan apapun.
Ada apa dengan kakiku ? Mengapa aku tak bisa merasakan apapun ?
wah gak terasa sudah happy Ending semua, bakalan kangen sama keuwuan mereka semua.
Terima kasih kak , karya kakak bagus banget, dapat menemani aktifitas ku sehari2 selama ini /Pray//Heart//Kiss//Kiss/
Ditunggu lanjutan cerita Nura, thor 🤗
Tinggal dijaga dengan baik spy sehat2 selalu