Mengalami pelecehan bukan hal yang mudah untuk diterima, dunia Aya yang penuh semangat, seakan tiba tiba berhenti berputar.
"Aku akan memberi kompensasi untuk kejadian malam itu, berapa harga keperawanan mu, akan ku berikan berapapun yang kamu inginkan." Darren Alexander Geraldy.
"Jika aku menerima uangmu, sama halnya dengan aku menjual kehangatan tubuhku." Cahaya Dihyani.
Musibah datang silih berganti, menempa semangat hidup seorang Aya, yang akhirnya bersedia menerima takdir buruknya menjadi istri rahasia dari teman sekelas nya semasa SMU, demi menyelamatkan sang kakak dari jerat hutang rentenir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#2
#2
Beberapa jam sebelumnya.
Darren tiba di night club tempat ia janji menghadiri acara ulang tahun Baldi, walau lelah usai menyelesaikan pekerjaannya hari ini, tetap ia sempatkan datang demi teman temannya yang sudah menunggu.
Setahun telah berlalu sejak pemuda ini memutuskan tinggal terpisah dari orang tuanya, kini ia menempati Penthouse mewah seorang diri, ia mempercayakan semuanya pada Mas Dion asistennya, begitupun urusan bersih bersih, ia percayakan pada istri sang manager, yang biasanya mengawasi pekerja yang khusus datang seminggu sekali untuk membersihkan tempat tinggal Darren,
Intinya jauh dari kedua orang tuanya, membuat Darren terlena, ia bebas, leluasa, melakukan apa saja, selama tak melanggar etika Darren tak pernah membatasi pergaulan, toh yang ia lakukan sebatas nongkrong sambil menikmati hentakan musik, dan sesekali mencicipi minuman beralkohol dalam dosis rendah.
Hanya demi mengikuti seorang Clara, tanpa sadar mengubah gaya hidup Darren, kini ia pun tergabung dalam circle pertemanan Clara, sang cinta pertama yang memang punya hobi nongkrong di club serta minum.
Pelan tapi pasti Darren melupakan ancaman saudara kembarnya, ia benar benar di butakan cinta, asalkan bisa mendapatkan hati Clara, tak mengapa Darren ikut dalam pergaulan gadis itu.
Hingga malam hari Darren masih terlena bersama teman teman barunya.
Merasa sudah mulai sedikit kliyengan, dan mengingat jadwal syuting esok hari, Darren pun pamit lebih duluan, tanpa sadar bahwa teman temannya tengah sedikit jahil mengerjainya.
.
.
Aya memang teramat sangat lelah secara fisik, karena sebagian besar waktunya ia habiskan untuk kuliah sambil bekerja, jadi jika di malam hari ia bisa tidur sejak jam 12 malam, sudah sangat ia syukuri, karena biasanya ia baru bisa tidur setelah jarum jam bertengger di angka 2, jika bukan karena rasa cinta pada pendidikan yang saat ini ia jalani, tentu rintangan ini tak akan mudah ia lalui.
Saking lelah nya Aya tak menyadari jika kini Darren tengah menggendongnya ke kamar, pria itu benar benar sedang tak bisa berpikir normal, yang ia pikirkan saat ini hanya bagaimana caranya agar bisa melepaskan rasa panas dan desakan yang keluar akibat obat laknat yang tak sengaja ia konsumsi.
Darren semakin bahagia manakala satu persatu kain yang menutupi tubuh Aya berhasil ia singkirkan, dan tak ingin menunggu lama, ia segera bergerak melepaskan semua yang kini bersarang di kepalanya.
Menyadari ada yang aneh dengan dirinya Aya, perlahan kesadaran Aya pun kembali, bahkan dirinya seperti tak leluasa bergerak akibat beban berat yang menimpa sebagian besar tubuh mungilnya.
Sementara Darren yang tengah di bawah pengaruh obat merasa semakin tertantang manakala lawan mainnya menggeliat ingin melepaskan diri.
"Darren STOP!!" Pinta Aya yang masih kewalahan melawan dengan sisa sisa tenaga lelah nya, air matanya mengalir deras. "Darren tolong berhenti, ini gak bener."
Tak ada satu katapun yang keluar dari bibir Darren, rintihan Aya seperti pemacu gai Rah baginya, membuatnya semakin bersemangat menyesap setiap titik sensitif gadis yang kini tak berdaya dibawah kungkungannya.
"Tolong !! Tooo …" Suara Aya terhenti karena Darren dengan beringas menyumpal bibirnya, bahkan ia menyelipkan lidah nya demi Menyempurnakan permainan bibir nya, bagi si pemain ahli yang sudah malang melintang di dunia perfilm an remaja ini, berciuman dengan lawan jenis sudah menjadi hal lumrah dan dianggap biasa, bahkan film romansa ala ala remaja, tanpa bumbu ciuman rasanya akan hambar dan ditinggalkan pemirsanya, maka sesuatu yang mudah bagi Darren yang kini membuai Aya dengan ciumannya.
Tapi bagi Aya, apapun yang kini Darren lakukan seperti siksaan bagi tubuh nya, Ia terus memberontak hingga keringat mulai membanjiri tubuh nya, Aya tak bisa bisa berteriak, karena setiap membuka mulut, Darren akan langsung ******* bibir nya.
Lelah melawan, tenaga pun sudah habis tak tersisa, hanya air mata dan sumpah serapah yang mampu ia luapkan dalam hatinya, Darren benar benar gelap mata, tak mendengar rintih tangis kesedihan, yang keluar dari bibir mungil Aya, hingga dengan gagah perkasa ia merampas kembang yang masih perawan tersebut, sesuatu yang Aya jaga dengan segenap jiwa dan raga, karena suatu saat akan ia persembahkan pada pria yang akan menjadi suaminya.
Dunia Aya runtuh seketika, hanya tangis dan air mata yang mampu mewakili perasaannya, hancur sudah, hancur raganya tak sebanding dengan hancurnya perasaan seorang Cahaya, kini tak ada lagi yang bisa ia banggakan dari dirinya, kini ia bahkan merasa tak layak menyandang namanya sendiri, ia merasa jalan yang ada di hadapannya tiba tiba gulita tanpa penerangan, gelap segelap masa depannya.
Darren terjatuh lemas setelah menyelesaikan aksinya, kini kepalanya terasa seringan kapas, perasaan nya lega luar biasa, entah obat speprti apa yang ia konsumsi, hingga tiba tiba bereaksi manakala dirinya melihat Aya, begitu panas, dan mendamba, padahal selama perjalanan pulang dari klub tubuhnya biasa saja.
Sementata Darren merasakan kelegaan luar biasa dalam sisa sisa angan Kesadarannya, kemudian ia tertidur pulas tanpa menoleh pada gadis yang telah ia hisap sari madu nya, Aya duduk meringkuk di ujung ranjang menangisi mahkota dirinya yang hilang sia sia.
Seketika kekagumannya pada sosok Darren yang low profile dan mandiri, kini menguap sudah berganti dengan kebencian dan dendam membara di sela sela jiwa raga nya, yang tersisa hanya puing puing nestapa berbalut duka lara.
Gadis itu memunguti pakaiannya yang berserakan, cepat cepat ia menutupi tubuhnya yang entah sudah seperti apa bentuknya, langkah nya tertatih, perih, ketika keluar meninggalkan tempat yang kini terlihat bagai neraka baginya.
Sepanjang perjalanannya, air matanya terus berlinang, ia menangis pilu, bingung, tak tahu harus seperti apa menghadapi ini semua, beruntung rumah kost nya tak ada pembatasan jam malam, jadi ia bisa leluasa kembali kerumah sementara nya, padahal waktu sudah menunjukkan lewat tengah malam, Aya langsung berbaring, menangis, meraung meringkuk di balik selimut, menumpahkan segala tangis kesedihannya.
Aya bahkan tak lagi bisa memejamkan mata di sisa penghujung malam, karena peristiwa itu terus berputar di kepalanya, bagai video yang otomatis mengulang dengan sendirinya.
Pagi hari menyapa, Darren menggeliat terbangun, dengan tubuh bugar dan prima, ia sedikit kaget dengan kondisi tubuhnya yang tidak mengenakan apa apa, selain selimut yang membalut tubuh bagian bawah nya.
Sayup sayup ia mengumpulkan keping keping ingatannya, sebelum tiba di apartemen dan melihat Aya berdiri dengan senyum di wajahnya, dan selanjutnya semua berputar secara alami seperti kaset rekaman, "sh1t… jadi yang semalam bukan mimpi?" Umpat Darren seorang diri, ia tergugu menyesali diri, apa yang sudah ia lakukan pada Aya sungguh tak beradab, bahkan Darren berkali kali memukul kepalanya sendiri, tapi sungguh pada awalnya ia sama sekali tak berniat melakukannya, semuanya terjadi begitu saja karena ia mendadak merasakan dorongan has rat yang begitu besar menguasai dirinya.
Ponselnya berdering, karena tak ada siapaphn di dalam ruangannya, Darren berjalan mondar mandiri tanpa sehelai kain pun yang menutupi tubuh polosnya, rupanya Baldi yang menghubunginya.
"Yo… mamen… gimana semalam? Apa kamu menikmati hadiah dariku?" Sang pelaku tiba tiba unjuk gigi.
.
.
Yang belum like? Plis tolong di like 😊
Komen? Bebas asal sopan, othor terbuka untuk kritik dan saran juga kok 🥰
Vote? Seikhlas dan ridho nya kalian 🤗
Mohon maaf jika seandainya di nupel ini nanti, retensinya tak sesuai standar editor, mungkin novel ini bakalan HIATUS 🤓
Terima kasih 🙏
💙