Damian dan Alexa adalah ayah dan anak, namun semakin hari perasaan Alexa terhadap Damian berbeda, beda dengan perasaan anak terhadap ayah. Namun dengan sikap Damian yang terus membuat Alexa kadang senang dan kadang menyakiti Alexa
cuss langsung baca aja yukk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fida lia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2
Sudah hampir 1 jam Damian tidak bisa memejamkan matanya, ia masih memikirkan perkataan putrinya yang meminta izin untuk pacaran, Damian takut jika sampai pada akhirnya Alexa menemukan pria dan menjalin asmara dengannya
Damian tidak ingin Alexa jatuh kedalam pelukan pria lain, namun ia juga sadar jika dirinya tidak bisa memaksa Alexa, mereka punya hubungan antara ayah dan anak tidak mungkin Alexa akan mencintai dirinya layaknya wanita pada pria
Damian dengan pelan melepaskan pelukan Alexa dan menyelimuti tubuh gadis itu, Damian memilih untuk keluar sebentar menangkan pikirannya yang sudah tidak bisa ia control, bagaimana bisa ia tidur jika bayangan pertanyaan Alexa masih ada dipikirannya
“apa yang harus aku lakukan, aku bahkan sudah berjanji akan menjaga dia sampai tumbuh dewasa, tapi aku bahkan tidak mau berpisah dengannya” ucap Damian pada dirinya sendiri, ia mengesap rokoknya sambil melamun
“apakah aku mencintai gadis sekecil itu?, aku pedofil?’ Damian sampai tidak percaya pada dirinya sendiri, masakah ia mencintai gadis sekecil Alexa padahal umurnya sudah memasuki usia kepala tiga
Flashback
Damian menatap orangtuanya yang membawa anak perempuan yang sangat berantakan, gadis
itu sangat kacau dan tidak beraturan, bahkan pakainnya saja kotor dan penuh
robekan
Damian yang kala itu masih berusia 8 tahun menatap gadis itu dengan tatapan tajam, ia tidak
suka dengan gadis yang dibawa orangtuanya kerumahnya. Bahkan Damian tidak
menerima kedatangan gadis itu
Sampai akhirnya, Adelia dan Carlos memutuskan untuk mengadopsi gadis itu menjadi putri
angkat mereka, dan otomatis akan menjadi kakak angkat untuk Damian, mendengar
hal itu Damian marah dan semakin membenci gadis itu
Namun seiring berjalannya waktu, usia Damian dan Tasya bersajalan begitu cepat dan
sama-sama menginjak dewasa, Damian yang tidak lagi membenci Tasya bahkan
menyayangi gadis itu seperti kakaknya sendiri.
Tasya yang kala itu berumur 5 tahun lebih tua dari Damian, dan memilih untuk bekerja
diluar negri, namun suatu peristiwa yang sangat tidak disangka jika Tasya
pulang dengan perut buncit, membuat Carlos dan Adelia sangat kecewa
Namun pada akhirnya, Damian yang kala itu masih menempuh Pendidikan kuliah semester akhir sangat kasihan melihat Tasya yang menanggung beban sendiri, orangtua Damian tidak sepeduli dulu lagi dengan Tasya
Sampai ppada akhirnya, musibah Kembali menimpa keluarga mereka, disaat Tasya harus melahirkan ia harus kehilangan nyawanya demi menyelamatkan anaknya yang selama ini ia jaga, ia bahkan menitipkan putrinya untuk Damian,karna pada saat itu Damian yang menemani dirinya dirumah sakit
Mendengar kabar tersebut, Adelia merasa sedih karna ia membuat Tasya hidup sendiri sampai akhirnya pergi selamanya, namun Ketika melihat putri Tasya yang lahir sangat cantik membuat sakit hati Adelia dan Carlos terobati
Mereka membawa Alexa kecil untuk diurus dirumah mereka sampai pada akhirnya Alexa dekat dan sangat lengket dengan Damian, yang sudah ia anggap seperti daddynya sendiri. Tanpa Alexa tau kalau dirinya bukanlah anak dari Damian
Flashback off
Damian mengingat bagaimana Tasya berjuang melahirkan Alexa dan sampai akhirnya ia pergi selamanya dan meninggalkan anak sekecil Alexa yang seharusnya masih membutuhkan ibunya disampingnya, bahkan Damian melihat bagaimana Tasya harus kehilangan nyawanya dan memberikan tanggung jawab besar kepada Damian untuk mengurus putrinya
tatapan Damian lurus kearah luar jendela yang diselimuti kabut gelap dan lampu jalanan yang temaram, dengan hembusan nafas Damian menatap wajah Alexa yang sudah tertidur pulas disampingnya, melihat wajah itu Damian teringat dengan Tasya, kakanya
"bagaimana aku harus menjaga Alexa ketika ia sendiri sudah semakin dewasa dan pasti akan menuntut kebebasan dariku"ucap Damian dengan suara yang sendu sambil mengelus pipi Alexa lembut
waktu yang mereka habiskan selam ini bukanlah waktu yang sedikit, bahkan Damian tidak pernah memperhatikan dirinya sendiri hanya karna sibuk mengurus pekerjaan dan putrinya, ia bahkan meluoakan semua masalahnya jika sudah melihat Alexa disampingnya
bisakah Damian melepaskan Alexa untuk menikah dengan pria lain, sedangkan dirinya sendiri sudah memberikan semua waktunya selama 19 tahun ini kepada Alexa
"Ale jangan pernah berfikir untuk pergi dari kehidupanku, aku akan melakukan apapun untuk membuatmu sellau berada disampingku"Damian mengecup pipi Alexa sampai akhirnya ia tidur disamping gadis mungil itu, Damian memeluk tubuh Alexa erat
**
pagi hari menjelang, Alexa bangun dari tidurnya dan melihat daddynya yang masih menutup mata disamping tubuh mungilnya, Alexa dengan pelan menurunkan ytangan Damian dan beranjak dari tempat tidur untuk membersihkan diri lebih dulu
seperti biasa, Alexa akan memasak sarapan mereka karna mereka tidak memakai jasa pelayan untuk menyiapkan makan disana, hanya sekedar memberihkan tempat itu dan selebihnya Alexa sendiri yang akan melakukannya
"aku masak apa ya hari ini? kalau nasi goreng kayanya udah biasa banget deh" monolog Ale yang bingung mau mmebuat sarapan apa, padahal Damian tidak pernah berkomentar appaun tentang masakan Ale, bahkan pria itu sellau memuji putrinya
"aku masak mie goreng seafood aja deh, kebetulan ada udang dan cumi dikulkas" dengan gerakan cepat Alexa mulai membuat bumbu mie goreng dan mengerjakannya sendiri, tanpa terasa semuanya sudah selesai dan langsung menyiapkannya diatas meja
namun ketika Alexa hendak membangunkan daddynya, pintu rumah mereka. Alexa yang tadinya hendak naik keatas labgsung putar balik untuk membuka pintu, entah siapa yang bertamu pagi-pagi begini dirumah mereka
"hallo cucu oma yang paling cantik, daddy mu kemana Al?"tanya wanita itu yang ternyata adalah oma Alexa, yang tak lain adalah mama Damian, dengan perasaan senang Alexa memeluk omanya dan menciumi pipi Adelia dengan senyuman mengembang
"oma kok datang gak ngabarin sih, kan Ale bisa masak banyak tadi" ucap Ale sambil membawa barang bawaan Adelia dan menyambut wanita itu masuk kedalam, keduanya sambil terus melangkah dan Adelia melihat sekeliling rumah itu dengan takjub
"sebentar Ale panggilkan daddy oma, dia masih tidur diatas" ucap Alexa dan berlari naik keatas untuk membangunkan Damian, sementra Adelia berjalan sambil melihat suasana rumah itu
"pantesan saja Damian betah disini, ternyata Alexa bisa mnegurus dirinya bahkan sampai membuat rumah ini peuh warna" ucap Adelia, ia kembali duduk diatas sofa sambil menunggu kedatangan Damian dan cucunya
"mama datang kok gak bilang-bilang, kan Dami bisa jemput tadi" ucap Damian dengan suara khas bangun tidur karna tiba-tiba putrinya masuk kekamar dan membangunkannya dengan tergesa. Damian yang masih setengah sadar langsung diajak Alexa turun karna tidak ingin omanya menunggu lama
"mama ada urusan tadi disekitar sini, jadi sekalian mampir" ucap Adelia tersenyum. Alexa langsung duduk dismaping omanya dan membiarkan Damian duduk sendiri
"ada apa ma?, sepertinya ada sesuatu yang ingin mama sampaikan" ucap Damian yang melihat gelagat mamanya seolah menutupi sesuatu darinya
"mama ingin kamu menikah Dami, tidak mungkin kamu hidup sendiri terus dan melajang sampai tua, mama juga ingin menggendong cucu darimu, Ale sudah besar sekarang dan juga tidak tinggal bersama kami lagi" ucap Adelia dengan raut wajah sedih
kadang sesuatu yang kita harapkan berbanding terbalik dengan sesuatu yang kita hindari
#fid.nch
#MDIS
Alexa jgan d buat cengeng thor,jdi wanita mandiri dan tegas gitu