Venus yang akan menikah dengan kekasihnya yang sudah berpacaran selama 2 tahun harus menerima kenyataan pahit di hari pernikahannya bahwa saudara tirinyalah yang menggantikannya menikah sementara dia dikurung di dalam kamar.
Selain itu, dia diusir dari rumah sebab sesuai dengan wasiat warisan ibunya bahwa jika dia tidak menikah di umur yang ke-23 tahun, maka dia tidak akan bisa menerima sepeserpun warisan.
Hal itu membuat Venus menjadi sangat hancur.
Bagaimana cara Venus akan menghadapi hidupnya yang telah hancur berantakan?
Baca novelnya dan temukan jawabannya serta bersenang-senanglah bersama Venus!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
Drrriiingg.... Drrriiingg.... Drrriiingg....
Drrriiingg.... Drrriiingg.... Drrriiingg....
Drrriiingg.... Drrriiingg.... Drrriiingg....
Suara ponsel yang berdering di meja samping tempat tidur membuat Venus yang tidur di dalam pelukan suaminya kini mengerjapkan matanya.
Setelah membuka matanya dengan sempurna, Venus melihat suaminya sudah mengulurkan tangannya mengambil ponsel dan mematikan dering ponsel tersebut.
Setelah itu, Danang menatap Venus sambil berkata, "tidurlah lagi, ini masih pukul 06.00."
Dengan wajah yang merona karena malu, Venus menganggukkan kepalanya lalu dia kembali memejamkan matanya sembari merasakan tubuh polos mereka yang saling menempel satu sama lain.
Meski begitu, Venus tetap tersenyum bahwa dia memberikan miliknya yang berharga pada seseorang yang tepat.
Namun, saat ia kembali memejamkan mata nya, Dia teringat akan sesuatu sehingga Venus buru-buru membuka matanya dan dengan cepat duduk di tempat tidur.
"Ada apa?" Tanya Danang ikut duduk menatap istrinya.
Venus Menutupi tubuh polosnya dengan selimut sambil berkata, "aku melupakan sesuatu, aku harus memakai pakaianku!"
Setelah berbicara, Venus langsung menarik selimutnya turun dari tempat tidur dan memungut pakaiannya yang tergeletak di lantai.
Sementara Danang, pria itu pun mengambil pakaiannya yang juga ada di lantai lalu memakainya, dan dia tersenyum saat menoleh ke atas tempat tidur lalu melihat noda darah di sana.
"Akhh!!" Venus yang saat itu selesai memakai pakaiannya kini memegang pinggangnya yang terasa ingin patah sembari berjalan perlahan ke arah sofa.
Danang yang melihat itu langsung mengerutkan keningnya, 'Apakah kemarin malam aku terlalu semangat melakukannya sampai dia jadi menderita seperti itu?' ucap Danang memperhatikan Venus yang sudah mengambil ponselnya.
Maka Danang yang merasa bersalah pada Venus, ia akhirnya mengambil ponselnya lalu pria itu memasuki kamar mandi sambil melakukan panggilan telepon.
Sementara Venus, dia yang duduk di sofa kini menghela nafas dengan panjang merasakan sakit pada seluruh tubuhnya.
'Sial! Aku tidak tahu kalau kehilangan keperawanan itu sangat menyiksa seperti ini,' ucap Venus dalam hati sembari mengusap-usap pinggangnya yang terasa sakit.
Sembari mengusap pinggangnya, Venus juga menggerakkan jarinya di atas layar ponselnya dan melihat sebuah pesan dari Indri.
*Apa kau baik-baik saja? Dari tadi aku menunggu postinganmu di Instagram, tapi belum ada akun yang tertera atas namamu.*
Venus melihat waktu terkirimnya pesan tersebut dan dia tersenyum mengetahui bahwa ternyata Indri begadang menunggu postingan Instagram miliknya.
Maka Venus pun segera mengetik pesan untuk Indri, *Maaf, tadi malam aku lupa mengaploadnya. Sekarang baru akan menguploadnya.*
Setelah mengirim pesan, barulah Venus membuka akun Instagramnya dan segera mengaktifkan akun Instagram tersebut Lalu mengunggah 9 foto miliknya.
Sebuah caption diletakkan menemani foto tersebut, *AKU TELAH KEMBALI, SEMOGA HATI KALIAN MASIH SAMA SEPERTI DULU.*
Setelah postingan itu, Venus pun menutup ponselnya bersamaan dengan Danang yang datang menghampirinya.
"Mau berendam air hangat?" Tanya Danang sembari mengangkat perempuan itu ke pangkuannya langsung membuat Venus menganggukkan kepalanya meski di pipinya ada warna merah merona karena merasa malu.
Danang yang melihat sikap malu-malu istrinya kemudian tersenyum sembari menundukkan kepalanya, ia mendaratkan sebuah ciuman di bibir perempuan itu sebelum membawa venus menuju kamar mandi.
Setelah masuk ke bak berendam, Danang pun dengan sigap mengusap pelan punggung Venus.
"Aku sudah memanggil seorang massager untukmu. Aku juga minta maaf karena kemarin tidak bisa menahan diri sampai membuatmu kesakitan seperti ini," ucap Danang yang merasa menyesal atas dirinya yang kemarin malam tidak bisa menahan hasratnya pada istrinya.
Sementara Venus yang mendengarkan ucapan Danang, perempuan itu berbalik menatap suaminya dan dia pun segera naik ke pangkuan pria itu lalu mendaratkan sebuah ciuman di bibir Danang.
"Aku senang," ucap Venus memeluk Danang dengan hangat.
"Terima kasih," ucap Danang merasa lega bahwa Venus tidak marah padanya.
Kedua orang itu pun terus berendam selama beberapa menit sebelum akhirnya keduanya menyelesaikan mandi mereka lalu keluar dari kamar mandi.
Saat keluar dari kamar mandi, Venus melihat tempat tidur terapi bersihkan dan sprei telah diganti.
"Biar kubantu kau memakai pakaianmu sebelum mendapatkan massage," ucap Danang.
"Oh, ok," jawab Venus sembari mengganggu kan kepalanya hingga dia pun mengikuti suaminya ke ruang ganti dan membiarkan pria itu memilihkan pakaian untuknya serta membantunya mengganti pakaiannya.
Danang juga membantu Venus mengeringkan rambutnya, bahkan membantu perempuan itu mengoleskan lotion pada tangan dan kakinya hingga membuat Venus merasa seperti seorang Ratu yang dilayani dengan sangat baik.