" Aku harap kamu tidak lupa apa yang terjadi semalam.Kamu lebih dulu menyerahkan diri padaku jadi jangan memintaku untuk bertanggung jawab dan satu lagi jangan perna katakan pada siapapun tentang ini karena aku akan menikah " Bara
" Ya aku akan menyimpan nya sampai mati " Aira rafiqah Herlambang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Karma
Bara membuka pelan pintu kamar yang kini di tempati Aira ,setelah menghabiskan waktu di masion kini dia membawa wanita itu ke paviliun bersama kedua anaknya .
" Kenapa belum tidur " Aira langsung menatap ke arah sumber suara " Kenapa kamu di sini ? " Tanya Aira menatap Bara .
"Apa salah aku ke sini " Bara menaikan alisnya sebelah menatap Aira " Tentu salah , jangan aneh-aneh ya sana ke luar " Usir Aira mendorong tubuh besar Bara .
" Ini kamar ku Ra " Aira langsung menghentikan gerakannya nya menatap pria itu " Jangan bohong " Tanya Aira terbata .
Aira mengikuti arah pandangan Bara menatap sekeliling kamar " Gimana ? " Tanya Bara tersenyum miring.
" Tapi tadi kata Syafa ...." Ucapan Aira tergantung begitu saja seperti nya dia di kerjain oleh wanita itu dan bodohnya dia percaya begitu saja ,Aira juga tadi tidak memeriksa kamar itu karena kepala nya begitu penuh banyak hal yang dia pikirkan belum lagi pembasahan saat di masion tadi .
" Aku butuh teman cerita " Tanpa meminta izin pada Aira ,Bara langsung menarik wanita itu ke luar dari kamarnya .
" Kita mau ke mana Bara,ini sudah larut " Ucap Aira di sela langkahnya .
" Kehadiran Bumi merubah banyak hal " Ujar Bara tertawa kecil .
" Dulu kamu memanggil ku Kakak Bara, sekarang hanya Bara " Lanjut nya membuat Aira menunduk malu .
" Lo mau ke mana ? " Vania mengehentikan kedua manusia itu " jalan² Bu " Jawab Bara tanpa melepaskan genggaman tangan nya pada Aira .
" Aira nya jangan di apa²in ya Bar ,awas kamu " Ancam Vania menatap tajam putra nya.
" di apa²in juga tidak papa Bu ,siapa tahu nanti langsung jadi adiknya Bumi sama Embun " Aira langsung menatap tajam Bara .
" Ibu serius Bara " Bara hanya menaikan kedua bahunya lalu meninggalkan sang ibu .
" Kaka Bara mau bawah aku ke mana ? " Aira mengganti panggilan nya pada pria itu membuat Bara tersenyum kuda .
" Aku tidak akan membuang mu Ra " Aira memanyunkan bibirnya kesal .
" Masuk,pelan² " Aira masuk dalam mobil lalu Bara kembali menutup pintu nya setelah memastikan Aira duduk dengan nyaman .
" Kita mau ke mana ? " Aira terus bertanya ke mana Bara akan membawanya,bohong kalau dia tidak takut pada pria itu .
" Ke suatu tempat " Jawab Bara .
" Apa anak² tidak papa tidur dengan ayah dan Ibu " Perlahan Aira sudah mulai terbiasa dengan keluarga Bara .
" apa itu artinya kamu sudah menerima hubungan kita ? Dan juga Embun " Bara menarik sudut bibirnya ke atas sehingga membentuk sebuah senyuman.
" Aku menolak pun percuma " Jawab Aira kesal .
" Iya memang kamu harus menerima nya " Jawab Vara tertawa kecil .
" Ayah sama Ibu justru senang jika tidur dengan anak² bahkan si kembar itu tidur dengan mereka" Aira langsung menatap ke arah samping " Apa akan muat " Tanya Aira polos .
" Si kembar biar sudah besar seperti itu kadang mereka ikut tidur dengan ayah dan ibu Ra " Aira hanya bisa melongo mendengar ucapan Bara ,Umur dia dan si kembar tidak jauh berbeda hanya beda beberapa bulan " Serius " Bara mengaguk sebagai jawaban nya .
"Mereka tidak memberikan iPad kan ? "Tanya Aira , dia tidak ingin Bumi ketergantungan pada benda tipis itu sejak kecil Aira memilih mendidik Bumi tanpa benda itu dan menghabiskan waktunya bermain atau belajar .
"Mereka tidak akan melakukan hal yang sudah menjadi aturan mu Ra ,bahkan pada Embun saja mereka tidak melakukan itu karena mereka tahu kamu tidak suka " Aira menghela napas lega .
Tidak berselang lama akhirnya mobil Bara berhenti di salah satu pantai .
" Ayo " Aira menatap bergantian pada Bara dan juga laut yang ada di depan nya " Kakak tidak berniat membunuh ku kan ? " Tanya Aira ketakutan.
" Kalau sekarang tidak ,tidak tahu nanti nya " Mata Aira langsung membola membuat Bara tertawa lepas .
" Ayo " ajaknya menggenggam tangan Aira meminta wanita itu untuk ke luar .
Bara terus membawa Aira ke bibir pantai lalu kedua nya duduk di atas pasir putih itu .
" Pakai ini " Bara membuka jaketnya meletakan pada tubuh Aira " Kalau kakak " Tanya Aira merapat kan jaket Bara di tubuh nya karena memang angin laut sangat dingin .
" Kamu saja " Jawabnya pelan .
" Ra " Bara menatap lurus ke arah depan " Naomi sudah pergi ,jika itu yang mengganggu pikiran mu " Aira langsung menatap ke arah samping nya " Aku sengaja tidak langsung memberi tahu mu bukannya aku ingin menutupi nya hanya waktu nya saja yang belum pas " Lanjut nya serak .
" Aku boleh tahu karena apa ? " Bara menarik napas panjang lalu di hembuskan dengan kasar .
" Dulu aku tidak percaya namanya karma ,bahkan saat ibu ku menasehati ku karena perbuatan ku,aku selalu masa bodoh tapi setelah kejadian itu aku sadar jika yang aku alami adalah karma dari semua perbuatan ku " Ucap nya berat .
" Naomi meninggal saat usia Embun 3 bulan " Aira menutup mulut nya dia terus menatap ke arah samping nya sedang kan Bara tetap fokus ke arah depan " Naomi wanita yang baik Ra ,lembut menurut ku dia wanita yang begitu sempurna di mataku,dia tidak pernah membedakan si kembar bahkan dia langsung turun tangan mengurus ke dua adikku sekalipun ibu selalu melarang nya tapi dia selalu mengatakan tidak papa Bu Syafa sama Syifa adik Naomi juga , dia selalu melayani si kembar di meja makan setelah mengambilkan makanan untuk ku dan masih banyak lagi "
" Apa dia sakit " Bara menggeleng sebagai jawabannya " Bahkan kami semua tidak percaya Ra begitu juga dengan orang tuanya karena Naomi yang kami kenal itu jauh dari fakta yang kami ketahui " Bara menarik napas panjang " Dia meninggal karena kecelakaan bersama pria dan pria itu yang kami ketahui adalah masih kerabatnya,kami tidak tahu sejak kapan hubungan mereka Ra ,dan aku juga tidak terlalu curiga pada nya karena yang aku tahu dia masih keluarga nya bahkan orang tuanya membenarkan itu ,mereka hanya akan bertemu saat berada di rumah orang tuanya mungkin karena Naomi selalu bersama pengawal karena memang itu aturan nya hingga akhirnya kecelakaan itu semua fakta nya terungkap saat aku memeriksa ponsel nya Ra ,karena selama kami menikah aku memberikan kepercayaan penuh padanya itu kenapa apa yang masuk di ponsel nya tidak ada pemberitahuan apa pun di HP ku karena aku tidak melakukan itu "
" Sudah tidak perlu membahas itu " Aira dengan berani memotong ucapan Bara lalu menggenggam tangan Bara untuk menenangkan pria itu.
Aira tidak perlu mendengarkan semua cerita tentang masa lalu Bara dengan mendingan istri nya ,intinya saat ini Bara hanya sendiri tidak memiliki hubungan apa pun dengan orang lain .
" Maaf karena dulu memperlakukan kamu dengan kasar bahkan tanpa belas kasih aku meninggalkan kamu di hotel aku tidak pernah berpikir jika saat itu kamu hamil ,maaf kamu harus melewati semuanya sendirian" Ujar Bara menatap Aira dengan tulus.
" Tidak perlu membahas yang sudah lewat kak ,kehadiran Bumi juga membuat hidup ku lebih berwarna sekalipun awalnya aku ingin menghilangkan nya " Jawab Aira tersenyum kecut .
" Sama seperti kakak ,aku juga berpikiran apa yang aku alami adalah sebuah karma karena sudah menyakiti Kakak Ayu,dari situ aku mulai belajar menerima keadaan sekalipun kadang aku masih sering berpikiran untuk menghilangkan Bumi dan aku bersyukur di semua hal yang aku lewati keluarga ku menerima kami dengan baik sekalipun ibu harus di rawat beberapa hari di rumah sakit karena melihat ku dengan perut yang besar " Lanjut nya tersenyum.
" Maaf Ra semua berawal karenaku " Aira menggeleng menatap Bara " Bukan kesalahan Kaka Bara tapi kesalahan kita tapi apa pun itu aku berterimakasih pada Kakak pada tuan karena telah memberikan hadiah yang begitu luar biasa yaitu Bumi " Jawabnya tulus .
"Ayo jadi partner yang baik untuk Bumi dan Embun , sekalipun di antara kita belum ada perasan Cinta tapi seiring berjalannya waktu pasti perasaan itu ada " Aira mengaguk sebagai jawaban nya ,kini perasaan nya sudah lebih tenang setelah mendengar cerita Bara " Ayo kita berteman " Bara mengaguk tersenyum ,perhalan dia mendekat kan wajahnya ke arah Aira hingga akhirnya Aira memejamkan matanya saat merasakan benda kenyal menyentuh bibirnya .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...