Amira elsafha adalah mahasiswi sekaligus karyawan di sebuah perusahaan swasta di ibukota, memiliki teman yang bernama Sasa si pecinta garis keras Timnas sepakbola bola Indonesia.Amira dibuat geleng kepala akibat ulah sahabatnya itu, karena menggilai semua pemain Timnas yang memiliki paras tampan rupawan.Berbeda dengan dirinya,ia sama sekali tidak tertarik dengan dunia temannya,entah mengapa karena ia memiliki alasan tersendiri.Suatu ketika saat Sasa mengajak Amira untuk menyaksikan pertandingan Timnas sepakbola Indonesia di stadion terbesar di negeri ini,saat ketika salah satu pemain Timnas memberikan notice kepada Amira dan temannya, yang disambut Sasa begitu bahagia.
Diego Vincent Hilgers pemain sepakbola berdarah Indonesia Belanda yang memiliki banyak prestasi di bidang olahraga sejuta fans yaitu sepak bola.Menjadi pemain profesional di sebuah club Eredivisie ,dan juga pemilik akun Instagram yang memiliki jutaan pengikut,namanya kian melambung setelah bergabung di Timnas Indonesia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eunhyeayu90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 35
Setelah Adeline mengatakan itu,Ia melihat Amira tampak pucat.Jelas sekali di wajahnya terdapat kegelisahan entah mengapa, seharusnya Amira senang bukan.
"Tolong jangan beritahu dia jika aku ada di Belanda" ucap Amira
Adeline mengerutkan keningnya,ia tak menyangka akan ucapan Amira.Bukankah Seharusnya Amira senang dan ingin dipertemukan dengan Diego.kenapa sebaliknya,
"kenapa? Seharusnya kamu senang karena tujuan mu telah tercapai.. kamu bisa menemui adikku kapanpun selagi kamu di sini.Belanda begitu sempit karena aku bisa menemukan mu di sini" ucap Adeline
"Tolong jangan katakan kepada dia apapun tentang ku di sini.. anggap saja kamu tidak pernah bertemu dengan ku" ucap Amira dengan datar
"kamu yakin dengan apa yang kamu ucapkan? Setelah apa yang kamu lakukan kepada adikku.Kamu masih ingat bukan jika kamu meminta adikku untuk menikahi mu segera... dengan alasan kamu sedang mengandung anaknya,atau jangan-jangan kamu mau menipu adikku karena kamu tidak hamil anaknya " cecar Adeline dengan melihat kearah perut Amira yang rata.
Dada Amira begitu sesak saat tuduhan Adeline yang diberikan kepadanya.Entah mengapa membahas tentang anak sangat sensitif baginya.Jujur ia sangat sedih saat mengingat janin yang dikandungnya.
Amira membungkam telinganya,ia pun berjongkok menahan sesak karena dia begitu sakit seseorang membahas tentang janin yang dikandungnya,air matanya tak lagi bisa terbendung.
"ada apa dengan mu? kenapa kamu malah berjongkok,hey aku bertanya padamu..." tanya Adeline yang melihat aneh Dengan tindakan Amira
Tante Beatrice dan tante Luna kemudian menghampiri Adeline dan Amira.Mereka kaget melihat Amira berjongkok membungkam telinganya dengan menundukkan wajahnya.
"Amira...apa yang terjadi" ujar Tante Beatrice kemudian berjalan cepat menghampiri Amira
Beliau kemudian mengajak Amira dengan berdiri,Amira yang tahu atas sikapnya akan membuat orang menjadi aneh melihatnya kini buru-buru mengusap air matanya dan membenarkan rambutnya yang tadinya terurai menutupi wajahnya.
"kamu menangis?" tanya Tante Beatrice dengan khawatir
Adeline kebingungan ia tak menyangka jika ternyata Amira menangis,ia tidak tahu pertanyaan nya akan membuat Amira menangis,Apa yang salah dengan pertanyaan nya.Padahal ia ingin tahu apa maksud Amira sampai di negaranya, padahal terakhir yang dia dengar Amira sudah bertunangan dan sedang mengandung anak dari adiknya.
Tante luna menghampiri Amira dengan membawakan tisu, "ini pakai lah untuk mengusap wajah mu, sebenarnya apa yang terjadi?"
"maaf aku telah membuat kalian khawatir,aku hanya sakit perut,mungkin tamu bulanan ku akan datang.. Bisakah kita kembali pulang Tante" pinta Amira kepada Tante Beatrice.
"tentu Amira..kamu terlihat pucat.Sebaiknya aku membawamu pulang segera.Adik ipar sepertinya aku harus pulang, kesehatan Amira lebih penting saat ini" ujar Tante Beatrice
"iya.. tidak apa-apa.Amira jangan lupa istirahat kalau sampai dirumah ya.Dan terimakasih atas masakan yang kamu buat" ucap Tante Luna dengan tulus
"iya tante.. terimakasih atas jamuannya di sini." jawab Amira
Amira melirik kearah Adeline yang saat ini menatapnya penuh Arti.
"Aku pulang, Terimakasih semuanya" pamit Amira
Tante Beatrice kemudian merangkul Pundak Amira dan membawanya untuk keruang depan menemui suaminya.
Amsterdam 🇳🇱
Kamar Amira
Amira sedang berbaring di ranjangnya, perasaannya tidak tenang saat pertanyaan Adeline terngiang-ngiang di telinganya.
Kamu yakin dengan apa yang kamu ucapkan? Setelah apa yang kamu lakukan kepada adikku.Kamu masih ingat bukan jika kamu meminta adikku untuk menikahi mu segera... dengan alasan kamu sedang mengandung anaknya,atau jangan-jangan kamu mau menipu adikku karena kamu tidak hamil anaknya
"terserah apa yang diucapkannya, seharusnya aku tidak memikirkannya.Aku sudah sembuh dari trauma ku.Aku tidak ingin mengingat itu." ucap Amira dengan air matanya yang menetes.
Sungguh sakit hatinya kembali bangkit dari tempat yang sudah ia kubur dalam-dalam.Ia hanya ingin hidup sebagaimana mestinya,ia tidak ingin mengingat itu kembali,
Amira kemudian meraih ponselnya,ia kemudian menghubungi Fefe.
"halo.. bisakah aku ketemu dengan mu?kamu dimana?" tanya Amira
"oke baiklah.. terima kasih" ucap Amira
Dalam percakapannya dengan fefe,ia akan dijemput fefe karena kebetulan fefe berada di jalan sekitar rumah orang tua angkatnya.Amira kemudian mengambil jaketnya.Ia mengambil tas segera turun ke bawah.Saat ini masih pukul 9 malam,ia memutuskan untuk pergi untuk menenangkan dirinya.Kalau hanya berdiam diri saja maka Amira akan mengingat semua tentang masa lalunya.
Setelah berpamitan dengan Tante Beatrice,Amira keluar dari rumah itu dan menemui Fefe yang sudah menunggunya di seberang jalan.
Amira masuk kedalam mobil dan menutupnya kembali,Ia melihat fefe yang tersenyum kearahnya.
"ada apa denganmu? " tanya Fefe
"aku sedang ingin menikmati jalanan di Amsterdam" jawab Amira
"matamu terlihat sembab, apa yang terjadi apa orang tua angkat mu baru saja memarahi mu?" tanya Fefe
"ahh tidak, mereka tidak melakukan apapun, mereka terlalu baik kepada ku.aku hanya merindukan keluarga ku itu saja." jawab Amira
"oke baiklah, kalau begitu ayo kita jalan" ucap Fefe dengan semangat
...----------------...
Mobil yang ditumpangi Fefe kini sudah terparkir di depan cafe yang akan mereka masuki,Fefe dan Amira turun dari mobilnya dan berjalan masuk kedalam.Amira duduk melihat kearah Sungai Amstel yaitu satu-satunya sungai yang ada di Amsterdam, Belanda. Sungai ini mengalir dari selatan ke utara, melewati Uithoorn, Amstelveen, dan Ouderkerk aan de Amstel, hingga ke IJ di Amsterdam.
Sungguh sangat indah suasana di depannya ini apalagi lampu-lampu yang menyala terang menghiasi sekitaran sungai yang dipenuhi oleh pengunjung.
"ini minuman mu" ucap Fefe yang menyodorkan segelas kopi kepada Amira
Amira pun meraih gelas itu, gelas kopi yang ia pegang mampu meringankan dinginnya malam.
"Kau sedang bertengkar dengan kekasih mu?" tanya Fefe yang masih ingin mengorek informasi Amira.
"aku sedang tidak memiliki hubungan dengan siapapun" jawab Amira
"benarkah? Tapi kamu terlihat seperti sedang tidak baik-baik saja Amira,kau butuh seseorang untuk menghiasi hari-harimu? Aku akan mengenal kan mu dengan seorang laki-laki baik di sini" ujar Fefe
Amira tersenyum, "tidak usah, sebaiknya buat dirimu saja.Kamu sendiri sedang jomblo kan?"
"aku?? Hahaha ,ouh kau tahu sendiri aku tipe pemilih,aku tidak menyukai pria yang satu negara dengan ku.Aku ingin mencari kekasih yang beda negara dengan ku, mungkin sangat menyenangkan bisa menjalani hubungan itu" ucap Fefe
"ada apa dengan pria-pria di sini?" tanya Amira
"Mereka terlalu baik.hahahahha" ucap Fefe
"terlalu baik?" tanya Amira yang penasaran dengan perkataan fefe
"kalau mereka cinta dengan seseorang dia akan terus mencintainya lebih dalam tanpa henti.mereka susah move on.kamu tahu aku tidak suka pria seperti itu,aku risih dengan semuanya." ucap Fefe
Amira mengerutkan keningnya tak mengerti, "justru itu bagus sekali, berarti dia sungguh setia dengan mu"
"Amira kamu terlalu polos ya,jika dia begitu lalu aku tidak menyukainya bagaimana.. sedangkan aku tidak ingin mereka terus mencintai ku sedangkan aku mencintai orang lain.." jawab Fefe
"ya.. tidak usah dipikirkan.kenapa dibuat heboh jalani saja kehidupan mu" ucap Amira
"seharusnya aku berpikir seperti itu ya..ah sudahlah,oia..ini hanya sebagian besar aja kok pria-pria di sini seperti itu.Tapi ada banyak juga kok pria breng**k di sini." ucap jujur Fefe
Amira tampak berpikir, kalau seperti itu.Apa kategori yang tepat untuk menggambarkan Diego saat ini.mengingat Diego masih perhatian kepada nya, seperti mengisi makanan di lemari es apartemennya.Memberikan sebuket bunga di ranjangnya.Dan selalu stalking postingan di Instagram Sasa hanya untuk mencari kabarnya.
.
.
Wow, Ternyata cowo Belanda🇳🇱 banyak yang bucin mampus gengs.
Voting yaakk🤡
A.Suka cowo bucin
B.Suka cowo patriarki
Kalian tim yang mana?
Kalau aku pilih C,
C. ....(isi sesuai harapan kalian)😁
Instagram eunhyeayu90