Istriku Pura-pura Miskin

Karena terlalu kuat menghajar Rudi, Adit tidak sadar melukai jarinya.

"CK, tadi aja semngat. Sekarang kok jadi lemah," cibir Naomi.

"apa kata kamu? Lemah! Akan saya buktikan jika saya bukan pria lemah," balas Adit, menatap wajah Naomi dengan dingin. Membuat Naomi menelan ludahnya, bahkan wanita itu menahan napasnya.

"Bu... bukan gitu, maksudnya. Ahh~" Naomi terkejut saat Adit menariknya dan mendukungkannya di atas panggung pria itu.

"apa yang anda lakukan pak?"

"membuktikan bahwa aku tidak lemah, apalagi?" sahut Adit dengan seringai dingin.

Glek! "mampus gue."

****

Brak! "sialan." Rudi membanting pintu mobilnya dengan kuat.

"sstt," desisnya saat memegang luka di wajahnya.

"Adit, gue bakal bales apa yang sudah Lo lakuin," geramnya.

"Halo, kamu tolong jaga ibu sebentar saja. Aku ada urusan."

Kemudian Rudi membawa mobil nya ke kantor polisi, ia akan melaporkan Adit dengan kasus penganiayaan.

***

"apa! Gue gak salah dengar?"

"gue gak bohong, kak Adit memukul Rudi dan mengusirnya." rupanya Naomi mengadukan pada Hana, apa yang sudah Adit perbuat.

Hana memijat pelipisnya, jujur saja. Dirinya senang mendengar kabar ini, tetapi wanita itu juga khawatir. Jika Rudi akan membawa kasus ini kejalur hukum, apalagi dengan bukti wajah yang babak belur.

"oke, makasih informasinya."

Naomi segera menghubungi Hana, begitu dirinya berhasil kabur dari Adit. antara ia dan Adit tidak terjadi apa-apa, karena Naomi segera mendorong Adit dan pergi begitu saja.

Begitu keluar, ia mengipas wajahnya yang sudah memerah. "tadi itu berbahaya sekali," gumamnya setelah mencoba mengembalikan irama detak jantungnya. Naomi pun menelpon Hana dan menceritakan apa yang sudah terjadi, tetapi wanita itu tidak menceritakan apa yang sudah Adit lakukan padanya.

****

"wajahmu kenapa?" Erna terkejut melihat wajah kekasihnya yang babak belur.

"biarkan aku duduk dulu," sahut Rudi, karena pria itu baru saja masuk ke ruang rawat inap ibunya.

Rudi menatap wanita yang sudah melahirkannya itu tengah tertidur, sepertinya pengaruh obat membuat Bu GINA sering tertidur.

Erna memberikan segelas air putih pada Rudi, lalu diminum oleh pria itu hingga habis.

"sekarang cerita, apa yang terjadi?" tanya Erna penasaran.

Rudi menarik napas panjang, sungguh bukan rasa sakit yang membuat ia menarik napasnya. Tetapi, rasa penasaran yang membuat ia sejak tadi berpikir keras.

"mas, kok malah diam."

"eh' kenapa?" sahut Rudi bingung.

"CK, wajahmu itu kenapa? Kok bisa bonyok seperti itu?"

"aku habis dipukul oleh Adit, kakak sepupunya Hana," jawab Rudi malas, sebenarnya ia malas untuk bercerita apa yang sudah terjadi padanya.

"hah! Kok bisa?" tentu saja Erna tahu siapa Adit. Pria dingin dan berwajah datar, pria yang pernah membuatnya terpesona saat pertama kali bertemu dengannya.

saat itu, Adit memaksa Erna untuk bercerita ada hubungan apa dengan Rudi. Kejadian itu terjadi sebelum Hana menikah dengan Rudi.

Rudi menceritakan apa yang terjadi padanya saat datang berkunjung ke kantor Hana, dan Rudi juga mengungkapkan bahwa dirinya curiga jika Hana sudah mengetahui perselingkuhan mereka.

"aduh, sekarang gimana mas? Aku gak mau hidup miskin, aku sudah terlanjur suka biaya pengobatan. Kita buat kasus ini menjadi viral," ujar Erna dengan nada suara yang terdengar menggebu-gebu.

Rudi menyeringai, ide kekasihnya itu sangat luar biasa sekali. Selain ia mendapatkan uang, ia juga yakin jika Hana akan pulang dan datang padanya.

*

*

*

Semoga kalian suka ya 😊