NovelToon NovelToon
Possesive Playboy

Possesive Playboy

Status: tamat
Genre:Tamat / Playboy / Teen School/College
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: Tikaka

"Gue sudah bilang kalau lo itu tulang rusuk gue, mau menjauh seperti apapun juga endingnya lo akan tetap jadi milik gue"
"Bangun gih mimpi lo kayanya ketinggian nanti jatuh sakit"
"Ada lo kan, jadi jatuh juga bakal kepelukan lo"
"Dasar playboy"
"Gue akan berubah jika lo jadi cewek gue Giselle!"
"Sorry selera gue bukan lo"

***

Hidup Giselle yang rumit semakin rumit karena bertemu dengan laki laki tengil disekolah barunya, laki laki yang dikenal buayanya Cendrawasih High School dan laki laki yang dapat julukan sebagai the prince Cakrawala, pertemuan yang tidak sengaja di clup malam membuat Giselle harus berurusan sama laki laki itu, dan parahnya Langit mengincar Giselle sebagai mainan selanjutnya.
Bisakah Langit menakhlukkan hati Giselle, dan akankah Langit tidak terjebak dengan permainannya sendiri?
Yuk ikuti kisah mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tikaka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Merasa Bersalah

"Ck brengsek banget tuh cewek, min nampar nampar gue, yang playboy mantannya yang kena sasaran gue" sebal Giselle sambil membenarkan rambutnya dengan jarinya.

"Kan gue sudah bilang Sel, lo itu istimewa buat Langit, wajar lah Anisa labrak lo, sudah gue bilang kalau Langit itu ngejar lo"

"Ngejar buat nargetin gue jadi mainannya selanjutnya? Kalau iya makasih, mending gue gak kenal lagi sama tuh cowok kalau endingnya gue jadi samsak cewek cewek diluar sana, ini baru satu entar kalau ada Anisa, Anisa yang lain muka gue bisa ancur njir, ini aset gue ya kali aja gue mau sampai dicakar sama di tampar kek gini"

Bella terkekeh dengan membalikan tubuhnya menatap wajah Giselle "Aset lo harus lo jaga biar Langit makin jatuh cinta sama lo"

"Dih, makin ngaco dah ih mending kekelas saja, males lama lama disini mana lo ngajak bahas Langit lagi, gue rasa lo juga suka sama Langit ya?"

"Amit amit, gak deh ya kalau sampai gue suka sama Langit, mending tuh Leo atau Elang, memang dari segi fisik cakep Langit kemana mana, tapi segi hati keknya lebih baik mereka berdua"

Giselle berdecak dengan menoyor kepala Bella "Jangan maruk, satu aja sudah cukup pilih lo Elang atau Leo?"

"Gue gak akan milih dua duanya," jawabnya santai sambil meraih tangan Giselle dan menariknya keluar dari toilet.

"Lah lo bijimane sih? Bukannya lo tadi bilang mending Elang atau Leo, terus saat gue nyuruh lo milih, lo malah bilang kalau gak milih dua duanya? Agak lain sahabat gue yang satu ini"

"Gue yang milih tapi kalau dia gak mau buat ape Giselle? Mending gue gak milih dua duanya bener kan gue?"

Giselle terkekeh sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "Iya juga ya kok bisa gue melupakan fakta itu"

"Makanya pinter itu dibawa buka disimpan"

"Sialan lo"

Sibuk bercanda Giselle menatap Langit yang berdiri didepan kelasnya dengan gusar,

Bukannya masuk Giselle menghentikan langkahnya "Males gue kekelas, gue lupa kalau satu kelas sama playboy cap babi"

"Ada masalah hadapi sayang,bukan menghindar kek takut kalau jatuh cinta aja sih lo"

Giselle berdecak dengan melangkahkan kakinya, dia mengabaikan Langit yang ada didepan kelas,

"Anggap saja gak ada manusia" bisiknya ke Bella

"Sel" panggil Langit dengan menahan pergelangan tangan Giselle

"Ck apa?" tanya Giselle dengan sewot

"Sorry"

"Sorry? Lo pikir dengan maaf bisa membuat ini pipi kembali seperti tadi?" tunjuk Giselle kearah pipinya

"Eh gue masuk dulu ya, Lang jagain temen gue sampai lo buat mainan gue sunat lo dua kali" ancam Bella

"Gue gak akan jadiin Giselle mainan lo tenang saja"

"Gak percaya gue sama modelan playboy kek lo"

Langit mengidikan bahunya dengan mendorong bahu Bella "Gak usah banyak bacot, masuk sana lo!"

"Sialan lo hampir aja gue nyium tembok kalau gak ditarik sama Elang"

"Maunya dicium Elang ya? Kode tuh El" ledek Langit

Elang memutar bola matanya sambil menarik tangan Bella "Gak usah didengerin, anggap saja setan jadi gak terlihat."

"Babi!"

Giselle berdecak dengan melangkahkan kakinya hendak masuk, tapi lagi dan lagi Langit menahan tangan Giselle "Gue obatin luka lo sebegai permintaan maaf gue, karena gue lo sampai terkena masalahnya"

"Gak perlu" jawab Giselle dengan cuek

"Bisa gak sih lo gak usah keras kepala?"

"Gak bisa, kenapa lo ngatur ngatur gue? Lo pikir lo siapa dan harus gitu gue nurut sama lo?" tanya Giselle dengan tatapan sinisnya.

Langit tidak menjawab, melainkan dia membawa Giselle keUKS dengan paksaan.

"Apa apaan sih lo Lang, gue gak mau lo ngerti bahasa manusia gak sih?"

"Gue bisa jadi pemaksa kalau lo gak mau nurut sama perintah gue, ngerti?"

"Gue gak ngerti dan gak mau ngertiin lo, lepasin gue bangsat!"

Langit tidak bergeming dia masih saja menarik tangan Giselle menuju UKS. Sesampainya di dalam UKS Langit menghempaskan Giselle dengan kasar.

"Duduk di sini, diam jangan ke mana mana" tegas Langit

Giselle mengerjabkan matanya menatap punggung Langit yang tengah mencari obat luka.

"Kenapa sih tu anak, nyebelin banget"

"Gue dengar Sel!"

Giselle memenye menyekan bibirnya dengan bersidekap dada.

"Selain cakaran ada lagi?" tanya Langit dengan lembut

Giselle menunjuk pergelangan tangannya "Lo kira gak sakit lo seret seret? Sampai merah tau gak lo"

Langit menghela nafasnya dengan kasar dan meraih tangan Giselle "Makanya jangan ngelawan kalau dibilangin, sorry gue gak sengaja tadi"

"Gue bukan cewek murahan Lang, jadi sorry gue gak akan terpengaruh sama sifat manis lo itu. Karena apa? Karena semua itu hanya manipulatif saat lo mau dapatin saja begini, nanti kalau lo sudah bosen juga bakal lo hempas sama kaya cewek lain kan?"

Langit menggeleng dengan kuat "Gue akan rubah sifat gue kalau lo mau jadi cewek gue"

Giselle beranjak berdiri saat Langit telah selesai memasangkan plester dipipinya "Jawaban akan tetap sama ,sorry gue gak mau jadi mainan jadi target lo selanjutnya"

"Karena mantan lo? Sampai lo nutup hati sejauh ini?"

Giselle menghentikan langkahnya tanpa membalikan tubuhnya "Itu lo tau, terus kenapa masih nanya?"

"Karena gue gak seperti mantan lo Sel,"

Giselle terkekeh sinis sambil berbalik badan mendekati Langit "Dengerin gue, lo gak akan merasa gimana diri lo, dan gue nilai lo itu sebelas dua belas dengan Samudra keknya sih kalau belum dapat karma gue yakin lo juga akan tetap mainin cewek, tanpa tau gimana perasaan yang sedang lo mainin"

"Jadi tunggu karma yang akan datang" Bisik Giselle sambil menebah bahu Langit. Dan meninggalkan laki laki itu dengan segala pemikirannya.

"Sejauh ini, ini yang paling jauh gue kelimpungan sendiri sama cewek, apa iya gue beneran mulai suka sama Giselle? Kenapa dalam benak dan fikiran gue hanya Giselle? Kenapa gak ada cewek lain yang melintas difikiran gue?"

***

Mood Giselle hari ini sangat tidak baik, bukannya masuk kedalam kelas Giselle malah keluar area sekolah, apa lagi bentar lagi juga waktunya pulang,

Giselle duduk dihalte dengab pemikiran yang kosong "Apa iya takdir gue hanya dideketin sama cowok brengsek? apa gue gak berhak bahagia? Tapi kenapa? Apa salah gue"

Helaan nafas panjang membuat Giselle merasa lelah dengan hidupnya. "Gue lelah Tuhan, apa semua laki laki brengsek? Kenapa gue hanya dideketi hanya sebagai bahan mainan sih, gue gak pernah mainin cowok dan kenapa gue malah gini sih?"

"Gak semua cowok itu gitu kok Sel"

Giselle menatap sepasang sepatu yang berhenti disampingnya hingga dia mendongak menatap orang tersebut.

"Lo...!"

1
Qaisaa Nazarudin
Hanya di novel2 yg segitu gampang memafkan orang2 yg tlah nyakitin dan ngehancurin kita,Dunia nyata mana ada yg kek gitu,Kalo pun ada cuman bisa di hitung dgn jari aja mungkin..
Qaisaa Nazarudin
Dosa gak ya kalo aku suka di atas apa yg berlaku,Biar mamanya Samudera juga merasakan gak punya suami seperti apa yg Sinta rasakan..Tapi Sinta lagi sakit karna di selingkuhin..
Qaisaa Nazarudin
Biar mampos aja sekalian,Tuh KARMA IS REAL namamya..
Qaisaa Nazarudin
Ambil aja noh BEKAS,BEKAS itu emang tempatnya di TONG SAMPAH..😏😏😏
Qaisaa Nazarudin
LHA BUKANNYA GISELLE KE SEKOLAH BAWAK MOBIL SENDIRI YA THOR,KAN SINTA MAU NGANTARIN GISELLE NYA GAK MAU,KATANYA KAYAK ANAK KECIL AJA DI ANATARIN MAMA..TERUS MOBILNYA KEMANA?? 🤔🤔🤔😇😇
Qaisaa Nazarudin
Gitu ya orang yg gak punya hati,putus aja lewat telpon,gak gentleman banget,Semoga kamu dapat Karma..
Qaisaa Nazarudin
Semoga aja benar gitu,Kangan lain di mulut lain di hati..
Qaisaa Nazarudin
Waah garang juga si Bella..👏👏👏👍👍😄😄
Qaisaa Nazarudin
Dari awal nama si Bella di sebut2in,Ku pikir Bella itu cewek sombong dan tukang bullying dan sok berkuasa gitu..Semoga aja gak ya kek nya..
Qaisaa Nazarudin
Jangan bilang Samudera anak selingkuhan papanya Giselle..🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Gizelle dgn mamanya masih tinggal di mension,Berarti Sinta masih kaya ya walau udah pisan dgn suami nya..
Harapan ku semoga di tempat baru,Gizelle lebih strong,Tegas dan jadi cewek yg tangguh,jangan lemah,Jangan suka ngerendahin harga diri demi cowok..☺️
Qaisaa Nazarudin
Nah gitu dong Selle,Jangan karna cowok kamu hancurin masa depan kamu,Sayangi diri sendiri sebelum menyayangi cowok..
Qaisaa Nazarudin
Kenapa orang2 suka banget lampiasin masalah ke minuman,yg ada bukannya nyelesain masalah,nambah masalah yg ada..
Qaisaa Nazarudin
Club thot bukan clup..
Siti Nina
aw,,,aw,,aw,,,makin seruuuuuu lanjut kak semangat up nya 💪🤗
Siti Nina
Mantap 👍👍👍 di tunggu kalanjutanya kak semangat up nya 💪
Siti Nina
nah loh,,,apa yg akan terjadi bikin penasaran,,,🤔 double up dong kak,,,🙏😊
Siti Nina
Lanjut kak suka bgt ma ceritanya,,,👍👍👍
Siti Nina
Di tunggu kelanjutanya kak makin seru ceritanya good job 👍👍👍👍👍
Siti Nina
suka banget ceritanya,,,semangat ya kak 💪👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!