Bad Girl Transmigrasi

"ICAAAA...."

Ica dan satria pun menoleh ke belakang dan mendapati seorang pemuda yang bersama dngn seorang gadis, yang tidak lain adalah alim dan Wulan.

"Ternyata Lo di sini anjirt!"umpat alim melangkah mendekat pada gadis itu di ikuti oleh Wulan di belakangnya.mereka pun melihat jika Ica tidak sendiri sana tetapi bersama seorang cowok,alim pun meras familiar dng cowo tersebut,semakin dekat, dirinya semakin bisa terasa kenal.

" Ica,Lo ngapain berduaan sama cowo?" Ujar alim menatap curiga pada Ica.

Ica hanya menaikkan sebelah alisnya,untuk apa pemuda itu bertanya seperti itu pikirnya. "Menurut Lo?" Sarkasnya yang jengah.

Sedangkan Alim dan Wulan hanya melongo dngn jwaban dari Ica, dan begitu Juga dngn satria,ia pun memperhatikan alim dngn kedua alis yang mengerdit,ia seperti kenal dngn teman dari Ica.

"Lo alim?" Ujar satria yang tidak bisa menahan rasa penasarannya.

Sementara orang yang di tanya mengalihkan

Pandangan pada pemuda itu,alim pun memincingkan matanya menatap pemuda tersebut. "Lo kenal sama gue?"ujarnya,yang membuat lainnya menatap pada kedua pemuda itu secara bergantian.

"Hmmm....Lo anak angeles kan?".

"Iya,lo siapa anjirt!" Sahut alim menatap heran pada cowo tersebut.

"Masa Lo ngga kenal sama gue nyet!".   "Gue satria dongo!".

"Ha! Lo satria?".  "OMG.........! LO KAN ANAKNYA SENADI?"ujar alim yang menyebut nama orang tuanya satria.

"Hmm....ngga usah Lo sebut juga nama bokap gue anjirt!" Sahut satria yang mengumpat.

"Hehehe sorry,Lo sekolah di sini juga?" Tanya alim,dirinya malah fokus dng cowo yang ada di depannya,ia tidak lagi memperhatikan kedua gadis yang menatap mereka secara bergantian.

"Iya ya lah! Baru juga satu tahun gue di sini, Lo temanan sama itu cewe?" Jawab satria,yang beralih menatap pada Ica.

"Iya,dua²nya sahabat gue".

"Bukannya tadi Lo bilang,kalo elu udah satu tahun di sini?" Lanjut alim yang bertanya.

"Iya".

Alim menggelang² kepalanya merasa heran dengn pemuda itu,ia berpikir,apa sahabatnya itu tidak terkenal sama sekali,tetapi kenapa dia sering mendengar kabar jika Ica di bully satu sekolah dngn habisan² dan parahnya juga di cowo yang ada di hadapannya itu ngga kenal sama sekali,atau karena penampilan Ica yang udah berubah pikirnya.

"Jadi Lo ngga kenal sama Ica si cupu?"sambungnya yang tersenyum miring.

Sedangkan satria yang mendengar pertanyaan dari alim,ia merasa terkejut dan beralih menatap pada Ica yang sedang sibuk bersama Wulan.

"Maksud Lo..?".

"Hmmmm....Lo pasti tahu kan? Gue jamin Lo pasti kenal,gimana? Kaget gak? Sama perubahannya?"sarkas alim trkekh kecil.

"Gue saranin,mulai sekarang Lo hati² dia bukan Ica yang dulu, yg mudah di tindas".

"Dan satu lagi,bilang sama teman² Lo,jgn lagi ngebully Ica,kalo Sampai itu terjadi,Lo pasti tahu apa kibatnya tanpa gue jelasin" smbungnya dngn seringai iblisnya.

Alim pun melangkah mendekat pada kedua gadis yang sedang bermain game di ponsel masing².  "Woi,Lo berdua lapar ngga?" Ujarnya,dan membuat kedua gadis itu mendonggak keplanya secara bersamaan.

"Hmmm" deheman Ica,lalu ia pun menyimpan ponselnya kedalam saku roknya,setelah langsung berdiri dan berlalu dari sana tanpa mengejak kedua sahabatnya itu,dan hal itu mmbuat alim mengumpat.

"Anjirt! Malah di tinggal" umpat alim kesal,beda dngn Wulan ia sudah merasa biasa,karena dulu pun dirinya sering seprti itu saat gadis yang hanya menampilkan wajah datarnya.

"Kenapa Ica mirip sama seseorang ya? Apa cuman perasaan gue aja?" Batinya.

 ***

Ica yang sudah Sampai di kantin bersama kedua sahabtnya itu,mereka pun kembali jadi pusat perhatian bagi seluruh siswa Yang ada di sana.

"Mereka bukannya mubar yang tadi ya?".

"Iya,tapi mereka songon bangat anjirt! Baru jadi Mubar aja udah belagu!".

"Yang benar? Masa sih?".

"Tahu ngga? Tadi itu mereka di suruh mau kenal tapi si cowo mala ngelongos gitu aja,kesal gue!" Timpal aura yang menatap sinis pada Ica dkk.

Sedangkan bahan pembicaraan hanya menampilkan wajah datarnya dan bodoh amat dngn semuanya.

"Lo mau pesan apa ca?" Ujar Wulan.

"Nasi goreng sama teh manis?".

"Lo?" Sahut Wulan menatap pada alim yang sedang sibuk dngn ponselnya.

"Gue aja yang mesan,Lo disini aja temanin Ica" ujar alim.  "Lo mau apa?".

"Ok, gue mau jus orange sama baksa aja dehk,kayaknya enak" jwab Wulan.

"Tapi jusnya yang dingin ya Lim".

"Ok".

**

Ica dan Wulan yang sedang asik dngn ponsel mereka masing² tiba² ada seseorang gadis yang langsung mengebrak meja mereka.dan membuat kedua berjinggat kaget.

BRAKKKKK!

"ANJINGG!" .

"BANGSAT!" .

"Heh! Lo apa- apa² anjing! Main gebrak² aja! Udah tahu orang lagi asik juga" umpat Wulan melayangkan tatapan tajamnya.

"Heh! Lo berdua anak baru kan?" Ujar gadis itu yang tidak lain nathasya.

"Kalo iya emang kenapa?" Sahut Wulan menjwab.

"Kenalin,gue nathasya"ujarnya yang memperkenalkan dirinya dngn sombong. "Dan satu lagi gue primadona di sekolah ini,jadi ngga yang bisa nyaingin gue termasuk Lo berdua" lanjtnya yang menunjuk² wajah Wulan dan Ica secara bergantian.

Semntara Ica hanya melayangkan tatapan datar pada gadis itu,ia memperhatikan penampilan dari gadis itu mulai dari bawah sampai.  "Tante girang!" Gumamnya pelan,dan tidak yang mendengarnya sakin pelanya.

"Turunin tangan Lo!" Ujarnya bangkit serta menatap datar pada gadis itu.

"Nama Lo siapa tadi?" Lanjtnya.

"Gue nathasya,primadona di sekolah ini".

Ica pun menganggkan² kepalnya tanda mengerti,lalu tersenyum penuh arti.  "Nathasya,nama yang bagus,tapi sayang ngga sama kayak orangnya"ujarnya terkekeh dan membuat gadis yang depannya itu menatap marah padanya.

"Kenalin, gue Ica, dan gue anak lama disini".

Nathasya dan seluruh penghuni kantin pun sangat merasa terkejut dngn pengakuan dari gadis itu,ada juga yang sampai tersedak ludah nya.

"Apa?". "Ngga mungkin!" Ujar nathasya yang tidak percaya. "Lagian si cupu masih koma".

Dan seisi kantin pun langsung heboh karena mendengar pengakuan dari Anak baru itu,bahwa dirinya adalah Ica si cupu.

"Si cupu? Bagaimana bisa anjirt!".

"Setau gue,si cupu masih koma".

"Kemarin gue tanya sama Jessi,kalo si cupu masih koma ko".

  "Yang benar aja Lo kalo ngomong! Si cupu aja masih koma".

"Huhuhuhhuhuhuhuh......"

"Kalo memang elu si cupu,kemana tunangan Lo itu?". 

  Sedangkan Ica hanya diam dan tidak mempedulikan apa yang di lontar oleh para siswa di sna,ia pun menatap pada nathasya yang masih terlihat shock.

"Napa? Kaget?"ujarnya yang menyeringai.

"Ingat! Gue bukan si cupu yang kayak dulu. Yang mudah Lo tindas,sicupu yang dulu udah mati!".  "Satu lagi! Jangan pernah nunjuk² wajah gue atau pun sahabt gue! Lo akan tahu akibatnya!".

Nathasya pun hanya bisa menelan salivanya kasar,melihat tatapan yang di layangkan Ica padanya,terutama Wulan dan juga sisiwa di sana.

Ica pun langsung melenggang pergi dari sana sambil menarik tangan Wulan, karena dirinya begitu muak melihat gadis yang di depannya,menurutnya gadis itu adalah tukang cari masalah,sama si pemilik tubuh masih hidup.tanpa sadar jika kedua gadis itu telah meninggalkan alim sendirian.

***

Beda hal dngn Jessi yang sedang bersama geng tunangan,mereka juga mendengar kabar tersebut,Jika gadis cupu sudah kembali kesekolah,tetapi dngn penampilan yang berbeda.

"Gue heran,kenapa nathasya selalu cari masalah ya,ngga bosan apa dia?"ujar Doni dngn perasaan kesalnya,dari dulu dirinya tidak suka melihat nathasya,karena selalu membuly orang yang lemah.

"Udahlah,biarin aja.ngga Lo pusing"sahut Kenzo.

Doni pun hanya mencebik bibirnya kesal pada sahabatnya itu, "jangan karena dia sepupu Lo,dia jadi merajal Lela". "Ingat,di atas langit masih ada langit bro!".

"Lo berdua bisa diam ngga,lo juga! Ngapain urusin orang lain"sarkas vano menatap malas pada kedua sahabatnya.   "Lo semua ngga tahu berita yang lagi heboh di grup sekolah?" Lanjutanya yang bertanya.

"Emang apa?" Sahut Jessi yang kepo.

"Lo semua bisa cek".

Semua pun langsung mengikuti apa yang di katakan oleh pemuda itu,dan mereka semua seakan terkejut dngn berita tersebut.

"ANJIRTTT.....INI SERIUSANN".

"WHATT...!"

sementara jessi dan tunangan hanya terdiam dan,mereka berharap jika kabar itu hanyalah hoak,jika sampai kabar tersebut adalah fakta,maka sebentar lagi reputasi mereka akan hancur.

"Sial! Dia udah sadar,bagaimana bisa?" Batin Jessi sambil mengepal kedua tangannya yang di sembunyikan di bahwa meja.

"Ha! Ica berubah? Tidak mungkin!" Batin afan tidak percaya.

"Itu benaran si cupu? Kalo iya,gue senang liht dia udah berubah".  "Dan gue berharap, seterusnya Lo seperti ini" batin seorang pemuda di antara mereka,yang tersenyum tipis.