Sequel novel Menjadi ISTRI RAHASIA Anak SMA
Di harapkan baca kisah Daddy dan Mommy nya dulu ya.
Area 21 keatas!!!
Bocil harap mangkir karena penulis auka berfantasi riya.
Edzard Zeon Abraham (25) anak pertama Qenan Abraham dan Nadira Fazilla Zharifah. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya. Wajah tampan Daddy nya menurun padanya.
Memiliki kekasih bernama Anabella sudah berhubungan selama 2 tahun namun setahun belakangan menhalani hubungan jarak jauh.
Hingga suatu hari, kedua orang tuanya secara tiba-tiba meminta Edzard untuk menikah.
Tetapi bukan Anabella yang ia nikahi melainkan gadis culun.
Siapakah gadis culun itu?
Apakan pernikahan mereka pada akhirnya bahagia atau berpisah?
Lalu bagaimanakah dengan Anabella?
Bagaimana jika ada pria lain yang mencintai gadis culun tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windii Riya FinoLa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
02. Ayo, kita menikah!
Pricilla Ivy Alexander adalah gadis bertubuh tidak terlalu tinggi yang baik hati sudah berusia 22 tahun. Ia adalah putri kedua Papa Nazeef dan Mama Nina. Karena kepolosan dan bicara apa adanya membuat Papa Nazeef melatihnya bela diri.
Penampilan nya yang culun itu sudah dirasakan dari kecil. Itu ulah dari Papa Nazeef dengan alasan untuk melindungi dari mata para pria hidung belang.
Masa muda Papa Nazeef adalah alasan utama mengapa dirinya diubah menjadi gadis culun dan berubah menjadi keposesifan berlebih ke dirinya. Tetapi ia memaklumi dan merasakan kasih sayang begitu besar dari Papa Nazeef.
Padahal, tanpa Papa Nazeef tahu Ivy sudah menjadi gadis dewasa yang tangguh. Hanya penampilan nya yang culun lah sebagai topeng keluguan nya saja.
"Kamu mau kemana, Ivy?" tanya Papa Nazeef melihat anak gadis nya berpakaian rapi.
"Papa lupa kalau Ivy hari ini itu hari pertama kerja di Perusahaan kak Ed?" bukan menjawab melainkan bertanya kembali.
Ivy ikut bergabung di meja makan untuk sarapan bersama. Seperti biasa, Mama Nina akan mengambilkan makanan setelah mengambilkan untuk papa Nazeef.
"Terimakasih, Ma," ucapnya membuat sang Mama tersenyum dan mengangguk.
Papa Nazeef sendiri tak bisa melarang karena itu adalah permintaan Ivy sendiri agar menetap di Indonesia. Sebab kakak sulung nya tinggal di Paris mengurus Perusahaan keluarga Alexander.
"Ivy, kamu itu cantik. Jangan lagi pakai kaca mata tebal itu dan lepas ikat rambut kepang itu. Belajarlah menggerai rambut mu yang indah itu," Hampir setiap hari Mama Nina menegur anak gadis nya walau pada akhirnya selalu di tolak.
"Biarkan saja, beb. Itu untuk melindungi diri Ivy dari pria hidung belang," cegah papa Nazeef.
Mama Nina berdecak kemudian mengutarakan protesan nya kembali. "Jadi buat apa ilmu bela diri itu? terus gak akan ada yang mau dengan gadis kita kalau gaya nya selalu culun seperti ini, Pa. Mama yang perempuan saja ilfil."
Papa Nazeef hanya bisa menghela nafas dan Ivy melihat perdebatan kedua orang tua nya menjadi tak enak hati.
"Ma, gak apa aku begini. Pasti nanti ada laki-laki yang akan jatuh cinta dengan penampilan ku begini. Aku mau kecantikan ku yang sebenarnya hanya suamiku yang menikmati. Aku berangkat, ya," pamit Ivy karena ia sudah menghabiskan sarapan nya dan tak ingin memperpanjang perdebatan karena penampilan nya.
Ketika di luar rumah ia menghela nafas panjang apalagi melihat sopir sudah menunggu nya. Ia pun melangkah memasuki mobil itu.
...****...
Perusahaan Edzard Abraham Transindo
Seperti biasa, Edzard hadir lebih cepat diikuti Aaron di belakang. Begitu sampai di ruang kerja, dihempaskan tubuh di sofa. Menyandarkan kepala dengan mata terpejam.
Kepalanya berdenyut sedari pagi karena memikirkan ancaman Daddy Qenan dan dukungan Mommy Nadira untuk Daddy nya.
Jika menyangkut Mommy Nadira, ia tak bisa berbuat apa-apa selain menuruti saja. Tadi pagi, ancaman itu kembali di lontarkan Daddy nya karena mengetahui jika ia masih saja mengirimkan uang pada Anabella.
Mata nya terbuka mengingat sesuatu. "Ron."
"Hem."
Edzard menegakkan badan kemudian menyuruh Aaorn duduk berhadapan dengan nya. "Gimana bisa Daddy dan Mommy tahu kalau aku masih mengirim uang ke Bella?"
Aaron hanya berdehem tanpa menjawab.
"Ck. Kau bekerja sama dengan Daddy?" sentak Edzard dengan suara meninggi.
Aaron mengelus dada kemudian mengepal tangan meniup ujung kepalan kemudian di arah kan ke telinga kanan, meniupnya kembali lalu di arahkan ke telinga kiri.
"Bicara pelan saja aku sudah dengar, Sepongebob. Suka sekali teriak-teriak. Hati-hati pita suaramu bermasalah," ucapnya tanpa takut pada Edzard.
"Jawab pertanyaanku, Patrick." pekik Edzard yang sudah geram pada sahabat sekaligus Asisten Pribadinya itu.
"Begitulah, aku anggap kerja part time. Lumayan bayaran nya."
Edzard tercengang memdengar jawaban Aaron. Bagaimana bisa? tapi helaan nafas terdengar karena tak ingin berdebat lagi.
"Terserah."
Aaron menatap Edzard cukup lama. "Bos cinta gak dengan Anabell?" tanya Aaron.
"Namanya Bella, Patrick. Jangan mengubah nama anak orang," sanggahnya.
"Ck. Sama saja, Sepongebob. Namanya kan Anabella. Terlalu cantik kalau dipanggil Bella. Sekarang jawab pertanyaanku."
Edzard berpikir keras mengartikan cinta itu seperti apa. Yang ia tahu selama ini mencukupi, menghidupi dengan kemewahan, tahta untuk menunjang popularitas Anabella membuat wanita itu senang.
"Cinta itu apa?" tanya Edzard membuat Aaron melongo.
"Jadi selama dua tahun ini Bos kemana saja?"
Edzard mengedikkan bahu. "Yang aku tahu, setiap Bella meminta uang dan menuruti semua permintaan nya sudah buat wanita itu bahagia."
Aaron semakin pusing melihat Bos nya ini. Merasa heran mengapa bisa?
"Terus kalau Bos dengan Mommy dan Elysia yang canti lemah lembut , terus dengan Alice yang galak gimana?" tanya Aaron.
Edzard menyilangkan kaki dengan kedua tangan terentang di sandaran sofa. "Kalau tiga wanita itu adalah nyawaku. Apalagi Elysia, dia butuh perlindungan seperti Mommy. Keduanya sangat mirip. Berbeda dengan Alice. Adik bungsuku itu bahkan bisa melumpuhkan lawan hanya hitungan menit."
Aaron manggut-manggut mengerti sekarang. "Kenapa Bos bisa pacaran dengan Anabell?"
Edzar mengedikkan bahu lagi. "Dia bilang suka, aku terima saja. Selama ini kan kamu tahu kalau aku tak pernah menjalin hubungan dengan wanita. Dari kita zaman sekolah."
Tidak ada lagi pembicaraan hingga Edzard menanyakan jadwal nya hari ini.
"Hari ini hanya satu pertemuan dengan Tuan Julian. Kita akan membicarakan produk yang akan di ekspor ke Singapura."
Edzard manggut-manggut.
"Setelah itu, Bos bisa ajak Ivy makan siang bareng dan mengahak nikah." celetuk Aaron santai.
Edzard sendiri melingo mendengar itu. Ia pun menolak. "Ogah."
"Demi harta dan tahta, Bos."
"Tapi enggak ngikut lagu juga, Patrick."
Aaron pun menyanyikan lagu yang di maksud membuat Edzard mengumpat kesal. Hingga keputusan akan mencari beberapa wanita sesuai kriteria Aaron pagi itu juga setelah pertemuan dengan Tuan Julian.
Good Looking dan lemah lembut.
Dua karakter yang wajib dari para wanita itu. Ada alasan di balik dua karakter itu yang pasti Edzard melihat bagaimana Mommy Nadira memperlakukan Daddy Qenan bak seorang Raja.
Tiba waktu 5 wanita pilihan Aaron yang menurutnya sudah sesuai dengan kriteria Edzard menghadap Bos nya itu.
Tetapi nihil. Tak ada yang sesuai dengan pilihan Aaron. Ada saja alasan untuk menolak.
"Aku capek, Bos. Harapan Bos cuma si Culun."
Edzard menghela nafas. "Panggilkan dia."
...****...
Hari ini adalah hari pertama bekerja di Perusahaan milik sahabat orang tuanya. Dan ia bersahabat dengan anak kedua keluarga Qenan Abraham.
Sebenarnya mereka 3 bersahabat, tetapi karena Elysia memilih melanjutkan study di Paris dan yang ia tahu sahabatnya itu sedang menjalin kasih dengan pria tampan dan mapan disana.
Kini hanya dirinya dan Elena saja. Bekerja sebagai staf keuangan sama dengan Elena.
"Saudari Ivy. Silahkan menghadap Pak Bos keruangan nya sekarang," ucap salah satu karyawan.
Ivy yang sedang sibuk di depan komputer langsung mendongak kemudian jemari telunjuknya menaikkan kacamata tebalnya.
"Baik, Pak."
Setelah kepergian karyawan tersebut, Elena mendekat. "Ngapain, Vy?"
Ivy hanya mengedikkan bahu kemudian pamit ingin menemui Edzard. Mengetuk pintu langsung di buka oleh Aaron dan mempersilahkan dudul di hadapan Edzard.
Ivy menelan saliva melihat wajah datar dan dingin Edzard ketika menatap dirinya. Bahkan tatapan pria itu membuatnya salah tingkah.
Berulangkali ia menaikkan kacamata tebalnya. Karena sudah beberapa waktu tidak ada yang mengeluarkan suara.
"Ayo, kita menikah."
❤️
TBC