NovelToon NovelToon
Wanita Pilihan Ceo

Wanita Pilihan Ceo

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Menyembunyikan Identitas / trauma masa lalu
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Dwiezy

SPIN OFF NOVEL "ISTRI PENGGANTI CEO"

Alexander David Mahendra adalah seorang pengusaha yang sukses, membawa perusahaan keluarganya menjadi perusahaan kampiun di kancah nasional dan internasional. Sikapnya yang terkenal arogan, tegas dan keras membuat siapapun tidak berani membantah perkataannya.

Di balik sikap kerasnya, David memiliki pengalaman masa lalu yang membuatnya tidak mudah jatuh cinta. Dan bertemulah ia dengan Adrena Clarissa Putri.

Adrena Clarissa Putri adalah seorang Waiter Pub, yang di datangi David. Karena sesuatu hal, Rena dapat menarik perhatian David dari sekian banyak wanita yang pernah di kenalnya itu.

Rena sendiri tidak ingin berada di lingkungan orang - orang kaya dan terpandang untuk menghindari terbongkarnya jati dirinya. Sehingga ia berusaha menjauhi David.

Dapatkah Rena menjauhi Alexander David Mahendra, saat pria itu sudah menargetkan dirinya? Dan apa rahasia masa lalu yang di miliki oleh Adrena Clarissa Putri?

Nantikan terus kisah mereka ya~~~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwiezy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Adrena Clarissa Putri

Sementara itu, tak jauh dari tempat mereka duduk, Adrena Clarissa Putri, seorang gadis berusia 22 tahun yang baru saja lulus kuliah beberapa bulan yang lalu, berjalan cepat membawa baki yang berisi mimunan untuk tamu - tamu Pub itu. Rambut panjangnya yang di kuncir poni tail, bergoyang mengikuti langkah energiknya menyajikan minuman bagi pelanggan Pub.

Dalam beberapa menit ia sudah selesai menyajikan minuman yang ada di bakinya dan kembali ke meja service tempatnya mengambil pesanan berikutnya.

"Kau lihat itu? Kata orang, dia itu Alexander David Mahendra!" Salsa salah satu teman kerja Rena berkata kepadanya sambil menunjuk David yang sedang duduk dan bercakap - cakap dengan teman - temannya.

"Alexander David Mahendra?" tanya Rena sambil menaikkan alisnya dan menoleh ke arah yang di tunjuk Salsa.

Seorang laki - laki yang berwajah sangat tampan terlihat sedang duduk dan berbicara dengan teman - temannya. Helaian rambut coklatnya terlihat jatuh di pelipis saat tangannya menyibak bagian atas rambutnya.

Yap, laki - laki itu sangat tampan secara fisik, tapi Rena hanya melihatnya sekilas dan kembali fokus pada pekerjaannya, tidak membiarkan matanya menikmati pemandangan indah yang ada di depannya.

"Ya! Jangan bilang kau tidak tahu siapa itu, Alexander David Mahendra!" Ujar Salsa sambil menepuk pundak Rena.

"Haruska aku tahu?" balas Rena sambil menaruh pesanan pelanggan Pub di bakinya.

"Oh My God Rena! Kamu benar - benar tidak tahu siapa dia?" ujar Salsa, sambil geleng - geleng kepala. Rena hanya tersenyum.

Rena bukannya tidak tahu, siapa itu Alexander David Mahendra. Ia tahu persis seperti siapa dia, CEO dari grup Mahendra yang bertangan besi. Rich bachelor yang di kejar banyak wanita! Namanya sering sekali di bicarakan oleh teman - teman wanitanya. Tetapi, baru kali ini ia melihatnya secara langsung!

Rena tidak tertarik dengan pria - pria kaya dan arogan seperti Alexander David Mahendra, semenarik apapun mereka! Ia bahkan tidak ingin berhubungan dengan lingkungan mereka. Maka ia pun dengan cueknya berjalan mengerjakan tugasnya seperti tidak ada tamu istimewa di Pub mereka malam itu.

Rena mengantarkan pesanan makanan dan minuman yang berada di meja tak jauh dari tempat David dan teman - temanya berada.

"Mbak,Mbak!" Kenzi memanggilnya dan Rena pun datang.

"Ya Pak, ada yang mau di pesan lagi?" tanya Rena sambil tersenyum. Matanya memandang ke pengunjung Pub yang ada di meja itu.

"Boleh Mbak Rena, nambah Guinnes 2 dan.... David, kau mau pesan apa?" tanya Kenzi pada David saat ia memesan minuman tambahan.

Rena pun menoleh ke arah mata Kenzi memandang, dan pandangannya berhenti pada pria tampan yang menjadi pembicaraan wanita di Pub itu malam ini.

David menoleh pada pelayan Pub yang berdiri tak jauh darinya.

Awalnya ia tidak memperhatikan Rena, namun saat ia menatap kedua bola mata Rena, ingatannya seperti terseret pada suatu kejadian di masa lalu. Ia tidak ingat kejadian apa atau siapa dan dimana. Apa ia mengalami dejavu?

Rena menatap David, menunggu jawaban darinya.

"Pak, anda mau pesan apa?" tanya Rena setelah menunggu beberapa saat.

"David, kau mau pesan apa?" tanya Kenzi yang menyenggol bahu teman nya itu dan membuyarkan lamunan David

"Saya minta menunya," ucap David datar. Mendadak pikirannya kosong, tak tahu minuman apa yang akan ia pesan.

"Ya, tunggu sebentar," ujar Rena, dengan sikap yang biasa saja. Ia berbalik mengambil buku menu dan kembali ke meja tersebut.

"Ini, menunya Pak. Silahkan," ujar Rena sambil memberikan menu kepada David.

David membuka buku menu itu dan membalik - balikkan halamannya, namun pikirannya masih memikirkan hal yang sama, memikirkan sorot mata Rena, yang terasa familiar baginya.

Tetapi David yakin, ia belum pernah bertemu wanita pelayan di Pub itu.

Tak bisa menentukan minuman apa yang akan di minumnya, ia pun bertanya, "Apa minuman istimewa di sini?"

Sambil bertanya, matanya melihat name tag yang ada di dada Rena.

Rena. Hmmm... tidak ada petunjuk sama sekali mengenai gadis ini.

David menyimpulkan hal ini bukan apa - apa, hanya kebetulan kosong belaka.

"Anda yang mau beralkohol atau yang non alkohol?" tanya Rena berusaha membantu David menentukan minuman yang akan di pesannya.

"Saya tidak minum alkohol," ujarnya pendek.

Rena pun membuka halaman menu di tangan David dan menunjukkan lembar halaman menu minuman tanpa alkohol yang di sediakan di Pub itu.

"Bapak bisa coba minuman ini, moktail, soft drink, kopi atau varian teh yang ada di sini," ujar Rena menerangkan sambil menunjuk bagian menu yang di sebutkannya.

"Oke, you choose!" Ujar David pada Rena.

"Maaf, Pak?" tanya Rena tidak mengerti dengan perkataan David.

"Surprise me!" Ujar David, sambil mengembalikan buku menu pada Rena, kemudian ia berbicara kembali dengan Kenzi dan mengabaikan Rena.

Rena tertegun.

Kety yang duduk di sebelah David, dan sempat melihat sekelebat perubahan pada mata David saat melihat Rena, menjadi gusar dan kesal dengan kehadiran Rena yang berdiri di antara dirinya dan juga David.

"Kau tunggu apa?! Cepat buatkan minuman yang ia minta!" Ujar Kety padanya.

Rena mengangguk dan segera beranjak dari meja itu, kemudian kembali ke meja pemesanan.

'Pria kaya memang menyebalkan! Apa dia berpikir bahwa semua orang bisa membaca pikirannya? You choose! Surprise me! What the hell?' Batinya kesal dengan sikap arogan David.

Rena berdiri di meja pemesanan untuk menginput pesaanan tambahan David dan teman - temannya.

Ia menghela nafas dan berpikir sejenis minuman apa yang cocok untuk David.

Pria arogan seperti dia tidak akan terlalu suka dengan moktail, terlalu jaim untuk minum teh dan terlalu bergaya hidup sehat untuk meminum soft drink. Juice hang out, dengan teman? Mungkin juga tidak, pikir Rena.

Ia pun menoleh ke arah David, tepat saat David menoleh ke arahnya. Pandangan matanya menatap tajam Rena, seperti menantang Rena untuk memilihkan minuman untuknya.

"Ren, dia bicara apa tadi?" tanya Salsa yang tiba - tiba sudah berada di sebelahnya.

"Hah?" tanya Rena ke arah Salsa.

"Alexander David Mahendra. Dia bicara apa padamu?" tanya Salsa yang masih penasaran.

"Tidak ada, dia hanya pesan minuman," ujar Rena, sambil menginput minuman untuk David ke dalam menu pesanan.

Black coffe.

'Ah, mudah - mudahan saja pilihannya tepat' batin Rena.

Kesan pertamanya bertemu langsung dengan David memang tidak menyenangkan, tetapi bukan berarti ia ingin kehilangan pekerjannya kan?

"Hanya itu?" tanya Salsa tidak percaya.

"Ya," jawab Rena pendek.

Memang apa lagi? pikir Rena heran dengan pertanyaan Salsa. Rena masih berdiam di sana menunggu pesanannya di siapkan oleh bagian beverage.

"Rena, pesananmu ready," Jaka rekan kerjannya yang menyiapkan minuman berkata sambil memberikannya pesanan meja Kenzi dan juga David, dan ia pun membawanya ke meja mereka.

"2 Guinness," ujar Rena sambil menaruh 2 pesanan bir Guinness di meja depan Kenzi, kemudian berpindah hendak meletakkan black coffe yang di pilihnya untuk David ke atas meja saat tiba - tiba seseorang menjegal kakinya. Rena pun kehilangan keseimbangan dan jatuh tersungkur ke depan.

Sret!

Tanpa sengaja ia menumpahkan kopi itu di baju David. David yang sedang duduk terkejut oleh panasnya air kopi yang mengenai bajunya dan tembus ke kulit dadanya. Ia pun melompat berdiri dan mengibas - ngibas kan bajunya yang terkena tumpahan kopi panas dengan wajah yang sangat gusar.

"Maaf, maaf Pak!" Ujar Rena sempat syok dengan apa yang terjadi, namun ia cepat tersadar dan segera melap pakaian David.

"Sudah, sudah tidak perlu!" Ujar David sembari menepis tangan Rena. Ia tampak kesal dengan apa yang terjadi.

Semua yang ada di meja itu pun ikut kaget, namun tidak berani berbuat apa - apa, karena ngeri melihat wajah David yang memerah karena kesal dan marah.

"Maaf Pak, saya tidak sengaja," ujar Rena dengan ekspresi merasa bersalah.

"Maaf Pak David, maaf atas keteledoran waiter saya," ujar Ardian supervisor Rena yang cepat - cepat datang begitu melihat kejadian itu.

David terlihat sangat gusar, ia pum memandang Rena dengan tajam. Rena yanya bisa tertunduk malu sambil mengupat pada dirinya sendiri. Ia pun yakin akan kena semprot dari seorang Alexander David Mahendra dan menyadari kemungkinan besar ia akan kehilangan pekerjaannya. Hal itu sangat mudah di lakukan oleh David.

Rena mendengar bagaimana seorang Alexander David Mahendra yang bertangan dingin tanpa segan - segan akan melakukan apa saja yang ia inginkan jika ada yang mengusiknya atau membuatnya marah. Bagi seorang David, hal itu seperti menjentikkan ke dua jarinya dan woala! You are gone!

David maju dan berhenti hanya beberapa inchi saja dari Rena. Nafas hangatnya terasa berhembus di dahi Rena.

"Kali ini saya maafkan, tapi jika ini terjadi lagi, maka kamu harus membayar mahal perbuatanmu!" Ujar David di telinga Rena. Kata - katanya dalam dan hanya bisa didengar oleh Rena.

David pun kemudian berbalik dan pergi kekuar dari Pub, meninggalkan teman - temannya yang masih tertegun dan Rena yang terdiam mematung.

Bersambung....

Terima kasih sudah membaca. Maaf jika mashh banyak typho.

Jangan lupa like, komen, vote dan hadiahnya

1
Suci Imas Sadah
pinter amat sh de,abis dtengokin sama dadyny langsung pgn cpt2 kluar aj/Grin/
Suci Imas Sadah
hareudang...hareudang....😅
Suci Imas Sadah
telat austin..hrsny dr awal km nyruh org buat diem2 jagain rena..jdkan bertahun2 km tau keadaan rena sbnrny gmn..gliran adeny udh sama2 bucin br taukan km ktinggalan info😅
Suci Imas Sadah
ternyata david gmpang celap celup,,dkira cowo angkuh,arogan g mudah jatuh cinta karakter cowo mahal gt loh..
Rehan Rama
males ah author kl udah main culik menculik..jd deg"gan bacanya 🥺
astina sari
Z
Suci Imas Sadah
Luar biasa
Suci Imas Sadah
critany mantap thor...🫡
Komariah
Alhamdulillah Thor akhirnya Rena dan David jadi suami istri
Komariah
kamar spesial lain dari yang lain
maria handayani
/CoolGuy/
Jumiati Cantik
Luar biasa
Fahmi Fahmi
pengen tak tendang wajah david
AnaZa O
renanya bodoh, mau aja diajak krumah malah tdur skamar lgi pluk"an
AnaZa O
ini juga rena, maunya aja tinggal sama david
kayak nggak ada harga diri aja
Fahmi Fahmi
calon bos bucin
Fahmi Fahmi
visualnya oke banget
Suci Imas Sadah
pdhl rena tnggal ambil atm dr kakany itu loh..beres urusan biaya mobil ren🤦‍♀️
Indra
Lumayan
Rehan Rama
lanjut ceritanya bagus Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!