NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Sang Istri

Terjerat Cinta Sang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: Maia_Icha

Raihanum Anggraini, gadis yatim yang miskin. Dia sangat mengharapkan bisa mendapatkan Kebahagiaan dari Pernikahan nya. Tapi pada kenyataan, semua keinginan itu harus tandas dan terkubur dalam dalam, saat mengetahui fakta pahit tentang suami yang baru di Nikahi nya. Haruskah dia tetap bertahan, atau mungkin pergi meninggalkan nya.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maia_Icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melarikan Diri

"Tidak, jangan lagi, lepaskan!" kali ini Hanum tak ingin membiarkan dirinya pasrah dan menerima semua kebrutalan suaminya. Maka, dengan gigih, dia berontak tanpa henti.

"Hmphh.. Argh, lepas, Mas! Lepas, hmph!" Dengan sisa tenaga yang tersisa, sekuat mungkin dia menolak cumbu paksa suaminya yang menciumi bibir, leher, hingga seluruh tubuhnya.

Hanum benar-benar tak ingin melakukan penyatuan dengan cara seperti ini, karena rasanya sungguh menyakitkan! Apalagi harus melakukannya bersama orang yang tak mencintainya.

"Tolong.! Cukup, Mas, jangan lakukan ini lagi. Hentikan, hentikan!" Ia memohon-mohon pada suaminya, bibirnya gemetar dan hatinya hancur.

Namun, Aksa sama sekali tak menggubris Hanum. Seolah-olah tak ada secercah empati, dia sigap membuka seluruh pakaiannya, lalu dengan buas melancarkan aksi pelampiasannya.

Hati Hanum terasa tercabik cabik, menanggung penderitaan tragis ini yang telah terulang berkali-kali. Kesedihannya tiada henti seperti air mata yang terus mengalir, seiring dengan pertempuran batin yang tak pernah menentu.

"Hiks., Hiks... Hiks..." Ratapan kesedihan bergema di kamar pengantin yang seharusnya terasa indah.

Aksa menyeringai sinis, "Dasar wanita jalan*! selama nya tugas kamu itu hanya untuk melayani dan memuaskan aku, Jangan berharap bisa mengakhiri penderitaan ini!" setelah melepaskan hasratnya, Aksa menatap Hanum yang sedang menangis dengan tatapan penuh kebencian.

"Jahat kamu, Mas! kenapa kamu tega menghancurkan dan menyakiti hidupku seperti ini?" Hanum menangis sejadi-jadinya, menyesali kehidupan pernikahannya yang seharusnya dipenuhi cinta.

Namun nyata nya, malah mengukir luka lahir dan batin yang tak kunjung sembuh. Aksa bergemuruh, dengan menyeringai jahat. "Sekali murahan, selama nya akan murahan! jadi kamu memang pantas mendapatkan semua ini!" tutur Aksa remeh, lalu dia melenggang begitu saja setelah mendapatkan kepuasan nya.

Tapi sejujur nya, di lubuk terdalam Aksa. Sudah sangat menggilai rasa Nikmat yang di berikan tubuh istri nya itu.

Yang selalu membuat nya ingin lagi, lagi, dan lagi, walau pun tak ada cinta di hati nya.

****

Setelah beberapa saat

Hanum dengan tubuh polos nya, mulai menetralkan diri. Tetapi seketika dia merasakan adrenalin memacu, saat isi kepala nya terbesit rencana besar.

Hatinya berdebar kencang. Dia menoleh ke kanan kiri, mencari tahu keberadaan suaminya yang masih betah berada di dalam kamar mandi. Maka tanpa ragu, ia segera mengambil kunci borgol yang ada di atas nakas dan melepaskan salah satu ikatan yang membelenggunya.

"Cepat, Ayo cepat!" bisiknya dalam hati, seolah mengejar waktu yang makin sempit dan genting.

"Aku harus segera pergi dari sini," cicit nya seraya mengambil piyama yang ada di dalam lemari dan memakainya.

Dalam hitungan detik, ia melangkahkan kakinya menuju pintu keluar. Kesempatan emas ini hanya datang sekali, dan Hanum takkan sudi lagi untuk hidup bersama pria tanpa hati dan perasaan seperti Aksa.

"Ibu, Ayah, aku pergi, tolong maafkan aku. Tapi aku benar-benar tidak bisa melanjutkan pernikahan ini. Aku berjanji akan segera mengganti uang kalian secepatnya," tulis Hanum pada sebuah kertas, lalu menempelkannya tepat pada pintu kamar sang mertua.

Keadaan sepi sempat membantunya keluar dari rumah tanpa ada yang menyadari, dan membawa kenangan pahit yang akan segera ia tinggalkan untuk selamanya.

Ya walaupun Hanum sangat tahu, nanti nya seluruh keluarga akan melihat kenekatan ini dalam CCTV, tapi setidaknya saat ini dirinya dalam keadaan aman.

Tap, Tap, langkah kaki Hanum menggebu, berlari sekuat tenaga tanpa mempedulikan keadaan sekitar. Hatinya sempat meragu, "Mampukah aku melarikan diri dari seorang penguasa seperti Aksa.?"

Tapi semua itu ia tepis jauh jauh, walau rasa takut menyentak kalbu.

Tak lama terdengarlah lenguhan panjang yang meluncur dari bibirnya.

"Hufftt.. syukurlah" gumam Hanum, saat akhirnya bisa berhasil keluar dari rumah. Bahkan sudah berdiri di tepi jalan raya, tepat depan gerbang komplek mewah tempat tinggalnya.

Jantungnya masih bergemuruh, sebab masih terlalu dini untuk merasa lega. Ia mendekatkan tangannya ke bibir, sambil berusaha memanggil taksi dengan sisa suara parau yang tertahan. "Taksi.. Taksi.." panggil nya, saat melihat mobil yang melintas di hadapan.

Langsung saja ia sigap membuka pintu mobil, dan bersiap melangkah masuk. Namun, tiba-tiba terdengar suara bariton yang memanggil namanya. "Hanum!"

Sontak dia terperanjat! dan membeku sejenak lalu menghentikan langkah perlahan.

Entah siapa yang memanggilnya, Hanum merasakan kalau sosok itu pastilah sang suami yang berhasil mengejar nya.

Tetapi saat kepala itu menoleh, ternyata sosok pria tampan berkaca mata lah yang terlihat datang berlari menghampiri nya.

"Kamu sedang apa di sini Hanum, di tengah malah seperti ini.?" seru suara bariton itu, saat sudah di hadapan.

"Reyhan, A-aku.." Hanum hanya bisa terpaku mengatakan, karena ia sendiri pun tak tahu harus menjawab apa tentang keadaan nya saat ini.

"Kamu baik-baik saja, kan, Hanum?" Reyhan menatap Hanum dengan wajah cemas, ia bingung dan heran melihat keadaan sahabat nya yang berantakan.

Mata nya sembab oleh air mata yang tak terbendung. Sementara itu, salah satu tangannya juga menampakkan luka yang menyedihkan dan terdapat borgol.

Dalam sorot matanya, Hanum mencoba menyembunyikan kesedihan dan penderitaan yang menderanya. Namun sosok Reyhan yang mengkhawatirkannya, malah membuat Hanum menyunggingkan senyum manis tapi sekaligus perih, sembari berkata dengan suara bergetar. "Tentu, aku akan baik-baik saja Rey. Terima kasih sudah mempedulikan ku." kilah Hanum, menutupi masalah yang sedang di alami.

Namun Hanum tahu, Reyhan sudah lama mengenal dirinya dan sulit untuk membohongi nya.

"Ma-af, Rey, aku harus segera pergi dari sini." sahutnya, mencoba menghindar.

Tapi Reyhan dengan cepat bertindak dan tidak membiarkan nya berlalu. "Tunggu, Hanum! Aku tahu kamu pasti sedang dalam masalah, benar kan?" cecar Reyhan

"A..ku.."

"Kalau begitu ikutlah pergi bersamaku.!" tanpa permisi lagi, Reyhan langsung meraih lengan Hanum dan menarik nya menuju mobil milik nya yang berada tak jauh.

"Rey, Reyhan, tunggu dulu!"

"Sudah Hanum, jangan berkilah lagi. Kamu cukup percaya saja pada ku, aku akan membantu mu."

Sebenarnya, di lubuk hati Hanum, rasa ragu begitu menggelayut tak bisa dilepaskan. Namun, waktu yang terus berjalan tak memberi nya kesempatan untuk keraguan merajai pikiran.

Dia sangat takut, jika Aksa berhasil mendapatkannya dan membawanya kembali ke dalam kehidupan mencekam penuh tekanan.

Hingga, Hanum menjadi kuat dan berani untuk mengambil keputusan dalam hidupnya.

"Baik, aku akan ikut dengan mu Rey."

Mendengar perkataan Hanum, pria berwajah teduh nan kharismatik itu pun. Tak segan menggenggam erat tangan nya dan benar benar membawa nya pergi.

1
Nur Adam
lnju
Nur Adam
lnjut
Shinn Asuka
Mau baca terus, thor, jangan lama-lama hiatus ya!
Maia_Icha: Ashiap! kk/Smile/
total 1 replies
Maki Umezaki
Baper deh!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!