NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Duda Anak Kembar

Menjadi Istri Duda Anak Kembar

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / Ibu Tiri
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: editta

Hanna yang dijodohkan oleh orang tuanya dengan CEO tempat dia bekerja, CEO tersebut mempunyai sikap yang baik dan menuntun Hanna dalam pernikahan,tapi yang membuat Hanna terkejut, CEO tersebut sudah memiliki anak kembar!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon editta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5

Hanna merasa ada perubahan dalam pernikahannya dengan Daren. Mereka dulunya memiliki waktu yang banyak untuk saling berbagi dan menghabiskan waktu bersama, tetapi sekarang Daren sering pulang larut malam dan pergi sebelum Hanna bahkan bangun.

Suatu pagi, ketika Hanna terbangun dan menemukan Daren sudah tidak ada di sampingnya, dia merasa sedih dan kesepian. Dia merasa seperti hubungan mereka semakin terpisah dan kurangnya waktu bersama membuatnya merasa diabaikan.

Hanna memutuskan untuk membicarakan perasaannya kepada Daren. Setelah Daren pulang kerja, mereka duduk bersama di ruang keluarga.

"Hanna, apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya Daren dengan rasa penasaran.

Hanna mengambil napas dalam-dalam. "Daren, aku merasa bahwa hubungan kita sedikit berubah. Kamu sering pulang larut malam dan pergi sebelum aku bahkan bangun. Aku merindukan waktu bersama kita dan merasa diabaikan."

Daren menggenggam tangan Hanna dengan lembut. "Maafkan aku, Hanna. Aku tahu bahwa aku sering pulang larut malam dan pergi pagi-pagi sekali. Pekerjaanku memang menuntut waktu yang banyak, tetapi aku ingin kamu tahu bahwa aku mencintaimu dan aku tidak bermaksud mengabaikanmu."

Hanna menatap Daren dengan rasa harap. "Aku mengerti bahwa pekerjaanmu penting, Daren. Tapi aku juga ingin merasakan kehadiranmu dan memiliki waktu bersama yang berkualitas. Bisakah kita mencari cara untuk mengatasi ini?"

Daren merenung sejenak sebelum menjawab. "Aku berjanji akan berusaha lebih baik, Hanna. Aku akan mencoba untuk mengatur waktu dengan lebih baik dan membuatmu merasa diutamakan. Kita bisa mencari waktu untuk berkumpul dan melakukan hal-hal yang kita nikmati bersama."

Hanna tersenyum lega mendengar kata-kata itu. "Terima kasih, Daren. Aku tahu bahwa kita bisa mengatasi ini jika kita saling mendukung dan berkomunikasi dengan baik."

Percakapan mereka berlanjut, dan Hanna dan Daren berusaha untuk memperbaiki hubungan mereka. Mereka mencari cara untuk mengatur waktu bersama dan membuat momen-momen berkualitas menjadi prioritas.

Beberapa minggu kemudian, Daren membuat kejutan untuk Hanna. Dia mengundang Hanna untuk makan malam romantis di restoran favorit mereka. Mereka menikmati waktu bersama, saling berbagi cerita dan tertawa bersama.

"Hanna, aku ingin kamu tahu bahwa kamu adalah prioritas utamaku. Aku berjanji akan selalu mencari cara untuk membuatmu merasa diutamakan dan dicintai," kata Daren dengan tulus.

Hanna tersenyum bahagia dan menggenggam tangan Daren dengan erat. "Aku juga berjanji untuk saling mendukung dan berkomitmen untuk memperbaiki hubungan kita. Aku mencintaimu, Daren."

Mereka saling berpelukan dan merasakan kehangatan dalam hubungan mereka. Mereka tahu bahwa perubahan membutuhkan waktu dan komitmen, tetapi dengan cinta dan dukungan, mereka dapat mengatasi tantangan dan membangun hubungan yang kuat.

Hanna merasa senang melihat perbaikan dalam hubungannya dengan Daren. Mereka telah mengatasi tantangan dan kini merasa lebih dekat dan terhubung satu sama lain. Hanna merasa bahwa saatnya untuk merayakan kebersamaan mereka sebagai satu keluarga.

Suatu pagi, Hanna memutuskan untuk memberikan saran kepada Daren. "Daren, apa pendapatmu jika kita pergi piknik bersama sebagai satu keluarga? Aku pikir itu akan menjadi kesempatan yang bagus untuk menghabiskan waktu bersama dan menikmati kebersamaan kita."

Daren tersenyum. "Itu adalah ide yang bagus, Hanna! Aku setuju, kita perlu meluangkan waktu untuk bersenang-senang bersama sebagai keluarga. Ayo kita rencanakan piknik ini!"

Hanna merasa senang melihat reaksi positif dari Daren. Dia tahu bahwa Jayson dan Jayren pasti akan senang dengan ide ini. Hanna dan Daren mulai merencanakan piknik mereka.

Beberapa hari kemudian, hari piknik tiba. Keluarga itu berkumpul di taman yang indah, membawa bekal dan perlengkapan piknik. Jayson dan Jayren berlari-lari dengan senyum lebar di wajah mereka.

"Hari ini kita akan bersenang-senang, Jayson dan Jayren!" kata Hanna dengan semangat.

Jayson dan Jayren melompat-lompat dengan gembira. "Yaay! Kami sangat senang, Ibu!" seru mereka.

Mereka menyebar tikar piknik di bawah pohon rindang dan mulai menikmati makanan lezat yang telah disiapkan. Hanna dan Daren duduk berdampingan, melihat anak-anak mereka bermain dan tertawa.

"Hari ini adalah hari yang sempurna," kata Daren dengan senyuman. "Aku sangat berterima kasih atas ide piknikmu, Hanna. Ini membuat kita bisa menghabiskan waktu bersama dan menciptakan kenangan indah."

Hanna tersenyum bahagia. "Aku senang kita bisa merayakan kebersamaan kita sebagai keluarga. Ini adalah momen yang berharga bagi kita semua."

Percakapan mereka terputus oleh tawa riang Jayson dan Jayren. Mereka berlari-lari di sekitar taman, mengejar kupu-kupu dan bermain dengan bola. Hanna dan Daren melihat mereka dengan bangga.

"Hari ini adalah hari yang indah, bukan hanya karena piknik, tetapi juga karena kita semua bersama-sama," kata Hanna dengan penuh kehangatan.

Daren mengangguk setuju. "Kamu benar, Hanna. Kita harus selalu menghargai dan merayakan kebersamaan kita sebagai keluarga. Ini adalah fondasi yang kuat untuk kebahagiaan kita."

Hari berlalu dengan riang gembira. Mereka bermain, tertawa, dan menikmati kebersamaan mereka. Jayson dan Jayren merasa sangat bahagia karena bisa menghabiskan waktu bersama ibu dan ayah mereka.

Setelah piknik selesai, mereka pulang dengan hati yang penuh kebahagiaan. Hanna dan Daren melihat satu sama lain dengan cinta dan kepuasan. Mereka tahu bahwa mereka telah menciptakan kenangan yang berharga bersama sebagai keluarga.

Daren merasa sangat bahagia dalam pernikahannya dengan Hanna. Setiap hari, dia merasa diberkati dengan kehadiran Hanna dalam hidupnya. Hanna adalah istri yang pengertian, penyayang, dan selalu mendukungnya. Daren merasa sangat bersyukur memiliki seorang istri seperti Hanna.

Suatu malam, setelah makan malam bersama, Daren duduk bersama Hanna di ruang keluarga. Dia merasa terharu dan ingin mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Hanna.

"Hanna, aku ingin kamu tahu betapa bersyukurnya aku memiliki kamu sebagai istriku," kata Daren dengan suara lembut.

Hanna tersenyum dan memandang Daren dengan penuh cinta. "Aku juga merasa sangat bersyukur memiliki kamu sebagai suamiku, Daren. Kita adalah tim yang hebat dan aku sangat mencintaimu."

Daren menggenggam tangan Hanna dengan lembut. "Kamu adalah pendamping yang luar biasa, Hanna. Kamu selalu ada untukku, mendukungku, dan menerima aku apa adanya. Aku tidak bisa meminta lebih dari itu."

Hanna merasa hangat di hatinya mendengar kata-kata itu. "Daren, kita adalah pasangan yang saling melengkapi. Kita saling mendukung dan berbagi kebahagiaan serta kesedihan. Aku berjanji akan selalu ada untukmu, dalam suka dan duka."

Daren merasa beruntung memiliki seorang istri seperti Hanna. Dia merasa bahwa perkawinannya telah memberinya kehidupan yang penuh cinta dan kebahagiaan. Mereka berdua telah melewati berbagai tantangan bersama, tetapi mereka selalu saling mendukung dan mencintai satu sama lain.

Beberapa minggu kemudian, Daren dan Hanna duduk bersama di taman, menikmati matahari terbenam. Mereka merasa damai dan bahagia dalam kebersamaan mereka.

"Daren, apa yang membuatmu merasa paling bahagia dalam pernikahan kita?" tanya Hanna dengan rasa ingin tahu.

Daren memandang Hanna dengan penuh kasih sayang. "Yang membuatku merasa paling bahagia adalah ketenangan dan kehangatan yang kita miliki dalam hubungan kita. Aku merasa diterima dan dicintai seutuhnya olehmu. Kamu adalah pasangan hidup yang sempurna bagiku."

Hanna tersenyum bahagia. "Aku juga merasa bahagia karena kita saling melengkapi dan saling mendukung. Kita adalah tim yang kuat dan aku tidak bisa membayangkan hidupku tanpa kamu."

Percakapan mereka terputus oleh tawa riang anak-anak mereka, Jayson dan Jayren, yang berlari-lari di taman. Daren dan Hanna melihat mereka dengan senyum bangga di wajah mereka.

"Mama, Papa, kita sangat mencintai kalian!" seru Jayson dengan riang.

Hanna dan Daren berpelukan erat dengan anak-anak mereka. Mereka merasa penuh syukur dan bahagia atas keluarga yang mereka miliki.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!