Kisah dari sebuah game horor akan menjadi nyata mengikuti kisah yang aku alami, ini di sebut "Greend-Eye Monster" dalam psikologi ini di sebut "gangguan mental"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khara-Chikara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 32: Doll
Hari berikutnya, Elmera kembali ke rumahnya. Ia tampak keluar dari mobil dan meregangkan tubuhnya, sementara di sisi Axe, dia seperti biasa membersihkan barang-barang di bagasi mobil.
"Akhirnya aku pulang..." Ia tampak senang, tapi tiba-tiba saja Nicov langsung berjalan mendekat dari dalam rumah.
"Wah, Elmera, bagaimana perjalananmu?" tatapnya.
Lalu Elmera tersenyum tipis. "Hei, Paman, aku baik-baik saja... Apa kau sudah selesai dengan pekerjaanmu?" Tatapnya sambil mendekat. Mereka pun mengobrol, dan Axe yang melihat itu dari luar mobil menjadi tersenyum kecil.
"Akhirnya Nona Elmera tahu bagaimana cara untuk menghargai Tuan Nicov..." pikirnya.
"Haha, hanya sedikit lagi, aku bisa meluangkan waktu untuk berpetualang lagi bersamamu..." kata Nicov, tapi ia teringat sesuatu. "Oh ya, aku punya hadiah untukmu."
"Hadiah?!" Elmera tampak antusias. Lalu Nicov kembali mendekat, dan siapa sangka dia memberikan boneka Chucky yang sangat menyeramkan, membuat Elmera terkejut.
"Akh!! Paman!! Kau jangan memancingku lagi!!" Dia menatap kesal.
"Hei, kenapa? Bukankah jika boneka ini melakukan sesuatu, itu akan sangat hebat? Ada rekanku yang bicara bahwa aku juga bekerja sama dengan pabrik pembuatan boneka seperti ini, dan hasilnya, semua orang benar-benar menginginkan dibuatkan boneka seperti ini, apalagi bentuknya seperti karakter film yang sangat menyeramkan, benar bukan? Aku memberikannya padamu sebagai bentuk apresiasi atas kerja samaku yang berjalan lancar. Sebentar lagi, pabrik itu selesai, dan kau bisa melihat-lihat jika penasaran..." tatap Nicov.
"Tunggu, jadi Paman membangun bisnis lagi? Membuat boneka kecil seperti ini?" tatap Elmera.
Nicov mengangguk. "Ha, astaga... Kau benar-benar hampir seperti ayahku sekarang, memiliki pemikiran bisnis yang besar... Baiklah, aku terima ini..." kata Elmera yang mengambil boneka itu, membuat Nicov tersenyum kecil sekaligus puas.
"Oh, ngomong-ngomong, aku mendengar berita bahwa di taman dekat wisata jurang di sini ada kasus lagi..." tatap Nicov, mulai mengalihkan topik.
"Taman? Bukankah tempat itu biasanya untuk orang pacaran? Di sana juga rada sepi..." tatap Elmera.
"Ya, kau tahu apa? Kemarin ada pasangan yang ada di sana. Mereka berada di satu mobil dan mengobrol, tapi yang lelaki meminta waktu untuk ke kamar mandi. Ketika sudah di kamar mandi, ada teriakan dari wanitanya. Jadi dia bergegas keluar, dan mobilnya rupanya mati bersama wanitanya yang hilang. Bahkan kunci mobilnya juga diambil, membuatnya tak bisa menggunakan mobilnya. Karena panik, dia mencari wanitanya. Bahkan kudengar taman itu punya jalan pendek berupa lorong seperti semak-semak. Dia lewat sana, dan ketika sudah sampai di jalan buntu, dia menemukan wanitanya tertusuk di rusuk dan mati.
Dia lalu memutar arah dan berjalan ke arah lain, tepatnya ke arah gerbang keluar, tapi sayangnya dia ditangkap oleh penjahat itu dan dibunuh di tempat. Setelah itu terjadi, penjahat itu kabur, dan rumornya ada beberapa pasangan yang belum tahu berita itu malah ke sana, ke taman itu, dan akhirnya kasus itu berulang lagi..." kata Nicov.
"Kenapa itu sangat aneh? Jika kasusnya terulang lagi, kepolisian harusnya bisa menangkap dan mendeteksi penjahat dengan mudah karena dia berada di lokasi yang sama setiap kali..."
"Itu tetap tidak mudah. Dia adalah orang yang paling licik. Entah apa yang terjadi padanya..." tatap Nicov dengan bingung.
"Apa kejadian itu terjadi satu kali setiap hari?"
"Tidak, setiap tanggal 14 Februari..." tatap Nicov, seketika Elmera terkejut.
"Ah, pantas saja, itu adalah Hari Valentine... Mungkin penjahat itu iri pada pasangan yang bisa menikmati waktu mereka."
"Oh, itu bisa jadi. Apa kau ingin ke sana kapan-kapan?" tatap Nicov.
"Yah... jika aku sudah punya pacar, Paman..." tatap Elmera dengan bosan.
"Oh, pas sekali. Aku punya kenalan, dan dia memiliki seorang putra. Tak hanya satu kenalan, aku punya banyak orang yang memiliki putra. Siapa tahu kau tertarik pada mereka..." tatapnya.
Itu membuat Elmera kembali menghela napas panjang. "Lupakan, aku akan ke kamarku." Dia melewati Nicov sambil membawa boneka tadi.
"Oh, baiklah. Tapi aku tidak akan di rumah nanti malam. Axe juga akan mengikutiku. Hanya ada beberapa pelayan di sini. Kau baik-baik saja, kan?" tatap Nicov.
"Yah... terserah..." Elmera tidak mempedulikan itu lalu berjalan masuk ke kamarnya dan kembali menghela napas panjang.
"Dasar, bicara padanya pasti ada saja topik anehnya... Aku malas..." Ia bergumam sendiri sambil meletakkan boneka itu di atas raknya. Tapi Elmera terdiam menatap boneka itu.
Chucky yang terlihat tersenyum dengan mulut sobek dan beberapa jahitan tampak sederhana saja memainkan perannya sebagai boneka, dan Elmera tampak agak tidak nyaman sehingga dia tak jadi meletakkan Chucky di sana, melainkan di dalam rak, sehingga Chucky terjebak di sana. Tapi itu hanyalah boneka.
Lalu Elmera berbaring untuk tidur. "Haa... Tidur sebentar juga pasti enak..."
Pada malam hari, Elmera terbangun dalam keadaan kamar yang gelap. Ia bangun dengan tidak nyaman sambil memegang leher belakangnya.
"Ugh, rasanya sakit... Apakah aku salah tidur? Aku lupa jika tidur tidak boleh dilakukan saat siang hari bahkan sampai terbangun malam..."
Ia tampak lemas, lalu bangun dari ranjang dan menyalakan lampu kamarnya, tetapi lampu itu mati, membuatnya terdiam bingung.
"Tidak mungkin mati lampu, kan? Jika iya, ini pertama kalinya..." pikirnya, lalu memutuskan untuk berjalan ke pintu keluar kamar. Tapi anehnya, pintu itu terbuka sedikit, dan saat dilihat, kamar lainnya juga tampak gelap.
"Kenapa terbuka sedikit? Paman! Axe!" Ia memanggil mereka sembari berjalan keluar dari kamar.
Tapi tak ada yang membalas, tempat itu juga sangat gelap. Kemudian, ia baru ingat soal Niko yang mengatakan bahwa dia dan Axe akan pergi malam ini, jadi Elmera hanya tinggal di sini bersama pelayan yang tersisa.
"Oh, benar. Jika mereka berdua pergi, paling tidak ada orang di sini..."
Ia mencoba melihat sekitar dan meraba-raba pagar lantai dua itu hingga hampir sampai ke tangga.
Namun, karena tidak sadar ada pijakan tangga, ia langsung terjatuh tanpa keseimbangan.
"Akh!!"
Untungnya, tangannya menahan pagar, jadi dia hanya tergelincir.
"Ugh, sakit sekali... Sial, aku tidak melihat ada tangga..."
Ia mencoba berdiri lagi, lalu meraba tangga dan turun perlahan. Ketika sudah di bawah, ia masih merasa gelap dan mulai memanggil beberapa orang.
"Hei, ada orang di sini? Hei?!"
Ia memanggil ke sekitar, tapi mendadak ia menginjak sesuatu dengan suara aneh, membuat Elmera terkejut dan langsung mundur. Karena gelap, ia bahkan tak bisa melihat apa yang ada di bawah.
Namun, ia kembali terkejut dan langsung menutup hidungnya.
"Shit!! Amis sekali?!"
Ia tampak tidak tahan, sepertinya ada sesuatu yang ia injak yang berbau anyir.
Hingga mendadak saja terdengar suara tawa kecil, tetapi mirip seperti seorang pria dewasa. Hal itu membuat Elmera terkejut.
"Siapa itu?!"
Ia tampak melihat ke sekitar, tapi ia ingat sesuatu—soal boneka yang tadi siang diberikan oleh Nicov.
Seketika, ia berlari ke tangga dan berjalan ke kamarnya. Dia juga harus mencari senter di rak lain di kamarnya. Hingga akhirnya menemukannya, dia langsung berjalan ke rak tempat ia meletakkan boneka tadi.
Ketika dibuka, betapa terkejutnya dia karena boneka itu benar-benar tidak ada atau hilang dari sana.
"Oh tidak, jangan-jangan..."
Perlahan, senternya mengarah ke bawah, ke kakinya. Rupanya, sepatu lantainya terkena cairan merah pekat—yang sudah pasti adalah darah manusia. Bahkan karena dia berjalan, darah itu menjadi berdecak ke mana-mana.
Elmera mulai bernapas panik dan jantungnya berdegup kencang.
"Sial, aku tahu Paman sengaja melakukan ini..."
Ia tampak kesal lalu memutuskan untuk berdiri dan keluar dari kamar. Ia menyorot setiap jalan hingga ia turun dari tangga, memeriksa apa yang tadi ia injak.
Rupanya, itu adalah bongkahan daging di samping mayat-mayat yang seharusnya adalah para pelayan yang menemaninya di rumah ini. Tapi sekarang mereka mati dengan luka tusukan beberapa kali.
"Oh, tidak... Apa yang sebenarnya terjadi?!"
Ia tampak panik.
Tapi suara tawa itu terdengar lagi dari belakangnya, membuat Elmera langsung menoleh dan menyorot dengan senter.
Tapi siapa yang menyangka? Itu adalah boneka Chucky yang berdiri mematung dengan posisi berlari, tapi diam—layaknya boneka yang tak bisa bergerak.
Yang paling aneh adalah tangannya yang memegang pisau penuh darah.
"Sial, dia pasti hidup..."
Elmera mencoba memberanikan diri untuk mendekatinya dan langsung menendang pelan boneka itu hingga terjatuh tak bergerak, seperti boneka biasa.
Elmera segera berusaha mencabut pisau dari genggaman boneka itu, tapi tidak bisa—pisau itu seperti dilem pada tangannya.
"Sial, lepaskan ini! Aku tahu kau hidup..."
Ia mencoba melepaskannya, tapi bagaimanapun usahanya, tidak bisa. Hingga akhirnya, tanpa sengaja, tangannya malah tergeser pisau.
"Ah!"
Ia terkejut, lalu menarik tangannya yang kini berdarah.
"Sial, aku harus mencari perban..."
Ia melihat sekitar dan buru-buru berjalan ke tempat kotak pertolongan pertama berada. Dengan terburu-buru, ia mengambil kotak itu, tapi tanpa sengaja menjatuhkannya, membuat kotak itu jatuh dan terbuka.
Untungnya, ia langsung mengambil perban di sana.
Namun, ia kembali mendengar suara tawa itu lagi, membuat Elmera terkejut dan panik. Ia langsung menyorotkan senter ke arah boneka tadi.
Siapa yang menyangka, boneka itu hilang.
"Sudah pasti, dia pergi, dan bisa bergerak!" Mengetahui fakta itu, Elmera panik, ia segera berlari pergi dari sana dan bersembunyi dari balik tembok lorong, ia berlutut sambil bernapas cepat. "Selalu saja begini... Jika boneka itu hidup, dia pasti bukan satu satunya boneka yang hidup, dia pasti di hidupkan dari tempat yang menjadi asal usulnya..." pikirnya dengan serius. Seketika ia ingat perkataan paman nya yang berbicara bahwa dia membangun kerja sama bisnis yang memiliki tempat pembuatan boneka seperti itu tetapi dengan karakter yang berbeda beda.
"Sial, pasti tempat itu melahirkan boneka yang aneh, setelah aku berurusan dengan pembunuh kecil satu ini, aku akan menghancurkan tempat itu, tak peduli paman akan rugi berapa...."