Kanaya Nadhira.Perempuan berparas cantik berusia 28 tahun.Menikah dengan pria pilihannya,Bayu Bagaskara.Namun pernikahannya harus berakhir,karena hadirnya orang ketiga yang tak lain adalah sekretaris sang suami diperusahaan.Dan mengejutkannya lagi,perempuan tersebut sedang mengandung benihnya.Bayu menceraikannya karena ia belum bisa memberikan keturunan.Namun Bayu melupakan satu hal yang membuatnya harus kehilangan semua asetnya.Bagaimanakah kelanjutan kisah Bayu dan Kanaya?Yuk ikuti terus ceritanya..
Dikarenakan ini karya pertamaku , mohon bimbingannya ya😍
Terima Kasih🍒
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diandra Deanova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 16
"Nay,aku tahu kamu kuat.Tapi itu bukan alasan orang lain semena-mena sama kamu."ujar Alex."Aku nggak bakal diam saja.Kamu pantas dapat yang lebih baik.Percaya sama aku"
Kanaya hanya terdiam.Merasa dadanya sedikit lega setelah mencurahkan isi hatinya.Ada sesuatu dalam Alex memandangnya,yang membuat ia merasa tidak sendirian."Lex,kamu berubah ya"ucap Kanaya pelan mencoba mencairkan suasana."Berubah gimana?"tanya Alex tersenyum kecil."Kamu kelihatan lebih dewasa dan yaa lebih kaya"Kanaya tertawa kecil sambil melirik mobil mewah yang tadi dinaiki Alex.
Alex pun ikut tertawa."Hidup kan memang harus berubah Nay.Aku kerja keras buat sampai disini."jawabnya sembari mengendikkan bahunya.Membuat Kanaya tertawa.Dalam hatinya ia merasa pertemuan ini seperti takdir.Di saat ia harus mengalami kegagalan dalam pernikahannya,Alex muncul seolah-olah tahu saat ini ia sedang membutuhkan penyemangat untuk melanjutkan hidup.
"Terima Kasih ya Lex."ujar Kanaya."Jangan ngomong gitu Nay.Aku yang harusnya bilang makasih.Karena aku punya kesempatan untuk masuk ke hidup kamu lagi hehehe."jawab Alex."Yang dulu sempat terhenti."sambungnya sembari tertawa kecil.
Mereka menghabiskan waktu dengan berbicara,meski Kanaya belum sepenuhnya pulih dari lukanya.Kehadiran Alex memberinya secercah harapan atau mungkin babak baru dalam hidupnya.
***
POV Alexander
Alexander, seorang anak muda yang dibesarkan oleh ibunya sendiri, hidup dalam kemiskinan dan kesulitan. Ayahnya meninggalkan mereka tanpa jejak, meninggalkan ibunya untuk membesarkan Alexander sendirian.
***
Di dalam restoran , sebuah meja besar menjadi pusat perhatian.Siska duduk disana bersama keluarganya.Bu Endang,ibu Siska langsung melirik Alex begitu ia masuk. Tatapannya dingin menelusuri penampilan Alex dari ujung kepala hingga ujung kaki.Seperti seorang juri yang menghakimi peserta lomba.
"Selamat malam Bu Endang.Maaf saya telat"sapa Alex dengan senyum canggung."Alex,duduklah.Kita perlu bicara"ujar Bu Endang tanpa basa-basi.Nadanya begitu tegas.Alex menelan ludah.Mencoba menenangkan hatinya yang mulai gelisah.Ia duduk di samping Siska.
Alex mencoba memulai pembicaraan."Jadi kita mau bahas apa dulu?"namun tidak ada yang menanggapi.Hening sejenak."Kami minta maaf,pernikahan ini nggak bisa dilanjutkan"kata Bu Endang tanpa ekspresi.Kalimat itu bagai petir yang menyambar.
Alex terdiam.Mencoba mencerna kata-kata yang baru saja ia dengar."Maksudnya apa Bu?"tanya Alex.Bu Endang menatapnya tajam."Ini keputusan keluarga.Siska akan menikah dengan laki-laki yang lebih cocok dari kamu".Alex memandang Siska mencari penjelasan,namun Siska tetap diam tak berani menatap matanya.
3 tahun hubungan mereka hancur begitu saja.Hanya karena sebuah keputusan sepihak."Ibu nggak bisa melakukan ini.Saya sama Siska sudah pacaran selama 3 tahun lebih"Alex mencoba melawan."3 tahun?Dan apa yang kamu punya sekarang?"Bu Endang menyela dengan tajam."Kamu cuma kuli bangunan,keluarga kamu nggak jelas.Maaf,tapi anak saya butuh pasangan yang bisa mengangkat martabat keluarga kami."
Kata-kata itu menampar Alex keras.Ia tahu dirinya bukan dari keluarga kaya,tapi ia tidak menyangka akan dipermalukan seperti ini.
"Kami punya standar dan kamu tidak memenuhi itu"sambung Bu Endang."Baiklah Bu jika ini memang keputusan kalian.Saya cuma bisa bilang terima kasih.Tapi ingat,saya tidak akan pernah lupa akan penghinaan ini"ucap Alex dengan tegas.Ia berdiri dan berusaha menjaga martabatnya yang tersisa.
Berita pembatalan pernikahan Alex menyebar seperti angin di kampungnya.Tidak butuh waktu lama,hampir semua orang tahu apa yang terjadi di restoran tengah kota malam itu.Di sudut warung kecil dekat rumah Alex,ibu-ibu sedang berkumpul membicarakan berita yang tengah hangat.
"Kasian si Alex ya,udah pacaran 3 tahun ujung-ujungnya dicampakin juga"komentar bu Sumi,tetangga sebelah rumah Alex yang terkenal suka nyinyir.
"Iya sih.Emang dari awal udah nggak seimbang kok.Keluarga Siska itu orang kaya,lah keluarga Alex?Hidupnya aja pas-pasan"sahut bu Lilis sambil terkekeh kecil.
"Lihat aja rumahnya.Temboknya udah mulai retak,atapnya bocor,mana pantas jadi besan orang kaya"imbuh bu Lilis dengan nada merendahkan.
Di dalam rumah,Alex mendengar semua itu dari balik pintu rumahnya.Sakit.Itu yang ia rasakan.Mungkin jika ayahnya tidak pergi,ia tidak akan hidup serba kesusahan seperti sekarang.
***
Tahun-tahun berlalu,Alex tumbuh menjadi seorang pria yang tangguh dan berani.Ia berhasil meraih kesuksesan dalam bisnis dan menjadi seorang pengusaha yang sukses.
Meskipun hidup dalam kesulitan,Alexander tidak pernah menyerah.Ia memiliki semangat dan tekad yang kuat untuk mencapai kesuksesan.Ia bekerja keras dan belajar dengan tekun, berharap dapat mengubah nasibnya dan membantu ibunya.
Bersambung...
