Plakk!!!
"Kamu itu emang beban ya" kata Papa
"Ma-Maaf Pa, aku cuma pengen Papa dateng besok ambil rapotku"
"Papa Sibuk, kamu suruh Bi ijah aja yang ambil sana"
"Tap..."
"Jangan banyak omong kamu"
Tak Di Pedulikan, Tak Di anggap dan tak Di Inginkan itulah hal yang selalu Laili rasakan, setiap ia pulang ke Rumah yang sudah lama Runtuh itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laililya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6. Bertemu Di Pesta?
Pagi-pagi sekali Laili sudah bersiap-siap pergi ke Sekolah.
"Neng, di depan ada yang nungguin Neng Laili" kata Bibi
"Hah, siapa Bi"
"Ga tau Neng, katanya mau jemput Neng Laili"
"Hah"
"Mendingan Neng Laili, cek dulu deh"
"Iya Bi"
Laili pun mengecek siapa yang di maksud Bibi.
"Tegar" kata Laili
"Pagi" kata Tegar
"Lo kok tau rumah gue?" Tanya Laili
"Sorry kemarin gue ngikutin lo sampek rumah, jadi gue tau deh rumah lo"
"Iihhh curang"
"Ayok berangkat bareng, biar gue bonceng lo aja"
"Jangan"
"Kok jangan, kenapa?" Tanya Tegar
"Jangan soalnya gue udah biasa naik motor, kalau ga naik motor kayak ada yang kurang gitu, kalau lo ga keberatan kita berangkat bareng tapi pakek sepeda motor masing-masing aja ya" kata Laili beralasan
Laili tak mau Papa nya marah-marah kepada Laili lagi, ia sudah capek mendengar Papa nya marah-marah.
"Ya udah ga papa, ayok"
"Ayok"
Mereka pun berangkat bersama-sama.
***
Di Sekolah.
Semua mata tertuju pada Laili dan Tegar, karena semua orang tau bahwa Laili anak yang pintar dan tak mudah untuk berteman dengannya, sedangkan Tegar terkenal dengan sifat buruknya, seperti tawuran, suka balapan liar.
"LAILI" teriak Lussy
"Hai, apa?" Tanya Laili
"Ikut gue" kata Lussy yang lansung menarik tangan Laili
"Eh, Tegar gue duluan ya"
"Iya"
Laili dan Lussy pun lansung masuk ke dalam kelas.
"Duduk" kata Lussy
"Ada apa sih?" Tanya Laili
"Laili lo ga sadar apa? Semua orang di sekolah itu ngomongin lo" kata Lussy
"Hah, kenapa ngomongin gue?"
"Soalnya lo deket sama Tegar, lo ga gau ya kalau"
"Gue tau, Tegar tukang tawuran suka balapan ga jelas iyakan?" Tanya Laili
"Nah itu lo tau"
"Apa salahnya sih, kalau gue cuma temenan sama Tegar ga lebih" kata Laili
"Yakin lo cuma temenan?"
"Iya Lus, gue juga ga suka sama Tegar"
"Bagus kalau gitu, pokoknya lo ga boleh suka sama Tegar oke"
"Oke"
Ting Ting Ting.
Bell masuk pun berbunyi, pelajaran pun segera di mulai, Tiba-Tiba anak osis masuk ke dalam kelas Laili.
"PENGUMUMAN BUAT KALIAN SEMUA SEKOLAH KITA AKAN MENGADAKAN LOMBO CERDAS CERMAT INTERNASIONAL, JADI YANG MAU DAFTAR SILAKAN NANTI KE RUANGAN OSIS YA"
"BAIK KAK"
"HARI INI KELAS PAK BUDI YA, KALIAN SEMUA DI SURUH KERJAIN SOAL HALAMAN SEBELAS SAMPAI DUA BELAS, NANTI DI KUMPULKAN DI RUANGAN PAK BUDI"
"BAIK KAK"
Semua anak Osis pun keluar.
"Hai kamu Laili kan?"
"Iya Kak, ada apa ya?" Tanya Laili
"Kenalin aku Dikta, aku denger kamu pinter, aku tunggu daftar cerdas cermat ya di ruang osis" kata Dikta
"I-iya Kak"
"Oke bye"
Laili hanya tersenyum ke arah Dikta.
"Li, serius lo di sapa sama Kak Dikta" kata Luna
"I-iya, emangnya kenapa?"
"Li, itu suatu keberuntungan tau, Kak Dikta itu kayak es di kutub utara, dingin banget tapi sama lo dia jadi cair, Li sumpah lo beruntung banget"
"Apaan sih, lebay banget"
"Li gue serius"
"Udah gue mau ngerjain soal dulu"
"Otak lo emang buat belajar aja ya sama ngerjain tugas terus, mangkannya ga pernah tau berita di sekolah"
"Belajara lebih penting, daripada harus ngurusin berita di sekolah"
Laili pun membuka buku tugasnya dan mengerjakan tugas.
"Li nanti gue nyontek ya" kata Diva
"Iya, gampang"
"Gue juga ya Li"
"Iya udah ya gue mau ngerjain soalnya dulu"
"Oke"
Laili pun mengerjakan Soal, Tiba-Tiba saat Laili mengerjakan soal, ada yang menghampiri Laili.
"Hai Li" kata Dimas
"Hai"
"Boleh minta tolong ga?"
"Apa"
"Bisa ajarin gue ini, susah banget dari tadi gue ga nemu jawabannya" kata Dimas
"Oh ya ini"
Laili pun menjelaskan kepada Dimas, bagaimana caranya.
"Ini tuh gini, ini dibagi dulu terus di kali abis itu udah deh ketemu berapa itu jawabannya" kata Laili
"Oh cuma gitu aja"
"Iya gampangkan"
"Iya makasih ya Li"
"Iya sama-sama"
Tak lama kemudian Laili selesai mengerjakan soalnya.
"Nih yang mau nyontek tadi" kata Laili
"Makasih Laili"
Tanpa menjawab Laili pun lansung menyandarkan kepalanya ke meja, kepalanya tiba-tiba saja terasa pusing.
"Li lo ga papa?" Tanya Diva
"Ga papa kok, gue cuma pusing aja tiba-tiba" kata Laili
"Li serius"
"Iya"
"Li, lo mimisan" kata Diva
BRUKKK
"LAILI" teriak Diva
Dimas lansung mengotong Laili ke UKS.
***
Di UKS
Dimas menunggu Laili bangun, ia panik melihat Laili tiba-tiba mimisan dan jatuh pingsan. Tak lama dari itu Laili terbangun dari pingsannya.
"Li akhinya lo bangun juga, gue panik banget pas lo pingsan tadi" kata Dimas
"Lo yang bawa gue kesini?"
"Iya, sama temen-temen lo tapi mereka gue suruh ke kelas aja"
"Kenapa?"
"Biar gue aja yang jagain lo"
"Makasih ya"
"Iya sama-sama, gue beliin makan ya Li, lo katanya Diva tadi belum makan"
"Ga usah gue ga nafsu buat makan"
"Lo harus makan Li, bentar ya"
Dimas pun keluar, ia menuju ke kantin membelikan makanan untuk Laili. Tak lama kemudian Dimas pun kembali namun.
"Eh ada Tegar" kata Dimas
"Hai, jadi lo yang bawa Laili kesini?" Tanya Tegar
"Iya tadi Laili pingsan"
"Oh makasih ya udah jagain calon pacar gue" kata Tegar
"Iya sama-sama, oh ya ini gue beliin Laili makan, Li dimakan ya"
"Iya makasih"
"Sama-sama"
"Sini biar aku suapin"
"Ga usah aku bisa makan sendiri"
Jantung Laili berdebar dengan cepat ia harap Tegar tak mendengar suara detakan jantungnya. Laili pun makan-makanan yang di belikan oleh Dimas.
Ting Ting Ting.
Bell istirahat pun berbunyi, Diva, Lussy, Luna, dan Sinta pun menghampiri Laili yang berada di UKS.
"Li gimana lo udah ga papa?" Tanya Luna
"Ga papa kok"
"Li kok bisa mimisan lagi?" Tanya Sinta
"Ga tau, mungkin aku kecapekan aja"
"Mangkannya jangan capek-capek"
"Lo tuh capek belajar Li, mungkin" kata Diva
"Bisa jadi" kata Laili
"Tegar sama Dimas ngapain masih disini, keluar kalian, udah ada gue sama yang lain, jadi Laili ga butuh kalian" kata Lussy
"Galak amat lo"
"Biarin, keluar sana"
Tegar dan Dimas pun keluar.
"Tegar tunggu" kata Dimas
"Apa?" Tanya Tegar
"Gue tau lo deketin Laili cuma penasaran, jadi tolong mending jauhin Laili, jangan sakitin dia" kata Dimas
"Sok tau banget lo, sotoy"
"Gue tau, karena lo ga pernah serius sama orang"
"Gue suka sama Laili, itu beneran jadi lo jangan sok tau tentang gue sama Laili, paham lo" kata Tegar sambil meninggalkan Dimas
"GUE TAU NIAT LO, LO GA SERIUS" teriak Dimas
***
Se Pulang Sekolah.
Laili bersiap-siap pergi ke acara selingkuhan Papanya, ia menggunakan baju yang di berikan oleh Papanya kemarin.
"LAILI CEPAT TURUN" teriak Papa
Laili pun turun ke bawah menemui Papanya.
"Di sana jangan buat malu Papa, paham kamu" kata Papa
"Iya Pa"
"Ayok berangkat"
Laili pun berangkat bersama Papanya, menggunakan mobil spot putih milik Papanya.
Sesampainya di Acara tersebut, mereka lansung masuk ke dalam menemui selingkuhan Papanya.
"Halo sayang" kata Papa
"Hai, kamu dateng sama Laili kan?"
"Iya ini dia" kata Papa
"Hai, kenalin Linda Margareta" kata Linda
"Laili" kata Laili
"Kamu masih sekolah ya, kamu sekolah dimana?" Tanya Linda
"Maaf saya mau ke Toilet" kata Laili lansung meninggalkan Linda
Sebenarnya Laili tak ingin ke Toilet Laili hanya beralasan agar tak harus berpura-pura baik di depan Linda.
Laili pun mengambil minum, ia duduk di kursi depan kolam renang, ia tak tahu harus apa, tak ada orang yang Laili kenal disini.
Tiba-Tiba.
"Hai, lo disini juga" kata Tegar
"Hai, kok lo disini?" Tanya Laili
"Orang tua gue di undang sama Tante Linda, katanya Tante Linda abis dapet projek milyaran, jadi Tante Linda buat pesta"
"Oh gitu"
"Lo sendiri disini sama orang tua lo juga?"
"Iya, orang tua gue juga di undang" kata Laili berbohong
"Sama berarti"
"Iya"
Laili dan Tegar pun mengobrol bersama.
"Laili, Tante Linda calon Mama kamu, dia mau ketemu kamu" kata Papa Tiba-Tiba
Laili merasa ingin menghilang saja dari situ, ia ketahuan berbohong dengan Tegar.
"Om saya Tegar temennya Laili"
Tanpa menjawab Papa lansung mengandeng tangan Laili.
"Ayok"
Laili pun di ajak ke Linda Calon Mama Tiri Laili.
"Hai, udah selesai ke Toiletnya?" Tanya Linda
"Udah ada apa ya?" Tanya Laili
"Laili, kamu yang sopan"
"Ga papa, Sayang"
"Kamu udah makan?" Tanya Linda
"Udah, udah kenyang"
"Enak ga makanannya?"
"Kalau cuma nanya ga penting kayak gini, saya permisi" kata Laili
Laili pun meningalkan Linda dan Papanya, ia kembali duduk di Kurisi depan Kolam Renang, disana Laili menangis, ia sudah tak tahan lagi.
"Udah jangan nangis, nanti cantiknya hilang lo" kata Tegar
"Maaf, gue bohong sama lo"
"Ga papa, gue ngerti kok, kalau lo mau cerita tentang keluarga lo, gue siap buat dengerin semuanya"
"Makasih, gue mau pulang dulu deh, kepala gue pusing"
"Gue anterin ya"
"Ga usah"
"Udah ayok" kata Tegar lansung mengandeng tangan Laili
Tegar pun lansung mengantar Laili ke rumahnya.