Penampilanya sedikit gemulai, wajahnya mirip orang Korea tapi sebenarnya dia keturunan Jepang. Jiro Itsuki Takahashi, model rintisan di Korea. Memiliki wajah tampan dan gemulai, dia menikahi gadis Indonesia bernama Namira Isyana Saraswarti. Pernikahan mereka kurang di restui oleh kedua orang tuan Namira yang seorang pengusaha dan pebisnis sukses.
Mereka menginginkan kedua anak perempuannya yang berpendidikan tinggi mendapat suami yang sukses juga seperti keluarganya. Mereka menginginkan menantu yang sesamanya bergerak di bidang bisnis juga agar perusahaan dan bisnisnya bisa mrnjadi besar dan menguasai seluruh Asia.
Tidak ada yang tahu siapa sebenarnya Jiro Itsuki Takahashi itu, mereka meremehkan Jiro yang seorang model yang gemulai. Padahal dia sebenarnya memiliki dunia lain yang sangat kuat dari pekerjaannya sebagai model.
Siapakah Jiro Itsuki itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
01. Berjumpa
Jiro selesai tampil di ajang fashion week yang di adakan di Bushan, Korea. Dia turun dari stage dan langsung di hampiri oleh asistennya memberikan mantel karena cuaca di Korea sedang dingin.
"Tuan, kakak anda datang kesini mau menemui anda," ucap asistennya, Kendo.
"Hmm, mau apa dia?" tanya Jiro.
"Entahlah, tuan Jion tidak bilang. Apa anda mau menemuinya?" tanya Kendo.
"Biarkan saja, dia paling hanya ingin bicara santai saja masalah urusannya. Aku malas menemuinya jika bicara urusannya itu," ucap Jiro lagi.
"Tapi tuan Jion sejak tiga jam lalu menunggu anda di hotel," ucap Kendo lagi.
"Aku malas ya malas, sudah jangan hiraukan. Aku lapar dan ingin makan, carikan tempat makanan yang enak di sini."
Jiro langsung pergi dari balik stage, berpapasan dengan model lain yang siap maju, menyapa basa basi lalu pergi. Penampilan yang gemulai memang di tunjukannya jika berada di komunitas model.
"Tuan, kemana kita pergi?" tanya Kendo.
Jiro berhenti mendadak, membuat Kendo kaget dan hampir menabrak punggung Jiro. Laki-laki itu mundur beberapa langkah dan menatap pinggun majikannya.
"Apa kamu tuli Kendo?" tanya Jiro.
Kendo mengerutkan dahinya beberapa detik, tapi kemudian dia menepuk dahinya karena lupa dengan ucapan Jiro tadi.
"Oh, maafkan saya tuan. Saya lupa, kita mau cari makan ke restoran Jepang," ucap Kendo menundukkan kepala.
"Heh, berapa usiamu? Bukankah hanya terpaut satu tahun lebih tua darimu denganku? Lalu kenapa kamu jadi pikun begitu?" ucap Jiro.
"Maafkan saya tuan, mungkin terlalu banyak pekerjaan jadi saya gampang lupa," ucap Kendo.
"Hmm, pekerjaan apa yang kamu kerjakan? Bukankah selama aku jadi model itu saja pekerjaannya?"
"Ya, tetap saja saya juga harus memantau yang lainnya. Jika ada yang tidak beres, saya lagi yang di salahkan nantinya," ucap Kendo.
"Itu alasan kamu saja, sudah carikan tempat restoran buat makan kita. Aku ingi makanan pinggir jalan, seperti apa rasanya makan pinggir jalan itu," ucap Jiro.
Kendo mengangguk, mereka pun segera menuju parkiran dan masuk ke dalam mobil. Kendo melajukan mobil sedan hitam menuju tempat makanan yang di jual di pinggir jalan.
_
Di tempat kedai tenda, Kendo dan Jiro masuk ke dalamnya. Memesan makanan hangat untuk menghangatkan tubuh mereka yang dingin, karena cuaca sangat dingin.
Jiro duduk di kursi dekat jendela, mulutnya mengeluarkan uap. Tangannya di gosokkan, dia menoleh ke arah pengunjung yang juga sedang kedinginan dan ingin makan di situ juga.
Seorang perempuan cantik berambut panjang memegangi cangkir berisi air hangat, menghirupnya dan menenggaknya. Jiro memperhatikan gadis yang menyendiri itu. Semakin lama hatinya semakin tertarik dengan wajah cantik dan manis itu, terlihat wajahnya sedih. Sesekali menatap keluar dan menarik napas panjang, seperti ada beban di hatinya.
Jiro pun bangkit dan melangkah mendekati gadis tersebut, lalu duduk di depannya dengan kedua tangan di masukkan ke dalam saku mantel.
Jiro menatap wajah gadis tersebut, dia tidak menyadari kehadiran Jiro. Beberapa menit gadis itu menoleh dan terkejut dengan kehadiran Jiro di depannya.
"Siapa kamu? Aku tidak kenal denganmu, maaf," ucap gadis itu sedikit ketus.
"Hmm, wajahnya sepertinya dari Asia Tenggara. Apa kamu berasal dari Malaysia atau Indonesia, atau dari Filipina? Wajah kedua negara itu semua mirip," ucap Jiro menatap gadis itu.
"Ck, maaf aku tidak berminat untuk menambah teman baru. Karena teman lama saja mengkhianati, aku malas berteman dengan orang seperti itu," ucap gadis itu lagi.
Jiro tersenyum miring, menarik. Pikirnya, semakin tertantang untuk mengenal gadis ketus tersebut.
"Kamu gadis yang menarik, aku suka. Kenalkan, namaku Jiro," ucap Jiro mengulurkan tangan di depan gadis itu.
"Sudah kubilang, aku tidak tertarik menambah teman lagi. Sebaiknya anda pergi," ucapnya menatap tajam pada Jiro.
"Hahah, gadis mengesankan. Aku semakin suka dengan sikapmu ini, baiklah. Lain kali kita akan bertemu lagi nona manis," ucap Jiro mengerlingkan matanya lalu beranjak pergi dari hadapan gadis itu.
Gadis itu mendengus kesal, dia pun menatap ke arah luar lagi. Suasana tiba-tiba turun hujan menambah rasa dingin menusuk kulit meski memakai mantel tebal.
Jiro duduk kembali di kursinya, Kendo mendekat dan duduk di depan bosnya. Tatapan Jiro tidak lepas dari gadis yang dia temui tadi, senyumnya masih mengembang. Hatinya benar-benar tertarik dengan gadis yang sudah dia temui.
"Kendo, cari tahu tentang gadis itu," ucap Jiro pada asistennya.
Kendo menoleh ke arah belakangnya mencari orang yang di maksud tuannya.
"Yang mana tuan? Di sini banyak juga gadis yang duduk sedang makan," ucap Kendo.
"Ck, gadis yang duduk sendirian itu. Kenapa kamu mencari yang lain?" ucap Jiro kesal.
Kendo menoleh ke arah gadis yang memang duduk sendiri, matanya terlihat basah mungkin sehabis menangis.
"Kelihatannya orang Asia Tenggara, apa anda menyukai gadis itu?" tanya Kendo.
"Cari tahu tentang dia, aku ingin kamu juga cari tahu dia tinggal di mana di Korea ini," ucap Jiro lagi.
"Baiklah. Anda mungkin sedang jatuh cinta pada pandangan pertama gadis Asia Tenggara itu ya," ucap Kendo meledek majikannya.
"Kendo, apa kamu ingin aku memecatmu?!"
"Heheh, maafkan saya tuan."
_
_
******
bilang aja nikah jgn pake katedral Thor Krn merujuk ke agama katolik dn aturannya kalau mau nikah itu ribetttt butuh waktu berbulan2 Krn wajib ikut kursus utk menikah jd ga mgkn bgt eluarga ga tau 😂😂 mending diganti deh tor mumpung msh blm panjang sayang ceritanya lumayan kesannya jd penyesatan